Analisis Gerak Dasar Panjat Tebing. Djoko Nugroho Universitas Sebelas Maret

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

MEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL. Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola, mungkin jika kita mendengar kata-kata itu tidak akan asing

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup]

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber

ANATOMI OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN. Pengajar: Dr. Katrin Roosita, MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai prestasi yang optimal. Prestasi yang optimal tidaklah mungkin dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. servis atas pada permainan bola voli siswa SMA Negeri 4 Gorontalo yang

MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA

2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Hubungan Panjang Lengan dan Kekuatan Otot Lengan Dengan Hasil Shooting Free Throw Pada Atlet Putra Klub Basket Bangau Palembang

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Sistem Otot. 3. Mendeskripsikan hipotesis filamen yang bergeser pada kontraksi otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan kemajuan ilmu

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapat Gelar Sarjana Fisioterapi. Disusun Oleh: Ditha Eka Putri J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

II. TINJAUAN PUSTAKA

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MASASE TERAPI CEDERA OLAHRAGA METODE ALI SATIA GRAHA (THERAPY MASSAGE SPORT INJURY)

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Bulutangkis Menurut Subardjah (2000) bulutangkis merupakan bentuk permainan bola kecil yang

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

BAB I PENDAHULUAN. Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting

ROM (Range Of Motion)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

SKRIPSI Diajukan dalam rangka Penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

ANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan lokasi pengukuran ukuran2 tubuh atau penentuan tempat

KUMPULAN 2 Aktiviti menyejukkan badan selepas bersenam

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

3. Duduk memutar badan (Windmill sitting) Tujuan : Peregangan punggung, hamtring dan pemanasan Sasaran : Lingkar perut dan bahu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan

PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI BOLA VOLI DITINJAU DARI ASPEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA. Oleh: Ngadenan Dosen UT UPBJJ Malang

LATIHAN FLEKIBILITAS

RUNNING SKILLS. Skill highlights

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai barometer kemajuan dan alat ukur cita cita manusia. Juga

PEMERIKSAAN MANUAL MASCLE TESTING (MMT) EKTREMITAS INFERIOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENERAPAN MODEL TERAPI LATIHAN UNTUK REHABILITASI CEDERA OLAHRAGAWAN. BM. Wara kushartanti, RL.Ambardini, Sumaryanti

Suharjana FIK UNY. Suharjana

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, olahraga sepak takraw cukup diminati masyarakat baik dari kalangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

SKRIPSI. diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1. untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. oleh Yustinus Yusdiyanto

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

ROM (Range Of Motion)

1. Konsep Dasar Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip

OTOT LENGAN DAN POWER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Agus Supriyanto

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfi Nuraeni, 2014 Uji Validitas Dan Reliabilitas Konstruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kegiatannya yaitu penggunaan remote control, komputer,

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd

Journal of Physical Education and Sports. Pengaruh Metode Latihan dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Power Otot Tungkai

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. maka kesehatan fisik ialah salah satu hal yang penting. Kesehatan fisik

Transkripsi:

Analisis Gerak Dasar Panjat Tebing Djoko Nugroho Universitas Sebelas Maret Pelatih dan atlet serta pembina panjat tebing hendaknya selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tingkat kemampuan teknik yang dicapai dengan menggunakan pendekatan sport saince yaitu menganalisis gerakan gerakan teknik di semua kelas panjat tebing secara biomekanika. Dengan pendekan tersebut akan tercapai tujuan dan manfaat latihan, pencapaian prestasi puncak tidak dengan pendekatan konvensional saja walaupun hal tersebut kadang masih dilakukan oleh banyak pelatih di Indonesia. PENDAHULUAN Kompetisimemanjattebingataudinding buatanterbagikedalambeberapakategori, yaitu berdasarkan peserta dan teknik pemanjatan.berdasarkan kategori teknik pemanjatan dibagi menjadi 3 yaitu tingkat kesulitan ( difficulties), bouldering dan kecepatan memanjat ( speed) (Koneman, 1999:150). Berdasarkan peserta dapat diklasifikasikan menjadi : perlombaan kelompok putra, kelompok putri dan beregu. Pada event perlombaan 1 orang pemanjat diperbolehkan mengikuti lebih dari 1 nomor perlombaan. Hal ini memberikan kesempatan kepada pemanjat untuk mendapatkan lebih dari 1 medali emas. Prestasi olahraga panjat tebing tidak dapat dicapai dengan serta merta. Berbagai strategi dan upaya pembinaan perlu ditempuh dalam rangka untuk meningkatkan perkembangan prestasi olahraga panjat tebing. Upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan prestasi olahraga panjat tebing secara nasional diantaranya yaitu dengan pemassalan, pembibitan, pemanduan bakat, peningkatan prasarana dan sarana, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pelatihan. Analisis gerak dasar panjat tebing sangat membantu atlet dan pelatih dalam menuju prestasi puncak, dalam latihan banyak sekali kelemahan yang sering dilakukan oleh atlet maupun pelatih salah satunya belum mengenal akan pendekatan sport saince, didalam pendekatan sport saince komponen-komponen yang mendukung pencapaian prestasi bisa dianalisis semuannya, seperti komponen fisik, mental, sarana dan prasaran pendukung, makanan, dan teknik. Teknik dalam alahraga panjat tebing sangatlah komplek dikarenakan gerakan dalam panjat tebing adalah melawan gravitasi bumi sehingga diperlukan penguasaan teknik yang sempurna, untuk menguasai teknik yang sempurna tersebut diperlukan analisis secara biomekanika yang bertujuan untuk mencari gerakan yang paling efektif dan efisien. Analisis gerak dasar panjat tebing dengan biomekanika akan memberikan pengertian secara keseluruhan kepada pelatih dan atlet tentang segala bagian tubuh manusia yang mendukung gerakan

yang dilakukan, seperti bagian tulang, otot, sendi, sendi pengungkit, sudut-sudut sendi tubuh yang efesien dalam pemanjatan, otot penggerak utama dan otot penggerak pembantu dan bagian-bagian tubuh manusia yaitu tubuh bagian bawah dan tubuh bagian atas. Pengertian atlet terutama pelatih panjat tebing tentang analisis biomekanika gerak dasar panjat tebing diharapkan dapat mengatasi permasalahan dan kesalahan dalam melatih/berlatih untuk mencapai prestasi puncak, analisi gerak dasar yang perlu di mengerti oleh atlet dan pelatih serta pembina tersebut bisa bermanfaat untukdasar menentukan program latihan dan penguasaan teknik panjat secara efisien dan berujung pada pencapaian prestasi puncak panjat tebing. ANALISIS GERAK DASAR PANJAT TEBING 1) Analisis Gerak Tangan Pemanjat tebing selalu menggunakan tangan untuk bekerja mengangkat tubuh ke atas. Seluruh bagian tangan terlibat pada gerakan mengangkat tubuh ke atas. Lengan dapat dibagi tiga bagian yaitu lengan atas (brachium), lengan bawah (ante brachium) dan tangan (manus). Lengan saat mengangkat beban dalam panjat tebing benyak sekali otot-otot yang bekerja dan terjadi kontraksi antar otot. Untuk melihat tugas, gerakan dan otot-otot yang terlibat pada gerakan lengan diperlukan analisis gerakan secara biomekanika. Keterangan: P.M. : Penggerak utama Asst : Penggerak pembantu Gambar 9. Gerakan Tangan Pada Articulatio Interphalangea (Grant, S. 2007) Pergerakan tangan di setiap katagori selalu berbeda menurut target yang akan dicapai, untuk gerakan tangan pada articulatio interphalangea sering dilakukan pada saat melakukan pemanjatan katagori difficulty, katagori ini banyak terdapat tonjolantonjolan besar dan memungkinkan atlet untuk melakukan dengan pegangan dua tangan. Dalam setiap gerakan lengan juga perlu diperhatikan poin yang akan dilalui sehingga bisa memperkirakan berapa sudut yang akan terbentuk oleh lipatan siku sehingga atlet bisa mengevisienkan tenaga yang akan dikeluarkan, semakin lebar sudut lipatan siku semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan untk mengangkat tubuh ke atas. Sudut yang paling ideal dalam kelas kesulitan yaitu 90,8 derajat. Gambar 10. SudutSikuLengan

Di dalampemanjatanperankekuatanjarijaritanganmenjadikuncikeberhasilandalam penyeleseainsebuahrute.peran setiap otot pada jari-jari tangan saling bersinergi sehingga pemanjat mempunyai tumpuan yang kuat di sebuah bidang/poin sekecil apapun. Otot-otot yang bekerja pada jarijari tangan adalah sebagai berikut : 1) Flexi pada jari tangan Otot-otot yang bekerja pada gerakan tersebut antara lain: a. Otot penggerak utama (agonis) a.)m. flexor digit orumprofundus, otot ini akan menyebabkan flexi pada articulatio interphalangea distalis. b.)m. flexor digitorum superficialis, otot ini akan menyebabkan flexi pada articulatio interphalangea proximalis. c.)m. flexorcarpiradialis d.)m. flexorcarpiulnaris e.)m. flexordigitorumsublimis f.) m. flexorpollicislongus b. Antagonis : a.)m. extensordigitorum (dan m. extensorindicisuntukjari ke-2, dan m. abductordigitiminimiuntukjari ke-5). b.)m. extensorcarpiradialisbrevis c.)m. extensorcarpiulnaris d.)m. extensordigitorumcommunis e.)m. extensorpollicislongus c. Sinergis : a.)m. deltoideus b.)m. pectoralismayor c.)m. supraspinatus d.)m. trapezius Gambar 11. Gerakan Mengangkat Tubuh Menggunakan Lengan Bagian Atas (Grant, S. 2007) 2) AnggotaGerakBagianAtas a. Tangan dan Lengan a) ototflexor dari tangan dan lengan (agonis) b) ototextensor dari tangan dan lengan (antagonis) b. Lenganatas a) m. triceps (agonis) b) m. biceps (antagonis) c. Bahu (abduksi) a) m. deltoideus b) m. pectoralismayor c) m. supraspinatus d) m. pectoralisminor e) m. serratus anterior

Menggantung yang mengangka n tubuh menggunakan tangan melibatkan otot-otot telapak tangan, lengan bawah, lengan atas dan otot bahu. Gerakan mengangkat tubuh dilakukan dengan menekuk siku dan bahu. Siku adalah suatu sambungan engsel yang dibentuk oleh the humerus and ulna. Tulang sendi bahu-paha membentuk antara tulang lengan atas (humerus) dan tulang belikat (scapula). Tabel 2. Analisis Gerakan Menggantung Dan Mengangkat Tubuh Tulan Otot yang Daerahsam g- Gerakan kontraksi bungan tulang (agonis) sendi biomekanika, dalam gerakan pergelangan kaki system tuas dapat berubah tergantung pada proses pemanjatan atau poin pemanjatan yang akan dilalui. Seperti pada saat ujung jari kaki akan menapaki poin, ujung kaki akan mengetuk-ngetuk pada poin, telapak kaki berputar pada pergelangan kaki, gerakan ini menggunakan system tuas I, sedangkan pada saat tumit diangkat untuk berpindah ke poin selanjutnya akan terjadi gerakan telapak kaki berputar pada bola kaki, gerakan ini menggunakan system tuas kelas II. Humer Horizont Posterior Bahu us dan scapul al hyperext deltoids danlatissi Shoulder/ Bahu a Humer us and scapula ension Horizont al flexion musdorsi Anterior deltoids and Pectoralis major Sistem tuas I Sistem tuas II Gambar 12. Sistem Tuas Pada Gerakan Kaki (Imam Hidayat, 2007 :255) Elbow/ Siku Humer us and ulna Flexion Biceps brachii Sumber : (http://www.brianmac.co.uk/moveanal.htm) 1) Analisis Gerakan Kaki Gerakan kaki di olahraga panjat tebing dapat diefisienkan secara mekanika apabila atlet mengetahui akan prinsip-prinsip

Gambar 13. Gerakan Memanjat Menggunakan Kaki (Grant, S. 2007) Gerakan kaki dalam panjat tebing merupakan tumpuan utama selain tumpuan tangan, pada saat pemanjatan di kelas kesulitan sering sekali terjadi saat istirahat di setiap rute pemanjatan. sehinggapemanjatbisamenyusunstrtegipem anjatanberikutnya, pada saat istirahat ini pemanjat harus menentukan poin mana yang akan dipilih agar supaya beban tubuh berada pada titik yang seimbang dan posisi kaki tidak banyak menahan beban tubuh yang terlalu berat. Agar supaya posisi istirahat dalam pemanjatan di kelas kesulitan bias efesien dan menguntungkan maka pemanjat harus memperhatikan sudut yang akan terbentuk oleh tungkai antara tungkai atas dan tungkai bawah. Sudut yang paling ideal pada saat istirahat menurut analisis gerak dengan menggunakan soft ware drak fish yaitu 90, 6 derajat. Gambar 14. Posisi Sudut Tungkai Saat Istirahat Dalam kondisi istirahat memungkinkan pemanjat untuk menyusun langkah selanjutnya, penentuan langkah selanjutnya harus memperhatikan juga akan sudut tungkai, dengan demikian maka pemanjat akan memilih poin mana yang akan dijadikan pijakan sehingga tenaga yang akan dikeluarkan benar-benar efesiaen. Menuru tanalisis soft ware drak fish pijakan setelah istirahat yang harus dipilih harus membentuk sudut 92, 7 derajat, seperti pada gambar berikut ini Gambar 15. Sudut Tungkai Pijakan Setelah Istirahat Selain sudut yang diperhatikan yang paling penting adalah kekuatan otot-otot yang terletak pada tungkai, di dalam pemanjatan terjadi kontrksi otot-otot di sekitar kaki yang mengakibatkan terjadinya sebuah gerakan yang direncanakan.gerakan yang terjadi saat menggunakan kaki pada panjat tebing antara lain : a) Plantairflexi Otot-otot yang terlibat pada gerakan plant air flexi antara lain : a. Agonis : a) m. gastrocnemius b) m. soleus c) m. peroniuslongus d) m. peroniusbrevis

e) m. flexorhallucislongus f) m. tibialisposterior g) m. flexordigitorumlongus b. Antagonis : a) m. tibialisanterior b) m. extensordigitorumlongus c) m. extensorhallucislongus c. Hip extention : a) m. hamstring b) m. gluteusmaximus d. Kneeextention : Musculus quadriceps Sambung an pinggul gerakan Extension and hyperextensi on Otot yang kontraksi (agonis) Gluteal muscles (gluteus maximus and gluteus minimus) and Hamstrings (biceps femoris, semimembranos us, semitendinosus) Quadriceps group of muscles (rectus femoris, lutut Extension vastusmedialis, vastuslateralis and vastusintermedi alis) Gambar 16. Gerakan Eversi Pada Kaki (Grant, S. 2007) Gerakan Eversi : 1) Agonis : a) m. extensordigitorumlongus b) m. peroneusbrevis 2) Antagonis : a) m. flexordigitorumlongus b) m. tibialisposterior c) m. flexorhallucislongus d) m. tibialisanterior Tabel 3. Analisis Kaki Pada Saat Memanjat Pergelang Plantar an kaki flexion Gastrocnemius pinggul Flexion Iliopsoas lutut Flexion Hamstrings (bicepsfemoris, semimembranos us, semitendinosus) Pergelang Dorsi an kaki flexion Tibialis anterior Sumber : (http://www.brianmac.co.uk/moveanal.htm )

Gerakan tungkai pada saat memanjat adalah suatu gerakan di daerah sagital plane disekitar trans verse axis dan melibatkan pinggul, lutut dan sambungan mata kaki (ankle joints). Tulang pada pinggul yang dilibatkan adalah femur dan cekungan pada tulang panggul (Pelvicgirdle). Tulang lutut yang dilibatkan adalah femur dan tibia yang menjadi satu engsel sambungan. Tulang mata kaki yang dilibatkan adalah tibia dan calcaneus dari sebuah sambungan modifikasi. PENUTUP Pelatih dan atlet serta pembina panjat tebing hendaknya selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tingkat kemampuan teknik yang dicapai dengan menggunakan pendekatan sport saince yaitu menganalisis gerakan gerakan teknik di semua kelas panjat tebing secara biomekanika. Dengan pendekan tersebut akan tercapai tujuan dan manfaat latihan, pencapaian prestasi puncak tidak dengan pendekatan konvensional saja walaupun hal tersebut kadang masih dilakukan oleh banyak pelatih di Indonesia. Dalam melakukan evaluasi terhadap kemampuan teknik atlet panjat tebingnya, hendaknya pelatih dan atlet serta pembina panjat tebing menggunakan rangkaian analisis biomekanika. Dalam hal ini pelatih panjat tebing dapa tmenggunakan rangkaian analisis gerak dasar panjat tebing secara biomekanika.

DAFTAR PUSTAKA Bloomfield, J., Ackland, T.R. & Elliott, B.C. 1994. Applied Anatomy and Biomechanics in Sport. Victoria: Blackwell Scientific Publication Grant, S. 1996. This study analyses performance, anthropometric and muscle strength characteristics in elite rock climbers. www.trainingforclimbing.com/new/research/grant1996.shtml - 18k. 2007 Performance, anthropometric and muscle strength characteristics in elite rock climbers.www.cababstractsplus.org Imam Hidayat. 2007. Biomekanika. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia (http://www.brianmac.co.uk/moveanal.htm) Konemann. 1999. All About Sports. Sport Climbing.Washington : La Sietta Press