BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada umumnya adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum bagi perusahaan, sedangkan tujuan jangka panjang adalah untuk mampu bertahan dan memelihara kelangsungan hidup perusahaan. Tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan jangka panjang dan jangka pendeknya akan memberikan gambaran atas tingkat prestasi dan kinerja yang telah dicapai perusahaan selama kurun waktu tersebut. Persaingan bisnis yang ketat seiring dengan perkembangan perekonomian mengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi, memperbaiki kinerjanya, dan melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tingkat kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Secara umum kinerja suatu perusahaan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. Sedangkan laporan keuangan tidak secara langsung dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Agar laporan keuangan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai kinerja atau prospeknya, maka laporan keuangan tersebut harus dianalisis. Menurut Subramanyam dan Wild (2010:4) analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi 1

2 dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan datadata yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis bisnis ( business analysis) merupakan proses evaluasi prospek ekonomi dan risiko perusahaan. Hal tersebut meliputi analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi keuangan dan kinerjanya. Analisis bisnis berguna dalam banyak keputusan bisnis seperti memilih investasi dalam efek (surat berharga atau sekuritas) ekuitas atau efek hutang, memilih perpanjangan pinjaman dengan hutang jangka pendek atau hutang jangka panjang, menilai perusahaan dalam penawaran saham perdana (Subramanyam dan Wild 2010:3). Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dari analisis bisnis yang lebih luas. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari suatu perusahaan. Dari berbagai alat analisis yang ada, analisis rasio merupakan alat analisis yang sering digunakan. Menurut Ismaya (2006:311) analisis rasio adalah cara penilaian pelaksanaan kegiatan perusahaan, keuntungan, struktur modalnya, dan lain-lain dengan menggunakan tolok ukur yang merupakan perbandingan antara angka-angka dalam neraca dan daftar laba rugi. Analisis rasio merupakan metode paling cepat untuk diterapkan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan dan lebih mudah dipahami. Melalui analisis rasio keuangan perusahaan, seluruh pihak yang berkepentingan terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat melihat hasil kinerja

3 dan prospek perusahaan dimasa depan. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan (Kasmir 2010:105). Penggunaan hasil analisis rasio keuangan dari tahun-tahun yang lalu dapat mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik. Rasio-rasio keuangan yang lazim digunakan sebagai dasar penilaian kinerja diantaranya rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas, dan pasar (Sawir 2005:6). Perusahaan yang dikatakan sehat bukan hanya mampu membayar kewajiban jangka pendek tetapi juga mampu menghasilkan laba atau keuntungan bahkan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka panjangnya tepat pada waktunya. Karena ada perusahaan yang likuiditas dan profitabilitasnya baik tetapi solvabilitasnya tidak baik, ataupun sebaliknya. Untuk melihat bagaimana kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dapat digunakan rasio likuiditas (Rusdin 2008:140). Salah satu indikator dari rasio likuiditas adalah Current ratio. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan jangka pendek yang kuat apabila mampu memenuhi tagihan dari kreditur jangka pendek tepat pada waktunya. Dengan likuiditas yang cukup, membuktikan ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban lancar perusahaan. Menurut Kasmir (2010:133) kemampuan membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya. Sedangkan ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya

4 terutama hutang jangka pendek (yang sudah jatuh tempo) akan sangat mengganggu hubungan antara perusahaan dengan para kreditor. Dalam jangka panjang, kasus ini akan berdampak kepada para pelanggan. Artinya, pada akhirnya perusahaan akan memperoleh krisis kepercayaan dari berbagai pihak yang selama ini membantu kelancaran usahanya. Padahal kepercayaan dari berbagai pihak merupakan modal utama perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Selanjutnya, untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola aktivanya, yaitu untuk mengukur kemampuan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan dapat digunakan rasio aktivitas (Astuti 2004:32). Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Salah satu indikator dari rasio ini adalah Total Assets Turn Over. Selain rasio yang tersebut diatas, rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan perusahaan (Kieso,dkk 2008:224). Menurut Afriyeni (2008:114) dalam jurnalnya rasio ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu pertama, profitabilitas dalam hubungannya dengan penjualan. Kedua, profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi. Beberapa indikator dari rasio ini adalah Return On Investment dan Return On Equity, rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan untuk menghasilkan laba. Analisis profitabilitas ini menjadi penting untuk pemegang saham karena berkaitan dengan pendapatan yang didapat jika berinvestasi di sebuah perusahaan

5 yaitu deviden. Hal ini dikarenakan jika perusahaan mendapatkan laba yang tinggi, maka akan menghasilkan deviden yang tinggi pula, sehingga tingkat profitabilitas yang tinggi dan konsisten menjadi perhatian untuk analis dan pemegang saham. Oleh karena itu, tingkat profitabilitas dapat dijadikan alat ukur bagaimana perusahaan mampu bersaing dan bertahan dalam bisnisnya dan memperoleh laba yang memadai. Untuk mengembangkan perusahaan dalam menghadapi persaingan, maka diperlukan adanya suatu pendanaan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Subramanyam dan Wild (2010:19) terdapat dua sumber utama pendanaan yaitu pendanaan eksternal yang diperoleh dari investor ekuitas (disebut juga pemilik atau pemegang saham) d an kreditor (pemberi pinjaman). Rasio yang mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur adalah Debt to Assets Ratio (Astuti 2004:35). Pada prakteknya dana-dana yang dikelola perusahaan harus dikelola dengan baik, karena masing-masing sumber dana tersebut mengandung kewajiban pertanggung jawaban kepada pemilik dana. Proporsi antara modal sendiri dengan modal pinjaman harus diperhatikan, sehingga dapat diketahui beban perusahaan terhadap para pemilik modal tersebut. Rasio antara sumber dana dari pihak eksternal terhadap sumber dana pihak internal lazim disebut sebagai Debt to equity Ratio. Dengan mengetahui rasio-rasio mana yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan, dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomis oleh investor. Dalam hal ini investor akan melihat prospek usaha sekarang dan masa yang akan datang. Prospek yang dimaksud adalah keuntungan yang akan

6 diperolehnya (dividen) serta perkembangan nilai saham ke depan s ehingga memungkinkan para investor memperkirakan return dan resiko yang didapat ketika akan atau sudah berinvestasi (Kasmir 2010:23). Salah satu sektor yang dapat menunjang pembangunan dan perkembangan ekonomi khususnya di Indonesia adalah transportasi. Pentingnya sistem transportasi tercermin dengan semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang di dalam negeri dari dalam dan luar negeri serta berperan sebagai pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah dan pengembangan wilayah. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pertumbuhan PDB di Indonesia tahun 2010 mencapai 6,1% terhadap tahun 2009, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan 13,5%. Selanjutnya tahun 2011 meningkat sebesar 6,5% terhadap tahun 2010, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan sebesar 10,7%. Kemudian pada tahun 2012 pertumbuhan PDB tumbuh sebesar 6,23% dibandingkan dengan tahun 2011, juga dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan 9,98%. Penelitian ini juga didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Meriewaty dan Yuli (2005 :286), hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio keuangan yang berpengaruh siginifikan terhadap perubahan kinerja adalah rasio Total assets turn over dan Return on invesment, sedangkan Total debt

7 to total equity ratio dan Return on equity berpengaruh tidak signifikan terhadap perubahan kinerja. Menurut Dewi dan Tirtoprojo (2009 :77), secara parsial variabel Total debt to total equity ratio berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan secara simultan variabel Current ratio, Total assets turn over, total debt to total equity, total debt to total assets, return on investment, dan return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Menurut Prasetiono dan Hapsari (2009 :165), menyatakan bahwa Total assets turn over berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan laba yang diukur melalui laba setelah pajak. Dalam penelitian yang dilakukan Aminatuzzahra (2010:65), menyatakan bahwa Current ratio, Debt to equity ratio, dan Total assets turn over baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan positif terhadap laba perusahaan yang diukur melalui ROE. Penelitian Susanti (2013 :8), Current ratio dan Debt to equity ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur melalui ROA. Ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu melalui pengaruh beberapa rasio keuangan tertentu terhadap laba, maka mendorong penulis untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan dengan berpedoman pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh Susanti (2013). Peneliti ingin menguji kembali p engaruh rasio keuangan dalam menilai kinerja keuangan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh Susanti (2013) adalah penelitian ini menggunakan tambahan Debt to assets ratio pada rasio solvabilitas, Total assets turn over pada rasio aktivitas, Return on

8 equity dan Return on investment pada rasio profitabilitas, dan Earning per share pada rasio pasar, periode penelitian, perusahaan sampel, dan variabel dependen yang digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur melalui laba bersih setelah pajak (Earning After Tax). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari aspek keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan selama tahun 2010-2012, Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengangkat topik tersebut kedalam penelitian dengan judul: Analisis Rasio Keuangan dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Current Ratio secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek 2. Apakah Debt to Assets Ratio secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek 3. Apakah Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek

9 4. Apakah Total Assets Turn Over secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek 5. Apakah Return On Equity secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek 6. Apakah Return On Investment secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek 7. Apakah Earning per Share secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek 8. Apakah Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, Return On Investment, dan Earning per Share secara simultan berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2012?

10 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio secara parsial dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Assets Ratio secara parsial dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio secara parsial dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4. Untuk mengetahui pengaruh Total Assets Turn Over secara parsial dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 5. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity secara parsial dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 6. Untuk mengetahui pengaruh Return On Investment secara parsial dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

11 7. Untuk mengetahui pengaruh Earning per Share secara parsial dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 8. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, Return On Investment, dan Earning per Share secara simultan dalam penilaian tingkat kinerja keuangan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pemahaman dalam penggunaan analisis rasio keuangan dalam menilai tingkat kinerja perusahaan. 2. Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai acuan, bahan pertimbangan dan penilaian tingkat kinerja perusahaan, serta dapat dijadikan bahan evaluasi perusahaan untuk penentuan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi dunia penelitian dan akademis, dapat menambah perbandingan atau literatur dan bahan referensi untuk karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya.

12 1.5 Sistematika Penulisan Agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai pembahasan permasalahan di atas maka penulis menyususn dan mengelompokkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan masalah penelitian secara umum yang disajikan secara ringkas dan padat yang menggambarkan isi skripsi dengan tepat yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tinjauan pustaka yang digunakan untuk membahas masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Mencakup teori-teori dan konsep yang relevan dan mendukung analisis pemecahan masalah dalam penelitian ini, penelitian-penelitian terdahulu, hipotesis, dan model penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan hal-hal mengenai lokasi/tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel penelitian dan metode analisis.

13 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan berupa menganalisis hasil penelitian berdasarkan fakta dan data dengan menggunakan metode yang telah ditentukan, mengungkapkan dan menjelaskan hasil-hasil temuan sesuai dengan tujuan penelitian, dan membahas hasil penelitian secara mendalam. BAB V : PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat diajukan dan dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.