DAN PERMUKIMAN KOTA BATAM. www.batamkota.go.id Email : tatakota@pemko-batam.go.id



dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA DAN RUSUNAMI DI KOTA BATAM. Dinas Tata Kota Kota Batam

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 61 TAHUN 2012

G. BIDANG PERUMAHAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru

PROFIL DINAS TATA KOTA KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

KEBIJAKAN NASIONAL PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

VISI BATAM MODERN VISI TERWUJUDNYA BATAM SEBAGAI KOTA INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERDAYA SAING, HARMONIS, PRODUKTIF DAN INOVATIF

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

MAKALAH PELAYANAN PUBLIK

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

Sub Tema: KRISIS ATAU DARURAT PERUMAHAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAPPEDA KOTA MAKASSAR. Jakarta, 5 September 2017

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD

KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SINERGI PUSAT DAERAH DALAM UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan peruntukannya, demikian juga halnya dengan daerah Kota Batam. Berdasarkan Undang-

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5.1 Kondisi dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TEN TANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.61,2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Rencana Strategis.

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

Aspek-aspek minimal yang harus tercantum dalam Perda Kumuh

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA. Keserasian Kawasan. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN. Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

LAKIP. Laporan Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah. Pemerintah Kota Batam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TEN TANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Indonesia

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA BATAM www.batamkota.go.id Email : tatakota@pemko-batam.go.id 1 2009

Visi dan Misi Pemerintah Kota Batam VISI... MENUJU KOTA BATAM SEBAGAI BANDAR DUNIA YANG MADANI DAN MENJADI LOKOMOTIF PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL MISI... 1. Mengembangkan Kota Batam sebagai Kota industri, perdagangan, pariwisata, kelautan, alih kapal yang mempunyai akses ke pasar global dalam satu sistem tata ruang yang terintegrasi didukung oleh infrastruktur, sistem transportasi, sistem IT yang memadai dengan penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, hijau dan nyaman. 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi pengembangan dan pembinaan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan investasi yang didukung oleh iklim usaha yang kondusif dan penegakan supremasi hukum. 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah hinterland dan perkotaan melalui penyediaan fasiltasi kebutuhan dasar, penataan dan pembinaan PKL serta usaha sektor informal lainnya. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, menguasai IPTEK dan bermuatan IMTAQ yang didukung dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat. 5. Menggali dan meningkatkan serta melestarikan nilai-nilai seni, budaya daerah dan mengembangkan kehidupan kemasyarakatan yang harmonis, bertoleransi dan berbudi pekerti. 6. Mewujudkan sistem pemerintahan yang bresih, berwibawa, demokratis, berkeadilan dan akuntabel dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance).

VISI DAN MISI DINAS TATA KOTA KOTA BATAM Visi : Terwujudnya Penataan Kota yang Produktif, Nyaman dan Berkelanjutan Misi : Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya dan Sarana Prasarana Aparatur. Meningkatkan kualitas manajemen data dan mengembangkan perumusan kebijakan teknis penataan kota serta sistem informasi yang transparan, akuntabel dan implementatif Mengembangkan Sistem Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota, Mewujudkan penataan kawasan/lingkungan permukiman beserta sarana dan prasarana pendukung yang berkelanjutan. Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Bangunan/Gedung

PROGRAM PEMERINTAH KOTA BATAM DALAM PENGEMBANGAN DAN PENATAAN KAWASAN PERUMAHAN & PERMUKIMAN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2006-2011) 1. Program Pengembangan Sarana Prasarana Perumahan Permukiman 2. Program Pengembangan Infrastruktur Hinterland A. Rusunawa 20 Twinblok B. Pembangunan Semenisasi Jalan Lingkungan 7.400 m C. Pengamanan Permukiman (Batu Miring) 5.000 s/d 10.000 m2 D. Peningkatan Utilitas Perkotaan, spt Boulevard, pedestrian dll 3 paket E. Bedah Rumah 200 unit, lokasi Tg.Riau, 2 M (Sumber dana: Depsos) F. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, 50 unit rumah dan PKP 100 unit rumah(sumber dana: Menpera) A. Pembangunan Jalan Paving Hinterland 38.400 m B. Pengamanan Permukiman Pesisir (Batu Miring) C. Rehab Rumah Tidak Layak Huni 96 unit D. Pembangunan Pelantar akses & Penghubung lingkungan Permukiman Hinterland

STRUKTUR ORGANISASI DINAS TATA KOTA KOTA BATAM KEPALA DINAS Sekretariat Kasubag Umum dan Keuangan Kasubag Kepegawaian Kabid Program Perkotaan Kabid Perizinan Bangunan Kabid Perumahan dan Permukiman Kabid Prasarana Bangunan Gedung Kasi Pendataan dan Pemetaan Kota Kasi Pengukuran Kasi Perencanaan Perumahan dan Permukiman Kasi Bangunan Gedung Kasi Perencanaan Tata Kota Kasi Evaluasi, Pengendalian dan Pengawasan Tata Kota Kasi Pengawasan Bangunan Kasi Retribusi Perizinan Kasi Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kasi Pembinaan Perumahan dan Permukiman Kasi Perencanaan dan Jasa Konstruksi Kasi Pembinaan Bangunan Gedung

TUGAS POKOK& FUNGSI(TUPOKSI) DINAS TATA KOTA KOTA BATAM Tugas Pokok: Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Tata Kota, Perumahan dan Permukiman, serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Fungsi: Penyusunan program dan kegiatan dinas dlm jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Penyelenggaraan urusan tata usaha perkantoran yg meliputi urusan perencanaan dan evaluasi, urusan keuangan, umum dan keuangan. Perumusan kebijakan teknis sesuai dgn lingkup tugasnya. Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional yg meliputi bid program perkotaan, bid perizinan bangunan gedung, bid perumahan dan permukiman, dan bid prasarana bangunan gedung. Penyelenggaraan administrasi pelayanan umum kpd masy dlm lingkup tugasnya. Pembinaan thd unit pelaksana teknis lainnya sesuai lingkup tgsnya. Pelaksanaan koordinasi dgn unsur terkait lainnya dlm setiap penyelenggaraan dinas. Pelaksanaan tugas lainnya yg diberikan Walikota sesuai lingkup tugas dan fungsinya. (PERWAKO No.10 /2008 TTG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA BATAM)

STRUKTUR ORGANISASI LINTAS SEKTORAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN KOTA BATAM KEPALA DAERAH DINAS TATA KOTA BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG PRASARANA JALAN DAN JEMBATAN DINAS SOSIAL DAN PEMAKAMAN BIDANG PEMBERDAYA AN SOSIAL BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN, PENGEMBANGA N KOTA BIDANG FISIK, SARANA DAN PRASARANA DINAS PERINDUSTRIA N DAN PERDAGANGAN BIDANG INDUSTRI DINAS PMP-KUKM BIDANG PEMBERDAYA AN BIDANG SUMBER DAYA AIR

MULTI SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA BATAM Dinas Tata Kota Dinas Pekerjaan Umum Dinas Sosial dan Pemakaman Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan Kota Batam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas PMP-KUKM : Pembangunan dan Penataan Sarana Prasarana Perumahan Permukiman : Dukungan penyiapan Prasarana Sarana menuju permukiman : Bantuan teknis dlm rangka pelaksanaan penataan perumahan permukiman melalui dana bantuan : Dukungan kesesuaian Tata Ruang thd perumahan permukiman : Memberikan dukungan pelatihan dan pembinaan usaha dlm rangka meningkatkan perekonomian MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) : Memberikan bimbingan teknis pemberdayaan ekonomi masyarakat

LUAS KOTA BATAM ± 715 KM 2 =115% LUAS SINGAPURA DIMANA ¾ LUASAN TERSEBUT BERUPA LAUT. TERDIRI DARI ± 400 BUAH PULAU MELIPUTI 12 KECAMATAN DAN 64 KELURAHAN BAIK BERUPA WILAYAH PERKOTAAN MAUPUN PERDESAAN JUMLAH PENDUDUK LEBIH DARI 924.601 JIWA (Sumber: DINAS KEPENDUDUKAN AKHIR MEI TH 2009) DAN SEBAGIAN BESAR BERMUKIM DI KAWASAN PERKOTAAN (P. BATAM)

Kawasan Hinterland Kota Batam Batam terdiri dari 12 kecamatan, 1 diantaranya berada di kawasan hinterland. 1 wilayah kecamatan di hinterland terdiri dari : - Kec. Belakang Padang (6 desa/kelurahan) 2 wilayah kecamatan di kawasan pengembangan: - Kec. Bulang (6 desa/kelurahan) - Kec. Galang (8 desa/kelurahan) Pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga : Pulau Nipah, Pulau Pelampung, Pulau Batu Berantai, Pulau Puteri - berbatasan langsung dengan Singapura - Tidak berpenghuni - Dilakukan penataan kembali (oleh Departemen PU) - Berfungsi sebagai pertahanan negara

PERMASALAHAN Perumahan Permukiman Permasalahan yang terjadi seiring dengan meningkatnya polulasi penduduk di Kota Batam adalah : Masih maraknya rumah liar/rumah bermasalah terkonsentrasi di daerah sekitar kawasan industri akibat dampak dari pengembangan Batam menjadi kota industri dan relatif tingginya harga rumah. Kekurang siapan dalam mengantisipasi kecepatan dan pertumbuhan fisik dan dan fungsional kawasan sehingga kawasan kumuh tumbuh sejalan dengan bertambahnya pusat-pusat kegiatan ekonomi.

PERMASALAHAN PERUMAHAN PERMUKIMAN KAWASAN HINTERLAND Lokasi umumnya terpencil dan jauh dari pusat kegiatan Lokasi umumnya terpencil dan jauh dari pusat kegiatan Aksesibilitas sulit Mahalnya biaya pembangunan sarana dan prasarana Sulit dalam pengawasan dan pengamanannya. Cenderung menjadi tempat kegiatan penyelundupan, pembuangan limbah dan penambangan pasir serta penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Kerusakan lingkungan cenderung meningkat.

UU No. 4 Tahun 1992 DEFINISI PERUMAHAN Kelompok rumah yg berfungsi sbg lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yg dilengkapi dgn prasarana sarana lingkungan DEFINISI PERMUKIMAN Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan Pengembangan Permukiman pengembangan kawasan di perkotaan dan perdesaan melalui kegiatan pengembangan kawasan baru dan peningkatan kualitas permukiman termasuk peremajaan kawasan (urban renewal) dan pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil.

ACUAN NORMATIF PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KOTA BATAM UU No. 4/1992 ttg Perumahan Permukiman UU No. 26/2007 ttg Penataan Ruang UU No. 16/1985 ttg Rumah Susun INPRES No. 5/1990 ttg Peremajaan Kwsn Kumuh yg Berada diatas Tanah Negara PERMENPERA No.14/2006 ttg Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus PERMENPERA No.16/2006 ttg Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri PERMENPERA No.17/2006 ttg Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Perbatasan Surat Keputusan Bersama Mendagri, Men PU, dan Menpera No. 04/KPTS/BKP4N/1995 ttg Pedoman Pembangunan Perumahan dan Permukiman dgn Lingkungan Hunian yg Berimbang PERMENPERA No. 34/PERMEN/M/2006 ttg Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) PERDA No. 2/2004 ttg Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam tahun 2004 2014 PERDA No.2 thn 2002 ttg Ketentuan Bangunan di Kota Batam Ranperda Bangunan Gedung Kota Batam thn 2009

INPRES No.5/1990 tentang Peremajaan Kawasan Kumuh yg Berada diatas Tanah Negara mengamanatkan pada pasal 1 Peremajaan Pemukiman Kumuh adalah pembongkaran sebagian atau seluruh pemukiman kumuh yang sebagian besar atau seluruhnya berada di atas tanah Negara dan kemudian di tempat yang sama dibangun prasarana dan fasilitas lingkungan Rumah Susun serta bangunan-bangunan lainnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang kota yang bersangkutan.

KONSEP PEREMAJAAN KAWASAN KUMUH DENGAN RUSUNAWA DI KAMPUNG ACEH MUKA KUNING

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PD KAWASAN INDUSTRI DAN RULI DGN POLA RUSUNAWA (PERMENPERA No. 14/PERMEN/M/2006 TTG PENYELENGGARAAN KAWASAN KHUSUS) PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERBATASAN (HINTERLAND) DGN UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERUMAHAN (PERMENPERA No.17/PERMEN/M/2006 TTG JUKLAK PENGEMBANGAN KAW PERBATASAN)

LATAR BELAKANG PENGAMBILAN KEBIJAKAN Jumlah prosentase tenaga kerja industri yg mencapai 36% dari jumlah penduduk Kota Batam Maraknya perkampungan Ruli (Rumah Liar) di sekitar kawasan industri, khususnya kawasan industri Muka Kuning (Kampung Aceh), kawasan industri Tg Uncang, kawasan industri Batu Ampar dll. RUSUNAWA Kondisi lingkungan tidak tertata, kumuh dan tidak dikelola dengan baik. Aksesibilitas rendah ke kawasan permukiman atau terisolir karena terletak di perbatasan dan pulau kecil terluar. Masyarakatnya miskin dan belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Rawan penyelundupan dan pencurian (illegal fishing) PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERUMAHAN PERBATASAN DAN HINTERLAND

Mempercepat upaya penyediaan rumah layak dan terjangkau bagi MBR dalam lingkungan yang lebih sehat dan tertata dengan baik Meningkatkan kualitas perumahan permukiman Mengefisienkan pemanfaatan tanah dengan menciptakan lebih banyak Ruang Terbuka Hijau (Faktor EKOLOGIS dlm meningkatkan KESERASIAN KAWASAN) Mengentaskan kawasan kumuh/ruli di perkotaan (Batam) yang merupakan salah satu upaya mewujudkan Millenium Developments Goals yg menargetkan berkurangnya 50% kawasan kumuh pd tahun 2015 di seluruh dunia (bagian dari RPJM Nasional 2004-2009) Menawarkan lokasi yg tetap dekat dgn sumber pekerjaan (mengurai kemacetan)

Planologis Kesesuaian dengan Rencana Kota Menjamin Kemudahan dan Aksesibilitas Pelayanan PSU Keterpaduan Tata Ruang Kawasan Permukiman Ekonomi Tersedianya akses Peningkatan ekonomi Hunian bagi seluruh golongan masyarakat Subsidi silang Ekologis Keserasian dengan alam Perlindungan sumber daya alam Penciptaan RTH Sosial Budaya Keragaman masyarakat Identitas Kondisi eksisting masyarakat

PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI (KAWASAN KHUSUS) (PERMENPERA No. 14/PERMEN/M/2006 ttg Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus) Membuat regulasi untuk mendorong perusahaan menyediakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Mendorong berkembangnya pengembang yang melakukan pembangunan perumahan sederhana untuk kelompok berpenghasilan rendah. Menyelesaikan masalah ruli (terutama yang berdekatan dgn kawasan industri) yang terus berkembang melalui pendekatan persuasif tanpa meninggalkan hukum yang berlaku Mendorong pengembangan rumah susun pekerja bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah.

PERTUMBUHAN PENDUDUK Sumber: BPS, 2007

PERTUMBUHAN TENAGA KERJA Sumber : BPS, 2007

Jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam tahun 2000 : 155,591 Jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam tahun 2006 : 252,667 orang Prosentase pertumbuhan Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam : 10.40 % Diperkirakan jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) 2011 : 384,036 orang Yang belum memiliki tempat tinggal sendiri termasuk penghuni : 115,211 orang RULI ( jika diperkirakan 30 % ) Asumsi 40% TKI sudah berkeluarga : 46,084 orang (KK) Jumlah unit Rusunawa yg dibutuhkan ( 1 KK utk 1 unit sarusun) : 46,084 unit Sehingga jumlah unit Twin blok Rusunawa T27 yg dibutuhkan : 576 Twinblok Asumsi 60% TKI belum berkeluarga : 69,126 orang Jumlah unit Rusunawa yg dibutuhkan ( 4 org utk 1 unit sarusun) : 17,282 unit Sehingga jumlah unit Twin blok Rusunawa T21 yg dibutuhkan : 180 Twinblok Jadi Jumlah unit Twin blok yg dibutuhkan : 756 Twinblok Catatan: RULI : Rumah Liar Sarusun : satuan unit rumah susun

PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA DI BATAM S/D AKHIR TH 2009 Beberapa kawasan industri : Muka Kuning, Tanjung Uncang, Sekupang, Batu Ampar, Batam Center, Tg Piayu dan Kabil. Lokasi yang telah dan dlm pelaksanaan pembangunan Rumah Susun : - Tanjung Piayu - Perumnas - 4 twin blok - Type 21 - Th 2001 s/d 2002 - Batu Ampar - Jamsostek - 6 twin blok - Type 21 - Th 2001 s/d 2003 - Batu Ampar - OB - 4 twin blok - Type 21 - Th 2003 s/d 2004 - Sekupang - OB - 4 twin blok - T 21& 36 - Th 2004 s/d 2006 - Muka Kuning - OB - 9 twin blok - Type 21 - Th 2004 s/d 2004 - Muka Kuning - Kimpraswil/Pemko - 2 twin blok - Type 27 - Th 2004 s/d 2005 - Muka Kuning - Menpera - 3 twin blok - Type 27 - Th 2007 s/d 2009 - Tanjung Piayu - Menpera - 1 twin blok - Type 21 - Th 2007 s/d 2009 - Muka Kuning - Dept. PU - 2 twin blok - Type 24 - Th 2008 s/d 2009 - Muka Kuning - Jamsostek - 1twin blok - Type 24 - Th 2008 s/d 2009 - Sekupang - Dept. PU - 4 twin blok -Type 24 - Th 2008 s/d 2009 - Batam Centre - REI - 2 twin blok - T 21 & 36 - Th 2008 s/d 2009 - Tg. Uncang - Pemko - 2 twin blok - Type 27 - Th 2009 - TOTAL 44 twin blok

PETA SEBARAN KAWASAN INDUSTRI DAN RENCANA LOKASI RUSUN DI KOTA BATAM O : JUMLAH EKSISTING O: JUMLAH DLM PEMBANGUNAN O : JUMLAH RENCANA O : KAWASAN INDUSTRI TB : TWINBLOK RUSUN SEKUPANG O 8 TB O 4 TB O 100 TB RUSUN TG.UNCANG O 0 TB O 2 TB O 150 TB RUSUN BATU AMPAR O 10 TB O 0 TB O 130 TB RUSUN BATAM CENTRE O 0 TB O 2 TB O 70 TB RUSUN MUKA KUNING O 12 TB O 5 TB O 176TB RUSUN TG.PIAYU O 5 TB O 0 TB O 80 TB RUSUN KABIL O 0 TB O 0 TB O 50 TB

PETA SEBARAN RENCANA PENGEMBANGAN RUSUNAMI KOTA BATAM RUSUNAMI BATAM CENTRE APARTEMEN BERSUBSIDI BANDARA RUSUNAMI POLTEK

STAKE HOLDER RUMAH SUSUN SEDERHANA DI KOTA BATAM OB PEMKO RUMAH SUSUN SEDERHANA SWASTA /BUMN MENPERA DEPT. P U PERLU DUKUNGAN SEMUA PIHAK Catatan: Pemerintah: Rusunawa Swasta : Rusunami 30

RENCANA PENGEMBANGAN RUSUNAMI BATAM CENTRE PARK Luas Fasilitas Hunian Fasilitas Pendukung : 14 Ha : 36 tower Rusuna T21 dan T30 : - Club House - Food court centre - Fasilitas Ibadah - Fasilitas Olah Raga & RTH 66% Target Group : Pekerja Peserta Jamsostek Kebijakan Insentif Pemko : Penyediaan fasos & fasum Kebijakan Disinsentif Pemko : Kemudahan proses perizinan

RENCANA PENGEMBANGAN RUSUNAMI / APARTMEN BERSUBSIDI BANDARA

PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN PERBATASAN (PERMENPERA No. 17/PERMEN/M/2006 ttg Juklak Pengembangan Perumahan Kawasan Perbatasan) Meningkatkan perbaikan perumahan dan permukiman dengan program perbaikan kawasan permukiman perdesaan/pesisir. Mengembangkan kawasan dan lingkungan permukiman pedesaan dan hinterland. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah hinterland/pesisir. Meningkatkan pembinaan terhadap masyarakat di lingkungan permukiman nelayan.

DUKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATAM DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN PESISIR/ HINTERLAND Melakukan program perbaikan perumahan dan permukiman rumah suku laut. Melakukan program pembangunan dan peningkatkan pelantar. Melakukan program Perbaikan Lingkungan Desa Pantai dengan pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya di lingkungan perumahan permukiman kawasan hinterland Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan program percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan

Bantuan Stimulan Pengembangan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) dalam Pelaksanaan TA 2009 BSP2S Lokasi kegiatan di Kec Nongsa dan Kec Sekupang sebanyak 50 unit MBR PKP Lokasi kegiatan di Pulau Temoyong 50 MBR, Pulau Selat Nenek 30 MBR Pulau Aweng 20 MBR

PERKIRAAN JUMLAH KEBUTUHAN RUMAH KOTA BATAM No Kecamatan Jumlah Tahun 2003 Jumlah Tahun 2006 Jumlah Tahun 2009 Jumlah Tahun 2011 Kelurahan Kecil Sedang Mewah Kecil Sedang Mewah Kecil Sedang Mewah Kecil Sedang Mewah 1 Kec. Batu Ampar 18.618 9.309 3.103 28.768 14.384 4.795 44.452 22.226 7.409 59.414 29.707 9.902 2 Kec. Nongsa 10.427 5.213 1.738 16.111 8.056 2.685 24.895 12.448 4.149 33.274 16.637 5.546 3 Kec. Sei Beduk 16.758 8.379 2.793 25.895 12.948 4.316 40.014 20.007 6.669 53.481 26.740 8.913 4 Kec. Sekupang 17.450 8.725 2.908 26.964 13.482 4.494 41.665 20.832 6.944 55.687 27.844 9.281 5 Kec. Lubuk Baja 10.139 5.070 1.690 15.667 7.833 2.611 24.209 12.104 4.035 32.356 16.178 5.393 6 Kec. Belakang Padang 2.541 1.270 423 2.804 1.402 467 3.094 1.547 516 3.304 1.652 551 7 Kec. Bulang 1.081 540 180 1.193 596 199 1.316 658 219 1.405 703 234 8 Kec. Galang 1.475 738 246 1.628 814 271 1.796 898 299 1.918 959 320 Total 78.488 39.244 13.081 119.029 59.515 19.838 181.441 90.721 30.240 240.841 120.420 40.140 SUMBER: LAMPIRAN PERDA No. 2 THN 2004 ttg RTRW Kota Batam MEMENUHI KRITERIA PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN LINGKUNGAN HUNIAN BERIMBANG 1 : 3 : 6 (SKB MENDAGRI, MEN PU, MENPERA No.648-384 TH 1992 36

ALOKASI ANGGARAN SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA BATAM THN BELANJA APBD KOTA BATAM ANGGARAN SEKTOR PERKIM PROSE NTASE THD APBD 2004 381.169.746.582,- 24.570.935.826,- 6,45% 2005 353.762.789.826,- 31.663.135.408,- 8,95% 2006 618.890.218.827,- 84.199.605.114,- 13,60% 2007 859.449.208.063,- 132.548.077.905,- 15,42% 2008 882.021.349.491,- 97.574.025.507,- 11,06% 2009 1.024.741.503.513 243.116.700.491,- 23,72% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% Prosentase Anggaran Perkim thd APBD Prosentase Anggaran Perkim thd APBD 2004 2005 2006 2007 2008 2009 37

Terima Kasih 38