strategi bisnis. Ketertarikan antara strategi sumber daya manusia dan strategi bisnis ini menjadi dasar bagi manajemen sumber daya manusia (Human

dokumen-dokumen yang mirip
Peran Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Jasa PT. X di Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

Gambar 1. 1 Pembagian Peran Asset Owner, Asset Manager dan Asset Operator (PT. PLN UPJB, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa maupun industri manufaktur, maka perusahaan harus mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setelah beberapa tahun kemudian atau di tahun 1970-an, fakta

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, menyebabkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEJIK TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Jasa PT. PJBS di Sidoarjo) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

BAB I PENDAHULUAN. piutang dagang perusahaan. Ada dua cara yang dilakukan untuk mengukur kefektifitasan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan salah satu perangkat penting dari sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1998 krisis ekonomi bangsa Indonesia mereda, bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk meningkatkan kinerja pegawai. Sistem teknologi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin berkembang pesat. Perusahaan harus memberikan produk berkelas

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan sehingga. tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi daya saing perusahaan. Hal tersebut, menegaskan bahwa perusahaan. yang kompeten dan profesional untuk menunjang performance

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tinggi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengakuan terhadap kemampuan intellectual capital dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard

Hal ini dapat terjadi karena sebagai perusahaan yang terus mengalami perubahan dan perkembangan, PT. PJBS mengatur strategi pengembangan SDM yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu menunjukan kinerja sebagai abdi negara dan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan saat ini sangat berperan dalam kemajuan negara dan. kemakmuran masyarakat. Perbankan di Indonesia pesat sekali

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja, serta teknologi informasi sudah menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai. atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995).

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi pada perusahaan di Indonesia dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan penambahan line up bisnis dibidang Pelayanan Jasa Operasi dan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, dibutuhkan manajemen perusahaan yang kompetitif untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. market sharenya, beberapa perusahaan menerapkan berbagai strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,

Salah satu faktor yang mempengaruhi variasi kinerja intellectual capital yang dilihat dari tata kelola perusahaan salah satunya adalah umur

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang mengelola atau

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolan sumber daya manusia yang baik akan berdampak besar bagi

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI )

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak negatif.(abdurrahman Fathoni:2006) sumber daya manusia mengacu pada kebijakan-kebijakan, praktik-praktik,

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan yang cepat, meningkatnya persaingan dan pertumbuhan perusahaan membuat pelanggan dan pemegang saham menuntut perusahaan dapat menyediakan layanan jasa dan produk yang inovatif. Agar dapat bersaing perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja, meningkatkan kualitas, membedakan produk dan layanan serta mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber daya terpenting perusahaan adalah sumber daya manusia. Pembahasan mengenai arti penting dan eksistensi manusia pada perusahaan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan yang terjadi dalam fondasi ekonomi masyarakat. Pada saat unsur sumber daya manusia masih belum terlalu diperhitungkan dalam bisnis, maka hanya sedikit perhatian yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka. Perhatian kepada sumber daya manusia mulai meningkat saat kemajuan teknologi dan globalisasi terbukti mampu mendorong terjadinya perubahan lanskap bisnis dari seller market menjadi buyer market. Perubahan lanskap ini menuntut setiap perusahaan untuk senantiasa dapat menyediakan produk atau layanan yang lebih baik dibandingkan dengan kompetitor, agar dapat memenuhi ekspektasi konsumen yang semakin spesifik dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Tuntutan ini dapat dipenuhi jika memiliki proses yang kapabel dan sumber daya manusia yang mumpuni yang mampu menjalankan proses tersebut dengan baik (Purnawanto, 2010:26). Untuk mempunyai sumber daya manusia yang mumpuni tersebut, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Kualitas sumber daya manusia dan strategi dalam mengelola sumber daya manusia dapat mempengaruhi hasil kinerja suatu perusahaan. Menurut Purwanto (2010:27) sebagai aset perusahaan yang berharga, sumber daya manusia merupakan bagian dari strategi bisnis. Agar dapat memberikan value yang maksimal, maka perlu ada keselarasan antara strategi sumber daya manusia dan

2 strategi bisnis. Ketertarikan antara strategi sumber daya manusia dan strategi bisnis ini menjadi dasar bagi manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management) menjadi manajemen sumber daya manusia stratejik. Manajemen sumber daya manusia dinilai berorientasi pada aktivitas, sedangkan manajemen sumber daya manusia stratejik (MSDM stratejik) dipandang lebih berorientasi pada hasil. Manajemen sumber daya manusia stratejik (MSDM Stratejik) berakar dari perencanaan tenaga kerja, MSDM stratejik menegaskan pentingnya manajemen yang efektif dari manusia sebagai sumber keunggulan kompetitif, yang mendorong untuk mengembangkan kerangka kerja menekankan peran stratejik dari fungsi sumber daya manusia (Bratton dan Jeff, 2012:45). Truss dan Gratton (1994) yang dikutip Chang dan Huang (2005) menegaskan bahwa terdapat keterkaitan antara fungsi sumber daya manusia dengan tujuan dan sasaran stratejik organisasi untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi untuk mendorong inovasi dan fleksibilitas. Manajemen sumber daya manusia stratejik sebagai sarana meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi. Asumsi yang mendasari sumber daya manusia stratejik adalah bahwa kinerja perusahaan dipengaruhi oleh serangkaian praktik manajemen sumber daya manusia. Asumsi tersebut didukung oleh bukti empiris (Arthur, 1994; Huselid, 1995; MacDuffie, 1995). Namun, masih menjadi pertanyaan, apakah sumber daya manusia stratejik menjamin hasil kinerja perusahaan yang positif, apa pengaruh berbagai tingkat pelaksanaan sumber daya manusia stratejik terhadap kinerja perusahaan. Sementara itu, yang lain mencatat bahwa efektivitas praktik manajemen sumber daya manusia tergantung pada konteks organisasi dan lingkungan yang spesifik (Meyer et al, 1993; Venkatraman, 1989). Sirait (2006:3) menyatakan bahwa sasaran yang ingin dicapai oleh manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi dari karyawan yang ada di organisasi. Melalui sejumlah kegiatan atau program yang disusun oleh manajer sumber daya manusia, mulai dari penarikan karyawan sampai dengan mereka diberhentikan dari organisasi, diharapkan karyawan tersebut dapat menyumbangkan waktu dan

3 tenaganya seoptimal mungkin demi pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang peran pelaksanaan manajemen sumber daya manusia dalam menciptakan dan mempertahankan kinerja organisasi dan keunggulan kompetitif harus dicapai melalui pengembangan teori lebih lanjut dan bukti empiris. PT. Pembangkitan Jawa Bali Services (PT. PJBS) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa O&M (operation and maintenance) pembangkitan listrik. Jasa O&M yang ditawarkan oleh PT. PJBS adalah PT. PJBS mengoperasikan pembangkit milik investor dan melakukan pemeliharaan unit pembangkit baik pemeliharaan yang bersifat preventive, predictive maupun corrective. PT. PJBS menjual jasa pengoperasian dan pemeliharaan pembangkitan tenaga listrik serta manajemen aset pembangkit listrik termasuk tata kelola pembangkit listrik. PT. PJBS berdiri pada tahun 2001, merupakan anak perusahaan salah satu perusahaan pembangkit tenaga listrik di Indonesia yang terkemuka dengan standar kelas dunia. Saat ini banyak pembangkit tenaga listrik yang baru, dan banyak dari mereka hanya investor dan tidak mempunyai keahlian dalam pengelolaan pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu, PT. PJBS yang sudah mempunyai keahlian dalam mengoperasikan dan memelihara pembangkit listrik serta tata kelola pembangkitan dan memiliki pengalaman yang cukup lama akan mempunyai peluang mendapatkan pasar tersebut. Namun, PT. PJBS bukanlah satu-satunya perusahaan yang menyediakan jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik. Banyak perusahaan lain yang juga berkompeten dalam bidang ini seperti unit bisnis pemeliharaan milik PT. Indonesia Power (Cogindo), PT. Alstom, Medco Energi dan lainnya. Adanya banyak pesaing dalam bidang penyedia jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik, PT. PJBS harus dapat memberikan nilai tambah yang dapat dijual kepada pelanggan. Sebagai perusahaan yang menjual jasa, hal ini berarti PT. PJBS harus mempunyai sumber daya manusia yang unggul. Dalam mendapatkan sumber daya manusia yang unggul, PT. PJBS memerlukan strategi pengelolaan sumber daya manusia. Namun untuk mengetahui apakah penerapan manajemen sumber daya manusia stratejik di PT. PJBS dapat mempengaruhi

4 kinerja perusahaan perlu dilakukan suatu pengujian. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian mengenai peran MSDM stratejik dalam kaitannya dengan pencapaian indikator kinerja perusahaan PT. PJBS. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kondisi sumber daya manusia stratejik PT. PJBS saat ini? 2. Bagaimana proses perubahan internal pada sumber daya manusia stratejik di dalam PT. PJBS? 3. Hambatan-hambatan apakah yang ditemui dalam pengembangan sumber daya manusia stratejik di PT. PJBS? 4. Bagaimana kesenjangan kompetensi yang terjadi saat ini di PT. PJBS dan pengaruh kualitas kompetensi SDM dalam menunjang MSDM stratejik? 5. Bagaimana sikap manajemen dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia stratejik dalam memajukan kepentingan PT. PJBS? 6. Bagaimana respon PT. PJBS terhadap pengembangan sumber daya manusia stratejik? 7. Bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh manajer terhadap sumber daya manusia stratejik pada PT. PJBS? 8. Bagaimana peran MSDM stratejik terhadap kinerja perusahaan di PT. PJBS? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok masalah yang tertera di atas maka tujuan pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis kondisi sumber daya manusia stratejik PT. PJBS saat ini.

5 2. Untuk mengetahui dan menganalisis proses perubahan internal yang disebabkan adanya perubahan dari lingkungan eksternal sumber daya manusia stratejik di dalam PT. PJBS. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis kesenjangan kompetensi yang terjadi saat ini di PT. PJBS dan pengaruh kualitas kompetensi SDM dalam menunjang MSDM stratejik. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang ditemui dalam pengembangan sumber daya manusia stratejik di PT. PJBS. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis sikap manajemen dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia stratejik dalam memajukan kepentingan PT. PJBS. 6. Untuk mengetahui dan menganalisis respon PT. PJBS terhadap pengembangan sumber daya manusia stratejik. 7. Untuk mengetahui dan menganalisis pendekatan yang dilakukan oleh manajer terhadap sumber daya manusia stratejik pada PT. PJBS. 8. Untuk mengetahui dan menganalisis peran MSDM stratejik terhadap kinerja perusahaan di PT. PJBS. 1.4. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh beberapa manfaat, sebagai berikut: 1. Manfaat Bagi Organisasi Dengan dilandasi konsep teori maka diharapkan penelitian ini dapat membantu PT. PJBS dalam mengkaji hubungan sumber daya manusia stratejik yang diterapkan dengan kinerja PT. PJBS. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan menambah wawasan peneliti dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kompetensi inti sebagai keunggulan kompetitif bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan.

6 3. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi pihak-pihak lain yang berminat untuk melaksanakan penelitian serupa di masa yang akan datang. 1.5. Batasan Penelitian Penelitian ini berfokus pada pencapaian kinerja perusahaan dan MSDM stratejik di PT. PJBS dalam usahanya mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki demi tercapainya visi dan misi perusahaan sebagai upaya membangun keunggulan bersaing perusahaan. Key Performance Indicator (KPI) yang digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini hanya lima yaitu: rasio operasi, return on equity, average collection period, human capital readiness dan organization capital readiness. Penelitian dilakukan di kantor pusat PT. PJBS.