MALINAU. Desi Natalena S 1

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut rivai (2004) bahwa Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KECAMATAN SAMARINDA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI MALUKU TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

I. PENDAHULUAN. yang dipelopori oleh mahasiswa pada tahun 1998, bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan dan dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH No. 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

Kata Kunci: Implementasi, disiplin jam kerja, meningkatkan kinerja pegawai.

Aji Yerico Defriandi 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA BAGIAN TATA USAHA DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BRI Cabang Limboto, samping kiri kantor Urusan Agama

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK Judul Inovasi : Penerapan Sistem Manajemen Absensi Real Time (SMART) melalui Face Scan.

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2013, 1 (2): 496-506 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NO. 38/ 2008 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP KABUPATEN MALINAU ( Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ) Desi Natalena S 1 Abstrak Disiplin kerja merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam membangun sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Disiplin pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah mewajibkan semua pegawai negeri sipil untuk mentaati segala peraturan baik kewajiban maupun larangan dalam rangka menegakkan disiplin kerja para pegawai negeri sipil. Besarnya tanggung jawab seorang pegawai akan berakibat pada kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dalam penerapan ketentuan jam kerja yang dinilai melalui absensi sidik jari yang diatur dalam Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 belum maksimal diterapkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga karena masih terdapat pegawai yang datang terlambat masuk kantor, tidak mengikuti apel pagi dan masuk kerja hanya datang untuk sidik jari saja kemudian pulang sehingga yang menjadi kendala adalah kurangnya kesadaran pegawai terhadap Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 sehingga berdampak pada kinerja yang kurang baik untuk melaksanakan tugas secara disiplin dan penuh tanggung jawab. Kata Kunci : Implementasi, Peraturan Bupati, Kabupaten Malinau. Pendahuluan Disiplin merupakan suatu ketaatan, kepatuhan atau tata tertib bagi orang orang yang bergabung dalam organisasi. Dengan adanya sikap disiplin yang dimiliki oleh setiap pagawai diharapkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas dalam organisasi dapat terlaksana secara optimal. Dengan demikian disiplin kerja merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Suatu organisasi yang teratur serta tertib akan mempunyai dampak terhadsap kesuksesan dan keberhasilan terhadap tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan diharapkan. 1 Mahasiswa semester akhir pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: dessinatalena@gmail.com.

Implementasi Peraturan Bupati Malinau (Desi Natalena S) Pegawai Negeri Sipil sebagai Aparat pemerintah dan abdi masyarakat diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya dengan baik, akan tetapi sering terjadi di dalam suatu instansi pemerintah pegawainya melakukan pelanggaran disiplin seperti datang terlambat, pulang sebelum waktunya, bekerja sambil ngobrol dan penyimpangan penyimpangan lainnya. Secara khusus Pemerintah Kabupaten Malinau mengeluarkan Peraturan Bupati No. 38 tahun 2008 tentang penegakan disiplin terhadap PNS dan PTT dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malinau untuk mengatur kedisiplinan pegawai dalam rangka mencapai pelayanan yang optimal. Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 merupakan peraturan yang ditetapkan dalam rangka meningkatkan pembinaan dan penegakan disiplin bagi PNS dan PTT dilingkungan pemerintah Daerah Kabupaten Malinau dan diwajibkan untuk mentaati ketentuan jam kerja yang dibuktikan dengan menggunakan sarana absen sidik jari. Ketentuan jam kerja dan kehadiran PNS dan PTT bagi yang tidak mentaati peraturan yang berlaku akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 dan sanksi pemotongan tambahan penghasilan sesuai dengan Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 pada Bab VI. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 tentang Penegakan Disiplin PNS dan PTT Di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau? Apakah kendala yang dihadapi dalam implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 tentang Penegakan pelaksanaan Disiplin terhadap PNS dan PTT Di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau? Tujuan penelitian adalah Menganalisis implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 tentang Penegakan Disiplin PNS dan PTT Di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 tentang Penegakan Disiplin PNS dan PTT Di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau. Maka penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : Secara Teoritis adalah Agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Secara Praktis adalah Sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan dan dasar penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini dan informasi bagi semua pihak yang memerlukan hasil penelitian ini. Kerangka Dasar Teori Implementasi Konsep Implementasi menurut pendapat Ripley dan Franklin dalam Winarno (2007) berpendapat bahwa implementasi adalah apa yang terjadi setelah 497

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 1, 2013: 1-11 undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit), atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output). Menurut Subarsono (2005) Kompleksitas implementasi bukan saja ditunjukan oleh banyaknya aktor atau organisasi yang terlihat, tetapi juga dikarenakan proses implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel yang kompleks, baik variabel yang individual maupun yang variabel organisasional masing-masing variabel pengaruh tersebut juga saling berinteraksi satu sama lain. Kebijakan Untuk melaksanakan pembangunan maka pemerintah membuat kebijakan-kebijakan guna membantu proses pembangunan dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat sebagai mana pengertian yang diungkapkan oleh Carl J.Friedrich dalam Winarno (2007) kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu,yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatankesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Menurut Anderson dalam Winarno (2007) kebijakan merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan. Implementasi Kebijakan Menurut Edwards dalam Winarno (2002) implementasi kebijakan adalah tahap pembuatan kebijakan antara pembentukan kebijakan dan konsekuensikonsekuensi kebijakan bagi masyarakat yang dipengaruhinya. Jika suatu kebijakan tidak tepat atau tidak dapat mengurangi masalah yang merupakan sasaran kebijakan, maka kebijakan itu mungkin akan mengalami kegagalan sekalipun kebijakan itu diimplementasikan dengan sangat baik. Sementara itu, suatu kebijakan yang cemerlang mungkin juga akan mengalami kegagalan jika kebijakan tersebut kurang diimplementasikan dengan baik oleh para pelaksana kebijakan. Implementasi kebijakan menurut Winarno (2007) merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak dan tujuan yang diinginkan. Secara konsep Lester dan Stewart (2000) menyatakan implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan. 498

Implementasi Peraturan Bupati Malinau (Desi Natalena S) Disiplin Menurut Gouzali (2005) keberadaan disiplin kerja amat diperlukan dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplinlah perusahaan akan dapat melaksanakan program-program kerjanya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, kerena karyawan yang disiplin dan tertib menaati semua dan peraturan yang berlaku dalam peusahaan akan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Sedangkan menurut Malayu (2001) disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan normanorma sosial yang berlaku. Ada beberapa indikator yang mempengaruhi tingkat disiplin pegawai, yaitu: 1. Tujuan dan kemampuan, tujuan yang ingin dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. 2. Teladan pimpinan, karena pimpinan harus memberi contoh yang baik, adil, jujur, serta sesuai kata dengan peraturan. 3. Balas jasa, dengan balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya. 4. Keadilan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlukan sama dengan manusia lainnya. 5. Waskat, adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan karena waskat karyawan atau pegawai merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasannya. 6. Sanksi hukum, dengan hukuman yang semakin berat karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan organisasi atau instansi, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. 7. Ketegasan, pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum yang telah ditetapkan. 8. Hubungan kemanusiaan, hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesame karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu organisasi. Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 tentang Penegakan Disiplin bagi PNS dan PTT dilingkungan Kabupaten Malinau. Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 merupakan Peraturan yang ditetapkan dalam rangka meningkatkan pembinaan dan disiplin bagi PNS dan PTT dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau, dan diwajibkan untuk mentaati ketentuan jam kerja yang berlaku ini dibuktikan dengan menggunakan sarana absensi sidik jari dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malinau, khususnya di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau. Tujuan penegakan disiplin bagi PNS dan PTT dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malinau adalah membina para PNS dan PTT untuk selalu mentaati ketentuan jam kerja, agar PNS dan PTT memiliki semangat bekerja dan 499

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 1, 2013: 1-11 bertanggung jawab, meningkatkan produktivitas kerja PNS dan PTT dimasingmasing SKPD dan memenuhi pencapaian kewajiban sesuai aturan bagi PNS dan PTT. Ketentuan jam kerja dan kehadiran Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap bagi yang tidak menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 dan sanksi pemotongan tambahan penghasilan. Sanksi pemotongan tambahan penghasilan sesuai Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 pada Bab VI sebagai berikut : 1. Tidak mengikuti apel pagi pada pukul 07.30 wita dibuktikan dengan daftar hadir yang digunakan pada saat apel pagi ; 2. Terlambat masuk kerja, PNS dan PTT dianggap terlambat masuk kerja dan absen sidik jari melebihi pukul 08.00 wita ; 3. Pulang awal, PNS dan PTT dianggap pulang awal dan melakukan absen sidik jari sebelum pukul 16.00 wita ; 4. Tidak masuk kerja tanpa keterangan, PNS dan PTT dianggap tidak masuk kerja apabila tidak ada keterangan secara tertulis dari pimpinan unit kerja masing-masing. Besarnya jumlah potongan tambahan penghasilan disesuaikan dengan jenis pelanggaran atau jenis pemotongan dengan eselon jabatan pegawai. Implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 tentang Penegakan Disiplin PNS dan PTT adalah penerapan suatu kebijakan yang mengatur tentang kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh Pegawai Negeri sipil. Metode Penelitian Untuk mengetahui implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 yang diterapkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga maka jenis penelitian diklasifikasikan pada jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah yang memaparkan dan bertujuan memberikan gambaran serta penjelasan dari variabel yang diteliti. Miles dan Huberman (2007:20) menyatakan bahwa analisis interaktif terdiri dari beberapa komponen, yaitu: 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Penarikan kesimpulan. Fokus Penelitian Implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 tentang Penegakan Disiplin Bagi PNS dan PTT di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau : 500

Implementasi Peraturan Bupati Malinau (Desi Natalena S) Penerapan penegakan disiplin terkait dengan ketentuan jam kerja Pemerintah Kabupaten Malinau berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja para aparatur pemerintah dalam menjalankan kewajiban dan tugas dengan penuh tanggung jawab. Oleh sebab itu, sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga pun menerapkan Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 sebagai salah satu aturan yang mampu menertibkan disiplin kerja, khususnya terkait dengan ketentuan jam kerja. Untuk meningkatkan kinerja para aparatur dalam menuaikan kewajiban dengan penuh tanggung jawab, Pemerintah Kabupaten Malinau berupaya untuk lebih mentertibkan disiplin kerja dengan salah satu aturan yang khusus terkait dengan mentaati ketentuan jam kerja. Dengan menindak lanjuti Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 tentang penegakan disiplin bagi PNS dan PTT dan sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Sekretariat Daerah yang dikeluarkan berdasarkan perintah langsung dari Bupati Malinau untuk mentaati ketentuan jam kerja. Disiplin terkait dengan ketentuan jam kerja ini penting diterapkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga karena diharapkan pegawainya selalu siap sedia dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai aparatur pemerintah. Dalam penerapan Peraturan Bupati ini, salah satu indikator penilaian disiplin menggunakan absensi sidik jari dan manual. Peraturan Bupati ini bertujuan untuk membina para Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap khususnya di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau untuk selalu mentaati ketentuan jam kerja yang sudah ditetapkan yaitu, ketentuan masuk kantor pukul 07.30, istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 wita dan pulang kantor pukul 16.00 wita, khusus hari jumat masuk pukul 07.30 s/d 11.30 wita, tetapi dalam penerapan penegakan disiplin pegawai khususnya jam kerja belum maksimal dilakukan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga karena masih terdapat pegawai yang datang terlambat masuk kantor dan masuk kerja hanya datang untuk sidik jari saja kemudian pulang. Penerapan Pemberian Sanksi Berupa Pemotongan Tambahan Penghasilan Keberhasilan sangat ditentukan oleh dan mutu profesionalitas juga ditentukan oleh disiplin para anggotanya. Bagi aparatur pemerintahan disiplin tersebut mencakup unsur-unsur ketaatan, kesetian, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban, dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi dan golongannya untuk kepentingan negara dan masyarakat. Salah satu wujud pembinaan disiplin yang diberikan bagi pegawai yang kurang disiplin adalah memberikan sanksi. Sanksi yang diberikan pun disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh para pegawai. Pelanggaran tersebut dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu pelanggaran ringan, pelanggaran sedang, dan pelanggaran berat. 501

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 1, 2013: 1-11 Peraturan yang dikeluarkan oleh Bupati Malinau tidak hanya menentukan disiplin kerja berdasarkan ketepatan waktu tetapi juga menentukan sanksi bagi yang melanggar disiplin tersebut. Sanksi tegas yang diberikan sesuai dengan Peraturan Bupati tersebut dengan melakukan pemotongan tambahan penghasilan yang disesuaikan dengan golongan dan eselon jabatan. Besarnya pemotongan tambahan penghasilan sebagai wujud pemberian sanksi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1 Besar Pemotongan Tambahan Penghasilan PNS dan PTT dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malinau No Jenis Potongan Eselon Jumlah Potongan 1. Tidak Apel Pagi II a II b III IV Staf PNS PTT 2. Telambat Masuk Kerja dan Pulang Lebih Awal II a II b III IV Staf PNS PTT Tenaga Fungsional Gol. IV Tenaga Fungsional Gol. III Tenaga Fungsional Gol. I, II Rp. 28.600,- Rp. 23.100,- Rp. 17.600,- Rp. 14.300,- Rp. 7.700,- Rp. 7.700,- Rp. 28.600,- Rp. 23.100,- Rp. 17.600,- Rp. 14.300,- Rp. 7.700,- Rp. 7.700,- Rp. 7.700,- Rp. 5.500,- Rp. 3.800,- 3 Tidak masuk tanpa keterangan II a II b III IV Staf PNS PTT Tenaga Fungsional Gol.IV Tenaga Fungsional Gol.III Tenaga Fungsional Gol. I, II Rp. 86.666,- Rp. 70.000,- Rp. 53.333,- Rp. 43.333,- Rp. 23.333,- Rp. 23.333,- Rp. 23.333,- Rp. 16.666,- Rp. 11.666,- Sumber: Peraturan Bupati No. 38 Tahun 2008 Dari Tabel diatas menjelaskan bahwa besarnya jumlah potongan sanksi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau disesuaikan dengan tingkat masing-masing jabatan, hal tersebut berlaku pula di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau. Penerapan sanksi yang ditetapkan Peraturan 502

Implementasi Peraturan Bupati Malinau (Desi Natalena S) Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 dapat diterapkan dengan baik oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau. Selain itu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tidak hanya mengikuti sanksi pemotongan tambahan penghasilan sesuai dengan peraturan tersebut tetapi setiap atasan memberi teguran secara langsung maupun tidak langsung kepada setiap pegawai yang melanggar disiplin. Penerapan Pemberian Reward Terhadap Pegawai Berprestasi Salah satu dari motivasi yang dapat memberikan semangat kerja bagi pegawai adalah dengan cara memberikan suatu penghargaan atau reward bagi pegawai terlebih lagi kepada yang dapat menunjukan prestasi yang baik. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Malinau tidak hanya memberikan sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin pemerintah juga memberikan reward bagi pegawai yang berprestasi dan disiplin. Bentuk reward yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau selama ini setiap tahunnya adalah promosi jabatan, piagam penghargaan dan dalam bentuk uang. Pemberian reward ini akan menjadi motivasi pegawai untuk semangat kerja dan disiplin dalam menjalankan kewajiban dan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Penerapan pemberian reward yang diterapkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau seimbang dengan pemberian sanksi yang sudah ditetapkan. Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau yang telah menerima reward dari Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Data Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau yang Menerima Reward No Nama NIP Tahun Menerima Reward Bentuk Reward yang diterima 1 Hj. Ramlah, SE 19611016 198302 2 004 2009 Piagam Penghargaan 2 Sri Rahayu Budi Lestari, SE 19800923 200903 2 008 2009 Piagam Penghargaan 3 Patmawati 19720914 200604 2 2010 Uang 015 4 Suparni 19810411 200502 2 002 2010 Uang Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau Berdasarkan tabel diatas, Reward yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau setiap tahunnya kepada pegawai yang telah memenuhi syarat dan disiplin berupa piagam penghargaan dan dalam bentuk uang. Reward yang diberikan ini dilakukan agar pegawai tidak merasa takut dalam berkerja terhadap 503

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 1, 2013: 1-11 sanksi yang diberikan tetapi dengan adanya reward ini dapat menjadi motivasi para pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Dalam penerapan reward ini pun tidak terlalu bermasalah, karena pemberian reward ini dinilai langsung oleh Pemerintah Daerah Malinau dari kehadiran dan disiplin kerja oleh Pegawai Negeri Sipil. Kendala Yang Dihadapi Dalam Implementasi Peraturan Bupati No. 38/2008 Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi negara dan abdi masyarakat (public service) merupakan penyelenggara dan pelaksana utama dari pemerintahan dan pembangunan yang berada pula ditengah-tengah masyarakat dan berkerja untuk melayani kepentingan masyarakat yang bersifat umum dan seharusnya sikap disiplin dimiliki oleh setiap individu pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dan memberi pelayanan prima kepada masyarakat. Dengan memiliki kedisiplinan akan mendorong pegawai yang merupakan aparatur pemerintah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Dalam pembinaan sikap disiplin diharapkan bisa menjadi acuan untuk membentuk kesadaran diri bahwa tugas dan tanggung jawab diberikan akan jauh lebih baik jika dikerjakan dengan sikap disiplin sehingga mendapat hasil yang optimal. Disiplin merupakan faktor penting dalam rangka pencapain suatu tujuan. Oleh karena itu setiap pimpinan instansi dituntut untuk menciptakan dan menumbuhkan disiplin pada dirinya sendiri dan dikalangan para bawahannya. Disiplin yang dimaksud berarti disiplin yang memang tumbuh dari kesadaran pegawai itu sendiri yang menyadari bahwa hal itu memang penting bagi dirinya dan penting bagi perkembangan suatu instansi atau lembaga dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Kesadaran para pegawai untuk mematuhi ketentuanketentuan dari tata tertib yang berlaku dapat juga dipengaruhi cara yang ditempuh oleh pimpinan dalam rangka membina disiplin. Dalam penerapan atau implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 Tahun 2008 yang diterapkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau tidak selalu berjalan dengan baik, hal ini karena adanya kendala didalam pelaksanaan disiplin pegawai yaitu kurangnya kesadaran pegawai terhadap peraturan yang sudah ditetapkan dimana terdapat pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga memiliki kesadaran yang rendah terhadap Peraturan Bupati Malinau No.38 Tahun 2008 yang berdampak pada kinerja pegawai yang kurang baik yang hanya mentaati peraturan ini secara formalitas dengan melakukan absensi sidik jari kemudian meninggalkan tugas dan kewajibannya, tidak mengikuti apel pagi dan terlambat masuk kantor sehingga berdampak pada kinerja yang kurang baik untuk melaksanakan tugas secara disiplin dan penuh tanggung jawab. 504

Kesimpulan Implementasi Peraturan Bupati Malinau (Desi Natalena S) Implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 ini belum dapat diterapkan secara maksimal di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau khususnya penerapan ketentuan jam kerja yang dinilai melalui absensi sidik jari karena masih terdapat pegawai yang datang terlambat masuk kantor dan masuk kerja hanya datang untuk sidik jari saja kemudian pulang. Kendala yang dihadapi dalam implementasi Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 adalah kurangnya kesadaran pegawai terhadap peraturan tersebut sehingga berdampak pada kinerja yang kurang baik untuk melaksanakan tugas secara disiplin dan penuh tanggung jawab. Dalam penerapan Peraturan Bupati Malinau No. 38 tahun 2008 tentang Penegakan Disiplin PNS dan PTT Kabupaten Malinau diperlukan evaluasi agar dapat diketahui kekurangan dan permasalahan dari peraturan ini. Untuk meningkatkan kinerja pegawai serta sikap disiplin, dalam ini pengawasan terhadap pegawai semakin ditingkatkan tidak hanya disiplin waktu tetapi disiplin juga terhadap kerja dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pegawai. Daftar Pustaka Anonim. Peraturan Bupati Malinau Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Penegakan Disiplin Bagi PNS dan PTT dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malinau.. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.. Undang undang No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok Pokok Kepegawaian.. Undang undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Gouzali, Syadam, BC.TT. Manajemen Sumber Daya Manusia. Djambatan. Jakarta. 2005. Grindle, Merilee S. 1980. Politik and Policy Implementation in The Third World, Princnton University Press, New Jersey. HR, Syaukani, dkk. 2004. Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. 505

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 1, 2013: 1-11 Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakary. Nawawi, Hadari. 2005. Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada Universiti Press. Stewart, Joseph dan James P.Lester, Public policy : An Evolutionary Approach (Second Edition, Australia: Wardsworth, 2000. Subarsono, Ag. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Wahab, Solichin Abdul. 1997. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara. Jakarta. Widodo, Joko. 2000. Good Governance Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Insan Cendikia. Surabaya. Winarno, Budi. 2007. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Media Pressindo. Yogyakarta. 506