Contoh prosedur analitis pada BUMN JS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. keuangan yang dilakukan oleh BPK terhadap Instansi Pemerintah yaitu dengan sampel

EVALUASI PROSES PERENCANAAN AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (BPK RI) PADA INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

BAB II LANDASAN TEORI. pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI PANDUAN PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

Total Aset Lancar 8,333,498,048,887 8,277,738,483,953

NTT Raih WTP, Ini Untuk Pertama Kalinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka reformasi di bidang keuangan, pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. audit, hal ini tercantum pada bagian keempat Undang-Undang Nomor 15 Tahun

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

PEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP

BAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah

Penetapan Materialitas Penetapan Risiko. tedi last 09/16

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik yang disebut. dengan laporan keuangan (Mardiasmo, 2006).

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban yang dilakukan kepada masyarakat luas (Mardiasmo:

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

STRATEGI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH BPK RI.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin maju dan terbukanya sistem informasi dewasa ini, isu-isu

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Reformasi manajemen keuangan negara di Indonesia diawali lahirnya

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

BAB I PENDAHULUAN. daerah (Mahmudi, 2011). Laporan keuangan dalam lingkungan sektor publik

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini membahas tentang kebijakan mengenai Sistem Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). Good Governance. Menurut UU No. 32/2004 (2004 : 4). Otonomi daerah ada lah hak

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

PENYERTAAN MODAL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik, yaitu hak untuk mengetahui

Total Aset Lancar 7,820,713,520,511 8,277,738,484,037

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012

BAB I PENDAHULUAN. telah direvisi menjadi UU No. 32 tahun 2004 menyatakan bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011

) ( ASET INVESTASI

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

1 L a p o r a n T a h u n a n

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD Kabupaten Banyumas Jakarta, 6 Februari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang tingkat pengungkapan

Total Aset Lancar 8,539,309,057,728 8,277,738,483,952

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan pemerintahannya. Pemerintah pusat memberikan kewenangan

Kepala Auditorat V.A

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan

LAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012

Bab 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian, tujuan, motivasi, dan kontribusi

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 4. Investasi permanen disajikan sebesar

DAFTAR ISI. HALAMAN DEDIKASI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. PRAKATA... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR LAMPIRAN... x. DAFTAR TABEL...

TUGAS MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pun berlaku dengan keluarnya UU No. 25 tahun 1999 yang telah direvisi UU No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas yang terdiri

1 L a p o r a n T a h u n a n

REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) Dra Hj Sastri Yunizarti Bakry, Akt, Msi, CA, QIA

BAB I PENDAHULUAN. 2004) tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Mustikarini, 2012).

3. Ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM) dan sistem aplikasi untuk mendukung penerapan pelaporan keuangan berbasis akrual. 1) Sumber daya manusia 6

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang sering disebut good

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap

Prosedur Analitis dalam Pemeriksaan Keuangan

AUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

DANA PENSIUN ANTAM ) ASET INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan. reformasi pengelolaan keuangan negara, telah menerapkan sistem

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

PELAKSANAAN EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH

INFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutukan, tidak saja untuk kebutuhan pihak

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan

Transkripsi:

L1 Uraian Contoh prosedur analitis pada BUMN JS 31 Desember 2010 31 Desember 2009 Audited Audited Common Size Financial Analysis Analisa Tren Aset Investasi : Bank Investasi 3,232,648,835 8,480,212,018 0.00% -61.88% Deposito On Call (DOC) 89,557,139,818 100,672,847,271 0.09% -11.04% Deposito Berjangka 31,109,805,141,000 27,148,188,941,000 30.31% 14.59% Saham 21,921,132,152,000 14,044,083,117,251 21.36% 56.09% Obligasi 39,743,607,399,282 35,868,831,904,118 38.72% 10.80% Reksadana 5,617,707,249,880 3,014,110,869,662 5.47% 86.38% xxx 26,669,692,148 26,669,692,148 0.03% 0.00% Properti Investasi 469,212,354,156 487,235,465,696 0.46% -3.70% Jumlah Investasi 98,980,923,777,119 80,698,273,049,164 96.43% 22.66% Aset Lancar : Kas dan Setara Kas 674,230,527,296 794,667,799,482 0.66% -15.16% Piutang xxx 5,691,602,716 17,711,061,427 0.01% -67.86% Pinjaman Yang Diberikan 131,050,264,746 159,045,033,652 0.13% -17.60% Piutang Usaha 4,922,892,449 4,567,581,378 0.00% 7.78% Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 1,191,168,807,929 1,049,683,765,543 1.16% 13.48% Piutang Investasi - 50,077,644,767 0.00% -100.00% Uang Muka Pajak 34,928,480,613 576,578,835 0.03% 5957.88% Piutang Pegawai 3,129,217,330 2,688,459,498 0.00% 16.39% Piutang Lain-lain 14,985,266,936 2,916,409,735 0.01% 413.83% Uang Muka Pegawai 7,027,157,670 9,013,582,050 0.01% -22.04% Beban Dibayar Dimuka 15,041,254,518 13,033,670,584 0.01% 15.40% Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor 5,288,312,670 4,709,097,408 0.01% 12.30% Jumlah Aset Lancar 2,087,463,784,873 2,108,690,684,359 2.03% -1.01% Aset Tetap : Harga Perolehan 801,531,075,336 731,803,082,858 0.78% 9.53% Dikurangi : Akumulasi Penyusutan (441,301,022,360) (398,803,027,509) -0.43% 10.66% Nilai Buku Aset Tetap 360,230,052,976 333,000,055,349 0.35% 8.18% xxx : Nilai Perolehan xx 94,413,436,451 54,775,366,975 0.09% 72.36% Dikurangi : Akumulasi Penyusutan Nilai Buku xxx (26,386,491,289) (23,112,408,127) -0.03% 14.17% Nilai Buku xxx 68,026,945,162 31,662,958,848 0.07% 114.85% Aset Pajak Tangguhan 1,091,498,268,783 991,547,830,690 1.06% 10.08% Aset Lain-Lain 60,755,203,232 85,096,985,081 0.06% -28.60% Jumlah Aset 102,648,898,032,145 84,248,271,563,491 100.00% 21.84%

L2 Daftar pertanyaan wawancara : 1. Berapa banyak jumlah tim auditor dan terdiri dari siapa saja tim auditor anda pada saat pelaksanaan audit? 2. Kapan waktu perencanaan audit dimulai? 3. Apa saja prosedur atau langkah-langkah yang digunakan dalam merencanakan audit atas laporan keuangan? 4. Bagaimana cara anda memahami tujuan pemeriksaan dan harapan penugasan? 5. Bagaimana cara anda mendapatkan pemahaman atas entitas pemeriksaan? 6. Bagaimana cara anda melakukan pemantauan atas tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan sebelumnya? 7. Bagaimana cara anda melaksanakan prosedur analitis awal? 8. Bagaimana cara anda memahami dan menguji sistem pengendalian intern entitas? 9. Bagaimana cara anda menetapkan penilaian risiko? 10. Bagaimana cara anda menetapkan batas materialitas? 11. Apa itu metode uji petik dan bagaimana cara anda menentukan metode uji petik? 12. Bagaimana cara anda memenuhi kebutuhan pemeriksa? 13. Bagaimana cara anda mengkomunikasikan perencanaan pemeriksaan kepada manajemen entitas? 14. Bagaimana cara anda menyususn program pemeriksaan dan program kegiatan perorangan? Apa perbedaan antara keduanya?

L3 Glosarium / Daftar Singkatan A AAR AKN APBD APBN Acceptable Audit Risk Auditorat Utama Keuangan Negara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara B BEJ BPK RI BPKP BUMD BUMN Bursa Efek Jakarta Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Usaha Milik Daerah Badan Usaha Milik Negara C CaLK COSO CR Catatan atas Laporan Keuangan Committee of Sponsoring Organizations Control Risk

D DPR DPRD DR Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Detection Risk DSPAP IAPI Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia I IHPS IHSG IR Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester Indeks Harga Saham Gabungan Inheren Risk J Juklak Juknis Petunjuk Pelaksanaan Petunjuk Teknis K KAP KKP Kantor Akuntan Publik Kertas Kerja Pemeriksaan L LAK Laporan Arus Kas

LHP LKPD LRA Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Laporan Realisasi Anggaran P P2 PAD Pemda Perda PKP PM PMP PNS Program Pemeriksaan Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Daerah Peraturan Daerah Program Kegiatan Perorangan Planning Materiality Panduan Manajemen Pemeriksaan Pegawai Negeri Sipil R RKAP RIS RUPS Rencana Kerja dan Anggaran Pemeriksaan Republik Indonesia Serikat Rapat Umum Pemengang Saham S SEC SK Securities and Exchange Commisson Surat Keputusan

SKPD SOP SPAP SPI SPIP SPKN Satuan Kerja Perangkat Daerah Standard Operational Procedure Standar Profesional Akuntan Publik Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Standar Pemeriksaan Keuangan Negara T TE TOC Tolerable Error Test of Control U UU UUD Undang-Undang Undang-Undang Dasar W WDP WTP Wajar Dengan Pengecualian Wajar Tanpa Pengecualian