PARENTAL SISTEM WARIS ADAT PARENTAL. Perhitungan sistem Parental 06/10/2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia didalam perjalanannya di dunia mengalami tiga peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. (machstaat). Dengan demikian, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 negara

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DATA A. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Perdata Indonesia Tentang Hibah dalam Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan hukum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem hukum waris Adat diperuntukan bagi warga Indonesia asli yang pembagiannya

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM PEMBAGIAN WARISAN I WAYAN ADIARTA / D

KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KEWARISAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum adat merupakan salah satu sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TENTANG HARTA BERSAMA. A. Gambaran Sengketa Harta Bersama pada Tahun 2008 di PA Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. Barat, sistem Hukum Adat dan sistem Hukum Islam. 1 Sebagai sistem hukum,

BAB II PENGATURAN HUKUM PENGALIHAN TANAH YANG DIPEROLEH KARENA PEWARISAN BAGI AHLI WARIS YANG BERSTATUS DI BAWAH UMUR

HUKUM WARIS. Hukum Keluarga dan Waris ISTILAH

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB I PENDAHULUAN. pula harta warisan beralih kepada ahli waris/para ahli waris menjadi. Peristiwa pewarisan ini dapat terjadi ketika :

BAB I PENDAHULUAN. lain. Dengan demikian setiap orang tidak mungkin hidup sendiri tanpa

BAB IV ANALISIS PUTUSAN SENGKETA WARIS SETELAH BERLAKUNYA PASAL 49 HURUF B UU NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA

KEDUDUKAN JANDA TERHADAP HARTA BERSAMA MENURUT HUKUM WARIS ADAT JAWA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fase kehidupan manusia terdapat tiga peristiwa penting yaitu, kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. ratus) pulau-pulau yang tersebar di nusantara, masyarakat Indonesia terbagai

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. lainnya dalam satu kesatuan yang utuh (Abdulsyani, 1994:123).

16/10/2016. I. Pengertian Hukum Waris Adat

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

dalam pembagian harta warisan apabila ada anak kandung menurut hukum waris adat

KULIAH WARDAT 10 April 2012 Pertemuan ke 9

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya dengan surat wasiat maupun tanpa surat wasiat. 2. Pewaris meninggalkan harta kekayaannya yang akan diterima oleh ahli

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017. PEMBATALAN ATAS PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA 1 Oleh : Erni Bangun 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

DAFTAR ISI. ABSTRAK i

PERBANDINGAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ADAT DAN MENURUT BW DI INDONESIA

BAB III IMPLIKASI HAK KEWARISAN ATAS PENGAKUAN ANAK LUAR

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Psl. 119 BW jo. Psl. 124 BW

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat senantiasa mengalami perubahan dan yang menjadi pembeda

BAB II TINJAUAN UMUM. rakyat bukan dalam pengertian di jalankan oleh rakyat. 1

I. PENDAHULUAN. adalah satu yaitu ke Indonesiaannya. Oleh karena itu maka adat bangsa

Waris Menurut BW Bab I Pendahuluan

BAB IV ANALISIS HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DI KEJAWAN LOR KEL. KENJERAN KEC. BULAK SURABAYA

Perbandingan Hukum Orang di Belanda dan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas

BAB I PENDAHULUAN. dan perilaku hidup serta perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN MAJELIS HAKIM ATAS PENCABUTAN AKTA KESEPAKATAN DI BAWAH TANGAN YANG DIBUAT

TINJAUAN YURIDIS AHLI AHLI WARIS AB INTESTATO MENURUT HUKUM PERDATA

BAB IV. dalam perkara nomor : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda mengenai penolakan gugatan

BAB IV HUKUM DAN SISTEM PE WARISAN ADAT

BAB I PENDAHULUAN. sangat menghormati adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. terjalinnya hubungan antar individu maupun kelompok.

DALUWARSA PENGHAPUS HAK MILIK DALAM SENGKETA PERDATA

BAB V PARA AHLI WARIS

TINJAUAN YURIDIS TENTANG HAK JANDA DALAM PEMBAGIAN WARISAN MENURUT HUKUM ADAT JAWA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sukoharjo) PUBLIKASI ILMIAH

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. alamiah. Anak merupakan titipan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Perkataan

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN PUTUSAN TERHADAP PERKARA WARISAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan akhir dari perjalanan kehidupan seorang manusia dan

RESUME. HAK ISTRI BERBEDA AGAMA ATAS WASIAT WAJIBAH HARTA WARISAN SUAMINYA BERAGAMA ISLAM (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 16 K/AG/2010)

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

PEMBAGIAN HAK WARIS KEPADA AHLI WARIS AB INTESTATO DAN TESTAMENTAIR MENURUT HUKUM PERDATA BARAT (BW)

BAB II KEWENANGAN MENGADILI PENGADILAN AGAMA DALAM SENGKETA WARIS ISLAM. A. Jangkauan Kewenangan Mengadili Perkara Warisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selaku anggota masyarakat, selama masih hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, perkawinan tidak hanya mengandung unsur hubungan manusia. harus memenuhi syarat maupun rukun perkawinan, bahwa perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga. Melalui perkawinan dua insan yang berbeda disatukan, dengan

AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ATAS TANAH HAK MILIK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA DAN PENGADILAN AGAMA SURAKARTA

MENYELESAIKAN SENGKETA PEMBAGIAN HARTA WARISAN MELALUI PERAN KEPALA DESA. Ibrahim Ahmad

Diskusi Mata Kuliah Perkumpulan Gemar Belajar Pengertian Hukum Adat, Waris dan Kedewasaan dalam Hukum Adat

BAB V PENUTUP. dengan membuat Permohonan penetapan kepada Pengadilan Negeri. Surabaya yang isinya menyatakan bahwa benar telah didaftarkannya

BAB II LATAR BELAKANG DILAKUKANNYA PERJANJIAN KAWIN SEBELUM NIKAH. ialah hukum agama, hukum adat dan hukum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pusaka peninggalan mayit kepada ahli warisnya. 1

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suku bangsa atau kelompok etnik yang ada. Akan tetapi ahli hukum adat

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGGUNAAN SURAT KETERANGAN WARIS UNTUK PENDAFTARAN TANAH SILVANA MUKTI DJAYANTI / D ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam hidupnya

Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB I TENJAUAN UMUM TENTANG HUKUM WARIS

BAB I PENDAHULUAN. hukum tersebut memiliki unsur-unsur kesamaan, walaupun dalam beberapa

BAB II PERBANDINGAN KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM PEWARISAN MENURUT HUKUM ADAT SUKU MELAYU JAMBI, HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan kerukunan dalam keluarga tetap terjaga. Pewarisan merupakan salah satu

PUTUSAN. Nomor : 0397/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. Belanda, meskipun saat ini penggolongan penduduk telah dihapus semenjak adanya

RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI

Transkripsi:

SISTEM WARIS ADAT PARENTAL Sekar Ayuningtiyas 135010100111085 (03) Denna Ayu P W 135010100111097 (04) Elizhabert Corolia 135010118113006 (15) SOEPOMO Hukum adat waris, membuat peraturanperaturan yang mengatur proses menerusan serta mengoperkan barang-barang harta benda dan barang-barang yang tidak berwujud benda (immateriele goederen) dari suatu angkatan manusia (generatie) kepada turunannya. Contoh daerah adat: Bali, Padang, Batak, dan lain-lain 1 2 PARENTAL Perhitungan sistem Parental Sistem waris adat parentalyaitu sama berhaknya antara anak laki-laki dan anak perempuan untuk menerima harta warisan dari pewaris (orang tuanya). Contoh daerah yang menganut system Parental: Jawa-Madura, Kalimantan, Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Timur, Tnganan Pagringsingan (Bali), Ternate, Lombok maka anak laki-laki dan perempuan mendapat bagian yang sama haknya atas harta waris. Maksud dari sama haknya, bukan berarti jenis atau jumlah harta waris dibagi rata diantara semua waris, karena harta itu tidak merupakan kesatuan yang dengan begitu saja dapat dinilai dengan uang. Cara pembagian bergantung pada keadaan dan harta warisnya; segala sesuatu diusahakan pelaksanaanya dalam suasana rukun damai, dengan musyawarah berlandas asas sama rata sama rasa. 3 4

Bagian mutlak ahli waris (LP) Tidak ada. Jika pembagian di Jawa, umumnya berdasar asas sigar semangka (bagian sama besar). Subjek pewarisan Baik ayah atau ibu dapat menjadi pewaris bagi anak kandungnya, baik yang laki-laki maupun perempuan Objek pewarisan harta asal/bawaan, harta bersama 5 Sistem kewarisan adat Sistem Individual, KOLEKTIF MAYORAT INDIVIDUAL banyak berlaku dikalangan masyarakat yang sistem kekerabatannya parental, yaitusistem pewarisan dimana setiap waris mendapatkan pembagian untuk dapat menguasai dan atau memiliki harta warisan menurut bagiannya masing-masing. Sebagaimana di masyarakat Jawa, Sulawesi, Aceh, Lombok, Batak. 6 Pewaris Apabila menganut sistem parental, maka kedudukan ayah maupun ibu tidak dibedakan dalam sistem pewarisan. Jadi, keturunan pewaris dapat mewaris dari ayah maupun ibu. 7 Kedudukan ahli waris Anak kandung; ahli waris utama dan pemilik harta kekayaan. Kedudukan anak kandung sebagai waris dipengaruhi oleh perkawinanyang dilakukan oleh orang tuanya. anak sah yang berarti berhak mewaris, baik laki-laki atau perempuan; anak tak sah berarti ia hanya mempunyai hubungan keperdataan dengan ibu kandungnya dan warga kerabat ibunya, dapat mewaris dari ibunya atau kerabat ibunya 8

Anak tiri;dapat menjadi ahli waris dari bapak tiri dan ibu tiri dengan jalan pengangkatan atau pengakuan oleh orang tua tiri tersebut Anak angkat; hak anak angkat di wilayah Jawa selebihnya, terutama di Jawa Tengah: mereka ngangsu sumur loro = menimba dari dua sumur, disamping mendapat warisan dari orang tua angkat, juga masih tetap mewaris dari orang tua kandung Janda dan atau duda; menurut hukum adat di Jawa, janda atau duda mula-mula bukanlah ahli waris dari suami atau istrinya yang meninggal. 9 10 Para waris lainnya HARTA WARISAN Menurut hukum adat Jawa, para waris dikelompokkan dalam tata urutan: a. Keturunan pewaris b. Orang tua pewaris c. Saudara-saudara pewaris atau keturunannya d. Orang tua dari orang tua pewaris atau keturunannya Dalam pengelompokkan tersebut belum termasuk janda, duda dan anak angkat sebagai waris, meskipun sebenarnya mereka menjadi ahli waris juga. Harta Asal harta asal adalah semua harta kekayaan yang dikuasai dan dimiliki pewaris sejak mula pertama, baik berupa harta peninggalan ataupun harta bawaan (Jawa, gawan) yang dibawa masuk ke dalam perkawinan dan kemungkinan bertambah selama perkawinan sampai akhir hayatnya. Harta Bersama semua penghasilan suami-isteri selama masa perkawinan selainharta asal dan/atau harta pemberian yang mengikuti harta asal adalah harta pencarian bersama mereka. 11 12

PROSES PEWARISAN PEMBAGIAN HARTA WARIS DAN HILANGNYA HAK MEWARIS Proses pemberian harta kepada ahli waris khususnya kepada anak, telah dimulai sebelum orang tua atau pewarismasihhidup. Jadi, pembagian waris dapat dilakukan sebelum pewaris wafat. Hal ini berbeda dengan proses pewarisan menurut BW yang peristiwa kematian pewaris merupakan unsur utama. Besarnya bagian anak sah berhak mewaris harta asal dan harta bersama, tidak dibedakan besar bagian yang diterima antara anak lakilaki maupun perempuan Besarnya bagian saudara atau kerabat lainnya tidak ada yang mengatur bagian waris secara pasti, karena dalam sistem parental, harta waris diatur dan dikelola oleh keluarga yang bersangkutan. 13 14 HIBAH WASIAT Besarnya bagian janda atau duda Apabila dikaruniai keturunan, maka mereka berhak mengurus dan mengatur, menikmati serta membagikan harta warisan kepada para waris yang bersangkutan Harta yang didapat dari seseorang yang wafat karena sebelum wafatnya sudah ada pesan(contoh pada daerah Aceh). Biasanya hibah wasiat itu tidak boleh melebihi dari 1/3 dari semua harta yang ada yang merupakan harta warisan. berhak memperoleh bagian dari harta peninggalan suami atau istrinya bersama-sama dengan ahli waris lainnya, atau mempertahankan keutuhan harta tersebut untuk keperluan hidupnya. 15 16

Bagi keluarga yang mengikuti ajaran islam maka hibah wasiat itu harus diucapkan dihadapan saksi-saksi dan harus ada kesediaan (kabul) dari si penerima hibah. Baik hukum adat maupun hukum islam ucapan hibah wasiat masih dapat ditarikkembaliolehsipengucapselamaiamasihhidup. Di Aceh orang tua biasa menghibahkan rumah dan pekarangan untuk anak perempuan sebelum pewaris itu wafat atau dengan berwasiat. 17 PERADILAN WARISAN Musyawarah Keluarga Semua anggota keluarga pewaris berkumpul di tempat pewaris untuk menyelesaikan sengketa harta warisan. Tidak ada penggugat dan tergugat yang langsung mengemukakan persoalan, tetapi majelis yang bermusyawarah terlebih dahulu mendengarkan pendapat anggota keluarga lainnya. Musyawarah Adat Terdapat peran soko-guru yang berperan dalam memelihara dan membina kerukunan hidup kekeluargaan. Contoh di Aceh Pengadilan/litigasi Banyak hakim kekurangan pengetahuan mengenai hukum waris adat yang berbeda-beda di berbagai tempat, setempat dalam saat mendesak, maka dari itu biasanya para hakim mendengarkan keterangan saksi ahli yang dapat diambil dari para cendekiwawan adat setempat atau sarja hukum adat 18 KASUS SISTEM PARENTAL A menggugat B,C,D,E,F Hartapewaris(alm. ayah) Rp. 11. 800.000. 000 : 6 = 1. 966.666. 666 / dibulatkan menjadi 1. 950. 000. 000 (Bagian yang seharusnya didapatkan masing-masing) Namun A, hanya mendapat harta 1.300. 000. 000, sehingga kurang Rp 650. 000. 000 B, C, D, F pada waktu pewaris hidup pernah diberikan ruko/rumah, sedangkan A dane belumpernah. Maka, A menggugatagar RumahdiJalanX (senilai 400 juta) diberikan kepada A untuk dibagi bersama Tergugat V dengan alasan tidak akan dijual dan merupakan Tanah Keprabon. Namun, pada saat ini Tergugat V tidak diketahui keberadaannya (hilang). Sehingga dalam permohonannya, A meminta agar dirinya ditetapkan sebagai wali dari Tergugat V agar harta waris dapat segera dibagi. Gugatan ini ditolak, karena tanah tersebut merupakan Tanah Keprabon 19 Tanah Keprabon Dalam masyarakat Jawa, Tanah Keprabon merupakan tanah/rumah peninggalan/warisan orang tua, yang dianggap sakral oleh masyarakat adat setempat. Dalam kepercayaan masyarakatnya, tanah tersebut tidak boleh dijual karena apabila dijual dapat menimbulkan kemiskinan bagi keluarganya, anakanaknya akan terpecah belah, dan atau anak-anaknya akan ada yang terlantar Maka Tanah Keprabon biasanya dimiliki bersama dan dimanfaatkan untuk menampung anak-anak yang kehidupan ekonominya susah dan belum mempunyai tempat tinggal, dengan timbal balik mereka harus menjaga rumah tersebut 20

Kesimpulan, tanah yang digugat untuk dimiliki merupakan Tanah Keprabon, yang seharusnya dapat dimanfaatkan bersama dan tidak dimiliki untuk kepentingan pribadi. Dan lagi, Tergugat V hilang dan tidak dapat digantikan posisinya oleh saudara( dalam kasus ini A) karena yang berhak menggantikan yaitu ahli waris dari Tergugat V (keturunan dan atau pendamping hidup) Hibah dalam Waris Adat dan BW Jika dalam waris adat, hibah dapat diberikan pada saat pewaris masih hidup. Jadi dimungkinkan hibah tersebut merupakan harta warisan, sehingga dapat mempengaruhi jumlah harta waris yang ada. Hibah dapat ditarik kembali pada saat pewaris masih hidup, namun hal ini jarang dilakukan. Apabila dalam BW, pemberian hibah dibuat dalam bentuk akta notaris. Dan tidak dapat dicabut kembali secara sepihak. Batas bagian pemberian hibah maksimal 1/3 dari harta kekayaan. 21 22 PERTANYAAN DewanggaKurniawan(10) / (135010100111154) Nyoman Kurniadi(07) / (135010107111063) Apakah dalam sistem pewarisan adat terdapat sanksi apabila aturan adatnya tidak diterapkan? Bagaimana apabila pewaris tersebut tidak memiliki keluarga atau keturunan? Para waris lainnya: a. Keturunan pewaris b. Orang tua pewaris c. Saudara-saudara pewaris atau keturunannya d. Orang tua dari orang tua pewaris atau keturunannya (Raad van Justitie Batavia 20 Januari 1939(T. 150-232)) Sepanjang aturan adat dalam hal pewarisan yang tidak diterapkan tersebut tidak menimbulkan sengketa atau kerugian terhadap pihak lain yang bersangkutan, maka sanksi tidak diperlukan. Namun apabila ada pihak yang merasa dirugikan, maka sengketa tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan/mediasi terlebih dahulu. Apabila tidak menemukan jalan keluar, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan gugatan ke PA (apabila Islam) dan ke PN (apabila non-islam), mengenai sanksi yang diberikan tergantung pada putusan pengadilan Apabila tidak ada keluarga sama sekali, berdasarkan beberapa putusan pengadilan, harta tersebut dapat di wakafkan kepada desa, yayasan, atau orang tidak mampu. 23 24

Edwin Setyadi Kusuma (08) / (135010107111071) Manakah hukum adat yang digunakan apabila perkawinannya berbeda adat, untuk pembagian warisnya, apakah berdasarkan adat perkawinannya atau secara kekeluargaan? Dimas CandraEka (2) / (135010100111036) DalamBW terdapatahliwarisyang tidakberhakmewaris. Bagaimana jika di sistem adat parental, apakah ada yang tidak berhak mewaris? Apabila keluarganya beragama Islam, maka diutamakan menggunakan hukum Islam. Apabila kedua adat dilangsungkan secara bersamaan pada saat perkawinan maka dilihat siapa pewaris yang meninggal terlebih dahulu. Apabila suami/ayah yang meninggal, maka pembagian harta waris sesuai hukum adat ayah. Apabila istri/ibu yang meninggal, maka pembagian harta waris sesuai hukum adat ibu dan atau perkawinannya. Dan apabila keduanya meninggal, maka ahli waris menyelesaikan secara kekeluargaan dengan memilih dan menyepakati salah satu hukum adat dari masing-masing pewaris. 25 Faktor tidak dapat hak mewaris dikarenakan perbuatannya bertentangan dengan hukum adat(perbuatan salah). Antara lain, 1. Membunuh atau berusaha menghilangkan nyawa pewaris atau anggota keluarga pewaris 2. Melakukan penganiayaan atau berbuat merugikan kehidupan pewaris 3. Melakukan perbuatan tidak baik, menjatuhkan nama baik pewaris atau nama kerabat pewaris karena perbuatan tercela 4. Murtad dari agama atau berpindah agama dan kepercayaan - Perbuatan salah yang dimaksud dapat dibatalkan jika si pewaris atau anggota waris lainnya dapat memaafkan dengan nyata dalam perkataan atau perbuatan, sebelum atau ketika pembagian waris. 26 Fransiska Louisa Mbula(05)/ (135010100111050) Apabila ada anggota keluarga yang pindah agama lain, apakah dalam pewarisan di Jawa, anggota keluarga tersebut tetap mendapat warisan? Hariz Muhammad (06) / (135010101111182) Apabila dalam keluarga tersebut memeluk agama Islam, akan tetapi keluarga tersebutmenganutsistemparental. AnakperempuandalamhukumIslam seharusnyamendapatkanbagianyang lebihkecildaribagiananaklelaki, bagaimana apabila anak perempuan tersebut meminta bagiannya menurut sistem parental agar mendapat bagian yang sama? Jika dia pindah agama (murtad) maka ia tergolong dalam perbuatan salah yang memungkinkan hilangnya hak mewaris. Tetapi jika perbuatan salah tersebut dapat dibatalkan apabila si pewaris dan anggota waris lainnya mengampuni dengan nyata dalam perkataan atau perbuatan, sebelum atau ketika dilakukan pembagian warisan. Apabila keluarga tersebut beragama Islam, maka sepatutnya yang menjadi dasar hukum utama adalah Hukum Islam sesuai dengan UU No. 3/2006 tentang Perubahan UU No. 7/1989 tentang Peradilan Agama, para pihak sebelum berperkara sudah tidak dapat memilih hukum yang digunakan untuk pembagian waris, maka dapat disimpulkan berlaku Hukum Islam. 27 28

Ibu afifah Apakahadasistemtertentuyang melindungihak-hakorangtuayang mewariskanseluruhhartanyakepadaanak-anakmerekaketikamasihhidup? Apakah hibah tersebut telah berpindah pada waktu diberikan pewaris saat hidup, ataukah sampai dibalik nama? - Menurut sepengetahuan kelompok kami, belum ada. Akan tetapi, mengenai perlindungan mengenai hak orang tua yang telah menghibahkan seluruh harta kepada keturunanya, kembali lagi kepada masing-masing keturunannya untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Dalam konsep waris adat, apabila tanah tersebut belum dibalik nama, maka orang tua yang merasa dirugikan dapat menarik kembali harta yang dihibahkan. Apabila harta tersebut terlanjur dibalik nama, saran kami pada saat akan dilakukan balik nama ketika pewaris masih hidup, sebaiknya dilakukan perjanjian tertulis antara pewaris yang masih hidup dengan penerima hibah mengenai hal-hal yang dapat menjamin hak-hak pewaris selagi masih hidup. DAFTAR PUSTAKA UU No. 3/2006 tentang Perubahan UU No. 7/1989 tentang Peradilan Agama Putusan Nomor 3085 K/Pdt/2014 Hadikusuma, Hilman. Hukum Waris Adat, PT Citra Aditya Bakti,1990, Bandung Sudiyat, Iman. Hukum Waris Adat,, 1983, Jakarta Gouwgioksiong: Hukum Antar Golongan. - Dan hibah tersebut telah berpindah, apabila telah dibalik nama menjadi atas nama penerima hibah. 29 30