KAJIAN PENGOLAHAN PERMEN RUMPUT LAUT (Glacilaria Sp) DENGAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENGOLAHAN PERMEN RUMPUT LAUT (Glacilaria Sp) DENGAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN

KAJIAN PEMBERIAN ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KETENGIKAN ABON IKAN LELE (Clarias batrachus)

KAJIAN PEMBERIAN ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KETENGIKAN ABON IKAN LELE (Clarias batrachus) ABSTRAK

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

PENGARUH WAKTU PENGUKUSAN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS PRESTO IKAN SEPAT SIAM (TRICHOGASTER PECTORALIS)

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

Ulangan 1 Ulangan 2 (%)

Kajian Pembuatan Bumbu Dari Bawang Putih (Allium sativum) Dan Daun Jeruk Purut (Cytrus hystrix) Menggunakan Pengering Tipe Rak

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. Pengembangan komoditi perkebunan menempati prioritas yang tinggi dalam

Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda

Natallo Bugar dan Hermansyah, Uji Sensoris Pada Pembuatan Mie Basah Dengan Penambahan Surimi

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

KAJIAN MUTU MOCHI YANG DIFORTIFIKASI DENGAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) Oleh

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY

Pengolahan Abon Ikan Karandang (Channa pleurophthalmus) dengan Penambahan Kelapa Parut

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

YUWIDA KUSUMAWATI A

KAJIAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP MUTU PINDANG PRESTO IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp).

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

I PENDAHULUAN. udang kerang/tiram, kepiting, tripang, cumi-cumi, rumput laut dan lain sebagainya.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU KERUPUK IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii)

PEMANFAATAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura) SEBAGAI PERMEN JELLY TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN. Abstrak

PENGOLAHAN PASTA LAOR (Eunice viridis) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI GARAM

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KARAKTERISTIK KIMIAWI PRODUK STIK RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii)

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

Keywords : Fish Protein Concentrate, Pangasius hypophthalmus, Hump Banana Nugget, Consumer Acceptance and Chemical Composition

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

JURNAL. STUDI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP NORI RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.) DENGAN PENAMBAHAN CABAI RAWIT OLEH FINA RAHMADHANI NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

Kajian Karakteristik Mutu Kerupuk Ikan Jelawat Leptobarbus hoevenii Selama Penyimpanan. Edison 1) dan Sumarto 1)*

Studi Komposisi Sari Jagung Manis dan Karagenan Pada Kualitas Jeli Jagung Manis

METODE. Waktu dan Tempat

STUDI MUTU DAN PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP ABON IKAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

PERBANDINGAN PENAMBAHAN GLUKOSA DAN SUKROSA TERHADAP KUALITAS PERMEN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMSI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

PEMANFAATAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) UNTUK PEMBUATAN BISKUIT DAN SNACK

NUTRIFIKAST MAKANAN JAJANAN DARI BAHAN DASAR TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

DAFTAR PUSTAKA BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

OPTIMALISASI PEMBERIAN PUTIH TELUR AYAM RAS UNTUK MENINGKATKAN KEMEKARAN KERUPUK IKAN BELUT

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENCETAK TERASI

Pengaruh Penambahan Gula Aren (Arenga pinnata Wurmb Merrill) Terhadap Cita-Rasa Wadi Ikan Patin (Pangasius sp.)

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

METODE. Waktu dan Tempat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH MAKANAN KHAS BANYUMAS CENIL

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gedang di daerah Jawa, galuh di daerah Sumatra, harias di daerah Kalimantan,

PENGARUH FORTIFIKASI ALGA HIJAU BIRU (Spirulina) PADA MAKARONI IKAN PATIN (Pangasius hyppophthalmus) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

PENGARUH PERLAKUAN VARIASI JENIS GULA TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL PEPAYA (Carica vasconcellea)

METODE. Bahan dan Alat

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan Tempat dan Waktu Penelitian. Kg/Kap/Thn, sampai tahun 2013 mencapai angka 35 kg/kap/thn.

STUDI PEMBUATAN KERUPUK DARI UBI KAYU DENGAN PENAMBAHAN IKAN PORA-PORA

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN.

EVALUASI MUTU KUKIS YANG DISUBSTITUSI TEPUNG SUKUN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

I PENDAHULUAN. dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kerupuk adalah salah satu produk olahan tradisional yang digemari

PENGARUH PENAMBAHAN BUAH DURIAN (Durio zibethinus murr.) TERHADAP KADAR AIR, TEKSTUR, RASA, BAU DAN KESUKAAN KARAMEL SUSU KAMBING

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

Pengaruh Konsentrasi Larutan Gula dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Manisan Kering Ubi Jalar (Ipomoea batatas Lamb)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

Keyword : potato, wheat, characterics, flakes

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

Pemanfaatan Surimi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Penambahan Tepung Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) sebagai Bahan Baku Pempek

Pemotongan Daging Ikan Toman (Channa micropeltes) dalam Pembuatan Ikan Kering

KARAKTERISASI DAGING SINTETIS DARI PERLAKUAN KONSENTRAT KEDELAI, TEPUNG TERIGU DAN METODE PEMASAKAN

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

Transkripsi:

KAJIAN PENGOLAHAN PERMEN RUMPUT LAUT (Glacilaria Sp) DENGAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN STUDY OF PROCESSING SEAWEED CANDY WITH THE DIFFERENT SUGAR CONCENTRATION ON CONSUMER ACCEPTANCE FASE Aryani 1 ) 1) Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Jurusan Perikanan Faperta Universitas Palangka Raya ABSTRAK Penelitian ini mempelajari pengaruh pemberian gula pada pengolahan permen rumput laut dengan konsentrasi yang berbeda terhadap tingkat penerimaan konsumen, dengan parameter pengujian kimia dan organoleptik. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi gula yang optimal pada pembuatan permen rumput laut (Glacilaria sp). Penelitian ini menggunakan 4 (empat) perlakuan yaitu pemberian gula dengan konsentrasi 25 gram, 50 gram, 75 gram dan 100 gram. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian gula dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata untuk nilai kadar air, dan berpengaruh sangat nyata untuk nilai kadar abu dan karbohidrat, dimana perlakuan D yang terbaik. Kata kunci: permen rumput laut, gula. ABSTRACT This study research the effect of sugar adding on seaweed processing with the different concentration on consumer acceptance fase. Contribute from this research are to know the optimal sugar concentrate on processing seaweed candy. This research use 4 (four) treatments are the sugar adding concentrate 25 gram, 50 gram, 75 gram and 100 gram. Result is showing that the different sugar concentrate adding are significant on water base and very significant effect on dust power and carbohydrate, which D is the best treatment. Key words: seaweed candy, sugar 1

Fish Scientiae, Volume 3 Nomor 5, Juni 2013 hal. 1-9 PENDAHULUAN Rumput laut adalah tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki susunan kerangka seperti akar, batang dan daun. Meskipun wujudnya tampak seperti ada perbedaan, tetapi sesungguhnya merupakan bentuk thalli (Aslan, 2005). Di bidang industri, rumput laut banyak perannya, yaitu sebagai bahan baku industri komestik, farmasi, dan rumput laut diolah menjadi beragam jenis makanan, diantaranya agar-agar dan permen (Sutrisno, 1985 di dalam Winarno, 1996). Mengatasi hal tersebut diatas, maka dalam penelitian ini akan dicoba pengolahan permen rumput laut (Glacilaria sp) dengan konsentrasi gula yang berbeda. Sehingga dalam penelitian ini akan diteliti formulasi adonan yang paling tepat dalam pembuatan permen rumput laut dan kesukaran konsumen dengan melakukan uji organoleptik dan uji kimia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui konsentrasi gula yang tepat. Untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut ini : Menambah usaha diversifikasi produk olahan hasil perikanan. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pembuatan permen rumput laut. Memperoleh informasi tentang formulasi adonan permen yang tepat untuk menghasilkan permen rumput laut yang enak. METODE PENELITIAN Bahan Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang 2 bulan ( Januari Pebruari 2009) sejak persiapan bahan, penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian, sampai penyusunan laporan. Adapun uji organoleptik penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Perikanan Universitas Palangka Raya, sedangkan uji kimia dilakukan di Laboratorium Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah rumput laut, air bersih, gula pasir. 2

Adapun alat-alat yang digunakan antara lain: pisau, baskom, penggiling/blender, panci perebus, sendok/pengaduk, loyang. Metode Penelitian Pola rancangan penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu perlakuan A = 100 gr Rumput laut + 25 gr Gula pasir, perlakuan B = 100 gr Rumput laut + 50 gr Gula pasir, perlakuan C = 100 gr Rumput laut + 75 gr Gula pasir, perlakuan D= 100 gr Rumput laut + 100 gr Gula pasir, seluruh perlakuan dilakukan dengan dua kali ulangan. Parameter Dalam Penelitian ini dilakukan pengujian secara organoleptik dan uji kimia yaitu (uji kadar air, uji kadar abu,uji kadar karbohidrat) Metode indeks efektivitas ini digunakan untuk menentukan perlakuan mana yang terbaik dari keseluruhan perlakuan yang ada. Untuk penentuan perlakuan terbaik berdasarkan metode indeks efektivitas menurut De Garmo, et al., 1984 di dalam Aryani, 2002. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Rekapitulasi hasil uji kimia permen rumput laut dapat dilihat pada Tabel 1. berikuuji kadar Protein Tabel 1. Rekapitulasi nilai uji kimia permen rumput laut dengan konsentrasi gula yang berbeda Perlakuan Parameter Kimia Kadar Air Kadar Abu Kadar Karbohidrat 1 2 1 2 1 2 A 29,54 28,23 13,60 12,85 23,52 23,46 B 27,21 30,58 11,22 11,12 35,62 34,85 C 30,71 29,98 9,69 10,02 45,22 45,24 D 34,52 32,44 8,50 7,85 51,24 50,56 3

Fish Scientiae, Volume 3 Nomor 5, Juni 2013 hal. 1-9 Pembahasan Uji Kadar Air Hasil uji kadar air yang terbaik adalah pada perlakuan A dengan nilai terendah 28,89 diikuti oleh perlakuan B,C, dan D. Berdasarkan hasil analisis keragaman terhadap uji kadar air permen rumput laut maka diperoleh F hitung 13,47 < F Tabel 5 % = 6,59 > F tabel 1 %= 16,59, berarti perlakuan yang diberikan (penambahan gula) berpengaruh nyata terhadap kadar air atau dapat diputuskan untuk menerima H 0 dan menolak H 1. Tingginya kadar air kemungkinan karena semakin tingginya konsentrasi gula yang digunakan dalam produk. Semakin banyak gula yang digunakan akan semakin banyak air yang digunakan untuk melarutkannya. Uji Kadar Abu Hasil uji kadar abu yang terbaik adalah perlakuan D (100 gr rumput laut + 100 gr gula pasir) dengan nilai 8,17 diikuti oleh perlakuan C,B, dan A. Dari hasil analisis keragaman terhadap uji kadar Abu permen rumput laut diperoleh bahwa F Hit = 116,7 < F Tabel 5 % = 6,59 < F tabel 1 % = 16,59, berarti perlakuan yang diberikan (penambahan gula) berpengaruh sangat nyata terhadap kadar abu atau dapat diputuskan untuk menerima H 1 dan menolak H 0. Kadar abu semakin menurun dengan semakin besarnya konsentrasi gula yang ditambahkan, kemungkinan karena gula merupakan humektan yang mampu menurunkan kadar abu dalam produk. Uji Kadar Karbohidrat Hasil uji kadar karbohidrat yang terbaik adalah perlakuan D (100 gr rumput laut + 100 gr gula pasir) dengan nilai 50,9 diikuti oleh perlakuan C,B dan A. Berdasarkan hasil analisis keragaman terhadap uji kadar Abu permen rumput laut maka diperoleh F Hit 3917,4 > F Tabel 5 % = 6,59 > F tabel 1 % = 16,59, berarti perlakuan yang diberikan (penambahan gula) berpengaruh sangat nyata terhadap kadar karbohidrat atau dapat diputuskan untuk menerima H dan menolak H 0. Kadar karbohidrat semakin meningkat karena karbohidrat mengandung sakarida/ polisakarida sehingga dengan semakin dinaikkan 4

konsentrasinya maka kadar karbohidrat akan semakin tinggi. dengan konsentrasi gula yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: B. Uji Organoleptik Rekapitulasi hasil uji organoleptik permen rumput laut Gambar 1. Grafik Nilai Rerata Uji Organoleptik Rasa Hasil pengamatan terhadap rasa permen rumput laut didapat nilai ratarata tertinggi terdapat pada perlakuan D (5,64) dengan rasa agak suka dan untuk nilai rata-rata yang terendah pada perlakuan perlakuan B (4,94) dengan rasa biasa. Hasil uji rasa yang terbaik adalah perlakuan D (100 gr rumput laut + 100 gr gula pasir) dengan nilai 5,64 diikuti oleh perlakuan C,A dan B. Hal ini diduga karena adanya penambahan gula yang berfungsi menambah cita rasa manis yang tidak menghilangkan rasa khas rumput laut itu sendiri sesuai dengan penilaian panelis. Menurut DeMan di dalam Harisman (2003) gula merupakan senyawa organik yang mengandung glukosa (rasa manis) dan termasuk karbohidrat yang mempunyai kandungan nutrisi yaitu sebagai sumber kalori dan sumber energi bagi manusia. 5

Fish Scientiae, Volume 3 Nomor 5, Juni 2013 hal. 1-9 Warna Berdasarkan hasil pengamatan terhadap warna permen rumput laut didapat nilai rata-rata tertinggi terdapat pada perlakuan D (5,32) dengan warna agak suka, dan untuk nilai rata-rata yang terendah pada perlakuan perlakuan B (4,94) dengan warna biasa.hasil uji warna yang terbaik adalah perlakuan D (100 gr rumput laut + 100 gr gula pasir) dengan nilai 5,32 diikuti oleh perlakuan C,A dan B. Hal ini diduga disebabkan adanya penambahan gula yang berpengaruh terhadap perubahan warna sewaktu tahap penjemuran permen (DeMan di dalam Harisman, 2003). Tekstur Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap tekstur permen rumput laut nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan A (5,20) dengan tekstur agak suka, dan untuk nilai rata-rata yang terendah pada perlakuan perlakuan D (4,94) dengan tekstur biasa. Hasil uji tekstur yang terbaik adalah perlakuan A (100 gr rumput laut + 25 gr gula pasir) dengan nilai 5,2 diikuti oleh perlakuan B,C dan D. Panelis menyukai tekstur permen rumput laut tersebut mungkin diduga dikarenakan tekstur dari permen rumput laut tersebut hampir sama dengan tekstur permen rumput laut pada umumnya yaitu kenyal dan manis (Winarno, 1985). Bentuk dari permen rumput laut tersebut berbentuk persegi panjang/kubus,sama seperti bentuk permen rumput laut pada umumnya. Kenampakan Berdasarkan hasil organoleptik terhadap kenampakan permen rumput laut didapat nilai rata-rata tertinggi terdapat pada perlakuan C (5,18) dengan kenampakan agak suka, dan untuk nilai rata-rata yang terendah pada perlakuan perlakuan B (4,82) dengan kenampakan biasa Hasil uji kenampakan yang terbaik adalah perlakuan C (100 gr rumput laut + 75 gr gula pasir) dengan nilai 5,18 diikuti oleh perlakuan A,D dan B. Hal ini diduga disebabkan adanya penambahan gula yang berpengaruh terhadap perubahan warna pada permen sewaktu penjemuran (DeMan di dalam Harisman, 2003). 6

C. Metode Indeks Efektivitas Metode Indeks Efektivitas ini digunakan untuk menentukan perlakuan mana yang terbaik dari keseluruhan perlakuan yang ada. Nilai rata-rata dari keempat perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Rata-Rata Indeks Efektivitas Permen Rumput Laut (Glacilaria Sp) Perlakuan Nilai rata-rata A 5,040 B 5,080 C 5,200 D 5,367 Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa perlakuan D (100 gr) memiliki nilai tertinggi yaitu 5,367. Hal ini disebabkan perlakuan D (100 gr) banyak memiliki nilai terbaik yaitu warna, air dan karbohidrat. Maka perlakuan D merupakan konsentrasi gula rasa, yang tepat dari perlakuan lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut ini : dan kadar abu terendah serta kadar karbohidrat tertinggi 2. Berdasarkan analisa uji organoleptik perlakuan yang terbaik adalah perlakuan C (100 gr rumput laut + 75 gr gula) dengan nilai bau,rasa,warna tertinggi dan tekstur dan kenampakan terendah. 3. Hasil penelitiaan perlakuaan terbaik dengan menggunakan indeks efektivitas menghasilkan perlakuan D adalah perlakuan yang terbaik dan lebih banyak disukai panelis. 1. Berdasarkan analisa uji kimia perlakuan yang terbaik adalah perlakuan D (100 gr rumput laut + 100 gr gula) dengan nilai kadar air 7

Fish Scientiae, Volume 3 Nomor 5, Juni 2013 hal. 1-9 Dari aspek ekologi ditekankan bahwa penyusunan tata ruang wilayah pesisir di kawasan Kabupaten Tanah Bumbu harus memperhatikan kelestarian hutan mangrove, dan tetap melakukan kegiatan budidaya tambak dan tetap memelihara kelestarian mangrove dengan menetapkan rasio ketersediaan lahan mangrove bila dilokasi tersebut dibangun usaha tambak. kesukaan terhadap permen rumput laut, maka diperlukan penelitian lanjutan dengan penambahan bahan pewarna alami. Dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui berapa lama permen rumput laut dapat di simpan pada suhu yang berbeda-beda. Saran Sebaiknya dalam pembuatan permen rumput laut (Gracilaria sp) perlu adanya bahan tambahan lainnya agar dapat menarik minat konsumen. Dan untuk meningkatkan hasil DAFTAR PUSTAKA Aryani, 2002. Karakteristik Tapioka Komposit dari Tapioka dan Tapioka termodifikasi Serta Aplikasi dalam Produksi Nuggets Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus). Teknologi Hasil Pertanian.Universitas Brawijaya. Malang Aslan, Laode M., 2005. Budidaya Rumput Laut. Cetakan 6. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 105 halaman. Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H. dan Wooton, 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan Hadi Purnomo dan Adiano. Universitas Indonesia Prees. Jakarta. 365 halaman. Fitriana, 1998. Peranan Daging Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersoni) Terhadap Tingkat Kemekaran Kerupuk Ubi Kayu (Manihot utilisima). Fakultas Perikanan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Banjar Baru. 8

Harisman, M., 2003. Laporan Penelitian Skripsi, Pengaruh Soda Kue terhadap Kekenyalan Amplang Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersoni). Departemen Pendidikan Nasional Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. 55 halaman. Winarno, F.G., 1985. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Makalah Diskusi Panel Pengembangan Industri Pengolahan rumput Laut. BPPT. Jakarta. 26 Febuari..1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Cetakan II. Penerbit Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 112 halaman. 9