PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Perilaku Empati Pada Anak Kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Tahun 2013/2014

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE HYPNOTEACHING


PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI


PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Team Game Tournament

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS


PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Diajukan Oleh: Clara Setyo Hanani A

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial melalui Metode Numbered Heads Together Kelompok A TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2014/2015


PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KERJASAMA MELALUI METODE OUTBOUND

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN KEGIATAN BERMAIN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SOSIAL-EMOSIONAL PADA ANAK TK MERPATI POS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE BERMAIN KERETA ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS KECAMATAN LAWEYAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN MEDIA TUMBUH-TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ISLAM PERMATA HATI JAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN



PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI LISAN MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR


Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Maria Edel Frudis Aga 1, Samidi 2, Yudianto Sujana 1 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret Email: gyeakrishae@gmail.com, samidi@gmail.com, yudianto.sujana@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sosial emosional pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil observasi pratindakan menunjukan ketuntasan kemampuan sosial emosional anak sebanyak 3 anak atau 20%, pada siklus I meningkat sebanyak 7 anak atau 47% dan pada siklus II meningkat sebanyak 14 anak atau 93%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media animasi dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surkarta tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci: Media animasi, Kemampuan sosial emosional ABSTRACT The purpose of this research is to increasing student s social and emotional ability by using animation on group B students of TK Merpati Pos Surakarta in academic year 2013/2014. This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of planning, implementation, observation and reflection. The results show the percentage of pre action social emotional ability as much 3 children or 20%, the first cycle increased by 7 children or 47%, and the second cycle increased by 14 children or 93%. The results showed that the use of animation can increasing social and emotional ability on Group B students of TK Merpati Pos Surakarta in Academic year 2013/2014. Keywords: animation, social emotional ability 1

PENDAHULUAN Masa usia pra sekolah merupakan masa keemasan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada usia 2 tahun perkembangan otak anak mencapai 75% dan pada masa 5 tahun perkembangan otak anak mencapai 90% dari orang dewasa. Proses ini berdampak pada peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat syaraf, proses tersebut mempengaruhi pematangan setiap aspek kemampuan pada anak (Desmita, 2009:128). Salah satu aspek yang mengalami perkembangan pada masa anak-anak ialah aspek sosial emosional. Aspek sosial dan emosi merupakan dua aspek yang berlainan, namun keduanya memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Sikap sosial emosional pada anak usia dini harus dikembangkan sejak dini agar anak mampu mengendalikan emosi dan dapat menempatkan emosi pada keadaan yang tepat serta agar anak dapat memiliki kemampuan yang baik dalam pergaulan sosial. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di kelompok B TK Merpati Pos diperoleh data bahwa dari 15 orang anak terdapat 3 anak atau sekitar 20% anak telah memiliki kemampuan sosial emosional yang baik. dan 12 orang anak atau 80% anak belum memiliki kemampuan sosial emosional yang belum baik. Hal tersebut disebabkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih bersifat konvensional. Berdasarkan penyebab masalah dalam pembelajaran tersebut, maka guru perlu menggunakan media pembelajaran yang menarik yang dapat merangsang peningkatan sosial emosional anak. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pendidikan anak usia dini ialah media animasi. Tayangan animasi dapat mempengaruhi tingkah laku anak-anak, karena anak selalu meniru tingkah laku dan perbuatan sang tokoh dalam tayangan animasi, Menurut Bandura seseorang dapat belajar melalui pengamatan terhadap satu model, model harus menarik, dapat dipercaya, sesuai dengan kelompok dan memiliki standar performa (Suprihatiningrum, 2013:31). Selain itu animasi merupakan tayangan yang paling digemari pada saat ini. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berminat melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Pada Anak Kelompok B TK Merpati Pos Surakarta Tahun Pembelajaran 2013/2014. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat di rumuskan, apakah penggunaan media animasi dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta tahun pelajaran 2013/2014? 2

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan dapat ditetapkan tujuan penelitian ialah meningkatkan kemampuan sosial emosional anak menggunakan media animasi pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta tahun pelajaran 2013/2014. KAJIAN PUSTAKA Menurut Sukiman (2012:29) media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Menurut Gagne dan Briggs media pembelajaran merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri antara lain buku, tape recorder, film, slide, foto, gambar, televisi, grafik dan komputer (Arsyad, 2011:4). Dari beberapa pengertian yang telah paparkan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ialah berbagai alat atau bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik agar peserta didik memahami informasi sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara efektif. Animasi atau yang lebih sering disebut film animasi atau film kartun adalah film yang merupakan hasil dari pengelolaan gambar diam hingga menjadi gambar bergerak yang diolah dalam bentuk yang menarik. Menurut Purnama (2013:81) animasi merupakan urutan frame yang ketika diputar dengan kecepatan yang cukup dapat menyajikan gambar bergerak lancar seperti sebuah film atau video. Menurut Lin (dalam Ali. M.Z.M, 2012) animasi pembelajaran merupakan gambar bergerak yang digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran. Media animasi berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesanpesan pembelajaran.berdasarkan uraian tentang animasi di atas disimpulkan animasi merupakan proses perubahan gambar dengan kecepatan penuh dalam suatu frame sehingga gambar dapat bergerak atau seolah-olah menjadi hidup. Menurut Syah (2010:74-75) perkembangan sosial anak adalah proses perkembangan pribadi anak selaku seorang anggota masyarakat dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan ini berlangsung sejak bayi hingga akhir hayat manusia. Menurut Isjoni (2010:30) perkembangan sosial adalah perkembangan prilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku yang telah ditetapkan dalam masyarakat tempat tinggal anak. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial merupakan proses pembentukan prilaku anak yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat tempat anak berada sehingga anak dapat diterima dalam kehidupan masyarakat tersebut. Perkembanagn ini akan terus terjadi sejak anak lahir hingga akhir hayat. 3

Menurut Morgan (dalam Desmita 2009:116) menyatakan bahwa emosi dapat diartikan sebagai perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis seperti denyut jantung yang cepat dan prilaku yang tampak seperti tersenyum atau ringisan. Pengertian emosi menurut Goleman (2009:412) merupakan suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa emosi merupakan suatu perasaan yang melibatkan keadaan biologis dan psikologis seseorang untuk bertindak yang ditunjukan dengan prilaku yang tampak seperti tersenyum, senang, cemas, kesal dan sebagainya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2013) dengan judul Pengaruh Film Animasi Terhadap Hasil Belajar Kelas II SDLB-C1 Dharma I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan film animasi buah kesukaanku terhadap hasil belajar IPS tunagrahita ringan kelas dasar II di SDLB-C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta. Hasil penelitian mampu meningkatkan hasil belajar anak. Kesamaan penelitian tindakan yang dilakukan Pratiwi dengan peneliti adalah keduanya menggunakan media animasi sedangkan perbedaannya adalah pada aspek kemampuan yang akan ditingkatkan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di TK Merpati Pos Jl. Semangka.24 Kecamatan Kerten Laweyan Surakarta. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2014. Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok B TK Merpati Pos dengan jumblah anak 15 orang yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamata atau observasi, teknik dokumentasi, dan teknik wawancara. Penelitian ini menggunakan model analisis data interaktif Milles dan Huberman untuk menganalisis data. Kegiatan pokok analisa model meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi atau menarik kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap anak dan wawancara terhadap guru. Hasil observasi dan wawancara tersebut menunjukkan sebagian anak belum memiliki kemampuan sosial emosional yang baik. 4

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Hasil pengamatan Kemampuan Sosial Anak Sebelum Tindakan 1 <75 12 80% Belum Tuntas 2 75 3 20% Tuntas Berdasarkan dari tabel 1 di atas, diketahui bahwa kemampuan sosial emosional anak kelompok B masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat pada persentase anak yang memiliki kemampuan sosial emosional yang baik yaitu 3 anak atau 20 %, 4 anak atau 26,6% telah memiliki kemampuan yang cukup dan sebanyak 8 anak atau 53,3% dan nilai belum memikili kemampuan sosial emosional yang baik.. Berdasarkan analisis data nilai kondisi awal (pratindakan) tersebut, maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan sosial emosional anak dengan menggunakan media animasi. Tabel 2 Distribusi frekuensi Data Perkembangan Sosial Emosional Anak Kelompok B TK Merpati Pos Pada Siklus 1 Pertemuan 1 1 <75 9 60% Belum Tuntas 2 75 6 40% Tuntas Berdasarkan tabel 2 di atas kemampuan sosial emosional anak mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 dari 15 anak, terdapat 6 anak atau 60% memperoleh ketuntasan, 9 anak atau 60% belum memperoleh ketuntasan. Pada siklus I Pertemuan I ini jumlah anak yang mengalami peningkatan yaitu 3 orang anak. Tabel 3. Distribusi frekuensi Perkembangan Sosial Emosional Anak Kelompok B TK Merpati Pos Pada Siklus I Pertemuan II 1 <75 6 40% Belum Tuntas 2 75 9 60% Tuntas 5

Berdasarkan tabel 3 di atas kemampuan sosial emosional anak meningkat. Jumlah peningkatan anak berjumlah 3 orang anak. Pada siklus I pertemuan II dari 15 anak, terdapat 9 anak atau 60% anak memperoleh nilai tuntas sedangkan 6 anak atau 40% belum memperoleh nilai tuntas. Pada siklus I sudah terdapat peningkatan dalam kemampuan sosial emosional namun peningkatan tersebut belum mencapai target ketuntasan yang telah ditetapkan maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Hasil pelaksanaan tindakan terhadap kemanpuan sosial emosional pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Distribusi frekuensi Perkembangan Sosial Emosional Anak Kelompok B TK Merpati Pos Pada Siklus II Pertemuan I 1 <75 3 20% Belum Tuntas 2 75 12 80% Tuntas Berdasarkan dari tabel 4 di atas kemampuan sosial emosional anak meningkat. Jumlah peningkatan anak berjumlah 3 orang anak. Pada siklus II pertemuan I dari 15 anak, terdapat 12 anak atau 80% anak memperoleh nilai tuntas sedangkan 3 anak atau 20% belum memperoleh nilai tuntas. Tabel 5 Distribusi frekuensi Perkembangan Sosial Emosional Anak Kelompok B TK Merpati Pos Pada Siklus II Pertemuan II 1 <75 1 7% Belum Tuntas 2 75 14 93% Tuntas Berdasarkan dari tabel 5 di atas kemampuan sosial emosional anak meningkat. Jumlah peningkatan anak berjumlah 2 orang anak. Pada siklus II pertemuan II dari 15 anak, terdapat 14 anak atau 93% anak memperoleh nilai tuntas sedangkan 1 anak atau 7% belum memperoleh nilai tuntas 6

Tabel 6. Rekapitulasi Ketuntasan Kemampuan Sosial Emosional Anak Kelompok B TK Merpati Pos Siklus I dan II Keterangan Ketuntasan Frekuensi Persentase Ketuntasan 1 Pratindakan Tuntas Belum Tuntas 3 12 20% 80% 2 Siklus I Tuntas 9 60% Belum Tuntas 3 Siklus II Tuntas Belum Tuntas 7 6 14 1 40% 93% 7% Berdasarkan tabel 6 yaitu tabel rekapitulasi ketuntasan kemampuan sosial emosional anak kelompok B TK Merpati Pos terlihat adanya peningkatan ketuntasan belajar anak pada kemapuan sosial emosional. kondisi awal jumlah anak yang tuntas sebanyak 3 anak atau 20%, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan sebanyak 9 anak atau 60% pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 14 anak atau 93%. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dua siklus, dengan menggunakan media animasi pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan terbukti kebenarannya, artinya penggunakaan penggunaan media animasi dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Penggunaan media animasi dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta. Hal ini terlihat dengan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan anak mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai kondisi akhir penelitian. Hasil nilai ketuntasan pada kondisi awal sebesar 20%, pada siklus I sebesar 60%, dan pada siklus II sebesar 93%. Hal ini menunjukkan ketercapaian indikator yang ditargetkan oleh peneliti yaitu 75%, sedangkan hasil yang diperoleh menunjukkan ketuntasan 93%. Jadi hasil ketuntasan yang diperoleh melebihi target yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat memberikan saran sabagai berikut: 1) Anak diharapkan lebih sungguh-sungguh dalam memperhatikan penjelasan guru dan siap dalam mempersiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai, anak diharapkan lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. 2) Sebagai bahan masukan terhadap guru, guru diharapkan menguasai materi sebelum materi diberikan pada anak agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Guru dapat mencoba menggunakan media animasi dalam upaya meningkatkan kemampuan sosial emosional anak. Hal ini disarankan karena dalam penelitian telah terbukti bahwa penggunaan media animasi dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional anak. 3) Sebagai bahan masukan bagi sekolah, sekolah dapat

menggunakan media animasi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan sosial emosional anak. Sekolah sebaikanya memiliki peralatan sendiri dalam menonton film animasi seperti TV dan DVD memiliki meja sendiri sehingga TV dan DVD tidak perlu di angkat kesana dan kemari. 4) Bagi peneliti yang akan meneliti permasalahan yang sama dengan penelitian ini hendaknya lebih cermat dalam mengupayakan pengkajian teori serta dapat menemukan solusi pemecahan masalah yang lebih inovatif yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan sosial emosional anak untuk dapat melengkapi kekurangan yang ada sehingga perkembangan kemampuan sosial emosional anak dapat meningkat dan memperoleh hasil yang baik. 8

DAFTAR PUSTAKA Ali. M.Z.M. (2012). Effect Of Segmented-animation in Projcetc presentation Condition diperoleh tanggal 22 Juli 2014 dari http//: Pustaka.uns.ac.ai/doaj.org Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Erwin. (2011). Animasi Dalam Pembelajaran. Diperoleh tanggal 10 februari 2014 dari http://sahabaterwin.blogspot.com/2011/05/media-animasiuntuk_pembelajaran. html Goleman, D. (2009). Emotional Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Isjoni. (2010). Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung : PT. Alfabeta Purnama, B.E. (2013). Konsep Dasar Multimedia.Yogyakarta: PT. Graha Ilmu Suheri, A. (2006) Animasi Multimedia Pembelajaran. Diperoleh 18/03.2014 dari http://ashiriesuci.com/ animasi multimedia pembelajaran. Sukiman. (2012). Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Ar-Ruzz Media Syah, M (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. 9