III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Indeks Kepuasan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

kamus Besar Bahasa Indonesia, survey didefinisikan sebagai teknik risert

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sipil Kota Medan, sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan kinerja

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB II METODE PENELITIAN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2017

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 05.1/SK-BP3KP/II/2016

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. sampai 20 Februari Alasan penulis melakukan penelitian di Puskesmas

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan fenomena di lapangan.

III. METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian membutuhkan langkah-langkah yang teratur dengan urutan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. mencoba meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Raya Puncak Km 83 simpang kawasan wisata Taman Safari Indonesia, Gambar 3.1 Lokasi Prioritas Hotel & Resort

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Suryabrata, 2009:76).

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Bungin (2005::

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

III. METODE PENELITIAN. peneliti ingin melakukan pengamatan langsung mengenai perilaku tidak

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

METODE PENELITIAN. analisis daya yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Teluk Belitung dan Kepala UPT Puskesmas Teluk Belitung. Dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM

Transkripsi:

52 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Indeks Kepuasan Masyarakat di Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro, maka tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data kuantitatif. Menurut Hadari Nawawi (2001) menjelaskan : Penelitian deskriptif adalah sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) berdasarkan faktafakta yang nampak sebagaimana adanya, yang tidak terbatas, pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi melihat analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Pada penelitian ini, peneliti menuturkan dan mendefinisikan data tentang Indeks Kepuasan Masyarakat di Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah untuk membatasi studi dan bidang kajian penelitian, karena tanpa adanya fokus penelitian, maka peneliti akan terjebak pada melimpahnya volume data yang diperoleh dilapangan,

53 Oleh karena itu fokus penelitian memiliki peranan yang sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan jalannya penelitian, melalui fokus penelitian, informasi yang diperoleh dari lokasi penelitian sesuai dengan konteks permasalahan yang akan diteliti. Indikator-indikator yang digunakan sebagai pengukuran mengacu pada Kepmen PAN Nomor: KEP/25/M.PAN/2004. Kepmen PAN Nomor: KEP/25/M.PAN/2004, ada 14 indikator dan 33 sub indikator. Berikut ini indikator dan sub indikator dalam penelitian ini : 1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan. Indikator ini dibagi menjadi 3 sub indikator, yaitu a. tingkat keterbukaan informasi mengenai prosedur pelayanan b. tingkat kejelasan alur dalam prosedur pelayanan c. tingkat kesederhanaan prosedur pelayanan 2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Indikator ini meliputi 3 sub indikator yaitu a. tingkat keterbukaan mengenai persyaratan pelayanan b. tingkat kemudahan dalam mengurus dan memenuhi persyaratanpelayanan c. tingkat kejelasan mengenai persyaratan pelayanan. 3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan, serta kewenangan dan tanggung jawab). Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu

54 a. tingkat kepastian mengenai identitas dan tanggung jawab petugas pelayanan b. tingkat kemudahan petugas pelayanan ditemui dan dihubungi. 4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu a. tingkat kredibilitas petugas pelayanan b. tingkat ketepatan waktu petugas dalam menyelesaikan suatu pelayanan 5. Tanggung jawab petugas pelayanan yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan. Indikator ini meliputi 3 sub indikator yaitu a. tingkat kejelasan tanggung jawab petugas pelayanan b. tingkat kepastian tanggung jawab petugas pelayanan c. tingkat keterbukaan tanggung jawab petugas pelayanan. 6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat. Indikator ini meliputi 3 sub indikator yaitu a. tingkat kemampuan fisik petugas b. tingkat kemampuan intlektual petugas c. tingkat kemampuan administrasi petugas. 7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu

55 a. tingkat ketepatan waktu proses pelayanan b. tingkat keterbukaan waktu penyelesaian pelayanan. 8. Keadilan dan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu a. tingkat kesamaan perlakuan dalam mendapatkan pelayanan b. tingkat kemerataan jangkauan atau cakupan dalam pelaksanaan pelayanan. 9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu : a. tingkat kesopanan dan keramahan petugas pelayanan b. tingkat penghormatan dan penghargaan antara petugas dengan masyarakat. 10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu: a. tingkat keterjangkauan biaya pelayanan oleh kemampuan masyarakat b. tingkat kewajaran antara biaya pelayanan dengan hasil pelayanan. 11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu:

56 a. tingkat kejelasan mengenai rincian biaya pelayanan b. tingkat keterbukaan mengenai rincian biaya pelayanan. 12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu: a. tingkat kejelasan jadwal pelayanan b. tingkat keandalan jadwal pelayanan. 13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan. Indikator ini meliputi 3 sub indikator yaitu: a. tingkat kebersihan dan kerapian lingkungan tempat pelayanan, b. tingkat ketersediaan fasilitas pendukung pelayanan, c. tingkat kelengkapan dan kemutahiran sarana dan prasarana pelayanan. 14. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resikoresiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan. Indikator ini meliputi 2 sub indikator yaitu: a. tingkat keamanan lingkungan tempat pelayanan, b. tingkat keamanan dalam penggunaan sarana dan prasarana pelayanan.

57 C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana objek penelitian dapat ditemukan. Lokasi penelitian ini tepatnya di Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Kota Metro yang berada di Jalan Ahmad Yani Kota Metro. Alasan akademis mengapa mengambil lokasi penelitian tersebut adalah berkaitan dengan mata kuliah Birokrasi Pemerintahan di Indonesia yang didalamnya belajar mengenai Reinventing Government yaitu pergeseran pemerintah untuk berfokus pada wirausaha baik dari segi birokrasi dan pelayanan. Alasan lain memilih lokasi penelitian pada Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro karena secara nyata dapat terlihat bahwa pelayanan Rumah Sakit secara langsung bersentuhan dengan masyarakat umum dan Rumah Sakit Ahmad Yani merupakan Rumah Sakit Daerah di Kota Metro.Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa sumber didapat bahwa ada ketidakpuasan masyarakat terhadap Pelayanan Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro. D. Jenis Data Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data yang akurat dan lengkap. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu: 1. Data Primer Data primer merupakan sumber dari penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (Umar, 2003). Sumber data primer diperoleh darikuesioner

58 yang disebarkan pasien yang dirawat atau penerima pelayanan Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau sumber data yang dicatat oleh pihak lain (Umar, 2003). Data sekunder dalam penelitian ini yaitu dapat berupa data-data yang berasal dari artikel-artikel dan karya ilmiah yang dipublikasikan di internet serta berbagai literatur yang mendukung permasalahan seperti buku, majalah, artikel dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun oleh peneliti yang kemudian diberikan kepada seluruh responden mengenai masalah yang berhubungan dengan penelitian (Prasetyo dkk., 2010). Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang terdiri dari item item pertanyaan secara terstruktur yang berkaitan dengan penelitian. Kuisioner yang dipergunakan adalah kuisioner tertutup yaitu daftar pertanyaan yang disertai alternatif jawaban. Kuisioner diambil untuk mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat di Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro.

59 2. Dokumentasi Teknik pengumpulan dokumentasi dalam penelitian ini berupa catatan, buku monografi kelurahan, data penduduk, literatur, jurnal atau skripsi, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, agenda dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan merupakan teknik bantu dalam pengumpulan data (Prasetyo dkk., 2010). F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam buku karangan Burhan Bungin (2008) adalah berasal dari kata bahasa Inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady (2008) populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas. Populasi dapat dikatakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006). Menurut Arikunto (2002) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat atau penerima pelayanan Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro. Jumlah pasien Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah

60 Sakit Ahmad Yani pada tanggal 20Mei 2013 berjumlah 3.251 pasien dari 5 ruangan rawat inap yang memiliki jumlah pasien terbanyak di Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Matro. Dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Jumlah Pasien Rumah Sakit Ahmad Yani Tahun 2013 No Ruang Januari Februari Maret Jumlah 1 R. Anak 250 263 226 739 2 R. Penyakit Dalam A 263 245 200 708 3 R. Penyakit Dalam B 259 230 204 693 4 R. Bedah 259 182 161 602 5 R. Bersalin 177 170 162 509 Jumlah 1208 1090 953 3251 Sumber : Prariset Mei 2013 2. Sampel Sugiyono (2006) menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling digunakan karena tidak seluruh pasien dapat dijadikan sampel. Berikut adalah teknik pengambilan populasi pasien (Data pasien di RS Ahmad Yani) menggunakan teknik purposive sampling (Sugiyono, 2006): n = N Ne 2 + 1

61 Keterangan: n = Banyaknya unit sample N = Banyaknya Populasi e = Taraf Nyata (0,10) 1 = Bilangan Konstanta Pada Penelitian ini populasi yang digunakan adalah populasi yang berdasarkan jumlah pasien di Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro yaitu 3.251 orang. Berikut adalah perhitungan sampel : N = 3.251 Populasi 3.251 merupakan jumlah pasien Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro. e = Ditetapkan 0,1 yaitu penyimpangan dalam pemakaian sampel sebesar 10% 1 = Bilangan Konstanta Demikian dapat diketahui besarnya sampel sebagai berikut : n = 3.251 (3.251).(0,1) 2 + 1 n = 3.251 32,51 + 1 n = 3.251 33,51 n = 97,015816 dibulatkan menjadi 98

62 Berdasarkan hasil perhitungan sampel, maka dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang akan diteliti pada pengambilan sampel secara purposive sampling dari populasi pasien Rumah Sakit Ahmad Yani sebanyak 98 sampel (orang). Setelah didapat sampel yang dibutuhkan, menurut Jalalludin Rahmat (1997 : 82) langkah yang kedua adalah menentukan sampel perkelompok atau peruangan dari 98 sampel yang telah didapat, yaitu dengan menggunakan rumus penentuan sampel agar sampel lebih proporsional. Rumus yang digunakan : Keterangan : Ni = Jumlah populasi dari masing-masing kelompok N n = Jumlah keseluruhan populasi = Jumlah sampel yang diambil Berdasarkan rumus pengambilan sampel kelompok di atas maka sampel kelompok dalam penelitian ini adalah : a. Ruang Anak 739 ni = x 98 3251 ni = 22,276838 dibulatkan menjadi 22

63 b. Ruang Penyakit Dalam A 708 ni = x 98 3251 ni = 21,342356 dibulatkan menjadi 21 c. Ruang Penyakit Dalam B 693 ni = x 98 3251 ni = 20,890188 dibulatkan menjadi 21 d. Ruang Bedah 602 ni = x 98 3251 ni = 18,147032 dibulatkan menjadi 18 e. Ruang Bersalin 509 ni = x 98 3251 ni = 15,343587 dibulatkan menjadi 16 Berdasarkan rumus pengambilan sampel, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 98 orang yang tersebar di 5 ruangan rawat inap Rumah sakit Ahmad Yani Kota Metro, yang dapat di lihat pada tabel 3 dibawah ini:

64 Tabel 2. Jumlah Sampel per Ruangan No. Ruangan Jumlah Sampel (Orang) 1 Ruang Anak 22 2 R. Penyakit Dalam A 21 3 R. Penyakit Dalam B 21 4 Ruang Bedah 18 5 Ruang Bersalin 16 Jumlah 98 Sumber : Data Diolah pada Mei 2013 Setelah masing-masing ruangan diperoleh jumlah sampel, maka untuk menentukan siapa-siapa (nama) konstituen yang menjadi sampel dalam penelitian ini digunakan sistem pengambilan acak distratifikasi (random sampling). Sampel digunakan satu orang tiap Pasien yang dirawat atau Penerima pelayanan rumah sakit dan sistem pengambilan sampel yang dilakukan adalah sistem undian untuk jumlah Pasien yang dsirawat atau Penerima layanan pada setiap Ruangan. G. Teknik Pengumpulan Responden a. Accidental Sampling Menurut Santoso dan Tjiptono (2001) accidental sampling (convienence sampling) adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses. Sedangkan menurut Sugiyono (2006) accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu sapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila

65 orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data sesuai kriteria utamanya. b. Simple Random Sampling Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Peluang yang dimiliki oleh setiap unit penelitian untuk dipilih sebagai sampel sebesar n/n, yakni ukuran sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi (Singarimbun dan Effendy, 1989). c. Purposive sampling Sampel Purposif (purposeful sampling). Teknik ini disebut juga judgemental sampling atau sampel pertimbangan bertujuan. Dasar penetuan sampelnya adalah tujuan penelitian. Sampel ini digunakan jika dalam upaya memperoleh data tentang fenomena atau masalah yang diteliti memerlukan sumber data yang memilki kualifikasi spesifik atau kriteria khusus berdasarkan penilaian tertentu, tingkat signifikansi tertentu. d. Sampel Bola Salju (Snowball) Memilih unit-unit yang mempunyai karakterisitik langka dan unit-unit tambahan yang ditunjukkan oleh responden sebelumnya. Keuntungannya ialah hanya digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Kelemahannya ialah keterwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat di sample yang sudah dipilih. Peneliti menggunakan teknik accidental sampling. menurut Sugiyono (2006) accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel

66 berdasarkan kebetulan, yaitu sapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data sesuai kriteria. Kriteria dalam penelitian ini adalah adalah pasien atau keluarga pasien di RSUD Jend, Ahmad Yani Kota Metro. H. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah dengan mengolah data tersebut. Teknik pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (Prasetyo dkk., 2010): 1. Editing Menurut Burhan Bungin (2008) editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Tahap editing adalah tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin keabsahannya (validitas) untuk kemudian dipersiapkan ketahap selanjutnya yaitu memeriksa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden. 2. Koding Tahap koding adalah tahap dimana jawaban dari responden diklasifikasikan menurut jenis pertanyaan untuk kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel kode atau buku kode. 3. Tabulating Tahap tabulasi adalah tahap mengelompokan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban-jawaban responden yang serupa. Melalui

67 tabulasi data akan tampak ringkas dan bersifat merangkum. Pada penelitian ini data-data yang telah diperoleh dari lapangan kemudian disusun kedalam bentuk tabel, sehingga pembaca dapat melihat dan memahaminya dengan mudah. 4. Intepretasi data Tahap interpretasi data yaitu tahap untuk memberikan penafsiran atau penjabaran dari data yang ada pada tabel untuk dicari maknanya yang lebih luas dengan menghubungkan jawaban dari responden dengan hasil yang lain, serta dari dokumentasi yang ada. I. Teknik Analisis Data Menurut Chris Manning dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995) analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan penggunaan tabel tunggal, yaitu metode yang dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner ke dalam kerangka tabel untuk menghitung frekuensi dan membuat persentase sebagai uraian mengenai hasil akhir penelitian. Tabel tunggal dipergunakan untuk menggambarkan jawaban responden terhadap Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Kota Metro. Sedangkan skala pengukuran yang digunakan ialah skala likert. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2010) skala likert digunakan untuk mengukur persepsi, pendapat,

68 sikap serta penilaian seseorang tentang fenomena sosial. Untuk melihat alternatif jawaban dan penentuan skor dalam metode Skala Likert dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Skor Metode Skala Likert No. Pernyataan dengan memilih jawaban Skor 1 Sangat setuju/sangat mendukung/sangat sulit/sangat percaya/sangat tahu 5 2 Setuju/Mendukung/Sulit/Percaya/Tahu 4 3 Kurang setuju/kurang mendukung/cukup sulit/kurang percaya/kurang tahu 3 4 Tidak setuju/tidak mendukung/tidak sulit/tidak percaya/tidak tahu 2 5 Sangat tidak setuju/sangat tidak mendukung/sangat tidak sulit/sangat tidak percaya/sangat tidak tahu 1 Sumber : Data Diolah Pada Desember 2012 Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan menentukan skor jawaban, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data menggunakan penghitungan rumus interval. Analisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif kemudian dijelaskan secara kualitatif. Perhitungan menggunakan rumus interval sebagai berikut : I = NT - NR K Keterangan : I = Interval nilai skor Nt = Nilai tertinggi Nr = Nilai terendah K = Kategori jawaban Sumber: Sutrisno Hadi (1998 : 421)

69 Selanjutnya untuk mengetahui persentase dari jawaban responden menggunakan rumus persentase berikut ini : Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi pada klasifikasi kategori yang bersangkutan N : Jumlah frekuensi dari seluruh klasifikasi/kategori Sumber: Soerjono Soekanto (2006 : 268) Selanjutnya untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama deengan rumus sebagai berikut (Muslim Pinang,2008) : Bobot nilai = Jumlah Bobot = 1 = 0,071 rata-rata tertimbang Jumlah Unsur 14 Perolehan nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus : Total dari Nilai Persepsi Per Unsur IKM = X Nilai Penimbang Total Unsur Yang Terisi

70 Interprestasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut : IKM Unit Pelayanan = Nilai IKM X 100 4 Tabel 4. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Nilai Interval Nilai Interval Konversi Mutu Kinerja Unit Persepsi IKM IKM Pelayanan Pelayanan 1 1,00 1,75 25 43,75 D Tidak baik 2 1,76 2,50 43,76 62,50 C Kurang baik 3 2,51 3,25 62,51 81,25 B Baik 4 3,26 4,00 81,26 100,00 A Sangat baik