BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

ANALISIS KESEHATAN BANK SWASTA BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BANK CENTRAL ASIA,Tbk PADA PERIODE Nama : Inggriany Wijaya NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Syariah selama tahun 2002 dan 2003 serta analisis CAMEL (Capital, Assets,

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

III. METODE PENELITIAN

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dalam kondisi sehat. Tingkat kesehatan BPR Hasa Mitra periode 2006 sampai

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TUGAS AKHIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran itu diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi atau institusi perantara antara debitur dan kreditur. Dengan demikian, pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk menunjang kegiatannya dapat terpenuhi dan kemudian roda perekonomian bergerak. Bank memiliki klasifikasi berdasarkan kepemilikannya, yaitu bank milik negara, swasta, dan pemerintah. Berdasarkan klasifikasi tersebut, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau yang lebih dikenal dengan bank bjb termasuk salah satu BPD (Bank Pembangunan Daerah) yanga ada di Indonesia. Jika dibandingkan dengan bank-bank lainnya yang ada di Indonesia, masih ada yang memandang BPD dengan sebelah mata. Ini berarti, BPD dituntut mampu menyejajarkan diri dengan bank komersial lainnya, baik dalam produk, jasa, layanan, jaringan, teknologi, maupun sumber daya manusianya. Salah satu opsi untuk meningkatkan citra BPD di masyarakat adalah dengan menjual sebagian sahamnya atau yang sering disebut go public. Sesuai misi-misi bank bjb yaitu penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, melaksanakan penyimpanan uang daerah, dan salah satu

2 sumber pendapatan asli daerah, maka sejauh ini bank bjb sudah mengambil langkah yang tepat dengan mencari pendanaan ke publik, guna lebih ekpansif menyalurkan kredit terutama ke dunia usaha di wilayah Jawa Barat dan Banten. Salah satu unsur yang sangat diperhatikan oleh bank adalah kinerja bank tersebut, dengan kata lain yaitu masalah tingkat kesehatannya. Untuk menilai tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Tingkat kesehatan bank diatur oleh Bank Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP 31 Mei 2004 kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu mengintepretasikan berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa mendatang dan juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan manajemen di segala aspek. Untuk menilai kinerja perusahaan perbankan umumnya digunakan aspek penilaian, yaitu: Capital, Assets, Management, Earnings, dan Liquidity yang biasa

3 disebut CAMEL. Aspek-aspek tersebut menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Penilaian permodalan (capital) merupakan penilaian terhadap kecukupan modal bank untuk mengcover eksprosur resiko saat ini dan mengantisipasi masa yang akan datang. Penilaian kualitas asset merupakan penilaian terhadap kondisi asset bank dan kecukupan manajemen resiko audit. Penilaian manajemen merupakan penilaian terhadap kemampuan manajerial pengurus bank untuk menjalankan usahanya, kecukupan manajemen resiko dan manajemen kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada pihak lainnya atau Bank Indonesia. Penilaian rentabilitas bank, merupakan penilaian terhadap kondisis dan kemampuan rentabilitas bank untuk mendukung kegiatan operasional dan permodalan. Penilaian likuidasi yang memadai dan kecukupan manajemen resiko likuiditas. Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian suatu faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas. Di samping itu, bank juga sebagai suatu indusri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat, sehingga mestinya tingkat kesehatan bank perlu diperhatikan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 desember 2010 bank bjb telah membukukan aset Rp. 42 Triliun atau tumbuh 29,67% dari asetnya pada periode yang sama pada tahun 2009 yang sebesar Rp. 32,4 Triliun. PT Bank

4 Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk membukukan laba sebesar Rp. 1,2 Triliun pada tahun 2010, naik 23,53% dibanding laba pada tahun 2009 senilai Rp. 985 Milyar. keuangan bank bjb dapat dipelihara dengan baik oleh manajemen dan bank bjb bisa menjaga rasio keuangannya tetap sehat. Dengan adanya kinerja yang baik maka pihak lain seperti investor akan tertarik untuk menanamkan investasinya pada bank yang bersangkutan untuk mengetahui perbankan saat ini penelitian mengenai analisis rasio keuangan perbankan merupakan topik yang tepat untuk diteliti lebih lanjut. Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba untuk melakukan penelitian untuk menilai tingkat kesehatan berdasarkan laporan keuangan bank bjb pada tahun 2008, 2009 dan 2010. Penulis mengambil judul Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Sebelum dan Setelah Go Public dengan Menggunakan Metode CAMEL (Studi Kasus pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang hendak diteliti dalam Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut: a. Bagaimana tingkat kesehatan bank bjb pada tahun 2008 b. Bagaimana tingkat kesehatan bank bjb pada tahun 2009 c. Bagaimana tingkat kesehatan bank bjb pada tahun 2010 dan apakah terjadi perubahan tingkat kesehatan dari tahun 2008-2010

5 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank bjb pada tahun 2008 b. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank bjb pada tahun 2009 c. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank bjb pada tahun 2010 dan apakah terjadi perubahan tingkat kesehatan bank bjb pada saat tahun 2008-2010 1.3.2 Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi banyak pihak diantaranya: a. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam menanamkan investasinya pada bank yang bersangkutan. b. Bagi bank bjb Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak manajemen bank dalam penetapan kebijakan terutama menyangkut keuangan. c. Bagi Peneliti Kegiatan penilitian ini juga memberikan manfaat bagi penulis yaitu untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari selama menjalani perkuliahan di kampus ke dalam dunia penelitian.

6 d. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian lebih lanjut mengenai topik-topik yang berkaitan. 1.4 Kerangka Pemikiran Adapun kerangka pemikiran untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematis dalam penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka pemikiran penelitian

7 Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, serta memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya setiap saat. rasio yang terdapat dalam Metode CAMEL terdiri dari: a. Permodalan (Capital) yang dihitung adalah CAR (Capital Adequacy Ratio) yaitu perbandingan antara total modal terhadap total ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko). Menurut Lukman Dendawijaya (2005;144) Total Modal adalah jumlah dari Modal Inti dan Modal Pelengkap dimana Modal inti terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan umum dan laba ditahan. Sedangkan yang dimaksud modal pelengkap antara lain adalah cadangan revaluasi aktiva tetap. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%. Hal ini dasarkan pada ketentuan yang ditetapkan oleh BIS (Bank for International Settlements). b. Harta (Asset) Penilaian terhadap Aktiva terdiri atas 2 (dua) rasio, yaitu: 1) KAP (Kualitas Aktiva Produktif) dihitung dengan membandingkan Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan dengan Total Aktiva Produktif. Menurut Lukman Dendawijaya (2005;144-145) Aktiva

8 Produktif meliputi kredit yang diberikan bank dan telah dicairkan, surat-surat berharga (baik surat-surat berharga pasar uang maupun pasar modal), penyertaan saham, dan tagihan pada bank lain) 2) PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) didapat berdasarkan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk dibandingkan dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk.. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia setiap bank umum wajib membentuk cadangan khusus yang ditujukan guna menampung kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan kualitas aktiva produktif. Cadangan ini dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba dan merupakan persetujuan pemegang saham bank yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). c. Rentabilitas (Earning) Penilaian terhadap faktor Rentabilitas terdiri atas 2 (dua) rasio, yaitu: 1) ROA (Return On Asset) didapat dengan membandingkan laba sebelum pajak yang dapat dilihat pada perhitungan laba rugi dengan total aktiva yang terdapat pada neraca laporan keuangan bank yang bersangkutan. 2) BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) baik biaya operasional maupun pendapatan operasional terdapat pada perhitungan laba rugi laporan keuangan bank yang bersangkutan.

9 d. Liquidity (Likuiditas) dihitung dengan membandingkan Jumlah Kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Jumlah Kredit yang diberikan dalam hal ini yaitu kredit yang diberikan bank yang sudah direalisir/ ditarik/ dicairkan. Sedangkan dana pihak ketiga meliputi simpanan masyarakat yang berupa giro, tabungan, dan berbagai jenis deposito. Setelah dilakukan perhitungan dari masing-masing analisis rasio akan ditemukannnya suatu hasil dari analisis laporan keuangan tersebut yang akan membantu mengintepretasikan berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa mendatang. Berikut tabel predikat dalam menentukan tingkat kesehatan pada bank bjb pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, yaitu:

10 Tabel 1.1 Predikat Kesehatan Bank Peringkat Predikat Kesehatan 1 Sangat Sehat 2 Sehat 3 Cukup Sehat 4 Kurang Sehat 5 Tidak Sehat Keterangan Mencerminkan bahwa Bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan Mencerminkan bahwa Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun Bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin Mencerminkan bahwa Bank tergolong cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat peringkat kompositnya memburuk apabila Bank tidak segera melakukan tindakan korektif Mencerminkan bahwa Bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau Bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya Mencerminkan bahwa Bank tergolong baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya

11 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan cara menganalisis data-data di dalam laporan keuangan (sesuai rasio) yang kemudian digunakan untuk menentukan kategori perusahaan perbankan tersebut dapat dikatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat. 1.5.2 Data Penelitian a. Jenis data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data Laporan Keuangan bank bjb periode 2008-2010. b. Sumber data Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan menggunakan perolehan pihak lain atau data yang telah diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Data diperoleh dari Laporan Keuangan yang terdapat pada situs resmi bank bjb dan situs resmi Bursa Efek Indonesia. c. Teknik pengumpulan data Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa teknik yaitu:

12 1) Pengumpulan data dengan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data melalui sumber-sumber tulisan seperti buku, artikel, jurnal, dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan penelitian. 2) Mengumpulkan data dari internet. 1.5.3 Alat Analisi Data a. Permodalan (Capital) Besarnya nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) suatu bank dapat dihitung dengan rumus berikut: CAR = Total Modal x 100% Total ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) Tabel 1.2 Matriks Kriteria Peringkat Komponen CAR Peringkat CAR 12% 1 9% CAR < 12% 2 8% CAR < 9% 3 6% < CAR < 8% 4 CAR 6% 5 (Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004)

13 Tabel 1.3 Penilaian Kredit Kotor CAR Pemenuhan CAR Predikat Nilai Kredit Kenaikan/ Penurunan Penambahan/ Pengurangan Nilai Kredit > = 8% Sehat 81 6,5% - 7,9% < = 6,49% Kurang Sehat Tidak Sehat 65 50 Kenaikan 0,1% Penurunan 0,1% Penurunan 0,1% (Sumber: http://www.rusmanmalili.com/pdf) Ditambah 0,63 hingga maksimum 100 Dikurangi 0,73 Dikurangi 0,73 dengan minimum 0 Nilai Kredit Kotor CAR = NK + (RD RS) 0, 1% x 0, 63% Keterangan: NR = Nilai Kotor Kredit NK = Nilai Kredit sebesar 81 apabila KPMM mencapai 8% RD = Nilai CAR RS = Standar 8% b. Harta (Asset) Penilaian terhadap Aktiva terdiri atas 2 (dua) rasio, yaitu: 1) Besar nilai Kualitas Aktiva Produktif suatu bank dapat dihitung dengan rumus berikut:

14 KAP = Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Total Aktiva Produktif x 100% Tabel 1.4 Matriks Kriteria Peringkat Komponen KAP Peringkat KAP 2 1 2 < KAP 3% 2 3% < KAP 6% 3 6 < KAP 9% 4 KAP > 9% 5 (Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004) Tabel 1.5 Penilaian Kredit Kotor KAP Penurunan Penambahan Nilai Kredit >=15,5% 0 0 <=15,49% 0,15% Ditambah 1, maksimal 100 (Sumber: M. Faisal Abdullah, Analisa Kinerja Keuangan Bank) NR = RS RD 0, 15% NR = Penilaian KAP RS = Nilai yaitu 15,5 RD = KAP

15 2) Besarnya nilai PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) dapat dihitung dengan rumus berikut: PPAP = PPAP PPAPWD x 100% Tabel 1.6 Matriks Kriteria Peringkat Komponen PPAP Peringkat PPAP 110% 1 105% PPAP < 110% 2 100% PPAP < 105% 3 95% PPAP < 100% 4 PPAP < 95% 5 (Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004) Tabel 1.7 Penilaian Kredit Kotor PPAP Nilai Kredit 0% 0 Kenaikan 1% dari 0% Ditambah 1, maksimum 100 (Sumber: M. Faisal Abdullah, Manajemen Perbankan)

16 NR = RD 1% NR RD = Nilai Kredit Kotor = Nilai PPAP c. Penilaian Kemampuan Manajemen Bank Indonesia yang telah menyusun 250 pertanyaan untuk penilaian kemampuan manajemen yang terdiri dari: Tabel 1.8 Penilaian Kemampuan Manajemen Jumlah pertanyaan Aspek manajemen yang dinilai Bobot camel 25 buah Manajemen permodalan 2,5% 50 buah Manajemen aktiva 5,0% 125 buah Manajemen umum 12,5% 25 buah Manajemen rentabilitas 2,5% 25 buah Manajemen likuiditas 2,5% 100 buah Total Bobot CAMEL 100% (Sumber: Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya) Setiap pertanyaan yang dijawab YA (positif) oleh pihak manajemen bank umum, bank tersebut memperoleh angka nilai kredit sebesar 0,4 hasil penjumlahan seetiap jawaban YA, akan menentukan angka kredit (credit point) dalam komponen CAMEL. Selanjutnya, angka kredit ini dikalikan

17 dengan bobot CAMEL untuk manajemen (25%) sehingga diperoleh nilai CAMEL untuk komponen Management d. Rentabilitas (Earning) 1) Besarnya nilai Return On Asset (ROA) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ROA = Laba (Sebelum Pajak) Total Aktiva x 100% Tabel 1.9 Matriks Kriteria Peringkat Komponen ROA Peringkat ROA > 1,5% 1 1,25% < ROA 1,5% 2 0,5% < ROA 1,25% 3 0 < ROA 0,5% 4 ROA 0% 5 (Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004) Tabel 1.10 Penilaian Kredit Kotor ROA Nilai Kredit 0% atau Negatif 0 Kenaikan 0,015% mulai dari 0% Ditambah 1, maksimum 100 (Sumber: M. Faisal Abdullah, Manajemen Perbankan)

18 NR = RD 0, 015% NR RD = Nilai Kredit Kotor = Nilai ROA 2) Besarnya Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: BOPO = Beban Operasional Pendapatan Operasional x 100% Tabel 1.11 Matriks Kriteria Peringkat Komponen BOPO Peringkat BOPO 94% 1 94% < BOPO 95% 2 95% < BOPO 96% 3 96% < BOPO 97% 4 BOPO > 97% 5 (Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004)

19 Tabel 1.12 Penilaian Kredit Kotor BOPO Niali Kredit 100% atau lebih 0 Penuruunan 0,08% Ditambah 1, maksimal 100 (Sumber: M. Faisal Abdullah, Manajemen Perbankan) NR = RS RD 0, 08% NR = Penilaian BOPO RS = = 100% RD = BOPO e. Likuiditas (Liquidity) Untuk mengetahui nilai Likuiditas dengan menghitung LDR (Loan to Deposit Ratio) rumusnya yaitu sebagai berikut: LDR = Jumlah Kredit yang Diberikan Dana Pihak Ketiga x 100%

20 Tabel 1.13 Matriks Kriteria Peringkat Komponen LDR Peringkat LDR 75% 1 75% < LDR 85% 2 85% < LDR 100% 3 100% < LDR 120% 4 LDR > 120% 5 (Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004) Tabel 1.14 Penilaian Kredit Kotor LDR Nilai Kredit 115% atau Lebih 0 Penurunan 1% mulai dari 115% Ditambah 1, maksimum 100 (Sumber: M. Faisal Abdullah, Manajemen Perbankan) NR = RS RD 1% x 4 NR = Nilai Kredit Kotor RS = 100 RD = Nilai ROA

21 Berdasarkan nilai kotor masing-masing rasio, maka dapat dihitung nilai bersih dengan mengalikan nilai kotor rasio dengan bobot masing-masing rasio, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1.15 Nilai Bersih CAMEL Aspek CAMEL - Angka % Nilai Kotor Bobot % Nilai Bersih Permodalan CAR x x 0,25 x Harta KAP x x 0,25 x PPAP x x 0,05 x Manajemen 100 100 0,25 25 Rentabilitas ROA x x 0,05 x BOPO x x 0,05 x Likuiditas LDR x x 0,1 x Jumlah Nilai Bersih CAMEL x (Sumber: Martono, 2002) Langkah selanjutnya yaitu langkah yang terakhir adalah menentukan posisi kesehatan bank bjb, apakah termasuk kategori Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat atau Tidak Sehat. Namun dalam penelitian ini, aspek manajemen diasumsikan Sehat dengan bobot nilai kotor rasio 100. Maka peringkat kesehatan yang telah ditetapkan Bank Indonesia memiliki bobot yang lengkap. Selanjutnya, tabel predikat tingkat kesehatan bank adalah sebagai berikut:

22 Tabel 1.16 Predikat Tingkat Kesehatan Nilai Kredit CAMEL Predikat 81 100 Sehat 66 - < 81 Cukup Sehat 51 - < 66 Kurang Sehat 0 - < 51 Tidak Sehat (Sumber: Martono, 2002) 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari buku, website, jurnal, dan referensi lainnya. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012.