Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KEBIJAKAN FAKTOR-FAKTOR STORE ATMOSPHERE PADA TOKO BEST COMPUTER DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Leo Sugiarto Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET ATIE DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

Bisma, Vol 1, No. 10, Februari 2017 KEBIJAKAN PENGATURAN SUASANA TOKO PADA MINIMARKET ANUGERAH WINS DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis eceran (retailer business) yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PT SENTOSA WISATA GLOBAL CABANG PONTIANAK

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. Perdagangan ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2016 PERSEPSI MENGENAI KUALITAS PRODUK, HARGA AKI GS ASTRA, DAN PELAYANAN PADA PT BINTANG PUTRA AUTOPARTS DI PONTIANAK

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

BAB II KERANGKA TEORI. Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam dunia perekonomian di Indonesia saat ini menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ritel dewasa ini di Indonesia semakin pesat, data terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Usaha ritel dapat kita pahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN ECERAN PADA 3 SECOND CLOTHING BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ABSTRAK. Kata kunci : retailing mix, keputusan pembelian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metoda Penelitian Populasi dan Sampel Pengumpulan Data

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suci Rahayu, 2013

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN PADA MINIMARKET CITRA NIAGA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian. Pengecer yang kini melihat ke masa depan harus

Telaah Teoritis. Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Disadari atau tidak bisnis ritel kini telah menjamur dimana-mana baik

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI UKM MART KOPERASI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hiburan saat berbelanja (Parwanto, 2006:30). Masyarakat Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya berfokus pada penentuan harga semata namun juga aspek

Transkripsi:

KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK Yuliandery Yuliandery_cen@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh semakin menurunnya volume penjualan, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelaksanaan store atsmosfer yang meliputi variabel eksterior, interior dan pramuniaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan penerapan store atsmosfer yang dilakukan perusahaan, tanggapan responden terhadap kebijakan tersebut dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang datang melakukan transaksi berbelanja di Mini Market Bintang Timur di Sosok dengan sampel sebanyak 100 orang responden. Kesimpulan hasil penelitian adalah kebijakan store atsmosfer yang pada Mini Market Bintang Timur di Sosok telah memenuhi tiga variabel store atsmosfer yang diteliti dan variabel minat membeli konsumen. Berdasarkan tanggapan responden pada variabel-variabel store atmosphere bahwa responden sangat setuju atau sangat puas dengan kebijakan yang diberikan Mini Market Bintang Timur di Sosok. Kata kunci: Kebijakan Pemasaran, Produk Simpanan PENDAHULUAN Dewasa ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia mulai mengalami peningkatan, mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketatdi antara perusahaan-perusahaan dalam merebut pasar produknya. Dalam keadaan persaingan yang ketat tersebut, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya berkembang dan bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal. Untuk mendukung usaha pengecer dibutuhkan strategi-strategi eceran yang dikenal dengan bauran penjualan eceran (retailing mix) yang terdiri dari unsur-unsur bauran produk, layanan, suasana toko, harga, promosi, lokasi. Di antara unsur-unsur bauran pemasaran eceran tersebut suasana toko (store atmosfer) mempunyai peranan penting dalam menciptakan kesan pertama pada konsumen. Penataan toko sedemikian rupa akan menarik, memikat, membuat rasa ingin tahu, dan mengundang konsumen untuk datang lagi untuk berkunjung. Penataan atsmosfer toko yang menyenangkan dan nyaman bagi konsumen saat berada di dalam toko akan membuat konsumen puas dalam melakukan transaksi pembelian dan akan datang untuk kedua kalinya lagi, maka karena itu bagi pembisnis eceran perlu menciptakan store atsmosfer yang sangat baik. 741

Munculnya ide pendirian perusahaan ini dikarenakan di Sosok memiliki prospek usaha yang baik untuk berkembang dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang dan pendirian perusahaan juga didasari karena ingin mempermudah masyarakat Sosok dalam berbelanja kebutuhan sehari-harinya. Mini Market Bintang Timur ini didirikan pada tanggal 4 Desember 2008 dan beralamat di Dusun Sosok II, Desa Sosok, Kecamatan Tayan Hulu. KAJIAN TEORITIS Retailer yang berarti memecahkan sesuatu secara harfiah disebut juga sebagai eceran/perdagangan eceran, dan peritel/retailer diartikan sebagai pengecer/pengusaha perdagangan eceran. Kegiatan mengecer merupakan aktivitas yang paling akhir dalam proses aliran barang dan produsen ke konsumen. Sedangkan menurut Sujana (2005:11): Secara harfiah kata ritel atau retail bararti eceran atau perdagangan eceran, dan peritel/retailer diartikan sebagai pengecer atau pengusaha perdagangan eceran. Menurut kamus, kata retail ditafsirkan sebagai Selling of goods and or services to the publics. Atau penjualan dan atau jasa. Untuk mendorong pembeli melakukan transaksi. Menurut Ma ruf (2005: 115-217) bauran ritel (retailing mix)terdiri dari: 1. Lokasi Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting/ambience yang bagus. 2. Merchandise Produk-produk yang dijual dalam ritel disebut merchandise. Merchandise merchandise. Merchandise yang akan dijual penting dipilih dengan benar karena merchandise adalah mesin sukses bagi pengecer. Merchandise adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko atau perusahaan ritel. 3. Harga Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsur-unsur dalam bauran pemasaran ritel. Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran ritel itu yang bakal mendatangkan laba bagi peritel. Penentuan harga yang tepat akan sangat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. 4. Periklanan dan Promosi Image (citra) dibangun dengan program promosi. Program promosi yang lengkap disebut bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas iklan, sales promotion, public relations, dan personal selling. 742

5. Atsmosfer dalam gerai Suasana atau susana dalam gerai berperan penting dalam memikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang perlu dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga. Tantangan gerai besar adalah bagaimana mengelola suasana atau suasana dalam toko sedemikian rupa sehingga tujuan meningkatkan kunjungan pelanggan tercapai, penjualan bertambah, dan citra positif terbangun. 6. Retail Service Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka berbelanja di gerai. Hal-hal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri atas layanan pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara pembayaran yang mudah, layanan keuangan berupa penjualan dengan kredit, fasilitas-fasilitas yang disediakan. Suasana toko (store atmosfer) agar mendorong konsumen untuk datang dan berlama-lama di dalam toko sebagaimana Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008: 19): 1. Eksterior yang meliputi keseluruhan bangunan fisik luar yang dapat dilihat dari bentuk luar bangunan, pintu masuk, dan sebagainya. Pertimbangan utama pada eksterior adalah posisi toko dan arsitekturnya. Desain tersebut berperan dalam mengkomunikasikan informasi tentang apa yang di dalam gedung sehingga menjadi permanen serta bisa membentuk citra terhadap keseluruhan tampilan toko tersebut. 2. Interior yang meliputi estetika toko, desain ruangan, tata letak toko. Layout meliputi penempatan barang, pengaturan fisik, serta perlengkapan tetap, sehingga konsumen bisa bergerak dengan arah tertentu selagi melihat barang yang ada ditempat. 3. Pramuniaga adalah ujung tombak yang mampu menimbulkan rasa puas atau tidaknya konsumen setelah berkunjung sehingga terjadi transaksi di toko tersebut. Pramuniaga harus ramah, sigap dalam membantu konsumen dan mempunyai keahlian dalam pekerjaannya. Untuk menghasilkan kebijakan yang baik, perhatikan masalah target pasar, positioning, dan lain-lain. Faktor-faktor di bawah ini dapat membantu kita merumuskan tujuan dan sasaran yang membantu dalam pengambilan keputusan di bagian pembelian, yaitu: faktor demografis, citra atau image toko, tingkat mutu barang, kebijakan harga, pendekatan pemasaran, derajat pelayanan pada pelanggan, sejauh mana marjin laba yang kita harapkan. Menurut Utami (2006: 45) faktor yang mempengaruhi keputusan belanja adalah faktor eksternal dan faktor internal. 1. Faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan berbelanja antara lain: 743

a. Keluarga, banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang digunakan oleh keluarga membuat keputusan belanja dan bagaimana anggota keluarga lainnya mempengaruhi keptutusan ini. b. Kelompok yang dijadikan acuan, adalah satu orang atau lebih yang digunakan seseorang sebagai dasar perbandingan untuk kepercayaan, berbelanja dengan menawarkan informasi, menyediakan penghargaan untuk perilaku pembelian yang spesifik, dan menambah citra diri pelanggan. c. Budaya, adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginandan perilakunya menjadi seorang konsumen. Faktor internal ini mempengaruhi keputusan berbelanja, antara lain: 2. Aspek pribadi, seorang pelanggan akan mempunyai perbedaan dengan pelanggan yang lain karena faktor pribadi yang berbeda. 3. Aspek psikologis, yang mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang/jasa didasarkan pada motivasi, persepsi, kepercayaan, dan perilaku serta proses belajar yang dilalui konsumen. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan / observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumenter. Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah semua pengunjung/konsumen yang datang ke Mini Market Bintang Timur di Sosok. Sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan Mini Market Bintang Timur Di Sosok. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif dengan bantuan skala likert dan rentang skala. PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yaitu dengan menguraikan hasil tanggapan responden mengenai Kebijakan Store Atmosfer Terhadap Keputusan Pembelian pada Mini Market Bintang Timur Di Sosok. Ada beberapa kebijakan yang dilakukan Bintang Timur Di Sosok yaitu Eksterior, Interior, Pramuniaga. 744

a. Eksterior Merupakan dari keseluruhan bangunan fisik yang dapat dilihat dari bentuk luar bangunan, nama toko/papan nama toko, pintu masuk toko, jalan masuk, halaman yang luas dan tempat parkir. Kebijakan store atmosfer Mini Market Bintang Timur di Sosok yang berupa eksterior meliputi mini market ini memiliki bangunan yang besar, papan nama yang jelas dan besar, pintu masuk yang luas agar konsumen tidak berdesakan, halaman yang luas agar dapat menjadi tempat parkir bagi kendaraan konsumen, desain tata letak yang bagus, lantai atau halaman mini market rapi dan bersih sehingga membuat konsumen nyaman berbelanja. b. Interior Penataan interior pada suatu pusat perbelanjaan sangat penting karena perancangan interior yang cermat dan bagus dapat menciptakan suatu image, citra, dan kesan positif dari perusahaan kepada konsumen dan berdampak juga pada laba potensial. Kebijakan store atsmosfer Mini Market Bintang Timur di Sosok berupa interior meliputi pengaturan cahaya dalam toko untuk menyorot barangbarang yang dijual sehingga memberikan suatu kesan, kebersihan dalam toko, penyusunan produk yang akan dijual di rak dilakukan dengan rapi, pemutaran musik di dalam toko untuk menciptakan suasana yang nyaman dalam berbelanja, aroma/wangi-wangian, pengelompokan barang dagangan, desain ruangan, dan pemberian label harga pada produk yang dijual. Penataan interior yang tepat juga memudahkan konsumen dalam berbelanja dan berkeliling di dalamnya. c. Pramuniaga Pramuniaga atau karyawan adalah ujung tombak usaha jasa yang berkualitas akan menunjang suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan konsumennya. dan harus mempunyai kemampuan dalam melayani dan memberikan pelayanan yang baik, ramah kepada pelanggan dalam menangani keluhan berdasarkan prosedur yang ada, kemampuan melakukan penjualan, dan memiliki pengetahuan tentang barang yang dijual akan membuat pramuniaga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pada konsumen dan membedakan perusahaan dari pesaingnya. 745

TABEL REKAPITULASI NILAI No Keterangan Total A Eksterior 1 Papan nama Mini Market Bintang Timur terlihat jelas. 4,17 2 Mini Market Bintang Timur memiliki bangunan luar yang menarik. 3,92 3 Pintu masuk di Mini Market Bintang Timur luas. 4,09 4 Tempat parkir Mini Market Bintang Timur luas dan aman. 3,86 5 Desain Mini Market Bintang Timur yang menarik. 3,83 6 Halaman Mini Market Bintang Timur bersih. 3,75 B Interior 7 Pengaturan cahaya ruangan Mini Market Bintang Timur sangat baik. 4,23 8 Kebersihan pada Mini Market Bintang Timur sangat baik. 3,96 9 Menyediakan produk dengan label harga yang terlihat jelas. 4,08 10 Barang pajangan rak di Mini Market Bintang Timur sangat baik. 4,91 11 Desain ruangan dalam Mini Market Bintang Timur sangat baik. 3,99 12 Pemutaran musik menciptakan suasana yang menyenangkan dalam berbelanja. 4,45 13 Pengelompokan barang di Mini Market rapi. 3,92 C Pramuniaga 14 Pegawai yang ramah. 3,95 15 Pegawai yang siap membantu. 3,90 16 Pegawai mampu memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen. 3,86 17 Menyediakan pelayanan yang memuaskan. 3,91 18 Pramuniaga yang cekatan dan siap melayani keluhan pelanggan. 3,89 D Keputusan Pembeli 19 Jenis produk yang dijual lengkap sehingga saya tertarik untuk berbelanja. 5,04 20 Saya menarik berbelanja karena terletak dilokasi/lingkungan strategis. 3,55 21 Saya menarik untuk membeli dikarenakan kualitas barang terjamin. 3,85 22 Penataan barang di rak yang rapi dan menarik pelanggan untuk berbelanja. 4,38 23 Barang dagangan tersedia aneka jenis sehingga membuat saya mau membeli. 3,83 24 Saya senang berbelanja karena karyawan yang bersahabat dan ramah. 3,77 25 Saya tertarik untuk membeli karena saya merasa aman ketika menyimpan kendaraan dan barang. 3,86 Sumber: Data olahan, 2014 PENUTUP Kebijakan store atmosfer yang pada Mini Market Bintang Timur di Sosok pada variabel eksterior meliputi kejelasan papan nama, kemenarikan bangunan luar, pintu masuk yang luas, tempat parkir yang luas dan aman, desain mini market yang 746

menarik, dan halaman yang bersih. Pada variabel interior meliputi pengaturan cahaya ruangan yang sangat baik, kebersihan mini market yang terjaga, produk dengan label harga yang terlihat jelas, barang pajangan di rak yang rapi, desain ruangan yang baik, suasana berbelanja yang menyenangkan dan pengelompokan barang yang rapi. Pada variabel pramuniaga meliputi keramahan pegawai, kesigapan pegawai membantu dan kemampuan pegawai dalam memberikan informasi. Setelah melakukan penelitian dan memberikan kesimpulan atas hasil penelitian, maka saran yang dapat penulis berikan yaitu Mini Market Bintang Timur di Sosok perlu memperhatikan beberapa indikator yang kinerjanya belum dioptimalkan, terutama pada indikator kebersihan mini market yang berdasarkan tanggapan responden masih belum begitu optimal. Sedangkan indikator-indikator yang sudah baik perlu dioptimalkan sebaik mungkin agar kepuasan konsumen juga menjadi optimal dan menciptakan loyalitas. DAFTAR PUSTAKA Ma ruf, Hendri. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2006. Sopiah dan Syihabudhin. Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Andi, 2008. Utami, Cristini Widya. Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Sunyono, Danang. Metode dan Intrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: CAPS, 2013. Sujana, Asep, ST. Paradiqmu Baru Dalam Manajemen Ritel Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. 747