CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata 1 Program. of MTV VJs and BVoice Radio Presenters.

dokumen-dokumen yang mirip
ERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi, kini bahasa tidak saja dilihat sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak


BAB 1 PENDAHULUAN. melalui jaringan internet atau yang dikenal dengan istilah streaming.

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya, kemudian hanya sekadar mendengarkannya saja atau meminta ke. stasiun radio untuk memutarkan lagu tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Nurul Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. baik secara perorangan maupun antar kelompok. Komunikasi juga terbagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Perkembangan Andalaz Televisi. bangsa pada umumnya. Kebutuhan akan informasi

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB 1 PENDAHULUAN. kedwibahasaan atau bilingualisme (bilingualism) (Jendra, 1991:85), sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR. Mendengarkan penjelasan guru tentang macammacam

BAB 1 PENDAHULUAN. kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini digambarkan bagan alur penelitian dalam bentuk diagram berikut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Bab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

ERIZA MUTAQIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

2014 ALIH KOD E, CAMPUR KOD E, D AN ID IOLEK SUJIWO TEJO D ALAM BUKU REPUBLIK #JANCUKERS

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

Daftar Isi. Abstrak Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih. Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB I PENDAHULUAN. magang merupakan bagian dari pelatihan kerja, biasanya Kuliah Kerja Media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

Naskah Radio. fitri dwi lestari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antar-anggota masyarakat. Artis, pembawa acara, penonton, dan penelepon

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

semua kalangan usia. Tetapi biasanya pelanggan terbesarnya adalah para anak anak muda. Kota Bogor memiliki banyak potensi untuk dijadikan tempat

Transkripsi:

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Letters English Department Strata 1 Program 2007 An Analysis of Code Switching Used By Music Program Presenters: A Case Study of MTV VJs and BVoice Radio Presenters Fifi NIM: 0700707332 Alih kode adalah fenomena yang melibatkan dua bahasa atau lebih dalam satu pembicaraan, kalimat, atau pernyataan dalam suatu percakapan antara dua orang atau lebih. Dan dalam kesempatan ini, penulis mengadakan penelitian yang berfokus pada alih kode yang digunakan oleh pembawa acara program musik. Sebagai kasus penelitian ini adalah MTV dan BVoice radio Bina Nusantara. Kedua acara tersebut adalah acara program musik yang akan dijelaskan pada paragraf berikutnya. MTV adalah sebuah saluran televisi swasta yang menyiarkan berbagai jenis musik/lagu dari berbagai negara. Saluran musik ini bersifat internasional dan ditonton oleh anak muda di seluruh dunia. Karena alasan tersebut, MTV menciptakan

kesan/gambaran bahwa MTV sebagai saluran musik terkemuka, yang menyiarkan musik/lagu, info, gaya hidup, gaya berbicara yang lebih gaul, trend, dan modern bagi penontonnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, MTV mengharuskan pembawa acara atau yang biasa dipanggil dengan sebutan VJ (Video Jokey) untuk bisa berbahasa Inggris dengan baik dan lancar. Untuk itu beralih kode dari bahasa Indonesia ke Inggris atau sebaliknya menjadi salah satu ciri khas dalam siaran MTV. BVoice adalah program musik di stasiun radio Universitas Bina Nusantara yang dimana penyiar-penyiarnya adalah mahasiwa-mahasiswi di universitas tersebut. Program musik ini mempunyai kemiripan dengan program musik MTV yaitu penyiarnya juga mengunakan alih kode untuk berkomunikasi dengan pendengarnya. Penyiar BVoice adalah mahasiwa Bina Nusantara yang berasal dari berbagai jurusan yang berbeda, bukan mahasiswa sastra Inggris yang dipilih secara khusus. Jadi mereka bukanlah ahli dalam bidang bahasa Inggris. Tetapi untuk menjadi penyiar BVoice, mahasiwa harus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya terutama dalam berbicara dan menggunakan bahasa Inggris campur-campur ketika sedang menyiarkan siaran di BVoice. Oleh karena itu penyiar BVoice tersebut pastilah beralih kode ketika menyiarkan siarannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh keduanya, VJ MTV dan penyiar BVoice sebagai strategi untuk berkomunikasi dengan pendengarnya yang dimana adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara. VJ dalam MTV masih dibagi lagi menjadi dua golongan utama yaitu VJ tetap dan VJ tamu. VJ tetap adalah VJ yang telah terpilih untuk tampil di bebagai tayangantayangan tetap. Untuk menjadi VJ tetap, kemampuan berbahasa Inggris secara baik dan lancar sangat diperlukan. Selain dari pada itu, orang-orang yang ingin menjadi VJ tetap MTV harus mengikuti perlombaan, persyaratan, ujian, saringan ketat, dan muncul

sebagai juara dalam perlombaan tersebut. Contohnya adalah VJ Daniel, VJ Mike, dan VJ Rianti. Sedangkan VJ tamu adalah artis/aktor/grup band yang sedang menduduki peringkat pertama dalam tangga lagu Indonesia yang kemudian diundang untuk menjadi VJ tamu MTV dan membawakan beberapa tayangan MTV yang terpilih ataupun hanya beberapa menit dari tayangan tersebut. Untuk menjadi VJ tamu, kemampuan berbahasa Inggris dan kemenangan dalam perlombaan VJ tidak diperlukan. MTV akan memilih satu dari penyanyi, grup band atau musisi yang lagu-nya sedang laris dipasaran pada saat tersebut. Meskipun demikian, perbandingan antara VJ tetap dan VJ tamu cukup berlawanan. Dalam penelitian kali ini yang menjadi VJ tamu adalah grup band yang bernama Kerispatih. Hasil yang didapat untuk perbandingan kata peralihan antara bahasa Indonesia dan Inggris adalah 8% untuk VJ tamu yang terdiri dari 5 orang personil, 20% untuk VJ Daniel dan VJ Rianti, dan 29% untuk VJ Mike. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari empat rekaman tayangan MTV dan dua siaran BVoice secara acak. Rekaman tersebut kemudian diterjermahkan dari bentuk lisan menjadi tulisan yang kemudian diklasifikasikan menjadi dua tipe alih kode. Pertama adalah Intersentential code switching yaitu peralihan antara dua bahasa atau lebih secara bergantian dalam satu percakapan secara utuh. Kedua adalah Intrasentential code switching yaitu peralihan dua bahasa yang dilakukan dalam satu kalimat atau ujaran. Untuk mengetahui persentase Intersentential dan Intrasentential code switching yang digunakan oleh VJ MTV, penulis mengambil data salah satu VJ tetap MTV untuk dianalisa lebih lanjut. Dari keseluruhan data yang diambil, VJ Daniel merupakan VJ yang lebih banyak muncul dalam data tersebut. Sehingga ujaran-ujaran VJ Daniel

dijadikan subjek sebagai bahan kajian lebih lanjut. Dalam satu tayangan MTV Global room pada tanggal 13 Maret 2007 selama 30 menit, penulis mendapati bahwa ujaran VJ Daniel terdiri dari 24% Intersentential switching dan 76% Intrasentential switching. Ini terjadi karena Intrasentential switching tidak memerlukan kemampuan berbahasa Inggris yang terlampau baik dan lancar dalam penerapannya. Kemungkinan lainnya adalah karena adanya penonton yang hanya bisa berbahasa Indonesia saja, sehingga jika semua kata menggunakan bahasa Inggris maka penontonnya akan kesusahan untuk menangkap apa yang dimaksudkan oleh pembawa acaranya. Jadi menyisipkan beberapa kata atau frasa Inggris akan lebih berguna untuk mendidik penontonnya berbahasa Inggris daripada menggunakan semua kata dalam bahasa Inggris. Hasil yang sama juga ditunjukan oleh siaran BVoice. Dalam siaran tersebut yang ada hanyalah Intrasentential switching. Ini disebabkan oleh pembawa acara BVoice adalah mahasiswa-mahasiswa dari berbagai jurusan lain. Ini berarti mereka bukanlah ahli dalam bahasa Inggris dan terbatas dalam kemampuan berbahasa Inggris serta penggunaan kata-kata Inggris dalam kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, Intrasentential switching yang digunakan dalam siaran BVoice hanya beberapa kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang sudah umum. Selain dua penggolongan diatas, kata peralihan masih bisa digolongkan berdasarkan kata, frasa, dan kalimat-nya. Hal ini dilakukan untuk memberi penjelasan lebih rinci tentang kelas kata yang umumnya dialihkan. Hasil yang ditunjukan oleh pembicaran VJ Daniel selama tayangan-nya adalah 55% alih kata, 29% alih frasa, dan 16% alih kalimat. VJ Daniel yang merupakan seorang VJ profesional saja menunjukan hasil yang sangat kontras yaitu 55% dari peralihan yang digunakan adalah alih kata.

Jika dibandingkan dengan pembawa acara BVoice, peralihan hanya dalam bentuk kata dan frasa. Peralihan kalimat tidak ditemukan disini. Sekali lagi, ini mungkin karena keterbatasan bahasa Inggris pembawa acaranya. Kata-kata yang dialihkan hanya beberapa kata umum seperti request, okay, dan sorry. Walaupun ada kesamaan-kesamaan pengunaan kata peralihan antara penyiar BVoice dan VJ MTV, ternyata ada juga perbedaan-perbedaan kata yang digunakan oleh keduanya. Ini dikarenakan perbedaan topik yang sedang dibicarakan, perbedaan penonton/pendengar, dan perbedaan tujuan dari siaran tersebut. Contoh perbedaan kata peralihan tersebut adalah shooting dan dance. VJ MTV sering mengalihkan kata shooting karena mereka sedang membicarakan tentang proses pembuatan film yang berjudul Lewat Tengah Malam. Sementara itu, penyiar BVoice cenderung mengalihkan kata dance karena mereka sedang membicarakan tentang permainan menari yang bisa membuat orang lebih kurus. Ternyata perbedaan topik yang dibicarakan mempengaruhi kata yang dialihkan. Untuk mengkaji data yang telah didapat, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan erat dengan alih kode. Untuk itu, pencarian data diperpustakaan juga sangat diperlukan. Karena tanpa teori yang tepat, data tersebut akan sangat sulit untuk diklasifikasikan. Teori-teori tersebut adalah pengertian dari alih kode, alih kode metaphorical, alih kode situational, tipe-tipe alih kode, alasan orang beralih kode, dan beberapa teori-teori alih kode lainnya. Teori-teori tersebut membuat penulis memahami cara mengklasifikasikan data yang didapat dengan benar dan menyadari alasan orang beralih kode dalam kehidupan sehari-hari. Teori yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah teori dari Li Wei (1998) tentang tingkatan alih kode yang kemudian diringkas menjadi dua tipe alih kode

yaitu Intrasentential dan Intersentential code switching. Selanjutnya adalah teori dari Karjo (2006) tentang jenis kata dan frase yang dialihkan antara lain kata transisi, kata pinjaman, dan kata panggilan, serta frasa idiomatic, dan frasa pinjaman. Selain dari pada itu, penulis ingin menyampaikan beberapa saran sehubungan dengan kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi selama melakukan penelitian tersebut. Untuk rekaman data siaran BVoice dan tayangan MTV, penulis menyarankan agar adanya perlatan rekam yang memadai karena VJ dan penyiar tersebut berbicara cukup cepat dan adanya pembicaran pada waktu yang bersamaan diantara VJ-VJ dan penyiarpenyiar tersebut sehingga membingungkan pendengar tentang apa yang sebenarnya mereka katakan. Terutama untuk siaran BVoice karena siaran tersebut disiarkan dikantin Bina Nusantara dimana orang-orang berkumpul, makan, berbicara, sehingga suasana tersebut sangat bising dan membuat penulis kesulitan mendengar apa yang sebenarnya disiarkan. Untuk analisa lebih lanjut, penelitian ini bisa dikembangkan lagi untuk mencari pengaruh dari alih kode yang digunakan oleh VJ MTV terhadap penyiar BVoice. Ini perlu diteliti agar bisa melihat sejauh mana efek alih kode yang digunakan oleh VJ MTV terhadap gaya bahasa penyiar lainnya ketika menyiarkan siarannya yang dalam penelitian ini adalah penyiar BVoice. Akhir kata, bisa dikatakan bahwa teori ahli kode telah dibuktikan melalui penelitian ini. Pertama, ahli kode muncul secara alami dalam percakapan sehari-hari yang terlihat dari percakapan para pembawa acara program musik yaitu MTV dan BVoice radio. Kedua, Intersentential dan Intrasentential code switching sama-sama muncul dalam penelitian ini dimana Intrasentential switching lebih sering muncul dari pada Intersentential switching.