LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA)

dokumen-dokumen yang mirip
SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN SEBESAR Rp MILIAR DAN LABA BERSIH SEBESAR Rp 415 MILIAR UNTUK TAHUN BUKU Full Year 2014 Periode Tahun 2014

Ikhtisar Keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Tahun 2016

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN Rp MILIAR DAN LABA BERSIH SEBESAR Rp 476 MILIAR PADA PERIODE JAN-SEPT. 2015

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN KONSOLIDASI SEBESAR Rp MILIAR DAN MERAIH LABA BERSIH SEBESAR Rp 132 MILIAR PADA KUARTAL I 2016

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN SEBESAR Rp MILIAR DAN. MERAIH LABA BERSIH SEBESAR Rp 204 MILIAR PADA KUARTAL I 2015

SSIA Membukukan Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp3.015 Miliar dan Laba Bersih Konsolidasi Sebesar Rp118 Miliar selama Kuartal III 2016

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN KONSOLIDASI Rp MILIAR dan LABA BERSIH Rp 303 MILIAR UNTUK TAHUN BUKU 2015

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba per 31 Maret 2011 Sebesar Rp 354,7 Miliar

PAPARAN PUBLIK PT NUSA RAYA CIPTA Tbk (NRCA) 3 Mei www,nusarayacipta,com

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

PUBLIC EXPOSE TAHUN 2017 PT GREENWOOD SEJAHTERA TBK

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Laporan NSFR PT Bank Panin Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga


Kinerja Keuangan Konsolidasian 9 Bulan Yang Berakhir 30 September. Pendapatan bersih (4) Laba bersih*

Pendapatan bersih % Laba bersih* % Laba bersih per saham % 31 Maret 2017 Rp miliar

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012

Kuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010

BERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

30 Juni 31 Desember

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal Indonesia. Menurut Sari dan Kaluge (2013) Pasar modal merupakan

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (Perseroan)

Efisiensi dan Strategi yang Tepat Berbuah Kinerja Positif pada Semester I-2015

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Tanpa keberadaan para stockholder maka suatu

Labaa TINS Meningkat

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

PROSPEKTUS RINGKAS PEMBELI SIAGA. Akan ditentukan kemudian

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dituntut untuk senantiasa

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa. Sepanjang tahun 2014, tujuh dari sepuluh transaksi besar M&A

Laba PT TIMAH (Persero) Tbk Naik sebesar 141% pada Laporan Keuangan s/d Kuartal III Tahun 2014

Hasil keuangan AKRA 6M 2012 teraudit dirilis, Laba Neto 6M 2012 meningkat 23% YOY menjadi 297 Miliar

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

Catatan 31 Maret Maret 2010

KINERJA MPPA SEMESTER PERTAMA TAHUN 2016 PENDAPATAN MENINGKAT SEBESAR 2,1% Q2 MENUNJUKKAN PERBAIKAN YANG KUAT

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

LAPORAN TAHUNAN 2013 FIRST MEDIA Tbk 61

Investor Update. Berdasarkan Segment. Pertumbuhan Pendapatan. Hasil Kinerja Keuangan 2015 & Marketing Sales Triwulan Investor yang terhormat,

PROSPEKTUS RINGKAS. Berkedudukan Di Jakarta Timur, Indonesia

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

PT Lionmesh Prima Tbk

PAPARAN PUBLIK 2017 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 26 Mei 2017

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

Perubahan % Pendapatan bersih (5) Laba bersih* (12) Laba bersih per saham (12) 30 Juni 2016 Rp miliar

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT LIPPO SECURITIES Tbk

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan global yang menerpa dunia telah berimbas pula pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan akan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

PAPARAN PUBLIK 2016 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat Raya No.6, Jakarta Selatan Jumat, 24 Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

Nama Bank : Bank Mayapada Internasional.Tbk Posisi : Triwulan I 2018

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, jika hal itu terjadi akan memberikan kehawatiran pada pihak pihak

PT Lionmesh Prima Tbk

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. Public Expose 23 Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)

Transkripsi:

Press Release SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN USAHA KONSOLIDASI TAHUN 2013 SEBESAR RP 4.583 MILIAR LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA) IKHTISAR KEUANGAN ( dalam miliar Rp) 31-Dec-13 31-Dec-12 Kenaikan (12 bulan) ( 12 bulan) % Pendapatan Usaha 4,582.7 3,564.6 28.6% Konstruksi 2,843.3 1,869.6 52.1% Properti 1,159.1 1,221.9-5.1% Perhotelan 580.3 473.1 22.7% Laba Kotor 1,320.1 1,295.7 1.9% EBITDA 1,022.7 992.4 3.1% Laba Bersih 691.1 707.2-2.3% Laba Bersih Komprehensif 691.1 708.2-2.4% Margin Laba Kotor 28.8% 36.3% Margin EBITDA 22.3% 27.8% Margin Laba Bersih 15.1% 19.8% Margin Laba Bersih Komprehensif 15.1% 19.9% 31-Dec-13 31-Dec-12 % Kenaikan Kas dan Setara Kas 1,692.4 1,890.3-10.5% Total Aset 5,814.4 4,854.6 19.8% Total Liabilitas 3,202.7 3,185.0 0.6% Kepentingan Non Pengendali 291.3 70.7 312.0% Total Ekuitas 2,320.4 1,598.9 45.1%

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang bergerak di bidang properti, konstruksi dan perhotelan - membukukan pendapatan usaha konsolidasi untuk tahun 2013 sebesar Rp 4.583 miliar atau tumbuh sekitar 28,6% dibandingkan pendapatan usaha konsolidasi tahun 2012, yang tercatat sebesar Rp 3.565 miliar. Sedangkan EBITDA konsolidasi di tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.023 miliar atau tumbuh sekitar 3,1% dibandingkan EBITDA konsolidasi tahun 2012, yang tercatat sebesar Rp 992 miliar. Peningkatan pendapatan usaha dan EBITDA ini dikontribusikan oleh peningkatan di unit usaha jasa konstruksi dan perhotelan; sedangkan unit usaha properti pada tahun 2013 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yang disebabkan oleh lebih sedikitnya jumlah penjualan lahan industri yang dibukukan. Laba bersih konsolidasi tahun 2013 dibukukan sebesar Rp 691 miliar atau turun 2,3% dibandingkan laba bersih konsolidasi tahun 2012 sebesar Rp 707 miliar, yang terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga konsolidasi yang berasal dari pengeluaran Obligasi SSIA di Oktober 2012, selain yang disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha dan EBITDA dari unit usaha properti. Margin laba kotor, EBITDA dan laba bersih konsolidasi menurun di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi segmen usaha konstruksi - yang memiliki margin lebih kecil dibandingkan segmen usaha properti dan perhotelan - terhadap laba kotor, EBITDA dan laba bersih konsolidasi SSIA. Unit Usaha Jasa Konstruksi Unit usaha jasa konstruksi SSIA melalui PT Nusa Raya Cipta Tbk ( NRCA ) yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 27 Juni 2013 tetap memberikan kontribusi terbesar ( 2013: 62% vs 2012: 52%) terhadap pendapatan usaha konsolidasi SSIA yaitu sebesar Rp 2.843,3 miliar di tahun 2013 meningkat signifikan sebesar 52,1% dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 1.869,6 miliar. NRCA berhasil mencetak rekor untuk nilai kontrak baru sebesar +/- Rp 4,6 triliun untuk periode Januari - Desember 2013 sedangkan contract on hand ( yaitu sisa kontrak yang belum dibukukan sebagai pendapatan usaha) untuk unit usaha jasa konstruksi di akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp 3.893 miliar, meningkat signifikan dibandingkan contract on hand sebesar Rp 2.289 miliar di akhir tahun 2012. Unit Usaha Properti Kawasan industri, walaupun membukukan lebih sedikit di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, tetap memberikan kontribusi terbesar terhadap laba bersih konsolidasi ( 2013: 78% vs 2012: 89%) setelah berhasil membukukan penjualan lahan industri seluas 87,2 hektar di tahun 2013 dengan harga rata-rata penjualan sebesar +/- US$ 103 per m2 atau secara total membukukan penjualan lahan industri senilai Rp 991,1 miliar menurun dibandingkan nilai penjualan lahan industri di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 1.088,7 miliar. Jumlah luas penjualan lahan industri yang dibukukan (Accounting Sales) di tahun 2013 sebesar 87,2 hektar adalah lebih kecil dibandingkan jumlah luas penjualan lahan industri yang dibukukan di tahun 2012 seluas 123 hektar, namun harga rata-rata

penjualan di tahun 2013 sebesar +/- US$ 103 per m2 meningkat 9,7% dibandingkan harga rata-rata penjualan di tahun 2012 sebesar +/- US$ 93,9 per m2. Unit usaha properti secara keseluruhan yang mencakup kawasan industri ( penjualan lahan dan jasa lainnya) dan penyewaan gedung membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1.159,1 miliar di tahun 2013, menurun 5,1% dibandingkan Rp 1.221,9 miliar di tahun 2012. Komitmen penjualan yang belum dibukukan sebagai pendapatan usaha per akhir tahun 2013 tercatat sejumlah 46 hektar dengan harga rata-rata penjualan sebesar +/- US$ 119 per m2. Unit Usaha Perhotelan Di tahun 2013 unit usaha perhotelan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 580,3 miliar, meningkat dibandingkan Rp 473,1 miliar di tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh telah selesainya renovasi besar di Gran Melia Jakarta yang dilakukan sejak Juni 2011 sampai dengan Okober 2012, sehingga Gran Melia Jakarta dapat beroperasi penuh di tahun 2013. Posisi Keuangan Per 31 Desember 2013, SSIA masih dalam posisi net cash secara konsolidasi ( yaitu jumlah Kas dan setara kas konsolidasi lebih besar dibandingkan hutang berbunga konsolidasi) Dalam miliar Rp 31-Dec-13 31-Dec-12 Kas dan Setara Kas 1,692.4 1,890.3 Hutang berbunga 1,317.6 1,376.6 Net Cash (Debt) 374.8 513.7 Sedangkan rasio Gross Debt to Equity dan rasio EBITDA to Interest konsolidasi adalah sebagai berikut: Dalam miliar Rupiah 31-Dec-13 31-Dec-12 Hutang berbunga 1,317.6 1,376.6 Ekuitas termasuk Kepentingan Non Pengendali 2,611.7 1,669.6 D/E Ratio 50% 82% Dalam miliar Rupiah 31-Dec-13 31-Dec-12 EBITDA 1,022.7 992.4 Biaya bunga termasuk kapitalisasi bunga 131.6 66.2 EBITDA/Interest 7.8 15.0

Beberapa Kejadian Penting di tahun 2013: Unit usaha Kawasan Industri Unit usaha kawasan industri terus berusaha melakukan proses penambahan lahan baru di Bekasi. Untuk daerah Bekasi, unit usaha kawasan industri telah mendapatkan ijin lokasi dan mulai melakukan akuisisi lahan baru sejak paruh kedua tahun 2012. Terkait dengan rencana untuk memperoleh lahan baru di Karawang melalui proses permohonan tukar menukar kawasan hutan untuk perluasan kawasan industri, saat ini masih dalam tahap proses permohonan rekomendasi dari Gubernur provinsi Jawa Barat dan selanjutnya akan dlanjutkan dengan proses lainnya sesuai dengan peraturan sampai dengan mendapatkan Surat Ketetapan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia untuk tukar menukar lahan tersebut. Sehubungan dengan masih banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, maka target waktu perolehan lahan baru tersebut belum dapat ditentukan. Unit usaha kawasan industri telah memulai pembangunan model bisnis baru di tahun 2013 yaitu persewaan kawasan pergudangan (warehousing) Technopark dan pembangunan kompleks komersial, Suryacipta Square. Kawasan pergudangan Technopark telah menyelesaikan pembangunan tahap pertamanya (Phase 1) sebanyak 16 unit dengan luas bangunan sekitar 35.000 m2 di akhir 2013 dan telah dipasarkan secara komersial. Sedangkan Suryacipta Square telah menyelesaikan pembangunan gedung kantor dan promenade di awal tahun 2014 dan siap dipasarkan. Di tahun 2013, unit usaha kawasan industri mendapatkan marketing sales seluas 42 hektar, dibawah revised target kami sebesar 70 hektar, dengan harga rata-rata penjualan sebesar US$ 130 per m2. Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan-gangguan di-lapangan yang disebabkan oleh claim-claim atas tanah yang ada, kendala pada otoritas Badan Pemilikan Tanah (BPN) daerah dan pembebasan lahan perumahan. Dengan dihadapinya kendala-kendala tersebut, kami juga mengalami potensi pembatalan pembelian lahan seluas 3,3 hektar dari satu pelanggan dengan harga penjualan sebesar US$ 135 per m2. Claim-claim maupun kendalakendala tersebut di atas, pada saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Unit usaha Konstruksi dan Infrastruktur Pada bulan Juni 2013, unit usaha konstruksi melalui NRCA melakukan go public dan mengeluarkan saham baru. Kepemilikan SSIA di NRCA terdilusi dari 83,3% menjadi 67,2%, secara langsung dan tidak langsung. Pada bulan Nopember 2013, NRCA melakukan penyertaan saham di PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) sebesar 14,38% dengan investasi sebesar Rp 120 miliar. BUS memiliki penyertaan saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebesar 45%. LMS adalah pemegang hak pengusahaan jalan tol ruas Cikampek Palimanan.

Pada akhir tahun 2013, NRCA mendapatkan kontrak sebagai sub-kontraktor proyek jalan tol Cikampek Palimanan sebesar kurang lebih Rp 1 triliun. Sebelumnya pada bulan Oktober 2012, NRCA melalui Joint Operation dengan PT Karabha Gryamandiri telah ditunjuk sebagai kontraktor utama untuk konstruksi jalan tol Cikampek Palimanan dengan total kontrak sebesar Rp 7,7 triliun. Proyek jalan tol ini berjangka waktu pengerjaan selama 30 bulan. Unit usaha Perhotelan Budget hotel telah menyelesaikan proses akuisisi tanah di 8 (delapan) lokasi dan saat ini sedang melakukan pembangunan di 7 (tujuh) lokasi dimana lokasi pertama yaitu di Karawang akan melakukan soft opening di akhir Maret 2014. Pembelian Kembali Saham SSIA telah melakukan pembelian kembali saham dari 12 September 2013 sampai dengan 12 Desember 2013 berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan dan Surat Edaran OJK No. 1/SEOJK.04/2013, tanggal 27 Agustus 2013 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Siginifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan Publik. Jumlah saham yang dibeli kembali adalah sebesar 35.502.000 saham dengan total biaya pembelian sekitar Rp 26,1 miliar Pembiayaan Modal (Capex) Realisasi pembiayaan modal di tahun 2013 adalah sebesar Rp 900 miliar atau sekitar 60% dari budget pembiayaan modal tahun 2013. Tidak tercapainya realisasi pembiayaan modal terutama disebabkan tidak terealisasinya penambahan lahan baru dan juga tertundanya pembangunan budget hotel. Rencana pembiayaan modal ditahun 2014 adalah sebesar Rp 1,4 triliun yang terutama digunakan untuk pembelian lahan industri baru, pengembangan kawasan industri, dan pembangunan budget business hotel. Sedangkan rencana pembiayaan investasi di tahun 2014 berupa pembiayaan pinjaman Mezanine untuk pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan adalah sebesar Rp 300 miliar Tahun 2014 Pada tahun 2014, SSIA mentargetkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5 trilun dan mentargetkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 700 miliar. Jakarta 1 April 2014 PT Surya Semesta Internusa Tbk