BAB I PENDAHULUAN. diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada.kendatipun berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, yang ditandai dengan adanya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. yang akan datang. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat pada lingkungan bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, khususnya di bidang urusan agama Islam, Kantor Urusan Agama

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat terutama dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Pemerintah pun

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. pengurangan biaya dan sebagainya. Kualitas pendidikan bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

RENY ADRIANTY B

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

adalah kebutuhan dan gaya hidup (life style) masyarakat yang semakin yang tergolong berpikiran relatif maju. Mereka dihadapkan dengan berbagai

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai penyedia jasa pendidikan harus selalu siap dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi global yang kompetitif saat ini, Total Quality Management

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup industri jasa lembaga

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN. cenderung akan melakukan aktivitas membeli pada produk tersebut. Oleh karena

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. tantangannya adalah tidak hanya untuk menarik pelanggan baru tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. strategis. Sebagai pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas, lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor jasa mulai memegang peranan vital dalam. perekonomian dunia. Menurut Carlzon dalam Brown (1991) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PELANGGAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. studi tertentu yang didedikasikan untuk: (1) menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini memberikan dampak cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap organisasi mempunyai tujuan yang hendak dicapainya.tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada.kendatipun berbagai sumber daya yang ada memberikan kontribusi penting bagi organisasi, salah satu faktor yang menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya manusia Simamora (2004). Sumber daya manusia akan semakin menjadi kekuatan potensial dalam organisasi, jika dilakukan pengembangan sumber daya manusia secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut (Wether & Davis, 2000) pengembangan sumber daya manusia akan membantu individu untuk bertanggungjawab terhadap pekerjaannya di masa yang akan datang, dengan memperhatikan tugas-tugas pekerjaan yang sekarang. Dalam hal ini maka suatu kualitas sumber daya manusia dalam bentuk pelayanan terhadap konsumen menjadi hal yang paling penting dalam melihat kulaitas dari suatu lembaga atau organisasi. Situasi ini tidak hanya terjadi pada sektor swasta ataupun pemerintah tetapi juga pada lembaga pendidikan perguruan tinggi. Semakin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dan memenangkan persaingan.meskipun demikian saat ini tidak mudah untuk mewujudkan semua itu. 1

Seluruh Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan merupakan pelaku dalam pelayanan tersebut. Yang diantaranya tenaga pengajar (Dosen), Bagian Administrasi,dan Bagian AKdemik. Untuk mewujudkan suatu pelayanan yang memiliki tingkat kepuasan konsumen yang maksimal maka harus adanya evaluasi atas apa yang telah dijalankan agar mengetahui bagian tertentu yang harus mengalami perbaikan dan pengembangan. Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia anta lain ditandai dengan adanya unsur kreativitas dan produktivitas yang direalisasikan dengan hasil kerja atau kinerja yang baik. Menjawab akan tantangan ini pula maka sumberdaya manusia mampu menampilkan hasil kerja produktif secara rasional dan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan, umumnya diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Hal ini akan mendorong suatu negara menjadi negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Wulvaiani dalam Riduwan, 2007). Didorong oleh transformasi manajemen yang ada serta reformasi mendasar dalam pengelolaan organisasi demi meraih keberhasilan di dalam persaingan global maka perubahan tersebut mensyaratkan peningkatan kemampuan sumber daya manusia sehingga mampu memunculkan keunggulan-keunggulan kompetitif yang diperlukan. Oleh karena itu, dibutuhkan pembangunan sumber daya manusia berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan organisasi melalui jalur pendidikan tinggi. Di sinilah posisi dan peran aktif perguruan tinggi sebagai subsistem penyelenggara pendidikan di Indonesia yang bertujuan mengembangkan dan 2

meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejalan dengn misi yang diembannya yakni Tridharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Dengan Tridharma Perguruan Tinggi tujuan penyelenggaraan program akademik akan terarah dan komponen penunjang mutu sebuah perguruan tinggi antara lain, dosen, kurikulum, sarana dan prasarana, produktivtas dan mutu lulusan dapat ditingkatkan. Dalam konteks ini pula, perguruan tinggi berperan menyediakan lulusan yang tidak saja dipandang dari segi kuantitasnya tetapi yang utama adalah kualitasnya sehingga mampu menjadi dinamisator, inovator, motivator dan penggerak pembangunan. Disinilah dosen berperan dalam menghasilkan lulusan dengan mutu sesuai keinginan masyarakat untuk mewujudkan dirinya sebagai pendidik professionaldan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menybarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai tuntutan dan cita-cita bangsa. Dalam menjaga kepuasaan ini suatu organisasi tentunya mempunyai suatu tujuan untuk menjaga kualitas dan juga meningkatkan kualitas yang telah dicapai, sehingga adanya evaluasi yang berupa Akreditasi suatu lembaga akan menjadi bahan pertimbangan untuk menetukan bagaimana kondisi lembaga atau organisasi di masa akan datang, Upaya untuk mewujudkan kepuasan pelanggan total bukanlah hal yang mudah. Kepuasan pelanggan total tidak mungkin tercapai, sekalipun hanya untuk sementara waktu. Upaya perbaikan dan penyempurnaan kepuasan hanya dapat dilakukan dengan berbagai strategi (Nasution, 2004). 3

Day (dalam Tse dan Wilton, 1988 dalam Tjiptono, 2004) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived performance) dan harapan (expectations) (Kotler, 2000). Kottler (2000) (dalam Sihombing, 2003) mendefinisikan kepuasan pelanggan adalah kepuasan atau kekecewaan yang dirasakan oleh konsumen setelah membandingkan antara harapan dengan kenyataan yang ada. Engel, Blackwell dan Miniard (1995) (dalam Widyaratna dan Chandra, 2001) mendefinisikan kepuasan sebagai evaluasi pasca konsumsi dimana suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.singkat kata, alternatif tersebut setidaknya terlaksana sebaik yang anda harapkan. Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa peran kualitas pelayanan yang baik merupakan hal sangat penting dan sangat berpengaruh. Oleh karena itu pelayanan harus meliputi lima dimensi yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry 1988 (dalam Tjiptono dan Chandra, 2005) yang terdiri dari reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) serta bukti fisik (tangibles). Dalam konteks ini pula, perguruan tinggi berperan menyediakan lulusan yang tidak saja dipandang dari segi kuantitasnya tetapi yang utama adalah kualitasnya 4

sehingga mampu menjadi dinamisator, innovator, motivator dan penggerak pembangunan. Disinilah dosen berperan dalam menghasilkan lulusan dengan mutu sesuai keinginan masyarakat untuk mewujudkan dirinya sebagai pendidik professionaldan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menybarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai tuntutan dan cita-cita bangsa. Dukungan pemerintah yang difasilitasi oleh universitas yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusianya dalam mendukung dosen ketika mereka mengambil tanggung jawab pribadi bagi masa depan untuk memutakhirkan keterampilan, kemampuan dan pengetahuannya sehingga komitmen untuk menyediakan pendidikan bermutu dapat diwujudkan. Dalam konteks kebermutuan perguruan tinggi diterjemahkan sebagai system proses belajar mengajar yang unggul, up to date dengan teknologi informasi, dan mampu menghasilkan lulusan yang handal. Untuk itu pula, dengan semakin meningkatnya permintaan pasar tenaga kerja akan sarjana strata satu (S1) sebagai syarat kompetensi tenaga kerja, maka upaya menyajikan pendidikan bermutu bagi mahasiswa menjadi koimtmen dosen dalam mengedepankan profesionalitas dan kompetensi sebagai ujung tombak pengimplementasian Undang-Undang Guru dan Dosen. Upaya memperkuat peran dosen terkait dengan pengembangan sumber daya manusia dipertegas pemerintah dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), pada pasal 46:2 bahwa dalam upaya pengembangan kompetensi, dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimum 5

lulusan magister untuk program diploma atau program sarjana. Secara implisit, undang-undang ini mengisyaratkan setiap dosen wajib menempuh jalur pendidikan lanjutan di tingkat S2 dan S3. Jurusan merupakan unit terkecil yang berada dalam naungan fakultas sedangkan fakultas merupakan bagian dari universitas atau institute yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Fakultas adalah unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan fungsi Universitas atau Institut yang berada dibawah Rektor (Abdul Rajak, 2002). Fakultas Ekonomi dan bisnis adalah salah satu fakultas yang ada di lingkungan Universitas Brawijaya, Malang.Fakultas Ekonomi dan Bisnis membawahi tiga jurusan yaitu Jurusan Manajemen, Jurusan Akuntansi, dan Jurusan Ilmu Ekonomi. Yang menjadi acuan adalah pencapain Jurusan Manajemen yang menyandang predikat Akreditasi A yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Hal ini yang menjadi suatu pertayaan bahwasanya apakah tenaga pengajar atau Dosen memiliki semua kriteria yang dibutuhkan dalam pencapain Akreditasi tersebut. Mengapa demikian, hasil yang telah dicapai menyatakan bahwa tenaga pengajar sudah mempunyai standarisasi akan kuliatas yang dibutukan dalam proses mengajar, seperti halnya pendidikan yang telah dicapai, kegiatan dosen, dan juga prestasi yang telah di capai dalam tingkat Nasional maupun Internasional. Maka dari itu kelembagaan Jurusan Manajemen yang membentuk Unit Jaminan Mutu untuk mengkaji perihal-perihal yang dibutuhkan dalam penigkatan kualitas tenaga pengajar di Jurusan Manajemen. 6

Berdasarkan pertimbangan di atas mengenai pentingnya suatu pengembangan perihal tenaga pengajar atau Dosen pada organisasi nirlaba (not profit organization), khususnya pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang, Maka penyusun mengambil judul Laporan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P), Penerapan Unit Jaminan Mutu dalam meningkatkan kualitas tenaga pengajar di Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya 1.2 Tujuan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) meliputi : a) Meningkatkan kompetensi praktik manajemen bagi lulusan Jurusan Manajemen agar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan siap memasuki pasar kerja maupun dunia usaha. b) Memberikan nilai tambah pada keahlian mahasiswa dalam memecahkan masalah di dunia kerja maupun di dunia usaha. c) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam beradaptasi dengan masyarakat. 1.2.2 Tujuan Khusus a) Sebagai sarana dalam penerapan teori-teori yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya. b) Untuk melihat bagaimanakah pelayanan prima yang diterapkan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. c) Untuk menambah wawasan praktis yang terdapat pada perusahaan sehingga mahasiswa mendapat gambaran realitas kerja yang sesungguhnya. 7

d) Meningkatkan kreativitas, kedisiplinan, dan produktivitas dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan. 1.3 Manfaat Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) 1.3.1 Bagi Mahasiswa a) Dapat meningkatkan kecerdasan intelektual dan emosional. b) Dapat menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di program pendidikan dalam berbagai kasus riil di dunia kerja maupun dunia usaha. c) Menumbuhkembangkan rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. 1.3.3 Bagi Jurusan a) Meningkatkan relevansi kurikulum berbagai program pendidikan di Jurusan Manajemen dengan dunia kerja dan dunia usaha. b) Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga. c) Sebagai peluang penarikan tenaga kerja potensial. 1.3.4 Bagi Dosen Pembimbing a) Memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai praktek manajemen di dunia kerja dan dunia usaha. b) Meningkatkan jaringan kerja sama dengan dunia kerja dan dunia usaha. 8