BUDI PRASETYO, SH., MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BUDI PRASETYO, SH., MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PENGERTIAN Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. 2

BAB JUDUL XI BADAN USAHA ORMAS I KETENTUAN UMUM XII PEMBERDAYAAN ORMAS II ASAS, CIRI, DAN SIFAT XIII ORMAS YANG DIDIRIKAN WNA III TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP XIV PENGAWASAN IV PENDIRIAN ORMAS XV PENYELESAIAN SENGKETA ORGANISASI V PENDAFTARAN XVI LARANGAN VI HAK DAN KEWAJIBAN XVII SANKSI VII ORGANISASI, KEDUDUKAN, DAN KEPENGURUSAN XVII I KETENTUAN PERALIHAN VIII KEANGGOTAAN XIX KETENTUAN PENUTUP IX AD DAN ART ORMAS STRUKTUR UU ORMAS X KEUANGAN 3

ASAS, CIRI, SIFAT ASAS tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 CIRI ormas dapat mencantumkan ciri tertentu yang mencerminkan kehendak dan cita-cita Ormas yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 SIFAT sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, dan demokratis 4

Partai Politik Organisasi Masyarakat Sipil /Organisasi Non Pemerintah Organisasi Kemasyarakatan Koperasi Swasta 5

Rehabilitasi Sosial Pemerintah Pusat UU 23 TAHUN 2014 Lampiran Rehabilitasi bekas korban penyalahgunaan NAPZA, orang dengan HIV/ AIDS Pemerintah Provinsi Rehabilitasi sosial bukan/tidak termasuk bekas korban penyalahgunaan NAPZA, orang dengan HIV/ AIDS yang memerlukan rehabilitasi pada panti Pemerintah Kab/Kota Rehabilitasi sosial bukan/tidak termasuk bekas korban penyalahgunaan NAPZA dan orang dengan HIV/ AIDS yang tidak memerlukan rehabilitasi pada panti, dan rehabilitasi anak yang berhadapan dengan hukum

Strategi Pembiayaan Organisasi Masyarakat Sipil Pemerintah Strategi Pembiayaan OMS Pemerintah Daerah Perorangan Masyarakat Kelompok Badan Hukum

Sumber Pembiayaan OMS Kemenkes APBN Kemensos Lain-lain Sumber Pembiayaan OMS APBD Pemprov/Kab/Kota Hibah, program Pemberdayaan OMS bidang HIV/AIDS Perorangan Dana Publik (Masyarakat) Kelompok/Ormas Badan Hukum Swasta Yayasan Perkumpulan

FASILITASI KEBIJAKAN peraturan per-uu-an yg mendukung pemberdayaan ormas PEMBERDAYAAN PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN penguatan manajemen org. penyediaan data & informasi pengembangan kemitraan dukungan keahlian, program, & pendampingan penguatan kepemimpinan & kaderisasi pemberian penghargaan penelitian & pengembangan PENINGKATAN KUALITAS SDM pendidikan & pelatihan pemagangan kursus 9

Upaya Kemendagri dalam fasilitasi penanganan HIV/AIDS SE MENDAGRI NO. 331.1/2803/SJ TANGGAL 24 JULI 2012 TTG PENINGKATAN PERAN POL PP DALAM PENANGGULANGAN HIV/AIDS SE MENDAGRI 460/916/SJ TANGGAL 22 FEBRUARI 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN MASALAH SOSIAL KEMASYARAKATAN PERMENDAGRI 21 TAHUN 2013 TTG FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PERMENDAGRI NO. 52 TAHUN 2015 TTG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TH 2016 AMANAT: Gubernur dan Bupat/walikota selaku Pembina Sat Pol PP di daerah meningkatkan peran Pol PP dalam penanggulangan HIV/AIDS dan menyusun program berkesinambunga n melalui APBD KOORDINASI INTENSIF DAN SINEGRIS SERTA MENYIAPKAN ANGGARAN DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN MENDORONG TERCIPTANYA KETAHANAN MASY. MELALUI PENGUATAN NILAI AGAMA DAN NILAI SOSBUD TINGKATKAN KAPASITAS APARATUR YG BIDANGI KESBANGPOL MENGEFEKTIFKAN DAN MENINGKATKAN UPAYA KOORDINASI FORUM-FORUM DI DAERAH DORONG PERAN SERTA MAJELIS AGAMA, TOKOH AGAMA, TOKOH MASYARAKAT DAN ORMAS DALAM PENANAMAN NILAI KEAGAMAAN DAN PENGUATAN MORAL, NORMA DAN ETIKA SOSIAL MENDORONG PERAN SERTA MASY. DAN MENINGKATKAN KESADARAN MASY. SERTA MENDORONG KERJASAMA MASY. DENGAN ORMAS AMANAT: MEMBUAT PERDA NARKOTIKA TINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA MELAKUKAN KEMITRAAN DENGAN ORMAS, SWASTA, PERGURUAN TINGGI, SUKARELAWAN, PERORANGAN, DAN BADAN HUKUM MELIBATKAN FORUM MENYUSUN PROGRAM DAN KEGIATAN PENCEGAHAN SALAH SATU AMANAT DALAM PENYUSUNAN APBD 2016 MEMPERHATIKAN: PROGRAM NAWACITA PENURUNAN PREVALENSI PENYALAHGUNA NARKOTIKA MELAKUKAN PENANGANAN DAN PEMBUATAN PROGRAM PENCEGAHAN NARKOTIKA

BEBERAPA PERDA YANG TELAH DIBUAT DALAM RANGKA UPAYA PENANGANAN PENYAKIT MASYARAKAT Peraturan Daerah provinsi Sumatera Barat No. 11/2001 Tentang Pemberantasan dan Pencegahan Maksiat; Perda Propinsi Jawa Tengah Nomor 11 tahun 2013 tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit di Propinsi Jawa; Perda buleleng no 7 tahun 2009 tentang penanggulangan pelacuran; Perda Kota Sambas Nomor 3 Tahun 2004 tentang Larangan Pelacuran dan Pornografi; Perda Kota Medan No. 6 Tahun 2003 tentang Larangan Gelandangan dan Pengemisan Serta Praktek Susila; Perda Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan Hiv dan Aids; Perda Provinsi Kalimantan Barat Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Hiv dan Aids di Provinsi Kalimantan Barat (pencegahan penularan hiv dan aids melalui pecandu narkoba); Perda Provinsi Kepulauan Riau Nomor 3 tahun 2013 Tentang Sistem Kesehatan Provinsi; Perda Provinsi Papua Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv Dan Aids.

Kementerian Dalam Negeri dapat melakukan Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam rangka HIV/AIDS Pasal 8 UU 23 tahun 2014

K TERIMA KASIH