REVIEW PERPRES 54/2008

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekpunjur

PENINGKATAN KUALITAS PENATAAN RUANG JABODETABEKPUNJUR DAN SEKITARNYA

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Kerangka Peraturan Perundangan 2. Dasar Hukum 3. Uji Publik Rencana Kerjasama KPBU Di BPTJ 2018

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA. Rencana Proyek Infrastruktur di Indonesia BUKU PPP 2011 PROYEK SIAP UNTUK DITAWARKAN. Angkutan Udara

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

Kementerian Perhubungan

PERSPEKTIF KRONO SPASIAL PENGEMBANGAN PANTAI UTARA JABODETABEKPUNJUR

BAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG

Click to edit Master title style

Kementerian Perhubungan RI

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Umum Masal Perkotaan. Jabodetabek. Jaringan. Rencana Umum.

: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. BPTJ DAN KONDISI JABODETABEK 2. INDIKATOR KINERJA 3. RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Penjualan Perdana 20 Mei 2017

Studi Rencana Induk Transportasi Terpadu Jabodetabek (Tahap II) Laporan Akhir: Ringkasan Laporan

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

B. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN

INTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyiapan Infrastrukt

KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PENATAAN RUANG KAWASAN JABODETABEKPUNJUR. oleh: Sekretaris Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabek

Pengembangan Pantura Jakar ta

MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Peraturan Perundangan. Pasal 33 ayat 3 UUD Pasal 4 UU 41/1999 Tentang Kehutanan. Pasal 8 Keppres 32/1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Kedeputian Bidang koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

RKP 2019 PROVINSI DKI JAKARTA SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG TAHUNAN. Sebagai Buku Referensi dalam Penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan masyarakat Jakarta dengan kendaraan pribadi sudah sangat

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

KEBIJAKAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI UNTUK PEMBANGUNAN DILUAR KEGIATAN KEHUTANAN

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

LATAR BELAKANG PESERTA JADWAL DAN LOKASI PELAKSANAAN. Lampiran Surat Nomor : Tanggal :

FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

PAPARAN MENTERI PERHUBUNGAN

Citra Maja Raya, Perumahan 100 Jutaan Dekat Stasiun Kereta

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW

BEST PRACTICES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA DALAM PENYEDIAAN DATA SPASIAL INVENTARISASI GRK

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Surat Pernyataan... Lembar Pengesahan Tugas Akhir... Tanda Lulus Mempertahankan Tugas Akhir...

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

KAJIAN ATAS DASAR HUKUM PENGADAAN TANAH BANJIR KANAL TIMUR TA 2008 DAN Landasan hukum pelaksanaan pengadaan tanah Banjir Kanal Timur (BKT)

Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dalam mengurusi daerahnya sendiri. Pemerintah pusat memberikan

BAB IV PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA 6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DI WILAYAH DKI JAKARTA. Cakung

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

Paparan Menteri Perhubungan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

STUDI RENCANA INDUK TRANSPORTASI TERPADU JABODETABEK (TAHAP 2)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Peran Data dan Informasi Geospasial Dalam Pengelolaan Pesisir dan DAS

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG JARINGAN ANGKUTAN MASSAL METROPOLITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

ZâuxÜÇâÜ ]tãt UtÜtà GUBERNUR JAWA BARAT,

Menilik Peluang Investasi Kota Baru di Selatan Jakarta

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN PERIODE (POSISI OKTOBER 2016) OKTOBER 2016 D E V E L O P M E N T

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

E. MRT/ SUBWAY. Planned Stations. 13 Station : 7 Elevated 6 Underground. Integrasi dgn moda angkutan lain. Dukuh Atas. Setiabudi.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi:

REVIEW PERPRES 54/2008 TENTANG PENATAAN RUANG JABODETABEKPUNJUR

OUTLINE PEMBAHASAN 1 2 3 Latar Belakang Peninjauan Kembali Kronologi Pembahasan Isu-Isu Penting dalam Review Perpres 54/ 2008

1 Latar Belakang Peninjauan Kembali LATAR BELAKANG 1. Landasan hukum yang mendasari adalah: a. UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; b. PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN; dan c. PP Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. 2. Tantangan penerapan Perpres 54/2008 terkait peraturan perundang-undangan, dinamika lingkungan fisik, dan isu strategis pengembangan kawasan metropolitan. 3. Antisipasi perubahan kebijakan nasional dalam hal pengembangan wilayah dan pembangunan sektor-sektor tertentu yang berskala besar dan/atau kegiatan pembangunan penting lainnya yang tidak dapat ditampung dalam struktur ruang dan pola ruang pada rencana tata ruang juga mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian rencana tata ruang dengan kondisi di lapangan TUJUAN untuk meninjau kembali substansi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peninjauan kembali rencana tata ruang merupakan upaya untuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal, serta pelaksanaan pemanfaatan ruang. (penjelasan Pasal 20 (4), UU 26/2007 Penataan Ruang) PP 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; Pasal 83-87 Sementara ini belum ada peraturan pelaksanaan lebih lanjut (pedoman pelaksanaan) mengenai peninjauan kembali rencana tata ruang.

Peninjauan kembali rencana tata ruang Ps.83 PP 15/2010 Penyelenggaraan Penataan Ruang penetapan pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang Ps.83 huruf a keputusan Menteri untuk peninjauan kembali terhadap dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional Ps.84 huruf a Peninjauan kembali rencana tata ruang dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya. Ps.85 ayat (1) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur Pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian Ps.85 ayat (2) pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang Ps.83 huruf b Proses pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 huruf b meliputi : Ps.86 kegiatan pengkajian terhadap rencana tata ruang dan penerapannya. Evaluasi terhadap rencana tata ruang dan penerapannya. penilaian terhadap rencana tata ruang dan penerapannya. perumusan rekomendasi tindak lanjut hasil pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang Ps.83 huruf c Rekomendasi tindak lanjut hasil pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang Ps.87 ayat (1) rekomendasi tidak perlu dilakukan revisi terhadap rencana tata ruang Ps.87 ayat (1) huruf a dapat disertai dengan usulan untuk dilakukan penertiban terhadap pelanggaran rencana tata ruang Ps.87 ayat (2) rekomendasi perlunya dilakukan revisi terhadap rencana tata ruang Ps.87 ayat (1) huruf b revisi rencana tata ruang dilaksanakan dengan tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ps.87 ayat (3)

Definisi Peninjauan Kembali dan Produk Peninjauan Kembali Peninjauan kembali rencana tata ruang merupakan upaya untuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal, serta pelaksanaan pemanfaatan ruang Revisi Revisi rencana tata ruang dapat diartikan sebagai upaya merubah atau memodifikasi rencana tata ruang Rekomendasi tindak lanjut hasil pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang dapat berupa rekomendasi perlunya dilakukan revisi atau tidak perlu dilakukan revisi terhadap rencana tata ruang.

Prinsip-prinsip dilakukannya Revisi Dalam revisi rencana tata ruang, backbone yang berupa rencana struktur ruang dan pola ruang harus dipertahankan karena menyangkut kepastian hukum dan untuk menjaga wibawa dari rencana tata ruang Isu-isu strategis yang belum diakomodir dalam Perpres 54/2008 tentang RTR Kawasan Jabodetabekpunjur akan diakomodir dalam revisi Perpres RTR tersebut 7

II. Kronologi Pembahasan REVIEW PERPRES 54/2008 Pertemuan ke-1 Aspek Pemetaan Spasial (BIG) Identifikasi kesesuaian Perpres 54/2008 dengan kebijakan spatial plan dan kebijakan development plan Penjaringan informasi Pokja K/L Workshop Penyusunan Rekomendasi Hasil Review Pertemuan Eselon 1 Juni 30 Juli 1 Agustus 1-5 Oktober November Desember 24 Mei 5 Juni Juni 3-14 September 12 Nov 14 Mei Pertemuan Coffe Morning Eselon 2 Identifikasi isu strategis pengembangan Jabodetabekpunjur Pertemuan ke-2 Aspek Pemetaan Spasial (BIG) Pertemuan FGD K/L Rumusan Pokok Hasil Review Forum BKPRN Eselon II

III. Isu-Isu Penting dalam REVIEW PERPRES 54/2008 yang perlu untuk diputuskan sebagai dasar rekomendasi bagi revisi 1. Isu terkait struktur ruang di Jabodetabekpunjur: a.perlunya penyesuaian terkait rencana pembangunan infrastruktur dalam MP3EI dan MPA National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Pengendalian Banjir, Pemanfaatan Kanal Banjir Timur Pengembangan angkutan massal berbasis rel (a.l. Pembangunan jaringan KA Kalibaru-Cilamaya, Pembangunan Jakarta Monorail, Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), kereta api lingkar Jabodetabek) Pembangunan Toll JORR 2, Akses Dry Port Cikarang, Pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta, Pembangunan jalan tol Depok- Antasari, Pembangunan jalan tol JORR W2-Utara

III. Isu-Isu Penting dalam REVIEW PERPRES 54/2008 yang perlu untuk diputuskan sebagai dasar rekomendasi bagi revisi (lanjutan...) b. Perlunya penyesuaian terkait rencana pembangunan infrastruktur utama dalam RTRWP DKI Jakarta Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta, Pembangunan 6 ruas Toll Dalam Kota DKI Jakarta, Pengembangan angkutan massal a.l MRT, Commuter Line, Jaringan KA double track Rencana Tanggul dan Reklamasi Pantai Utara Jakarta Sistem pengendalian banjir c. Perlunya penyesuaian terkait rencana pembangunan infrastruktur utama dalam RTRWP Jawa Barat Pembembangan akses yang terintegrasi a.l pembangunan jalan Tol CISUMDAWU, CIKAPALI, tol Bogor Ring Road, jalan lingkar; Pengembangan angkutan massal berbasis rel a.l pembangunan jalur Kereta Api Antar Kota, pembangunan jalur KA cepat lintas Jakarta-Bandung, pembangunan rel ganda parsial jalur KA Cisomang-Cikadondong, Peningkatan/Pembangunan rel ganda KA Perkotaan Manggarai-Cikarang Pengendalian Banjir dengan pembangunan Waduk di WS Cidanau-Ciujung-Cidurian- Cisadane-Ciliwung-Citarum c. Perlunya penyesuaian terkait rencana pembangunan infrastruktur utama dalam RTRWP Banten Pengembangan jalur kereta api (double track) Jakarta - Kota Tangerang Pengembangan stasiun kereta api terpadu kawasan Bandara Soekarno-Hatta Bendungan Pasar Baru di Kota Tangerang untuk pengendalian banjir.

III. Isu-Isu Penting dalam REVIEW PERPRES 54/2008 yang perlu untuk diputuskan sebagai dasar rekomendasi bagi revisi (lanjutan...) 2. Isu terkait Pola Ruang di Jabodetabekpunjur: a. Perlunya penyediaan ruang bagi perumahan masyarakat berpenghasilan rendah di Jabodetabekpunjur yang dikaitkan dengan jaringan kereta api commuter dalam bentuk Transit Oriented Development (TOD) b. Perlunya upaya pengendalian banjir dengan menetapkan kawasan lindung a.l. Penetapan Konsepsi Cagar Biosfer Cibodas c. Perlunya penyesuaian nomenklatur pola ruang dengan Pepres KSN Perkotaan lainnya 3. Isu terkait batas delineasi KSN Jabodetabekpunjur a. Perlunya mempertimbangkan masuknya Karawang ke dalam KSN Jabodetabekpunjur mengingat pesatnya investasi manufaktur ke kawasan tersebut. 4. Isu terkait kelembagaan pengelolaan KSN Jabodetabekpunjur a. Kebutuhan kelembagaan pengelolaan metropolitan dan efektivitas BKSP 5. Isu terkait pengendalian pemanfaatan ruang KSN Jabodetabekpunjur a. Telah dilakukan audit tata ruang Jabodetabekpunjur b. Dari hasil audit ditemukan ketidaksesuaian antara RTR KSN Perkotaan Jabodetabekpunjur dengan kondisi di lapangan c. Pada prinsipnya revisi RTR KSN Perkotaan Jabodetabekpunjur bukanlah pemutihan

Pengembangan terkait MP3EI dan MPA Pengembangan Soekarno-Hatta International Airport Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Pengembangan Jalur jaringan jalan dan jaringan Kereta Api Rencana Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Pengembangan Jalur jaringan jalan dan jaringan Kereta Api Rencana Pembangunan Karawang Airport Pengembangan Sub-Koridor Pengembangan Sub-Koridor Pengendalian Banjir investasi karawang 2012 mencapai 15.822.066.392.727 (peringkat 1 investasi di Jabar)

Pengembangan Pelabuhan Cilamaya & Bandara Karawang

Pengembangan angkutan massal berbasis rel

Pengembangan TOD Jabodetabekpunjur Kab Tangerang 19 9 20 Kot a Tangerang 2 15 1 3 5 16 17 4 18 10 Kot a Tangsel11 12 21 6 7 13 14 8 23 Kota Bekasi Kab Bekasi Kota Depok 22 Kota Bogor Kab Bogor TOD Urban Fringe Jabodetabekpunjur 19. Kali Deres 20. Poris 21. Serpong 22. Depok 23. Bekasi

Rencana Tanggul dan Reklamasi

NCICD

Rencana Tanggul dan Reklamasi Sumber : Kajian Penilaian Lingkungan secara Cepat atau Rapid Environmental Assessment (REA), DHI Water & Environmental, 2011

Pengembangan Jalan Bebas Hambatan Rencana jalan tol ((1) Perda 1/2012 RTRWP DKI Jakarta, (2) RKP 2013) Pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta : 1. Jalan tol kemayoran -Kp.Melayu 2. jalan tol Sunter-Rawa Biaya-Batu Ceper 3. jalan tol Pasar Minggu- Casablanca 4. jalan tol Sunter-Pulo Gebang- Tambelang 5. jalan tol Ulujami-Tanah Abang 6. jalan tol Duri Pulo 1 Rencana jalan tol (PP 26/2008 RTRWN) belum tergambarkan pada Perpres 54/2008 1 : Bogor Ring Road 2 : Sukabumi Ciranjang, Ciranjang Padalarang Belum terakomodir pada Perda 22/2010 RTRWP Jabar 2

Penetapan Kawasan Lindung Cagar Biosfer Cibodas Konsepsi Cagar Biosfer Cibodas (ditetapkan oleh Unesco sebagai Cagar Biosfer tahun 1980, Luas : ±108.000 Ha) Zona Inti (TN Gede Pangrango) Zona Penyangga Zona Transisi