BAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 I. 1

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

Formatted: Bottom: 1.6" Formatted: Tab stops: 6.69", Left

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

H a l I LATARBELAKANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun Revisi BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan DKI Jakarta telah banyak mengalami perubahan sejalan dengan perubahan lingkungan strategis dan peraturan perundangan. Sebelum periode tahun 1969 perencanaan pembangunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berpedoman pada Rencana Induk (Master Plan) DKI Jakarta 1965 1985. Selanjutnya, ssejak tahun 1969 sejalan dengan disusunnya dimulainya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) 1969 1974, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun Daerah (Repelitada). Dokumen ini dijadukan sebagai pedoman untuk penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Pada kurun waktu 1972 1997 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis melalui tahapan lima tahunan. Pembangunan tersebut merupakan penjabaran dari Pola Dasar Pembangunan Daerah yang memberikan arah dan pedoman bagi pembangunan daerah. Tahapan pembangunan yang disusun dalam masa itu telah meletakkan dasar-dasar bagi suatu proses pembangunan berkelanjutan dan berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti tercermin dalam berbagai indikator ekonomi dan sosial. Pada tahap selanjutnya, yaitu tahunkrisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi telah berdampak mendorong pada terjadinya perubahan seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya perubahan tata kelola pemerintahan dan pola penyelenggaraan negara. Hal ini ditandai dengan adanya desentralisasi urusan pemerintahan kepada kabupaten/kota dan demokratisasi yang membuka peluang semua warga negara berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Selain itu, ppada periode tersebut juga terjadi amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dimana salah satunya. Amandemen ini tidak lagi mengamanatkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sehingga penyusunan sebagai dokumen arah perencanaan pembangunan jangka panjang daerah tidak mempunyai pedoman yang jelas. Perubahan sistem tata kelola pemerintahan dan pola penyelenggaran negara serta amandemen UUD 1945 tersebut mendorong berimplikasi munculnya paradigma dan perubahan dalam perencanaan pembangunan daerah. Dalam hal perencanaan pembangunan daerah Hal tersebut ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mengamanatkan perlunya diususun perencanaan pembangunan jangka panjang. jangka menengah dan tahunan, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor : 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional bahwa untuk menjamin agar pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran diperlukan perencanaan pembangunan yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Sedangkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamantkan bahawa penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memberi kewenangan yang luas,, 11 pt, Bold, English (United States), English (United States), English (United States), English (United States), English (United States), English (United States), English (United States), English (United States), English (United States), English (United States) Formatted: Normal, Justified, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li, English (United States), English (United States) Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal. I.1

nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah. Pemberian kewenangan yang luas kepada daerah memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan, baik pembangunan nasional, pembangunan daerah, maupun pembangunan antar daerah. Dalam penyusunan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 ini, karakteristik Kota Jakarta menjadi pertimbangan yang sangat diperhatikan. Karakteristik tersebut adalah bahwa JakartaProvinsi DKI Jakarta merupakan kota dengan banyak peran, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat pendidikan, pusat jasa perbankan dan keuangan, pusat perkembangan budaya dan juga sebagai gerbang utama wisatawan manca negara. Dengan kondisi tersebut, maka pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai potensi yang besar, tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain. Untuk mengembangkan potensi-potensi dan menangani tantangan serta permasalahan yang tersebut, diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terarah, terpadu, dan menyeluruh dengan memperhatikan 4 (empat) pilar pembangunan yaitu pilar Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau Birokrasi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program Gubernur terpilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Tahun 2012. Untuk mencapai tujuan pembangunan daerah, maka visi, misi dan program tersebut dijabarkan melalui strategi pembangunan daerah berupa kebijakan dan program pembangunan, beserta kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah pelaksanaannya. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2010-2030, dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014. Penyusunan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dilakukan melalui 5 (lima) pendekatan, yaitu pendekatan teknokratik, partisipatif, politik, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up). Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah, dan diskusi dengan para pakar dan tenaga ahli yang kompeten sesuai dengan substansi yang dibutuhkan RPJMD. Pendekatan partisipatif dalam penyusunan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dilaksanakan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam forum konsultasi publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk mendapatkan aspirasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen perencanaan pembangunan ini. Sedangkan pendekatan politik dilakukan melalui penyusunan visi, misi dan program pembangunan oleh Gubernur terpilih, serta dengan proses konsultasi dan pembahasan dengan anggota DPRD. Selanjutnya, pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up) dalam penyusunan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta. Hasil dari proses ini selanjutnya diselaraskan dalam Musrenbang yang melibatkan para stakeholder, yang ada di Provinsi DKI Jakarta., English (United States), English (United States) Formatted: Normal, Justified, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li, 11 pt, English (United States), Do not, English (United States), Do not check spelling or grammar, English (United States), Do not check spelling or grammar, English (United States), Do not check spelling or grammar, 11 pt, English (United States), Do not, 11 pt, English (United States), Do not, 11 pt, English (United States), Do not, 11 pt, English (United States), Do not, 11 pt, English (United States), Do not, English (United States) Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 2

Sesuai dengan amanat UU No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Dalam penyusunan RPJPD Provinisi DKI Jakarta tahun 2005-2025 dilakukan dengan menggunakan lima (5) pendekatan, yaitu pendekatan teknokratik, partisipatif, politik;,teknokratik; partisipatif;, atas-bawah (top-down); dan bawah-atas (bottom-up). ppendekatan teknokratik dalam penyusunan RPJPD DKI Jakarta 2005-2025. Dalam hal ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang dilakukan oleh para pakar dan tenaga ahli yang kompeten sesuai dengan substansi yang dibutuhkan RPJPD termasuk dalam hal ini adalah analisismemperhatikan struktur dan pola ruang wilayah dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Pemeirntah Provinsi DKI Jakarta. Proses teknokratik meliputi: penyiapan data dan informasi pembangunan daerah, analisis gambaran umum kondisi wilayah, evaluasi pencapaian pembangunan daerah, perumusan permasalahan dan isu strategis daerah jangka panjang, dan penyusunan sasaran pokok dan arah kebijakan jangka panjang daerah. Pembahasan hasil proses teknokratis dilakukan melalui kelompok diskusi terbatas (FGD), lokakarya dan musyawarah perencanaan pembangunan jangka panjang daerah. Selanjutnya untuk mewujudkan akuntabilitas dokumen perencanaan pembangunan tersebut diperlukan tata urutan penyusunannya. Urutan dalam penyusunan RPJPD provinsi DKI Jakarta tahun 2005-2025 adalah penyiapan rancangan awal rencana pembangunan; musyawarah perencanaan pembangunan; dan penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Pada tahap penyiapan telah dilakukan analisis data dan informasi secara cermat dan selektif. Kemudian musyawarah perencanaan pembangunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan DKI Jakarta. Pada tahap akhir dilakukan penyusunan rancangan akhir RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dengan cara melakukan analisis dan mendekripsikan hasil masukan dari proses sebelumnya. Pendekatan politik dilakukan dengan proses konsultasi dan pemabahasan dengan anggota dewan mulai dari memusyawarahkan rancangan awal, dengan anggota legislative dan menginternalisasi serta dan mengakomodasi penjabaran dari agenda-agenda pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah. ppendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentinganpemangku kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Maksud dari pelibatan para pemangku kepentingan adalah untuk mendapatkan aspirasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang ini. Sedangkan ppendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaanpenyusunan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dilaksanakan sesuai dengan jenjang pemerintahan yang di Provinsi DKI Jakarta, yaitu tingkat kelurahan, kecamatan, Kota dan Kabupaten Administrasi dan terakhir tingkat Provinsi. Hasil yang diperoleh dari proses atas-bawah dan bawah-atas selanjutnya diselaraskan melalui musyawarah perencanaan pembangunan yang demokratis dan bertanggung jawab dan dilaksanakan denganyang melibatkan seluruh perangkat daerah baik dari tingkat Keluarahan, Kecamatan, Kota dan Kabupaten adminsitrasi maupun dari seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Provinis DKI Jakarta., English (United States), 11 pt, Bold, Indonesian (Indonesia) Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li, No bullets or numbering, 11 pt, Bold, Bold, Indonesian (Indonesia) Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 3

Selain itu, dalam penyusunan RPJPD DKI Jakarta tahun 2005-2025 juga menggunakan pendekatan teknokratik. Dalam hal ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang dilakukan oleh para pakar dan tenaga ahli yang kompeten sesuai dengan substansi yang dibutuhkan RPJPD termasuk dalam hal ini adalah analisis Rencana Tata Ruang Wilayah Pemeirntah Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Maksud dari pelibatan para pemangku kepentingan adalah untuk mendapatkan aspirasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang ini. Sedangkan pendekatan atasbawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan sesuai dengan jenjang pemerintahan yang di Provinsi DKI Jakarta, yaitu tingkat kelurahan, kecamatan, Kota dan Kabupaten Administrasi dan terakhir tingkat Provinsi. Hasil yang diperoleh dari proses atasbawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang demokratis dan bertanggung jawab dan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh perangkat daerah baik dari tingkat keluarahan, kecamatan, kota dan Kabupaten adminsitrasi maupun dari seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Provinis DKI Jakarta. Selanjutnya untuk mewujudkan akuntabilitas dokumen perencanaan pembangunan tersebut diperlukan tata urutan penyusunannya. Urutan dalam penyusunan RPJPD provinsi DKI Jakarta tahun 2005-2025 adalah penyiapan rancangan awal rencana pembangunan; musyawarah perencanaan pembangunan; dan penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Pada tahap penyiapan telah dilakukan analisis data dan informasi secara cermat dan selektif. Kemudian musyawarah perencanaan pembangunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan DKI Jakarta. Pada tahap akhir dilakukan penyusunan rancangan akhir RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dengan cara melakukan analisis dan mendekripsikan hasil masukan dari proses sebelumnya. Dalam penyusunan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 ini, karakteristik Kota Jakarta menjadi pertimbangan yang sangat diperhatikan. Karakteristik tersebut adalah bahwa Jakarta adalah Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan dengan Undangundang Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, Jakarta juga mempunyai karakteristik lain, yaitu Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat pendidikan, pusat jasa perbankan dan keuangan, pusat perkembangan budaya dan juga sebagai gerbang utama wisatawan manca negara. Dengan peran tersebut, maka Jakarta cenderung tumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia. Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat ini berdampak pada perubahan di berbagai aspek baik aspek sosial, ekonomi, politik, budaya maupun aspek keamanan. Dengan perubahan seperti ini maka pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai tantangan dan permasalahan yang unik yang harus diselesaikan dengan penyusunan perencanaan pembangunan yang komprehensif, integratif, dan holistik. 1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN 1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan;, Indonesian (Indonesia) Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 0", First line: 0", Space Before: 0 pt, Line spacing: single, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25", Indonesian (Indonesia), Not All caps, 11 pt, 11 pt, 11 pt, Font color: Auto, 11 pt, Font color: Auto Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 4

3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 8) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 9) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 10) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 11) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 12) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah; 13) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 15) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025; 16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perencanaan Kawasan Perkotaan; 17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 19) Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu; 20) Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta Tahun 2030. 21) Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 6Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025. 1.2.1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN RPJMD DENGAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LAINNYA Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 sebagai dokumen perencanaan pembangunan disusun sebagai satu kesatuan yang utuh dengan dengan Sistem Comment [U1]: Dokumen lainnya :... Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 5

PEMERINTAH DAERAH Bahan Bahan Diacu Diperhatikan Diacu dan diserasikan melalui Musrenbang PEMERINTAH PUSAT Bahan Bahan BAB I - Pendahuluan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah, sehingga dalam penyusunannya, harus memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2010-2014. Selanjutnya, RPJMD juga merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah sehingga RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 disusun dengan berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RTRW Provinsi DKI 2030, terutama dari sisi pola dan struktur tata ruang, sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Provinsi DKI Jakarta., 11 pt, Indonesian (Indonesia) Selain berpedoman dan memperhatikan RPJM Nasional, RPJPD dan RTRW, penyusunan RPJMD juga memperhatikan dokumen lainnya seperti Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Metropolitan Priority Area (MPA), target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) dan RTRW Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. RPJMD juga menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), yang menjabarkan RPJMD menjadi kebijakan, program strategis dan operasional dalam rangka menangani isu strategis dan peningkatan pelayanan publik untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan. Kemudian, pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. Secara diagramatis hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat padadalam Gambar 1.1., 11 pt, English (United States), 11 pt, English (United States) 20 TAHUN 5 TAHUN 1 TAHUN Renstra K/L Renja K/L RKA K/L RTRWN Nasional RPJP Nasional Dijabarkan RPJM Nasional Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 6 RKP RAPBN APBN Dijabarkan RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah RAPBD APBD RTRW Daerah Renstra SKPD Renja SKPD/ UKPD RKA SKPD/ UKPD

, Italic, Font color: Red, English (United States) Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 7

Gambar 1.1 Hubungan Antara Dokumen RPJPD dengan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Lainnya, Italic, Font color: Red Formatted: Normal, Left, Line spacing: Multiple 1.15 li, 11 pt, Italic, Font color: Red, Italic, Font color: Red, Italic, English (United States), Italic Gambar 1.1. Hubungan Antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen Rencana Pembangunan Lainnya, 11 pt, Italic Formatted: No bullets or numbering Formatted: Centered Formatted: Centered, Right: -0.19" 1.3.1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 terdiri dari (10) sepuluh bab. Secara garis besar, tiap-tiap bab menguraikan hal-hal sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bagian ini menguraikan latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen RPJMD dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya, serta maksud dan tujuan. Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah Bagian ini memaparkan gambaran umum kondisi DKI Jakarta yang kondisi daerah yang selaras dan mendukung isu strategis, permasalahan pembangunan daerah, visi/misi kepala daerah, dan kebutuhan perumusan strategi. Yang meliputi empat aspek, yaitu aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, aspek daya saing daerah. Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan Bagian ini terdiri dari uraian tentang kinerja keuangan di masa lalu seperti kinerja pelaksanaan APBD dan neraca daerah; kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu seperti proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan; dan kerangka pendanaan yang mencakup analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama, proyeksi data masa lalu, dan penghitungan kerangka pendanaan. Formatted: Justified, Space After: 0 pt, Indonesian (Indonesia), Indonesian (Indonesia) Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 8

Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan pembangunan daerah yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang relevan, dan isu-isu strategis yang dapat berasal dari permasalahan pembangunan maupun yang berasal dari dunia international, kebijakan nasional maupun regional, yang dapat memberikan manfaat/pengaruh dimasa datang terhadap daerah tersebut. Bab V Penyajian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bagian ini menjelaskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2013 2017 yang merupakan visi dan misi kepala daerah terpilih. Pada bagian ini juga diuraikan tujuan dan sasaran pembangunan, dan hubungannya dengan isu strategis daerah. Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Bagian ini menguraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih, sebagai rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Bab VII Kebijakan Umum dan Program Prioritas Pembangunan Daerah Serta Indikasi Kebutuhan Pendanaan Bagian ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja, yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan, beserta kebutuhan pendanaannya. Bab VIII Indikasi Rencana Program Bagian ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD, Pada bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah Bagian ini menguraikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan, dengan menggambarkan akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah atau indikator capaian yang bersifat mandiri sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Bab X Transisi dan Kaidah Pelaksanaan Bagian ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama dibawah kepemimpinan Gubernur periode berikutnya, dan langkah-langkah pelaksanaan dari visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan yang telah disusun dalam dokumen RPJMD. Bab XI Penutup Bagian ini menjelaskan dengan singkat definisi, fungsi, dan peran dari dokumen RPJMD yang telah ditetapkan., Indonesian (Indonesia) Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 9

, 11 pt, Font color: Red Formatted: Comment Text, Justified Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 Hal.I. 10