BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk yang sering diproduksi adalah brosur, label kemasan, dan hang tag.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

PENDAHULUAN. jalan, alat alat pertanian dan perkebunan, Stone / Coal Crusher Plant & Mobile,

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Percetakan Teratai

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk pertumbuhan perusahaan.menurutkrismiaji (2002), kesalahan

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditekankan pada pembuatan mold serta beberapa pekerjaan pendukung yakni

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Pemerintah, melalui

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan kuliah di jurusan DIII Komputer Grafis dan Cetak. Tidak hanya ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini perkembangan di era globalisasi sudah semakin maju, banyak

ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA

BAB III ANALISIS SISTEM. bidang usaha industri kue. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia grafika mempunyai ilmu yang sangat luas dalam aplikasi cetak, kebutuhan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan

langsung Biaya Tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Burhan Foam merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi era pasar bebas yang disebabkan oleh globalisasi, maka setiap

Pertemuan II 9/18/2012. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Status awal: A = U + M

PENENTUAN ALOKASI BIAYA BERSAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PRODUK PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN DUTA GRAPHIA OLEH Puteri Ekasari

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimum bagi. pengendalian biaya yang merupakan faktor intern perusahaan.

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PRODUK BATAKO DI CV.

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun Saat ini CV. Dwi

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING

Perencanaan. Pemodelan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berproduksi di daerah Jl. H. Dogol No. 103 B. Duren Sawit - Jakarta timur.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Langkah Pemecahan Masalah. Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk

BAB III. Metode Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka perlu dibuat suatu prosedur penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga Standar Pada CV. Lintas Nusa Surabaya. Gambar 3.1 merupakan gambaran singkat prosedur pada penelitian ini. Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Penentuan Harga Pokok Produksi Standar 22

23 3.1.1 Identifikasi Masalah CV. Lintas Nusa adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan offset. Perusahaan akan memproduksi jika ada pesanan dari pelanggan. Dalam proses produksi, pesanan setiap jenis produk yang dipesan oleh pelanggan memiliki keunikan tersendiri dengan produk yang dipesan oleh pelanggan lain. Saat ini kondisi di perusahaan belum ada mekanisme sistem yang dapat menghitung harga pokok produksi pesanan pelanggan. Dalam menentukan harga pokok produksi tersebut perusahaan menghitung berdasarkan perkiraan, dimana perkiraan tersebut yaitu perhitungan mengenai biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Perhitungan biaya bahan baku diantaranya yaitu perhitungan perkiraan berapa kertas yang akan dibutuhkan untuk pesanan pelanggan, jenis kertas apa yang dibutuhkan, berapa ukurannya, yang nantinya akan membutuhkan berapa plat, tinta yang digunakan untuk mencetak, dan finishing yang termasuk penjilidan dan pengiriman. Untuk tenaga kerja langsung perhitungannya yaitu diperkirakan untuk membuat suatu pesanan pelanggan akan membutuhkan tenaga kerja apa saja dan berapa lama mereka akan selesai mengerjakan suatu pesanan pelanggan. Untuk biaya overhead, perusahaan belum memperhitungkannya ke dalam perhitungan harga pokok produksi. Padahal dari biaya overhead tersebut, terdapat banyak biaya yang seharusnya masuk dalam perhitungan harga pokok produksi, diantaranya yaitu tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat dihitung secara signifikan. Akibatnya perusahaan sulit mengetahui nilai keuntungan pasti yang didapatkan dari suatu pemesanan produk secara tepat karena cara perhitungan yang digunakan tidak dapat menghasilkan harga pokok yang tepat karena tidak adanya dasar biaya perhitungan yang jelas.

24 Hal ini berdampak pada harga jual yang ditawarkan kepada pelanggan yang penentuan harga jualnya diatas harga standar dan dampaknya perusahaan mengalami ketidakstabilan laba. Berdasarkan uraian, kendala pada perusahaan yaitu belum adanya biaya yang masuk dalam perhitungan yaitu biaya overhead karena di perusahaan belum menggunakan metode dalam menghitung harga pokok produksi. Sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui laba dengan tepat. Maka diperlukan suatu cara perhitungan dalam menentukan harga pokok produksi dengan berdasarkan pada harga standar untuk mendapatkan harga pokok produksi yang lebih tepat, dengan rumus penentuan harga pokok produksi standar yaitu penjumlahan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dimana rumusnya dapat dilihat pada rumus (2.1) Harga pokok produksi standar akan mengidentifikasi komponen biaya dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Dan komponen biaya tersebut akan dihitung harga standarnya. Komponen biaya dan harga standar tersebut akan digunakan untuk menentukan harga pokok produksi standar. Sehingga nantinya perusahaan dapat menggunakan harga pokok produksi standar sebagai salah satu dasar dalam penentuan harga jual dan perusahaan juga dapat mengetahui laba dengan tepat karena adanya dasar biaya yang jelas. 3.1.2 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan kepada perusahaan menggunakan beberapa tahap diantaranya yaitu wawancara, observasi dan dokumen perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara, sedangkan pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan data sekunder.

25 A. Wawancara Wawancara dilakukan kepada pimpinan dari CV. Lintas Nusa, untuk menggali informasi mengenai kebutuhan sistem sehingga nantinya dapat memberikan solusi dalam memecahkan masalah di perusahaan. Dan juga mengenai perhitungan harga pokok produksi yang selama ini digunakan oleh CV. Lintas Nusa. B. Observasi Tahap kedua yang dilakukan adalah observasi. Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membangun sistem. Table 3.1 Tahap observasi Tahap Observasi Bagian yang di observasi Data yang didapat Observasi 1 Bagian Administrasi I Data pesanan pelanggan Data penjualan Bagian Administrasi II Data penjualan Observasi 2 Bagian Administrasi III Data Tenaga Kerja II Bagian Administrasi I Data Tenaga Kerja I Observasi 3 Pimpinan Data bahan baku kertas Bagian Administrasi II Bagian Administrasi IV Data bahan baku tinta Data bahan baku plat Table 3.1 Tahap observasi (lanjutan) Tahap Observasi Bagian yang di observasi Data yang didapat Observasi 4 Pimpinan Data bahan baku tinta

26 Tenaga kerja cetak Pimpinan Data bahan baku tinta Data peralatan produksi untuk biaya listrik Observasi 5 Bagian Administrasi IV Data tenaga kerja Data peralatan produksi untuk biaya listrik Tabel 3.1 merupakan tahap observasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yang dilakukan diantaranya yaitu melihat kondisi keuangan perusahaan, apakah dengan masalah yang ada apakah perusahaan layak untuk dijadikan tempat dalam mengerjakan Tugas Akhir yang sesuai dengan standar. Sumber data sekunder yang dilakukan adalah mengenai cara perhitungan harga pokok produksi yang selama ini dilakukan, mengenai jam kerja di perusahaan, dan juga mengenai data bahan baku yang digunakan selama produksi berlangsung. C. Dokumen Perusahaan Dokumen perusahaan adalah data-data real dari perusahaan yang digunakan untuk keperluan dalam membangun sistem, diantaranya yaitu: a. Data pesanan pelanggan b. Data omset penjualan perbulan c. Data biaya listrik per bulan

27 3.2 Desain dan Analisis Pengembangan Model Dari hasil observasi dan wawancara yang didapat, pada tahap pertama didapatkan informasi mengenai cara perhitungan harga pokok produksi yang pada saat ini diterapkan di perusahaan. Informasi ini berguna untuk mengetahui dan menganalisis masalah yang berdampak pada keuangan di perusahaan sehingga dilakukan cara perhitungan penentuan harga pokok produksi berdasarkan harga standar yang nantinya dapat memberikan solusi terhadap masalah di perusahaan. Dan pada tahap pertama ini juga didapatkan informasi mengenai data pesanan pelanggan dan data penjualan. Informasi ini berguna untuk mengetahui apakah terdapat dampak dari perhitungan harga pokok produksi di perusahaan terhadap data pesanan pelanggan dan terhadap omset yang didapat perusahaan setiap bulannya. Pada tahap kedua didapatkan informasi mengenai data tenaga kerja. Informasi ini berguna untu mengetahui gaji dari tenaga kerja, yaitu tenaga kerja yang langsung atau pun tenaga kerja yang tidak langsung. Dan juga mengenai kegiatan operasional yang dikerjakan oleh masing-masing tenaga kerja. Pada tahap ketiga didapatkan informasi mengenai data bahan baku. Informasi ini berguna untuk mengetahui bahan baku apa saja yang dipakai untuk memproduksi pesanan pelanggan dan juga beserta detail ukuran, tebal, jenis, warna, yaitu bahan baku kertas, tinta dan plat. Pada tahap keempat didapatkan informasi mengenai data bahan baku tinta dan peralatan yang dipakai untuk memproduksi pesanan pelanggan. Bahan baku tinta termasuk salah satu bahan baku yang paling sulit diteliti dibandingkan bahan

28 baku yang lain, maka dari itu bahan baku tinta kembali diteliti yang berguna untuk perhitungan harga pokok produksi standar. Peralatan yang diteliti adalah peralatan yang dipakai untuk memproduksi pesanan pelanggan. Informasi ini berguna untuk perhitungan biaya listrik dalam biaya overhead pabrik. Dalam perhitungan ini juga harus diteliti mengenai kwh setiap peralatan untuk menghitung biaya listrik yang dikeluarkan untuk masing-masing peralatan. Pada tahap kelima didapatkan informasi mengenai data tenaga kerja dan data peralatan. Data tenaga kerja yang diteliti ini yaitu mengenai data jam kerja dari tenaga kerja langsung maupun tenaga kerja yang tidak langsung. Informasi data peralatan untuk mengetahui data peralatan apa saja yang digunakan untuk memproduksi pesanan pelanggan selain mesin dan komputer. Dari obervasi dan wawancara tersebut dapat membantu dalam penentuan harga pokok produksi standar dengan desain pengembangan model sebagai berikut: Gambar 3.2 Tahapan proses penentuan harga pokok produksi standar berdasarkan harga standar di CV. Lintas Nusa Dari gambar 3.2 dapat diketahui gambaran umum dalam proses penentuan harga pokok produksi berdasarkan harga standar. Berikut ini merupakan langkahlangkahnya, yaitu:

29 1. Penentuan komponen biaya 2. Penentuan harga standar dari setiap komponen biaya 3. Pembuatan model worksheet untuk menentukan harga pokok produksi standar Berikut ini merupakan penjelasan dari langkah-langkah penentuan harga pokok produksi standar adalah sebagai berikut: 3.2.1 Penentuan Komponen Biaya Gambar 3.3 Tahapan proses penentuan komponen biaya Penentuan komponen biaya merupakan tahap pertama dari penentuan harga pokok produksi standar. Tahap penentuan komponen biaya pada tabel 3.3 dilakukan untuk mengidentifikasi biaya-biaya apa saja yang termasuk dalam komponen biaya dalam perhitungan harga pokok produksi standar. Terdapat 2 (dua) tahap proses dalam penentuan komponen biaya yaitu: a. Pengidentifikasian data biaya Proses identifikasi data biaya yaitu dari proses identifikasi biaya dari datadata yang ada di perusahaan. Biaya-biaya yang diidentifikasi diantaranya yaitu

30 biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang terdapat pada gambar 3.3. Terdapat 4 (empat) tahap dalam yaitu: 1) Identifikasi daftar kegiatan operasional perusahaan Data ini digunakan untuk mengidentifikasi daftar kegiatan operasional produksi yang ada di perusahaan. 2) Identifikasi data biaya bahan baku Data ini digunakan untuk mengidentifikasi data biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi pesanan pelanggan. 3) Identifikasi data biaya tenaga kerja langsung Data ini digunakan untuk mengidentifikasi data tenaga kerja yang melakukan produksi pesanan pelanggan. 4) Identifikasi data biaya overhead pabrik Data ini digunakan untuk mengidentifikasi data-data selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, biaya apa saja yang termasuk dalam proses produksi pelanggan. b. Pengidentifikasian item biaya Setelah ditentukan data biayanya, maka tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasikan item biaya. Pengidentifikasian item biaya ini yaitu menentukan detail dari setiap item biaya. Item biaya beserta detailnya inilah yang dinamakan output komponen biaya.

31 Terdapat 3 (tiga) tahap dalam penentuan komponen biaya yaitu: 1) Mengidentifikasikan item biaya bahan baku Dari data biaya lalu ditentukan item biaya bahan baku yaitu mengenai macam jenis, ukuran, harga, dan tebal. Jenis bahan baku beserta detailnya inilah yang dinamakan komponen biaya bahan baku. 2) Mengidentifikasikan item biaya tenaga kerja langsung Pengidentifikasian item biaya tenaga kerja langsung ditentukan berdasarkan data kegiatan produksi, agar mempermudah dalam penentuan harga standar. Identifikasi data yaitu menentukan tenaga kerja apa saja berdasarkan kegiatan operasional produksi di perusahaan. 3) Mengidentifikasikan item biaya overhead pabrik Item biaya listik dan biaya tenaga kerja diidentifikasi berdasarkan kegiatan operasional. Item biaya listrik mengenai apa saja peralatan yang termasuk dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu mengenai tenaga kerja apa saja yang diperlukan dalam membantu penyelesaian pesanan pelanggan dan bukan dalam proses produksi. Untuk dapat menentukan komponen biaya, diperlukan data dari dokumen perusahaan diantaranya yaitu data biaya bahan baku, data biaya tenaga kerja langsung, dan data biaya overhead pabrik. Dari data tersebut ditentukan terlebih dahulu data kegiatan operasional produksi di perusahaan, karena penentuan komponen biaya dan harga standar berdasarkan kegiatan operasional produksi yang berlangsung.

32 Fungsi dari data kegiatan operasional produksi yaitu dapat mempermudah penentuan harga pokok produksi standar. Karena dalam proses produksi setiap pesanan tidak selalu sama, dapat melewati proses produksi yang berbeda-berbeda. Setelah diketahui kegiatan operasional produksi maka dapat diidentifikasi data biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Untuk penentuan komponen biaya bahan baku, pengidentifikasian data biayanya tidak berdasarkan kegiatan operasional produksi dan dapat langsung diidentifikasi. 3.2.2 Penentuan Harga Standar Dari Setiap Komponen Biaya Gambar 3.4 Tahapan proses penentuan harga standar Penentuan harga standar merupakan tahap kedua dari penentuan harga pokok produksi standar. Langkah ini dilakukan dengan menentukan harga standar dari masing-masing komponen biaya yang telah ditentukan pada proses sebelumnya. Dalam penentuannya, diterapkan rumus-rumus untuk dapat mencapai harga standar.

33 Terdapat 4 (tahap) dalam penentuan harga standar yaitu: a. Penentuan harga standar biaya bahan baku Penentuan harga standar biaya bahan baku adalah menentukan harga standar, yaitu harga untuk acuan untuk menghitung harga pokok bahan baku dari produksi pesanan pelanggan yang akan dilakukan. Penentuan ini untuk masing-masing bahan baku, yaitu bahan baku kertas, tinta, dan plat. b. Penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung Penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung adalah menentukan harga standar, yaitu harga untuk acuan untuk menentukan tenaga kerja apa saja dan berapa lama produksi dari pesanan pelanggan yang akan dilakukan. c. Penentuan harga standar biaya overhead pabrik Penentuan harga standar biaya overhead pabrik adalah menentukan harga standar, yaitu harga untuk acuan untuk menentukan biaya-biaya signifikan apa saja selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang termasuk dalam proses produksi. Biaya overhead pabrik yang termasuk yaitu biaya listrik dan biaya tenaga kerja tidak langsung.

34 3.2.3 Pembuatan Model Worksheet Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi Standar Gambar 3.5 Tahapan proses pembuatan model worksheet untuk menentukan harga pokok produksi standar Pembuatan model worksheet merupakan langkah terakhir dalam penentuan harga pokok produksi standar. Dari penentuan komponen biaya dan penentuan harga standar maka telah dapat dibuat model worksheet dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan harga pokok produksi standar. Untuk menentukan harga pokok produksi standar dapat digunakan rumus penentuan harga pokok produksi standar (2.1). Harga pokok produksi standar dalah jumlah dari biaya standar kertas, biaya standar tinta, biaya standar plat, biaya standar tenaga kerja langsung, biaya standar listrik dan biaya standar tenaga kerja tidak langsung.

35 Tabel 3.2 Tahapan dalam menentukan harga pokok produksi standar No. Kegiatan Data yang diperlukan Hasil yang didapat 1. Membuat komponen biaya bahan baku 2. Membuat komponen biaya tenaga kerja langsung 3. Membuat komponen biaya overhead pabrik 1. Menentukan harga standar biaya bahan baku 2. Menentukan harga standar biaya tenaga kerja langsung 1. Membuat model worksheet Tahap 1 Data biaya bahan baku Data biaya tenaga kerja langsung Data biaya overhead pabrik Tahap 2 Komponen biaya bahan baku Komponen biaya tenaga kerja langsung Tahap 3 - Komponen biaya bahan baku beserta harga standar - Komponen biaya tenaga kerja langsung beserta harga standarnya - Komponen biaya overhead pabrik beserta harga standarnya Komponen biaya bahan baku Komponen biaya tenaga kerja langsung Komponen biaya overhead pabrik Harga standar komponen biaya bahan baku Harga standar komponen biaya tenaga kerja langsung Harga pokok produksi standar 3.3 Uji Coba Perhitungan HPP Standar Uji coba perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan antara perhitungan harga pokok produksi dengan metode harga standar ini dan dengan perhitungan yang selama ini digunakan di perusahaan.

36 3.4 Penyusunan Laporan Tahap ini merupakan tahap penyusunan laporan dari dokumentasi proses awal hingga proses akhir dari penentuan harga pokok produksi berdasarkan harga standar di CV. Lintas Nusa yang sudah dikerjakan serta kesimpulan yang didapat dari proses-proses tersebut.