BAGIAN ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

PENGADILAN NEGERI BLORA LAPORAN KEUANGAN

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Rawasari Selatan No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gerilya No. 7A Purwokerto - Jawa Tengah 53143

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl.Gatot Subroto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

PENGADILAN NEGERI BINTUHAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gajah Mada No.

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

SMK-SMAK MAKASSAR Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

Transkripsi:

BAGIAN ANGGARAN 005.01 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 Jl. K.H. M as Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang Jakarta Pusat

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Jakarta, Januari 2013 Kuasa Pengguna Anggaran, Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Drs.H. Ujang, SH.,MH. NIP. 19570403 198403 1 002 Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat ii

Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan DAFTAR ISI I. Laporan Realisasi Anggaran vii II. Neraca ix III. Catatan atas Laporan Keuangan 1 A. Penjelasan Umum A.1. Dasar Hukum A.2. Kebijakan Teknis 1 A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 1 A.4. Kebijakan Akuntansi 2 B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 10 B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 10 B.2. Belanja Negara 11 C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 14 C.1. Aset Lancar 14 C.2. Aset Tetap 16 C.3. Piutang Jangka Panjang 19 C.4. Aset Lainnya 20 C.5. Kewajiban Jangka Pendek 21 C.6. Ekuitas Dana Lancar C.7. Ekuitas Dana Investasi 23 D. Pengungkapan Penting Lainnya 23 D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 23 D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 23 D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 23 D.4. Rekening Pemerintah 23 D.5. Pengungkapan Lain-lain 23 Laporan-laporan Pendukung... LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan... LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja... Neraca Percobaan... Laporan Barang Pengguna... Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK... Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual... Hal v Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat iii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan vi 2011 Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2012 dan 2011 viii Tabel 3 : Penggolongan Kualitas Piutang Tabel 4 : Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP 10 Tabel 5 : Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 10 Tabel 6 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 11 Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 12 Tabel 8 : Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011 12 Tabel 9 : Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 13 Tabel 10 : Perbandingan Belanja Modal TA 2012 dan TA 2011 13 Tabel 11 : Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Tabel 12 : Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Tabel 13 : Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Tabel 14 : Rincian Piutang Bukan Pajak Tabel 15 : Rincian Penyisihan Piutang TaK Tertagih-Piutang Jangka Pendek Tabel 16 : Rincian Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Tabel 17 : Rincian Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Tabel 18 : Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan 14 Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Tabel 19 : Rincian Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Tabel 20 : Rincian Persediaan 15 Tabel 21 : Rincian Aset Tetap 16 Tabel 22 : Rincian Saldo Tanah 17 Tabel 23 : Rincian Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Tabel 24 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Tabel 25 : Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan 20 Ganti Rugi (TP/TGR) Tabel 26 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Tabel 27 : Rincian Aset Lainnya 20 Tabel 28 : Rincian Aset Tak Berwujud 21 Tabel 29 : Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga 21 Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat iv

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Jl. K.H. MAS MANSYUR/ JL. H. AWALUDDIN II/2 TANAH ABANG TELP. 021-31927910 FAX. 021-3161118 Website: www.pa-jakartapusat.go.id JAKARTA PUSAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta, Januari 2013 Kuasa Pengguna Anggaran, Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Drs.H. Ujang, SH.,MH. NIP. 19570403 198403 1 002 Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat v

RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2012 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.38.637.999,00. Realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar Rp.14.024.280.849,00 atau mencapai 97,17 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp.14.435.225.000,00 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 TA 2012 TA 2011 Uraian % Real. thd Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan Negara - 38.637.999-127.676.180 Belanja Negara 14.435.225.000 14.024.280.849 97.17 39.043.739.593 Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat vi

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2012 dan 2011. Jumlah Aset adalah sebesar Rp.49.976.647.102,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.23.683.367,00, Aset Tetap sebesar Rp.49.930.475.367,00, dan Aset Lainnya sebesar Rp16.850.000,00. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp.618.338.634,00. Yang merupakan kewajiban jangka pendek Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp.49.358.308.468,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.(594.655.267,00) dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp.49.952.963.735,00 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 2 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011 Aset Uraia n 31 Des 2012 (Rp) Tanggal Neraca 31 Des 2011 (Rp) Kenaikan/ (penurunan) (Rp) % Aset Lancar 23.683.367 4.877.700 18.805.667 385.54 Aset Tetap 49.930.475.367 40.092.571.166 9.837.904.201 24.53 Piutang Jangka Panjang 5.638.368 0 5.638.368 0 Aset Lainnya 16.850.000 16.850.000 0 0 Kewajiban Jumlah Aset 49.976.647.102 40.114.298.866 9.862.348.236 24.58 Kewajiban Jangka Pendek 618.338.634 0 618.338.634 0 Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar (594.655.267) 4.877.700 (599.532.967) 12,091.3 Ekuitas Dana Investasi 49.952.963.735 40.109.421.166 9.843.542.569 24.54 Jumlah Ekuitas Dana 49.358.308.468 40.114.298.866 9.244.009.602 23.04 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 49.976.647.102 40.114.298.866 9.862.348.236 24.58 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat vii

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) TA 2012 TA 2011 Uraian Catatan Anggaran Realisasi % Realisasi terhadap Anggaran Realisasi PENDAPATAN 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 38.637.999 0.00 127.676.180 Jumlah Pendapatan 0 38.637.999 0.00 127.676.180 BELANJA 1. Belanja Pegawai 3.353.290.000 3.561.998.254 106.22 3.039.833.344 2. Belanja Barang 778.935.000 749.799.294 96.26 444.050.324 3. Belanja Modal 10.303.000.000 9.712.483.301 94.27 35.559.855.925 Jumlah Belanja 14.435.225.000 14.024.280.849 97.15 39.043.739.593 Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat viii

II. NERACA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT NERACA PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 ( dalam Rp) NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2012 31 DESEMBER 2011 ASET Aset Lancar C.1 Kas dan Bank Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 Rp 0 Rp 0 Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2 Rp 0 Rp 0 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 Rp 0 Rp 0 Jumlah Kas dan Bank Rp 0 Rp 0 Piutang Piutang Bukan Pajak C.1.4 Rp 0 Rp 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.1.5 Rp 0 Rp 0 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.1.6 Rp 0 Rp 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TPA C.1.7 Rp 0 Rp 0 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi C.1.8 Rp 10.599.996 Rp 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan TGR C.1.9 Rp (53.029) Rp 0 Jumlah Piutang (Bersih) Rp 10.546.967 Rp 0 Belanja Dibayar Dimuka C.1.10 Rp 5.034.400 Rp - Persediaan C.1.11 Rp 8.102.000 Rp 4.877.700 Jumlah Aset Lancar Rp 23.683.367 Rp 4.877.700 Aset Tetap C.2 Tanah C.2.1 Rp 25.821.465.000 Rp 25.821.465.000 Peralatan dan Mesin C.2.2 Rp 2.687.424.141 Rp 2.271.928.241 Gedung dan Bangunan C.2. 3 Rp 18.812.302.226 Rp 0 Jalan Irigasi dan Jaringan C.2.4 Rp 0 Rp 0 Aset Tetap Lainnya C.2.5 Rp 2.609.284.000 Rp 26.609.284.000 KDP C.2.6 Rp 0 Rp 9.389.893.925 Jumlah Aset Tetap Rp 49.930.475.367 Rp 40.092.571.166 Piutang Jangka Panjang C.3 TPA C.3.1 Rp 0 Rp 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih TPA C.3.2 Rp 0 Rp 0 TP/TGR C.3.3 Rp 5.666.672 Rp 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TP/TGR C.3.4 Rp (28.304) Rp 0 Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) Rp 5.638.368 Rp 0 Aset Lainnya C.4 Aset Tak Berwujud C.4.1 Rp 16.650.000 Rp 16.650.000 Aset Lain-Lain C.4.2 Rp 200.000 Rp 200.000 Jumlah Aset Lainnya Rp 16.850.000 Rp 16.850.000 JUMLAH ASET Rp 49.976.647.102 Rp 40.114.298.866 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek C.5 Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1 Rp 618.338.634 Rp 0 Uang Muka dari KPPN C.5.2 Rp 0 Rp 0 Pendapatan yang Ditangguhkan C.5.3 Rp 0 Rp 0 Pendapatan Diterima Dimuka C.5.4 Rp 0 Rp 0 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp 618.338.634 Rp 0 JUMLAH KEWAJIBAN Rp 618.338.634 Rp 0 EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar C.6 Cadangan Piutang C.6.1 Rp 15.581.367 Rp 0 Cadangan Persediaan C.6.2 Rp 8.102.000 Rp 4.877.700 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek C.6.3 Rp (618.338.634) Rp 0 Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima C.6.4 Rp 0 Rp 0 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan C.6.5 Rp 0 Rp 0 Jumlah Ekuitas Dana Lancar Rp (594.655.267) Rp 4.877.700 Ekuitas Dana Investasi C.7 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.7.1 Rp 49.930.475.367 Rp 40.092.571.166 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.7.2 Rp 22.488.368 Rp 16.850.000 Jumlah Ekuitas Dana Investasi Rp 49.952.963.735 Rp 40.109.421.166 JUMLAH EKUITAS DANA Rp 49.358.308.468 Rp 40.114.298.866 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Rp 49.976.647.102 Rp 40.114.298.866 Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat ix

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-80/PB/2011 Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar. 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar 9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012 tentang penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Rencana Strategis A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Dalam rangka mewujudkan harapan di masa depan Pengadilan Agama Jakarta Pusat menetapkan visi sebagai berikut: TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT YANG AGUNG.

Agar dapat diukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya maka setiap tujuan strategis yang ditetapkan disertai indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan strategis yang ditetapkan Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagai berikut: Meningkatkan profesionalisme aparatur dilingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat; Meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan; Memantapkan manajemen modern dalam rangka peningkatan kinerja; Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi; Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahun 2012 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 2

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah sebagai berikut: Pendapatan (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Belanja (2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja Aset (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 3

dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri dan harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi Aset Tetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 4

manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). (c) Pengeluaranyang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Piutang Jangka Panjang c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 5

sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Aset Lainnya d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi, Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 6

Kewajiban (4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 7

Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Penyisihan Piutang Tak Tertagih (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masingmasing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/20110 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Tabel 3 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang Lancar Kurang Lancar Diragukan Uraian Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN Penyisihan 0.5% 10% 50% 100% Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 8

Penyusutan Aset Tetap (7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Pengadilan Agama Jakarta Pusat belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 9

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp.38.637.999 B.1. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp.38.637.999,00. Atau mencapai 0% dari estimasi pebdapatan yang ditetapkan sebesar Rp.0,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini: No Tabel 4 Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi % 1 Pendapatan TGR - 15.933.332-2 Penerimaan Persekot Gaji - 22.704.650-3 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL - 17 - Jumlah - 38.637.999 - Realisasi PNBP Lainnya TA anggaran 2012 mengalami penurunan sebesar Rp.89.038.181,00 atau kurang 70 persen dibandingkan TA 2011 yang disebabkan adanya PNBP yang bersifat fungsional yang dipindahkan pertanggungjawaban dan pencatatannya dari unit Badan Urusan Administrasi (01) ke unit Badan Peradilan Agama (04) sesuai surat kepala Badan Urusan Administrasi Nomor: 08/BUA/Keu/01/2012 tanggal 01 Januari 2012 tentang petunjuk kode unit organisasi untuk laporan dan pencatatan PNBP ke Mahkamah Agung. Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel dibawah ini: No Tabel 5 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 Uraian TA 2012 (Rp) TA 2011 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) (Rp) % 1 Pendapatan PNBP - 83.585.200 (83.585.200) (100) 2 Pendapatan TGR 15.933.332-15.933.332-3 Penerimaan Persekot Gaji 22.704.650 42.882.180 (20.177.530) (47) 4 Pendapatan Lain-lain 17 1.208.800 (1.208.783) (100) Jumlah 38.637.999 127.676.180 (89.038.181) (70) Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 10

Realisasi Belanja Negara Rp14.024.280.849 B.2. BELANJA NEGARA Realisasi belanja Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada TA 2012 adalah sebesar Rp 14.024.280.849 atau sebesar 97,15 persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran belanja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2012 adalah sebesar Rp 14.435.225.000. Anggaran dan realisasi belanja TA 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 Kode Jenis Blj. Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja (%) 51 Belanja Pegawai 3.353.290.000 3.561.998.254 106,22 52 Belanja Barang 778.935.000 749.799.294 96,26 53 Belanja Modal 10.303.000.000 9.712.483.301 94,27 Jumlah 14.435.225.000 14.024.280.849 97,15 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 - Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Anggaran Realisasi Realisasi belanja TA 2012 mengalami penurunan sebesar Rp -26.086.341.000 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain turunnya biaya pembangunan gedung kantor dan belanja tanah. Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 11

Tabel 7 Perbandingan realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 Kode Jenis Belanja 51 Uraian Jenis Belanja Belanja Pegawai Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun) TA 2012 TA 2011 R p 3.561.998.254 3.039.833.344 522.164.910 % 17.18 52 Belanja Barang 749.799.294 444.050.324 (9.584.676) 68.85 53 Belanja Modal 9.712.483.301 35.559.855.925 807.604.075 (72.69) Jumlah 14.024.280.849 39.043.739.593 1.477.826.407 (64.08) Belanja Pegawai Rp3.561.998.254 B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi belanja pegawai TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 3.561.998.254 dan Rp 3.039.833.344. Kenaikan realisasi belanja sebesar 17,2 persen pegawai antara lain disebabkan adanya penambahan pegawai dan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil. Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 8 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011 Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Naik/Turun % Belanja Gaji Pokok PNS Rp 2.140.326.480 Rp 1.815.598.480 Rp 324.728.000 18% Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp 35.842 Rp 49.577 Rp (13.735) -28% Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Rp 155.141.882 Rp 137.340.672 Rp 17.801.210 13% Belanja Tunj. Anak PNS Rp 49.400.570 Rp 50.634.030 Rp (1.233.460) -2% Belanja Tunj. Struktural PNS Rp 25.755.000 Rp 14.370.000 Rp 11.385.000 79% Belanja Tunj. Fungsional PNS Rp 611.830.000 Rp 554.510.000 Rp 57.320.000 10% Belanja Tunj. PPh PNS Rp 104.055.759 Rp 84.264.675 Rp 19.791.084 23% Belanja Tunj. Beras PNS Rp 113.598.450 Rp 118.791.910 Rp (5.193.460) -4% Belanja Uang Makan PNS Rp 326.150.000 Rp 228.220.000 Rp 97.930.000 43% Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka PNS Dalam dan Luar Negeri Belanja Tunjangan Umum PNS Rp 13.625.000 Rp 16.710.000 Rp (3.085.000) -18% Belanja Uang Lembur Rp 22.081.000 Rp 19.344.000 Rp 2.737.000 14% Jumlah Belanja Bruto Rp 3.561.999.983 Rp 3.039.833.344 Rp 522.166.639 17% Pengembalian Belanja Rp 1.729 Rp - Rp 1.729 0% Jumlah Belanja Netto Rp 3.561.998.254 Rp 3.039.833.344 Rp 522.164.910 17% Belanja Barang Rp749.799.294 B.2.2 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 749.799.294 dan Rp 444.050.324. Kenaikan realisasi Belanja Barang sebesar 68,9 persen antara lain disebabkan kenaikan belanja barang Perawatan Gedung, Pembinaan Dan Konsultasi, Sewa Rumah Dinas Hakim, Dan Operasional Perkantoran. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini: Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 12

Tabel 9 Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Naik/Turun % Belanja Barang Operasional Rp 261.713.850 Rp 217.959.330 Rp 43.754.520 20% Belanja Barang Non Operasional - - - - Belanja Jasa Rp 239.595.497 Rp 97.407.194 Rp 142.188.303 146% Belanja Pemeliharaan Rp 159.316.797 Rp 113.943.800 Rp 45.372.997 40% Belanja Perjalanan Rp 89.173.150 Rp 14.740.000 Rp 74.433.150 505% Jumlah Belanja Bruto Rp 749.799.294 Rp 444.050.324 Rp 305.748.970 69% Pengembalian Rp - Rp - Rp - - Jumlah Belanja Netto Rp 749.799.294 Rp 444.050.324 Rp 305.748.970 69% Belanja Modal Rp9.712.483.301 B.2.3 Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 9.712.483.301 dan Rp 35.559.855.925. Penurunan realisasi Belanja Modal sebesar minus 72,69 persen antara lain disebabkan pembelian belanja modal tanah dan belanja modal gedung dan bangunan pada TA 2012. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan 2011 Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Naik/Turun % Belanja Modal Tanah Rp - Rp 25.821.465.000 Rp (25.821.465.000) 100% Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp 290.075.000 Rp 348.497.000 Rp (58.422.000) -16,76% Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 9.424.437.000 Rp 9.389.893.925 Rp 34.543.075 0,37% Belanja Modal Jalan, Irigasi dan - - - Jaringan - Belanja Modal Fisik Lainnya - - - - Jumlah Belanja Bruto Rp 9.714.512.000 Rp 35.559.855.925 Rp (25.845.343.925) -73% Pengembalian Rp 2.028.699 Rp - Rp 2.028.699 - Jumlah Belanja Neto Rp 9.712.483.301 Rp 35.559.855.925 Rp (25.847.372.624) -72,69% Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 13

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Aset Lancar Kas di Bendaharawan Pengeluaran Rp.0,- C.1.1 Kas di Bendaharawan Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 sebesar Rp.0,- (Rekening Koran Terlampir), SSBP Pengembalian UP dan TUP Tahun 2012 terlampir BL TGR Rp.10.599.996 C.1.8 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.10.599.996,00 dan Rp.0,00 yang merupakan hak atau klaim terhadap pihak lain yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 11 Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) No. Debitur Jumlah 1 Muhammad Iqbal Yunus, S.HI Rp4.200.000,00 2 Haryanti, SH Rp6.399.996,00 Jumlah Rp10.599.996,00 Sedangkan mutasi piutang pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp0,00 Mutasi tambah: - TGR Iqbal & Haryanti Rp10.599.996,00 Mutasi kurang: - Pelunasan Tahun 2012 Rp0,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp10.599.996,00 Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut: Mutasi tambah sebesar Rp.10.599.996,00 merupakan TGR atas kehilangan Kendaraan Roda Dua. Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 14

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bag. Lancar TP/TGR Rp 53.029 C.1.9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih -Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp.53.029,00 dan Rp.0,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Belanja Dibayar Di Muka Rp.5.034.400 C.1.10 Belanja Dibayar Di Muka Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.5.034.400,00 dan Rp 0. Belanja di bayar di muka merupakan Persekot Gaji atas nama Drs. Hasan Faiz Bakry,SH. pada periode tertentu yang dibayarkan pada awal perikatan. Saldo belanja di bayar di muka per 31 Desember 2012 pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah sisa pembayaran Persekot Gaji Rp.5.034.400,00. Persediaan Rp.8.102.000 C.1.11 Persediaan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp.8.102.000,00 dan Rp.4.887.700,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 12 Rincian Persediaan No. Uraian 2012 2011 1 Barang Konsumsi Rp 7.804.300 Rp 4.777.700 2 Barang Untuk Pemeliharaan Rp 297.700 Rp 100.000 3 Suku Cadang Rp - Rp - 4 Bahan Baku Rp - Rp - 5 Persediaan Lainnya Rp - Rp - Jumlah Rp 8.102.000 Rp 4.877.700 Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 15

Mutasi Persediaan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp4.877.700,00 Mutasi tambah: - pembelian Rp28.545.500,00 Mutasi kurang: - Habis pakai Rp25.321.200,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp8.102.000,00 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Aset Tetap Rp.49.930.475.367 C.2. Aset Tetap Saldo aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp.49.930.475.367,00 dan Rp.40.092.571.166,00 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Pengadilan Agama Jakarta Pusat per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 13 Rincian Aset Tetap No. Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1 Tanah Rp 25.821.465.000 Rp 25.821.465.000 2 Peralatan dan Mesin Rp 2.687.424.141 Rp 2.271.928.241 3 Gedung dan Bangunan Rp 18.812.302.226 Rp - 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp - Rp - 5 Aset Tetap Lainnya Rp 2.609.284.000 Rp 2.609.284.000 6 KDP Rp - Rp 9.389.893.925 Jumlah Rp 49.930.475.367 Rp 40.092.571.166 Tanah Rp 25.821.465.000 C.2.1 Tanah Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Pengadilan Agama Jakarta Pusat per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp. 25.821.465.000,00 dan Rp. 25.821.465.000,00. Tidak ada transaksi Tanah per 31 Desember 2012. Rincian saldo tanah per 31 Desember 2012 terdiri dari: Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 16

Tabel 14 Rincian Saldo Tanah No. KIB Luas Nilai 1 2.01.01.04.001 3.350 m2 Rp 25.821.465.000 Jumlah Rp 25.821.465.000 Tanah negara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat merupakan Tanah bangunan Kantor Pemerintah dengan luas 3.350 M 2 yang terletak di jalan Rawasari selatan, Kecamatan Rawasari Kelurahan Cempaka Putih C.2.2 Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin Rp 2.687.424.141 Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp2.687.424.141,00 dan Rp2.271.928.241,00. Realisasi Belanja dalam rangka perolehan Aset Peralatan dan Mesin pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp.290.075.000,- yang merupakan belanja modal peralatan dan mesin. Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp2.271.928.241,00 Mutasi tambah: - pembelian Rp290.075.000,00 - Transfer masuk Rp125.904.900,00 - reklasifikasi dari aset lainnya Rp0,00 Mutasi kurang: - Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Rp484.000,00 - penghapusan Rp0,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp2.687.424.141,00 Sedangkan transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa: a. Penambahan dari pembelian 51 unit Peralatan dan Mesin senilai Rp.290.075.000,00 b. Penambahan melalui Transfer Masuk dari Peralatan dan Mesin merupakan Transfer Masuk dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI merupakan 19 Buah Meja Kerja Kayu seharga Rp.38.665.000,00 dan Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 17

87 Buah Kursi Besi/Metal seharga Rp.87.239.900,00. Nilai tersebut berdasarkan pada Berita Acara Serah Terima (BAST) c. Pengurangan melalui Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Kursi Besi Metal dari hasil Transfer Masuk sebesar Rp.484.000,00. Pengurangan melalui Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas sebesar Rp.484.000,00 merupakan koreksi 1 unit Kursi Besi/Metal, berdasarkan Surat Perbaikan Berita Acara Transfer BMN penghapusan Nomor: 85/BP.1/PL.07/VII/2012 tanggal 2 Juli 2012 Gedung dan Bangunan Rp 18.812.302.226 C.2.3 Gedung dan Bangunan Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp.18.812.302.226,00 dan Rp.0,00. Realisasi Belanja dalam rangka perolehan Aset G e d u n g d a n B a n g u n a n pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp.18.814.330.925,00 yang merupakan belanja modal gedung dan bangunan. Terdapat perbedaan antara Perolehan Gedung dan Bangunan dari pembelian dengan belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp2.028.699. Hal ini disebabkan adanya kelebihan belanja modal dan bangunan untuk pekerjaan lanjutan pembangunan gedung kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahap II tahun anggaran 2012. Mutasi Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp0,00 Mutasi tambah: - pembelian Rp18.814.330.925,00 - koreksi pencatatan nilai Rp0,00 Mutasi kurang: - koreksi pencatatan nilai Rp2.028.699,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp18.812.302.226,00 Transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Penambahan dari belanja modal gedung dan bangunan senilai 9.424.437.000,00 merupakan pemindahan dari Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) berdasarkan Berita Acara Serah Terima. Dalam nilai tersebut terdapat peralatan/inventaris yang menyatu dengan gedung dan bangunan yang belum dihitung nilainya. b. Mutasi kurang berupa koreksi sebesar Rp2.028.699,00 merupakan penyesuaian kuantitas karena kelebihan belanja modal untuk pekerjaan lanjutan pembangunan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 18

C.2.2.5 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya Rp 2.609.284.000 Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp2.609.284.000,00 dan Rp2.609.284.000,00 yang merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. C.2.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi dalam Pengerjaan Rp 0 Nilai konstruksi dalam pengerjaan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp. 0,00 dan Rp.9.389.893.925,00 merupakan Pembangunan Gedung Kantor Baru jalan Rawasari Selatan Kelurahan Rawasari Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca. Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per tanggal laporan adalah Saldo per 31 Desember 2011 Rp9.389.893.925,00 Mutasi tambah: - pembelian Rp9.424.437.000,00 - koreksi pencatatan nilai Rp0,00 Mutasi kurang: - koreksi pencatatan nilai Rp18.814.330.925,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp0,00 Pindahan ke perkiraan Gedung dan Bangunan dikarenakan proses pembangunan gedung kantor telah selesai berdasarkan Berita Acara Serah Terima nomor: W9-A1/4255.a/PL.01/XII/2012 tanggal 13 Desember 2012 Tuntutan Perbendaharaan Rp 8.133.334 C.3 Piutang Jangka Panjang C.3.3 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.5.666.672,00 dan Rp0,00. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaianya. Rincian Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 19

Tabel 15 Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) No. Debitur Jumlah 1 M. Iqbal Yunus Rp1.400.000,00 2 Haryanti Rp4.266.672,00 3 Jumlah Rp5.666.672,00 Sedangkan mutasi (TP/TGR) pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp0,00 Mutasi tambah: - TGR Iqbal & Haryanti Rp5.666.672,00 Mutasi kurang: - pelunasan Rp0,00 - Reklasifikasi menjadi Bagian Lancar TP/TGR Rp0,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp5.666.672,00 Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut: Mutasi tambah sebesar Rp.8.133.334,00 merupakan TGR atas kehilangan Kendaraan Bermotor Roda Dua atas nama M. Iqbal Yunus, SHI. Dan Haryanti, SH. Aset Lainya Rp.16.850.000,- C.4 Aset Lainnya Jumlah Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp16.850.000,00 dan Rp16.850.000,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap. Nilai Aset Lainnya pada tanggal pelaporan tersebut terdiri dari: Tabel 16 Rincian Aset Lainnya No. Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 1 Aset Tak Berwujud Rp 16.650.000 Rp 16.650.000 2 Aset Lain-lain Rp 200.000 Rp 200.000 Jumlah Rp 16.850.000 Rp 16.850.000 Aset Tak Berwujud Rp. 16.650.000,- C.4.1 Aset Tak Berwujud Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp16.650.000,00 dan Rp16.650.000,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 20

Tak Berwujud pada Kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Adapun rincian ATB per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 17 Rincian Aset tak Berwujud No. Uraian Nilai 1 Aplikasi SIADPA Rp 16.650.000 Jumlah Rp 16.650.000 Aset Lain-lain Rp.200.000,- C.4.2 Aset Lain-lain Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp200.000,00 dan Rp200.000,00 yang merupakan barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Pengadilan Agama Jakarta Pusatserta dalam proses penghapusan dari BMN. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp200.000,00 Mutasi tambah: - reklasifikasi dari aset tetap Rp0,00 Mutasi kurang: - penggunaan kembali BMN yang dihentikan Rp0,00 - penghapusan BMN Rp0,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp200.000,00 Tidak terjadi perubahan nilai terhadap Aset Tetap Lainnya yang dimiliki oleh Kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat selama tahun 2012 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang kepada Pihak Ketiga Rp 618.338.634 C.5 Kewajiban Jangka Pendek C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp.618.338.634,00 dan Rp.0,00 merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga Pengadilan Agama Jakarta Pusatper tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 21

Tabel 18. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga No Uraian Jumlah Penjelasan 1 Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar Rp6.016.316 Kekurangan pembayaran Kenaikan Pangkat 6 orang Pegawai 2 Belanja barang yang masih harus dibayar Rp612.322.318 Kekurangan Tunjangan Hakim 17 Orang Pegawai Total Rp618.338.634 Ekuitas Dana Lancar Rp (594.602.238) EKUITAS C.6 Ekuitas Dana Lancar C.6.1 Cadangan Piutang Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.15.634.396,00 dan Rp0,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam bentuk piutang setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. C.6.2 Cadangan Persediaan Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp8.102.000,00 dan Rp4.877.700,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Pengadilan Agama Jakarta Pusatdalam bentuk persediaan. C.6.3 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Jumlah Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar minus Rp.618.338.634,00 dan Rp0,00 Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek. Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 22

C.7 Ekuitas Dana Diinvestasikan Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp 49.947.325.367 C.7.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp.49.930.475.367,00 dan Rp.40.092.571.166,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap C.7.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.22.516.660,00 dan Rp.16.850.000,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Aset Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Tidak terdapat kejadian-kejadian penting pada kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat setelah tanggal Neraca. D.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Daftar temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagaimana dalam lampiran. D.3 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL Informasi Pendapatan dan belanja secara akrual yang ada di Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagaimana terlampir. D.4 REKENING PEMERINTAH Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cab. Jakarta Veteran A/C 0329-01-002067-30-1 a.n. Bendahara Pengeluaran Pengadilan Agama Jakarta Pusat. D.5 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN Tidak ada pengungkapan lain-lain Catatan atas Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat 23