LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 23 TAHUN 1997 SERI B.8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG TERMINAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1993 SERI : C.2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 07 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 1995 SERI B.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 15 TAHUN 1997 SERI B.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI RAWAS NOMOR : 4 TAHUN 1994 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG TEMPAT DAN RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN DALAM KAWASAN PELABUHAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 20 TAHUN : 1993 SERI :A.1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000) TENTANG TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUMAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1994 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II UJUNG PANDANG NOMOR 2 TAHUN 1991 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1997 SERI C.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TERMINAL BARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 14 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DALAM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 9 TAHUN : 1990 SERI : A.1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1999 T E N T A N G

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 15 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 26

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 7 TAHUN 2006 SERI : C NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG

RETRIBUSI MASUK OBYEK WISATA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G LARANGAN PELACURAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 4 Tahun 1992 Seri : A No. 1

USAHA PONDOK WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN JEMBRANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG B E C A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG TONASE DAN PORTAL

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 17 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 14 PERATURAAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

NOMOR : 2 TAHUN 1989 SERI : B =================================================================

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG IZIN TRAYEK DAN PENGENDALIAN LALU LINTAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 18 TAHUN 1994 TENTANG BEA PANGKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 06 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 18 TAHUN 2007 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 1991 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II UJUNG PANDANG NOMOR 1 TAHUN 1997 SERI B NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II UJUNG PANDANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG SURAT IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JAYAPURA NOMOR 11 TAHUN 1996 TENTANG USAHA OBYEK WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON NOMOR 17 TAHUN 1996 SERI B.7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON NOMOR 18 TAHUN 1995 T E N T A N G TATA TERTIB PENGGUNAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II CIREBON Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan penertiban pengelolaan di bidang transportasi khususnya Angkutan penumpang umum di lokasi terminal Bus perlu dikeluarkan ketentuan yang mengatur Tata Tertib Penggunaan Terminal di Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, dipandang perlu Tata Tertib Penggunaan Terminal ditetapkan derngan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (diundangkan dalam Berita Negara tanggal 18 Agustus 1950). 2. Undang-undang Nomor 12 drt Tahun 1957 tentang Peraturam Umum Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1288). 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037).

2 4. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1985 tentang Kewenangan Penyidikan terhadap Pelanggar Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3304). 6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan dalam bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya kepada Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3410). 7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529). 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 1990 tentang Retribusi Terminal Angkutan Penumpang. 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan. 10. Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri Nomor KM/200/MK.004/PHB/85, Nomor 41 Tahun 1985 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1985 dan Penataan Kembali Fungsi Terminal. 11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan. 12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Nomor 6 Tahun 1985 tentang Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang melakukan Penyidikan terhadap Pelanggaran Peraturan Daerah yang Memuat Ketentuan Pidana (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Tahun 1986 Nomor 1 Seri C.1). 13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Nomor 3 Tahun 1987 tentang Kebersihan? Keindahan dan Ketertiban dalam Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat 11 Cirebon ( Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat 11 Cirebon Tahun 1987 Nomor 13 Seri B.5 ). 14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat 11 Cirebon Nomor 4 Tahun 1991 tentang Retribusi Terminal Angkutan Penumpang Dalam Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat 11 Cirebon ( Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat 11 Cirebon Tahun 1994 Nomor 1 Seri B.1 ).

3 15. Peraturan Daerah Kabitpaten Daerah Tingkat II Cirebon Nomor 18 Tahun 1993 tentang Retribusi Angkutan Sampan dan Pengurasan Tinja ( Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Tahun 1994 Nomor 10 Seri B.6 ). 16. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Nomor 8 Tabun 1994 tentang Pemberian Uang Perangsang ( Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat I/ Cirebon Tabun 1995 Nomor 2 Seri D.1). 17. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Nomor 13 Tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ( Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Tabun 1995 Nomor 16 Seri D.10). Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON TENTANG TATA TERTIB PENGGUNAAN TERMINAL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud : a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon ; b. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Cirebon ; c. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon ; d. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon ; e. Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon ; f. Kepala Terminal adalah Kepala Terminal pada Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon ; g. Terminal adalah Terminal penumpang yang merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan, intra dan atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan

4 pemberangkatan kendaraan umum ; h. Terminal penumpang tipe A adalah berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan antar kota antar Propinsi, dan atau angkutan lintas batas negara, angkutan kota dan angkutan pedesaan ; i. Terminal penumpang tipe B adalah berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan atau angkutan pedesaan ; j. Terminal penumpang tipe C adalah berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan ; k. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran ; l. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cireban. B A B II KLASI FI KASI TERMINAL Pasal 2 Klasifikasi Terminal terdiri dari : a. Terminal tipe A ; b.. Terminal tipe B ; c. Terminal tipe C. B A B III PEMBERANGKATAN DAN KEDATANGAN KENDARAAN UMUM Pasal 3 (1) Setiap kendaraan umum yang akan berangkat dari Terminal sebelum jadwal waktu yang telah ditetapkan diharuskan menunggu ditempat yang telah disediakan, paling lama 30 menit sebelumnya. (2) 15 menit sebelum saat pemberangkatan petugas terminal memanggil kendaraan untuk menempati jalur pemberangkatan dan menyerahkan Tanda Pembayaran Retribusi (TPR) kepada petugas yang ditunjuk. Pasal 4 (1) Setiap kendaraan umum yang datang memasuki terminal harus menurunkan penumpang ditempat yang telah disediakan dan kemudian memarkirnya pada tempat yang telah ditunjuk, paling lama 1 (satu) jam. (2) Apabila tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini

5 melebihi 1 (satu) jam, maka kendaraan tersebut harus terlebih dahulu mendapat izin dari Kepala Terminal dan dikenakan biaya sebagaimana termaksud dalam pasal 22 Peraturan Daerah ini. (3) Setiap kendaraan umum yang memasuki terminal hanya untuk menurunkan penumpang, agar menurunkan penumpangnya ditempat yang telah disediakan. (4) Pengaturan tempat-tempat parkir kendaraan dan tempat-tempat penurunan penumpang diatur oleh Kepala Terminal. Pasal 5 Dilarang menurunkan atau menaikkan penumpang diluar tempat yang ditentukan. BAB IV TERTIB PENUMPANG Pasal 6 (1) Setiap penumpang yang akan masuk dan atau keluar dari terminal harus melalui jalan yang telah ditentukan. (2) Setiap penumpang yang menunggu pemberangkatan kendaraan agar menunggu di tempat yang telah ditentukan. (3) Dilarang berdiri dan atau menunggu kendaraan umum dijalur pemberangkatan. (4) Penumpang dilarang naik/turun kendaraan diluar tempat yang telah ditentukan dan atau menunggu kendaraan diluar lokasi terminal dalam radius 100 meter. Pasal 7 (1) Apabila penumpang memerlukan tenaga pengangkut barang agar menggunakan tenaga pengangkut yang mengenakan tanda pengenal khusus. (2) Kepala Terminal berkewajiban mengatur tenaga pengangkut pembantu sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini sesuai dengan kebutuhan. BAB V TERTIB USAHA PERWAKILAN Pasal 8 (1) Sepanjang memungkinkan perwakilan perusahaan Bus dapat disediakan ruangan untuk kantor perwakilan. (2) Ruangan kantor sebagaimana diimaksud ayat (1) pasal ini dilarang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang kiriman (paket). (3) Barang-barang kiriman (paket) yang akan dikirim ataupun diterima oleh perwakilan perusahaan Bus harus segera diangkut dengan mempergunakan

sarana angkutan masing-masing. 6 (4) Dikecualikan dari ketentuan ayat (2) dan (3) pasal ini, apabila ditinjau dari segi keamanan atas barang-barang titipan tersebut dengan seizin Kepala Terminal, perwakilan perusahaan Bus dapat menyimpan barang-barang berharga sampai pada kesempatan pertama untuk diangkut sepanjang barang-barang tersebut tidak menyimpang dari daftar/catatan yang ada. Pasal 9 (1) Perusahaan perwakilan bus agar mengirimkan daftar nama orang-orang yang ditempatkan sebagai perwakilan perusahaan kepada Kepala Terminal. (2) Kepala Terminal mengkoordinasikan para perwakilan perusahaan Bus untuk memudahkan dalam penyelesaian masalah yang menyangkut pada perwaki lan perusahaan Bus. BA B VI PENGGUNAAN KIOS Pasal 10 Pedagang yang akan menggunakan kios harus memiliki : a. Surat Izin Menempati Kios ; b. Izin Tempat Usaha (ITU) ; c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ; d. Tabung pemadam kebakaran. Pasal 11 (1 ) Pembayaran langganan listrik dan air bersih dalam terminal yang digunakan oleh pedagang menjadi beban Para pedagang sesuai dengan yang digunakan. (2 ) Pembayaran listrik dan air bersih sebagaimana dimaksud ayat (1) pasalini dikoordinasikan oleh Kepala Terminal. Pasal 12 (1) Para pedagang yang menggunakan kios dilarang: a. digunakan sebagai tempat tinggal. b. Menyalakan api/kompor, kecuali kios yang dipergunakan sebagai rumah makan. c. Menyelenggarakan permainan Judi, menjual/meminum minuman keras dan melakukan perbuatan yang melanggar susila didalam kios.

7 d. Menempatkan barang-barang dagangan melebihi batas kios yang tersedia. e. Mengubah bentuk kios. (2) Para pedagang yang memiliki kios dilarang menjajakan daganganya dengan mengasong dan atau memasuki kendaraan yang sedang menunggu/menurunkan penumpang. BAB VII KETERTIBAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN Pasal 13 ( 1) Setiap kendaraan dilarang berhenti dijalur jalan masuk terminal. ( 2) Dilarang mencuci kendaraan dilingkungan terminal. ( 3) Dilarang memangkal kendaraan dilingkungan terminal lebih dari 12 jam. ( 4) Dilarang membuat kegaduhan disekitar terminal dan atau membuat sesuatu yang dapat mengganggu ketentraman dilingkungan terminal. ( 5) Dilarang bermain Judi, meminum minuman keras, melakukan perbuatan yang melanggar susila dan perbuatan lain yang melanggar hukum di lingkungan terminal. Petugas keamanan berkewajiban : Pasal 14 a. Mengawasi orang-orang yang ada di lingkungan terminal. b. Mengamankan orang-orang tertentu yang dianggap dapat mengganggu ketertiban, keaamanan dan keselamatan umum. c. Menjaga semua peralatan dan sarana terminal dan gangguan orang-orang yang sengaja merusak dan atau mengganggu kelancaran pekerjaan petugas terminal. Pasal 15 Alat pemadam kebakaran ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dipergunakan oleh petugasnya. B A B VIII KEBERSIHAN LINGKUNGAN Pasal 16 (1) Untuk menampung sampah disediakan tong sampah yang pengadaannya dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. (2) Tempat pembuangan sampah dari tong-tong sampah disediakan Tempat

8 Pembuangan Sementara. (3) Pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara ke Tempat Pembuangan Akhir di terminal dilakukan setiap hari oleh petugas Kebersihan dan Pertamanan. (4) Dilarang membakar sampah di lingkungan terminal. Pasal 17 Kepala Terminal bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan di terminal. B A B IX KETENTUAN PUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 18 (1) Setiap orang yang akan memasuki terminal dikenakan pungutan retribusi Peron sebesar Rp.50,- (lima puluh rupiah) setiap kali masuk. (2) Bagi kendaraan bermotor lainnya diluar kendaraan penumpang umum yang memasuki terminal dikenakan retribusi setiap kali masuk : a. Roda empat... Rp. 300,- b. Roda dua... RP.150,- (3) Dikecualikan dari ketentuan dimaksud ayat (1),(2) pasal ini bagi para petugas terminal dan petugas-petugas lainnya yang datang melakukan tugasnya di terminal. Pasal 19 (1) Bagi para pedagang yang menggunakan kios dimaksud dalam pasal 10 Peraturan Daerah ini dikenakan pungutan retribusi sebesar Rp.100,- (seratus rupiah) setiap hari. (2) Bagi pedagang lainnya yang telah mendapatkan izin berjualan dalam terminal dari Kepala Dinas Pendapatan Daerah dikenakan pungutan retribusi harian sebesar Rp.100,- (seratus rupiah) setiap hari. Pasal 20 Untuk biaya kebersihan dalam iingkungan terminal setiap pedagang dikenakan pungutan retribusi sebesar Rp_100,- (seratus rupiah) setiap hari. Pasal 21 (1) Untuk memelihara kebersihan WC Umum didalam terminal kepada setiap pemakai WC untuk setiap kali pemakaian dikenakan retribusi sebesar

9 a. Mandi, buang air besar Rp. 200,- b. Buang air kecil Rp. 100,- (2) Kepala Terminal bertanggung jawab terhadap pengelolaan WC Umum tersebut. Pasal 22 Setiap kendaraan umum yang menggunakan tempat dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah ini lebih 1 (satu) jam dikenakan retribusi sebesar : a. Untuk 1 (satu) jam petama Rp. 1.000,- (Seribu Rupiah). b. Untuk tiap jam berikutnya dikenakan Rp. 1.500,- (Seribu Lima rupiah). Pasal 23 Hasil pungutan dlsetor secara bruto oleh Bendaharawan Penerima masing-masing Kas Daerah. BAB X KETENTUAN PIDANA DAN PENDIDIKAN Pasal 24 (1) Barang siapa melanggar ketentuan pasal 3, 5, 6, 10, 12 dan 13 Peraturan Daerah diancam Pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggitinginya Rp.50.000,- (Lima puluh ribu rupiah). (2) Tindak pidana dimaksud ayat (1) pasal ini, adalah Pelanggaran. Pasal 25 (1) Penyidik terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal 24 Peraturan Daerah ini dilaksanahan oleh Penyidik Umum dan atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Dalam melaksanakan tugas panyidikan para Panyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini berwenang : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana ; b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian serta melakukan pemeriksaan ; c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka ; d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat;

10 e. HengaMbil sidik jari dan nemotret seseorang ; f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara ; h. Menghentikan Penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya ; i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. B A B XII KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP Pasal 26 (1) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Polisi Pamong Praja Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon bertanggungjawab terhadap ketertiban diluar dan atau disekitar lokasi terminal. Pasal 27 Kepada Aparat Pemerintab Daerah dan Aparat penunjang lainnya diberikan uang perangsang sebesar 5%. Pasal 28 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua peraturan-peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Daereh ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 29 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 30 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah Ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon.

11 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT III BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II CIREBON CIREBON Ketua TTD H. UNDI GUNAWAN TTD H. RAHMAT DJOEHANA Di serahkan oleh Gubernur Kepala Tingkat I Jawa Barat dengan surat Keputusan Nomor : 188.3224/SK.867-Huk/1996 Tanggal : 6 Juni 1996 Di Undangkan oleh Gubernur Kepala Tingkat II Jawa Barat dengan surat Keputusan Nomor : 15 Seru D.9 Tanggal : 13 Juni 1996 SEKRETARIS WILAYAH DAERAH H.SUTISNA, SH Pembina Utama Muda NIP.480 067 674