Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT.

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 5 Pages pp

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment,

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

Badriyah et al., Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Prestasi Kerja dan...

ANALISIS PENGARUH FAKTOR ORGANISASI, INDIVIDU, DAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN FRONT OFFICE HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA OPHIR.

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK, DESAIN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA JAZZ DI KOTA SURAKARTA ABSTRACT

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

III. METODE PENELITIAN. Daerah penelitian berada di Ibukota Provinsi Lampung dengan objek penelitian di

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Auto 2000 Sukun Malang)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

Pengaruh Quality Of Work Life terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Pt. Bank Panin, Tbk.Banjarmasin)

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM)

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

STUDI KASUS TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH ANALISIS KUANTITATIF

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, INDEPENDENSI PEMERIKSA DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI ACEH

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1.

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH KETERAMPILAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DONGGALA

ABSTRAK. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Karyawan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (BPM) KOTA BANDA ACEH

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Banda Aceh

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

ABSTRAK. Kata Kunci: Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Kinerja Karyawan

Gilang et al., Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of good governance, leadership style, organizational culture,, audit structure, performance auditor.

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management (TQM), Corporate Performance

PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (StudiPadaKaryawanBagianPabrikasi PG. KebonAgung Malang)

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. Sutiadi (2003:6) dalam Ida Ayu dan Suprayetno (2008) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Internal Audit State of the Profession 2013 survey yang digelar oleh PwC AS

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Daftar Pustaka. As ad Moh, Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : lingkungan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL. (Studi Empiris pada Inspektorat se-provinsi Jawa Timur) SKRIPSI

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja (Prabadwipa)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROFESIONALISME, KONFLIK PERAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

DAMPAK KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK JATENG SEMARANG. Aldilla Puspita Nagari

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT NASMOCO MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ISSN 2302-0164 9 Pages pp. 142-150 PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING STUDI PADA AUDITOR INTERN DI PEMERINTAH PROVINSI ACEH Zainuddinn Abdullah 1, Darwanis 2, Basri Zein 2 1) Magister Akuntansi Program Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: This study aims to look at factors that affect the performance of auditors. The factors that affect are work stress variabel and work motivation variabel as an intervening variable in the Governing of Aceh province. The study was conducted using census techniques in data collection. Data was obtained from 42 respondents in the Government of Aceh, And data processing using multiple linear regression analysis using SPSS 11. From the results of data processing to simultaneously work stress and work motivation budget significantly influence auditor performance in the Provincial Government of Aceh Keywords: Work Stress, Work Motivation and Auditor Performance Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kinerja auditor. Faktor yang mempengaruhi yakni variabel stres kerja dan motivasi kerja sebagai variabel intervening di Pemerintahan Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sensus dalam pengambilan data. Data di peroleh dari 42 responden di Pemerintah Aceh. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 11. Dari hasil pengolahan data secara simultan stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor yang ada di Pemerintah Aceh. Kata Kunci: Stres kerja, Motivasi kerja dan Kinerja Auditor PENDAHULUAN Di era globalisasi, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh seorang auditor tidak dapat dielakkan lagi, justru menjadi suatu kebutuhan utama sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor internal pemerintahan menjadi profesi yang diharapkan banyak orang untuk meletakkan kepercayaan pada pemeriksaan dan pengawasan internal yang diberikan. Kinerja yang dihasilkan oleh auditor inspektorat daerah menjadi syarat utama bagi ukuran keberhasilan suatu organisasi pemerintah. Kinerja auditor merupakan perwujudan kerja yang dilakukan dalam mencapai hasil kerja yang lebih baik atau lebih menonjol ke arah tercapainya tujuan organisasi. Pencapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai dengan standar dan kurun waktu tertentu (Goldwasser, 1993), yaitu: Pertama, kualitas kerja yaitu mutu menyelesaikan pekerjaan dengan bekerja berdasar pada seluruh kemampuan dan keterampilan serta Volume 2, No. 1, November 2012-142

pengetahuan yang dimiliki oleh auditor. Kedua, kuantitas kerja yaitu jumlah hasil kerja yang dapat diselesaikan dengan target yang menjadi tanggung jawab pekerjaan auditor serta kemampuan untuk memanfaatkan sarana dan prasarana penunjang pekerjaan. Ketiga, ketepatan waktu yaitu ketepatan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebagai lembaga internal audit pemerintah yang menghasilkan berbagai produk pengawasan seperti General Audit, Operational Audit dan Special Audit serta mempunyai sumber daya manusia yang berstatus sebagai tenaga fungsional audit. Inspektorat seringkali menghadapi berbagai masalah diantaranya adalah tuntutan untuk selalu mengedepankan sikap profesionalisme bagi auditornya yang dalam hal ini banyak dipengaruhi oleh stress kerja dan motivasi kerja yang dimiliki dalam menjalankan tugastugasnya (BPKP, 2008). Tingkat dan kualitas kinerja auditor ditentukan oleh beberapa faktor baik perseorangan maupun lingkungan. Menurut Gibson (Muchsin, 2003) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor individu yang berasal dari dalam diri seseorang, faktor organisasi, dan faktor psikologis. Faktor individu dapat berupa motivasi, kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, pengalaman dan sikap. Faktor organisasi dapat berupa sturktur organisasi, pemimpin, rekan sejawat, beban pekerjaan, rancangan kerja, 143 - Volume 2, No. 1, November 2012 kondisi kerja. Faktor ini tidak dapat berdiri sendiri namun merupakan suatu kesatuan yang saling terkait satu dengan yang lain, sehingga dapat dikatakan kinerja seorang auditor tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Dalam penelitian ini akan memaparkan mengenai stres kerja dan motivasi kerja yang mempengaruhi akan kinerja auditor terutama di kinerja auditor di Inspektorat Aceh. Sebagai kumpulan individu, setiap unit bisnis akan selalu berhadapan dengan permasalahan di bidang sumber daya manusia. Diantara permasalahan pada bidang ini adalah tentang stres kerja, motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Stres kerja secara umum merupakan suatu fenomena yang dialami oleh seseorang pada saat apa yang diharapkan tidak menjadi suatu kenyataan dan kondisi ini membuat suatu tekanan dalam hidupnya (Newstrom dan Davis, 1997). Kondisi stres ini selalu memiliki pengaruh negatip, terutama pada kinerja individu yang menjalaninya. Pada sisi lain, stres yang berkelanjutan atau stres yang tidak ditangani secara serius cenderung melahirkan suatu bentuk traumatik yang relatif sukar untuk dikembalikan (Cordes dan Daugherty, 1993). Kondisi stres kerja yang dapat mengurangi pencapaian kinerja karyawan dapat diantisipasi melalui variabel intervening (Suprihanto J. et. al., 2003). Hal ini bermakna bahwa pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan dapat

tidak terjadi secara langsung tetapi melalui motivasi kerja. Dengan demikian, apakah hadirnya motivasi kerja dapat sebagai penengah (intervening) antara stres kerja dan kinerja auditor, masih menjadi fenomena yang serius dari suatu unit bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai stres kerja mempengaruhi kinerja auditor yang dimediasi motivasi kerja sebagai variabel intervening pada auditor Pemerintah Aceh. Pembahasan hasil penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab berikut akan membahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis, sub bab ketiga mengenai metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis. Sub bab keempat membahas mengenai hasil analisis dan pembahasan dan sub bab terakhir mengenai kesimpulan, keterbatasan dan saran. KAJIAN KEPUSTAKAAN Stres Kerja Stres adalah keseimbangan antara bagaimana seseorang memandang tuntutan-tuntutan dan bagaimana seseorang berpikir bahwa seseorang itu dapat mengatasi semua tuntutan yang menentukan apakah seseorang tidak merasakan stres, merasakan eustres (tanggapan positip) atau distress (tanggapan negatip) (Looker dan Olga, 2005:44). Tuntutan-tuntutan atau faktor-faktor lingkungan yang menimbulkan stres disebut stressor. Dengan kata lain, stressor adalah suatu prasyarat untuk mengalami respons stres. Respons stres adalah satu langkah yang penting dan perlu dalam upaya untuk mengatasi stres secara efektif. Istilah respons stres menggambarkan serangkaian respons yang berbeda dan komplek yang dibuat oleh tubuh manusia terhadap tuntutan atau tekanan yang dihadapinya. Respon stres selalu aktif sampai pada suatu tingkatan, yang bekerja di dalam zona normal keseimbangan stres agar mampu mengatasi perubahanperubahan harian dalam lingkungan. Ketika tekanan-tekanan tidaklah biasa, baru atau berlebihan, tantangan atau ancaman yang muncul, maka respons memastikan bahwa tubuh selalu berada dalam keadaan siaga untuk mengatasi stres. Oleh karena tekanan-tekanan dapat mengancam hidup, fisik, emosional, maka respons tubuh harus sesuai untuk mengatasi tipe situasi yang dihadapinya (Looker dan Olga, 2005:44). Mengenali gejala-gejala dalam respons stres dan mengidentifikasi stres sangat penting dalam usaha untuk mengurangi distress, menghindari stres yang parah, serta membuat stres yang berguna (eustress). Sebagian besar gejalagejala stres dijelaskan dengan melihat tanda-tanda fisiologis respons stres dalam tubuh. Berdasarkan beberapa uraian diatas, Volume 2, No.1, November 2012-144

penulis menyimpulkan bahwa stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi kcmampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal (lingkungan). Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Menurut Nimran (1999) stres kerja dapat diukur dengan beberapa komponen indikator, yaitu : a. Konflik peran, b. Kelebihan beban kerja, c. Waktu kerja, d. Ketidakjelasan peran, dan e. Pengaruh pimpinan. Motivasi Kerja Motivasi kerja (Robbins, 2006: 214) adalah proses yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu ke arah pencapaian sasaran. Tiga unsur kunci dalam motivasi adalah intensitas, arah, dan berlangsung lama. Intensitas terkait dengan seberapa keras seseorang berusaha. Akan tetapi, intensitas yang tinggi, kemungkinan tidak akan menghasilkan kinerja yang diinginkan jika upaya itu tidak disalurkan ke arah yang menguntungkan perusahaan. Pada akhirnya, motivasi memiliki dimensi berlangsung lama. Ini adalah ukuran tentang berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya. Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, Mangkunegara (2002:94) mengemukakan bahwa motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Kinerja Auditor Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi. Indikator kinerja auditor Menurut (Robinson,2006), dapat diukur dengan beberapa komponen indikator, yaitu kompetensi, kepuasan kerja, iklim organisasi, dan disiplin kerja. Hipotesis Penelitian Bertitik tolak dari permasalahan yang diajukan dan tujuan penelitian mengenai stres kerja, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: 1) Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh. 2) Stres kerja mempengaruhi motivasi kerja auditor Pemerintah Aceh. 3) Motivasi kerja mempengaruhi kinerja 145 - Volume 2, No. 1, November 2012

auditor Pemerintah Aceh. 4) Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sensus dimana populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang ada di Inspektorat Pemerintah Aceh sebesar 42 orang auditor Operasional Variabel Penelitian Variabel Independen 1. Stres Kerja (X) Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya. Indikator stres kerja yang menjadi variabel penelitian yakni konflik peran, kelebihan beban kerja, waktu kerja, ketidakjelasan peran, dan pengaruh kepemimpinan. 2. Motivasi Kerja(Z) Motivasi menerangkan kekuatankekuatan yang terdapat pada diri seseorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja. Indikator motivasi kerja yang digunakan dalam penelitian ini yakni prestasi kerja, kompensasi, pelatihan, komunikasi dan religiositas. 3. Kinerja Auditor (Y) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Rancangan Pengujian Hipotesis Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier yaitu untuk mengetahui dimensi stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor. Pengolahan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Pada bagian ini data diolah dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau rancangan yang digunakan. Dalam analisis ini dapat digunakan pendekatan statisktik parametrik untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja auditor. Pengujian hipotesis pertama dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh stres kerja terhadap kinerja auditor (variabel dependen), hipotesis kedua dimaksudkan untuk mengetahui apakah stres kerja mempengaruhi motivasi kerja, hipotesis ketiga dimaksudkan untuk mengetahui apakah motivasi kerja mempengaruhi kinerja auditor, hipotesis keempat untuk mengetahui apakah motivasi kerja (variabel intervening) dipengaruhi stres kerja (variabel independen) dan mempengaruhi kinerja auditor (variabel Volume 2, No.1, November 2012-146

dependen). Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ketiga (H 3 ) menggunakan analisis regresi sederhana (simple regression analysis), sedangkan hipotesis pertama (H 1 ), hipotesis kedua (H 2 ), hipotesis keempat (H 4 ) menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis), dengan model penelitian sebagai berikut: H 4 : Y = α + β 1 X + β 2 Z + β 3 X.Z + e (4) dimana: Y Z X1 XZ Α β i E kinerja auditor motivasi kerja stres kerja interaksi (intervening) Konstanta koefisien regresi. Pengaruh antar variabel diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 0.05. Kriteria pengujian hipotesis adalah: H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = 0; Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H a : Minimal satu β i 0; Variabel independen berpengaruh terhadap i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 variabel dependen. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, dengan menggunakan tingkat nilai β. Jika dalam pengujian p < 0,05, berarti H 0 ditolak dan H a diterima, sedangkan jika p > 0,05, maka H 0 diterima dan H a ditolak. Pengujian-pengujian diatas dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data Statistical Package for Social Sciences (SPSS) dengan versi 11. HASIL PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Tabel 1. Stress Kerja Berpengaruh terhadap Nama Variabel Kinerja Auditor B Standar t hitung Konstanta 0.578 1.501 0.385.702 Stres kerja 0.767 0.040 19.212.000 Koefisien Korelasi (R) = 0,950 a Koefisien Determinasi (R 2 ) = 0,902 Adjusted R square = 0,900 F hitung = 369,089 Sig.F = 0,000 ª Keterkaitan stres kerja sebagai fungsi dari kinerja auditor dapat dituliskan dalam persamaan Y = 0,578 + 0, 767X. Tabel 2. Stres Kerja Berpengaruh Terhadap Nama Variabel Motivasi Kerja B Standar t hitung Konstanta 5.218 1.369 3.812.000 Stres kerja 0.652 0.036 17.900.000 Koefisien Korelasi (R) = 0,943 a Koefisien Determinasi (R 2 ) = 0,889 Adjusted R square = 0,886 F hitung = 320,427 Sig.F = 0,000 ª Sig Sig 147 - Volume 2, No. 1, November 2012

= 180,063 Keterkaitan stres kerja, sebagai fungsi dari motivasi kerja dapat dituliskan dalam persamaan Z = 5,218 + 0, 652X. Tabel 3. Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor Nama Variabel B Standar t hitung Sig Konstanta -3.400 1.809-1.880.067 Stres kerja 1.103 0.061 18.095.000 Koefisien Korelasi (R) = 0,944 a Koefisien Determinasi (R 2 ) = 0,891 Adjusted R square = 0,888 F hitung = 327,428 Sig.F = 0,000 ª Keterkaitan Motivasi Kerja sebagai fungsi dari kinerja auditor dapat dituliskan dalam persamaan.y = -3,400 + 1, 103Z. Stress kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Sebaliknya Stres kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor. Tabel 4. Stress kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Nama Variabel B Standar t hitung Sig Konstanta 6.139 3.584 1.713.095 Stres kerja 0.221 0.132 1.679.101 Motivasi Kerja 0.105 0.217 0.483.632 X.Z 0.010 0.004 2.516.016 Koefisien Korelasi (R) = 0,967 a Koefisien Determinasi (R 2 ) = 0,934 Adjusted R square = 0,929 F hitung Sig.F = 0,000 ª Keterkaitan stres kerja dan motivasi kerja sebagai fungsi dari kinerja auditor dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini. Y = 6,139 + 0, 221X + 0,105Z + 0,010X.Z Pembahasan Hasil Penelitian Stres Kerja Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah Aceh Nilai P value yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau lebih besar dari 0.00 (β 0). Dengan demikian hipotesis 1 Terdapat Pengaruh stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh diterima. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan terdapat pengaruh Stres kerja terhadap kinerja auditor, hal ini bisa terjadi diakibatkan hasil stres kerja yang sedikit merupakan bagian dari kemampuan dan sikap pribadi auditor yang dapat mempengaruhi kinerja auditor. Dengan stres kerja yang sedikit akan meningkatkan kerja dari auditor dalam menjalankan tugasnya yang hal ini dapat meningkatkan kinerja auditor dalam pelaksanaan kerjanya. Stres Kerja Mempengaruhi Motivasi Kerja Pemerintah Aceh Nilai P value yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai P value sebesar 0.000 atau lebih besar dari 0.00 (β 0). Dengan demikian hipotesis 2 Terdapat Pengaruh Volume 2, No.1, November 2012-148

stres kerja mempengaruhi motivasi kerja Pemerintah Aceh diterima. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan terdapat hubungan stres kerja terhadap motivasi kerja, hal ini bisa terjadi diakibatkan terciptanya stres disebabkan iklim organisasi, keterbukaan, komunikasi dan partisipasi setiap individu dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dalam menjalankan tugas auditor. Dengan stres kerja yang sedikit memberikan semangat dan motivasi yang tinggi bagi auditor dalam menjalankan tugasnya dan bila stres kerja yang tinggi akan menurunkan motivasi kerja auditor dalam menjalankan tugasnya karena adanya rasa lelah dan jemu terhadap pekerjaan yang dilaksanakannya. Motivasi Kerja Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah Aceh Nilai P value yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau lebih besar dari 0.00 (β 0). Dengan demikian hipotesis 3 Terdapat Pengaruh variabel motivasi kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Provinsi Naggroe Aceh Darussalam diterima. Hal sesuai dengan teori yang menyatakan terdapat hubungan motivasi kerja terhadap kinerja auditor, hal ini bisa terjadi diakibatkan motivasi yang dimiliki oleh setiap pribadi sangat menentukan hasil yang dijalankan dalam proses audit. Dimana motivasi yang besar sangat mempengaruhi hasil audit yang merupakan kinerja auditor tersebut. Dengan motivasi yang tinggi menyebabkan auditor dalam menjalankan tugasnya merasa nyaman dan bersemangat dalam menjalankan tugas yang memberikan pengaruh terhadap kinerja keseluruhan. Stres Kerja Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah Aceh Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Nilai P value yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau lebih besar dari 0.00 (β 0). Dengan demikian hipotesis 4 Terdapat Pengaruh stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening diterima. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya yang menyatakan kedua variabel Stres kerja motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja auditor. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena peneliti menambahkan variabel Motivasi Kerja sebagai variabel intervening dalam penelitian maka penelitian ini tidak dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh. 149 - Volume 2, No. 1, November 2012

2. Stres kerja mempengaruhi motivasi kerja auditor Pemerintah Aceh. 3. Motivasi kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh. 4. Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening. Saran Adapun saran yang diberikan penulis bagi penelitian selanjutnya adalah: 1. Sesuai dengan hasil penelitian ini, disarankan untuk penelitian yang akan dilakukan berikutnya perlu menambah variabel lain yaitu Prestasi Kerja, Kepuasan Kerja, Perilaku, Sikap dan Budaya Organisasi untuk menilai kinerja auditor sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik. 2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, 2008. Kode Etik dan Standar Audit. Diklat pembentukan auditor ahli. Cordes A. dan Dougherty M., 1993. Human Resource Management, Concept and Practices. Canada: John Willy and Sons, Inc. Goldwasser, 1993. The Plaintiffs Bar Discusses Auditor Performance. Journal of CPA. Looker T., dan Olga G., 2005. Managing Stress. Terjemahan: Haris Setiawati. Yogyakarta : Baca. Mangkunegara A.P., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muchsin, 2003. Pengaruh Karakteristik Individu dan Organiasi terhadap Kinerja. Jurnal Program Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya. Newstrom dan Davis S., 1997. The Essence of Personnel Management and Industrial Relations. Yogyakarta: Andi. Nimran, U., 1999. Perilaku Organisasi. Surabaya : Citra Media. Robinson, J.P., 2006. What Are Employability Skills?. Community Workforce Development Specialist. Alabama Cooperative Extension System. Robbins, S.P., 2006. Perilaku Organisasi. Terjemahan: Benyamin Molan. Jakarta: Prenhallindo. Suprihanto, J. et al., 2003. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: BP STIE YKPN. DAFTAR KEPUSTAKAAN Volume 2, No.1, November 2012-150