BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Implementasi Produk Jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah

dokumen-dokumen yang mirip
Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

uang perakmu ini. Dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia b

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari penelitian penulis tehadap rumusan permasalahan pada

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

137/PMK.03/2011 PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK KEGIATAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS BISNIS BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMROH PT ARMINAREKA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN NO:83/DSN-MUI/VI/2012

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB V PENUTUP. Yogyakarta secara umum telah memenuhi ketentuan hukum syariah baik. rukun-rukun maupun syarat-syarat dari pembiayaan murabahah dan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

!9 5 :#; )*' < "6 = '> A0 #>

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

Konversi Akad Murabahah

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 61/DSN-MUI/V/2007 Tentang PENYELESAIAN UTANG DALAM IMPOR

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan sindikasi yang dilakukan BPRS Madina Mandiri. Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga dan BPRS Mitra Amal Mulia

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

A. Mekanisme Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah 1. Skema Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

BAB IV PENUTUP. atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep anjak piutang menurut Fatwa DSN-MUI merupakan konsep anjak

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

b. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Surat dari PT. Danareksa Investment Management, nomor S-09/01/DPS- DIM. d. Pendapat pe

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

No. 15/22/DPbS Jakarta, 27 Juni 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

Bab 10 AKUNTANSI TRANSAKSI SALAM DAN SALAM PARALEL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

FATWA DEW AN SYARIAH NASIONAL. NO: 89/DSN-MUI/XIII2013 Tentang PEMBIAY AAN ULANG (REFINANCING) o "'II. 0 _"'II ~I ?:J.

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Implementasi Produk Jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan adalah salah satu produk jasa yang ditawarkan kepada pihak yang akan melaksanakan penyelesaian pembayaran transaksi luar negeri. Pihak yang selama ini menggunakan adalah perusahaan yang akan menyelesaikan pembayaran atas mesin tekstil yang dibeli. Bukan hanya penyelesaian pembayaran atas mesin saya yang dapat dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan, namun semua transaksi pembayaran dengan letter of credit dapat dijalankan selama barang yang ditransaksikan adalah barang yang tidak melanggar prinsip syariah. Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan dijalankan dengan menggunakan akad wakalah. Pihak bank menjadi wakil atas amanat dari nasabah untuk menguruskan dokumen. Nasabah dalam hal ini membayar (ujrah) upah kepada pihak bank dengan ketentuan yang telah ditentukan dari nasabah atau bukan nasabah, negosiasi, setoran jaminan, perubahan atau pembatalan L/C. Akad wakalah yang digunakan dalam mekanisme L/C Impor syariah termasuk jenis akad wakalah Muqayyadah karena pihak nasabah / importer 72

73 menyerahakan semua tugas pengurusan dokumen kepada pihak bank, agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Mekanisme L/C yang berjalan di Bank Syariah Mandiri sama dengan mekanisme L/C yang berjalan pada umumnya yaitu dengan langkah sebagai berikut dan dengan ketentuan untuk nasabah. Langkah-langkah yang harus dilalui nasabah atau perusahaan letter of credit adalah: 1. Pengajuan Letter Of Credit; 2. Pengisi Letter of Credit; 3. Menyerahkan dokumen yang dibutuhkan baik foto kopi maupun asli mengenai perusahaan dan dokumen yang digunakan dalam mekanisme Letter of Credit; 4. Mengadakan perjanjian dengan Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan atas dasar akad wakalah; 5. Membayar upah (ujrah) atas Letter of Credit yang akan dijalankan oleh pihak bank; 6. Menyelesaikan pembayaran Ketentuan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan yang harus dilalui nasabah sesuai dengan ketentuan umum akad wakalah sebagai berikut: 1 1. Bank dan nasabah yang tercantum dalam akad harus cakap hukum, artinya baik bank atau nasabah hal ini perusahaan, misalnya: mempunyai ijin 1 Muhammad Firdaus, Cara mudah Memahami Akad-akad Syariah, (Jakarta: Reisan ITC Cempaka Mas, 2005), h. 58.

74 pendirian dan ijin pendirian bangunan. Apabila dana nasabah tidak cukup (tidak memiliki dana sesuai harga barang), maka penyelesaian Letter of Credit (L/C) dilakukan dengan pembayaran murabahah, salam, ijarah, mudharabah atau musyarakah. 2. Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggung jawab bank kecuali kegagalan karena force meajoure (bila ada kesalahan tanpa dugaan seperti barang rusak atau tidak sesuai dengan kehendak nasabah) menjadi tanggung jawab nasabah. 3. Apabila bank yang ditunjuk lebih dari satu maka masing-masing bank boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank lain kecuali dengan izin nasabah. 4. Tugas dan tanggung jawab bank harus jelas sesuai dengan kehendak nasabah. 5. Atas pelaksanaan tugas tersebut, bank mendapat ganti biaya berdasarkan kesepakatan bersama. 6. Pemberian kuasa berakhir setelah selesai tugas dilaksanakan dan disetujui bersama antara bank dan nasabah. Mekanisme ini membuktikan bahwa langkah awal dalam menjalankan mekanisme L/C sesuai dengan aturan syariah dalam perjanjian menggunakan akad wakalah, penentuan ujrah, penyelesaian pembayaran dengan akad murabahah yang terdapat pada fatwa DSN MUI No.34/DSN-MUI/IX/2002.

75 B. Analisis Implementasi Fatwa DSN MUI No.34/DNS-MUI/IX/2002 tentang Akad Wakalah Produk Jasa Letter Of Credit di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan Akad wakalah pada mekanisme L/C di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan seperti apa yang telah dijelaskan dalam Bab III hal.59-69 dapat diambil kesimpulah bahwa mekanisme L/C telah berjalan seperti ketentuan fatwa DSN MUI No.34/DSN MUI/IX/2002 tentang letter of credit impor syariah. Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan menggunakan : Akad wakalah bil ujrah karena nasabah harus membayar upah (ujrah) atas pengurusan dokumen yang telah dilakukan oleh bank besarnya ujrah yang diberikan oleh nasabah ditentukan oleh beberapa hal yang telah disepakati baik oleh pihak nasabah dan pihak bank; akad wakalah bil ujrah dan qardh karena nasabah yang belum memiliki dana sesuai dengan harga barang yang dibeli maka pihak bank akan memberikan dana talangan kepada nasabah sebesar 70% dari harga barang yang dibeli karena di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan nasabah harus menyerahkan 30% dana dari harga barang yang dibeli; akad wakalah bil ujrah dan murabahah karena nasabah telah diberikan dana talangan 70% maka nasabah harus mengganti dana talangan tersebut dengan cara mengangsur untuk jangka waktu dan besar angsuran yang ditetapkan dengan menggunakan akad murabahah dalam penyelesaiannya.

76 Akad wakalah bil ujrah pada mekanisme L/C di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan diperkuat dengan dalil hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Busr bin Said bahwa Ibn Sa diy Al-Maliki berkata : Umar memperkerjakan saya untuk mengambil sedekah (zakat).setelah selasai dan sesudah saya menyerahkan zakat kepadanya.umar memerintahkan agar saya diberi imbalan (fee).saya berkata :saya bekerja hanya karena Allah Umar menjawab: Ambillah apa yang kamu beri; saya pernah bekerja (seperti kamu) pada masa Rasul,lalu beliau memberiku imbalan; saya pun berkata seperti apa yang kamu beri katakan kemudian Rasul bersabda kepada saya, Apabila kamu diberi sesuatu tanpakamu diberi sesuatu tanpa kamu minta, makanlah (terimalah) dan bersedekahlah. Selain dalil Nabi Muhammad dalil yang menguatkan tercantum dalam surat An-Nisa ayat 29 Hai orang yang beriman janganlah kamu saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka rela diantaramu.

77 Mekanisme L/C di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan emang sudah sesuai dengan ketentuan fatwa DSN MUI No.34/DSN MUI/IX/2002 tentang Letter of Credit impor syariah namun Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan dalam menentukan dana talangan yang diberikan kepada nasabah, uang muka yang harus dimililiki nasabah, dan besarnya ujrah menggunakan aturan sendiri, karena dalam fatwa impor syariah tidak dijelaskan secara detail mengenai berapa prosentase perbandingan antara talangan yang diberikan, uang muka yang harus dimiliki nasabah, dan besarnya ujrah yang diberikan nasabah kepada bank. Padahal dalam praktiknya di lapangan, jelas pihak bank tidak akan memberikan talangan kepada nasabah sebesar 100 % dari harga barang yang dibeli, walaupun nasabah mempunyai jaminan yang likuid seperti emas karena ini termasuk risiko bank. Oleh karena itu, mungkin dalam fatwa impor syariah dapat menjelaskan secara detail yang berhubungan dengan aturan dana. Mungkin dengan itu dapat mempermudah pihak bank dan nasabah karena sudah jelas aturannya. Berdasarkan model akad dalam pelaksanaan L/C syariah dapat diperoleh manfaat bagi bank dan nasabah. pihak bank memperoleh sumber pendapatan dalam bentuk imbalan/ fee/ ujrah dari akad wakalah bil ujrah, sumber pendapatan bagi hasil dari akad wakalah bil ujrah dan murabahah. Sedangkan manfaat bagi nasabah adalah menerima barang yang diimpor disertai dokumen pendukung yang sesuai, memperoleh jasa penyelesaian pembayaran dan

78 penjaminan serta akseptasi yang mendukung aktivitasnya dalam perdagangan internasional. Syarat yang ditentukan oleh pihak bank dalam penyerahan dana sebesar 30% adalah syarat yang wajar karena pihak nasabah juga mempunyai kewajiban membayar atas barang yang dibeli. Serta meringankan nasabah dalam mengangsur apabila dana yang diberikan oleh bank sebanyak 100% maka tidak sedikit terjadi kemungkinan pihak nasabah tidak bertanggung jawab atas penyelesaian pembayaran dana talangan yang telah diberikan. Oleh karena itu dana sebesar 30% yang nasabah berikan kepada pihak bank untuk salah satu penguat atas perjanjian dengan menggunakan akad wakalah dan pihak bank hanya diberikan sebesar 70%. Yang terpenting dari mekanisme L/C adalah kesesuaian dokumen yang dibutuhkan sehingga mengurangi resiko terjadinya kesalahan pada mekanisme L/C tersebut. Selain itu untuk masalah penyelesaian pembayaran pihak bank juga dapat menggunakan jaminan barang liquid seperti emas dan barang yang dibeli sebagai jaminan yang dapat diambil apabila nasabah tidak dapat melunasi pembayaran atas dana talangan yang diberikan oleh bank. Dari kesesuaian syarat dan ketentuan mekanisme L/C yang telah berjalan maka mekanisme L/C di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan tidak pernah mengalami kegagalan dan berjalan sesuai dengan harapan nasabah serta Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan.