04 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

dokumen-dokumen yang mirip
02 Pernyataan ini mengatur akuntansi waran bagi penerbit baik yang diterbitkan menyertai penerbitan Efek lain maupun yang diterbitkan tersendiri.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 51 AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 49 AKUNTANSI REKSA DANA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 52 MATA UANG PELAPORAN

03 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

01 Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi beserta pengungkapan transaksi anjak piutang baik bagi factor maupun bagi klien.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54 AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 47 AKUNTANSI TANAH

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI

Laporan Keuangan Konsolidasi

Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan dalam tahap Pengembangan

AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

b) transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan perusahaan.

04 Siklus transaksi Perusahaan Efek sangat singkat. Misalnya, transaksi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta selesai dalam waktu lima hari.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN

03 Pernyataan ini berlaku bagi setiap laporan keuangan perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 53 AKUNTANSI KOMPENSASI BERBASIS SAHAM

Akuntansi Dana Pensiun

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 35 AKUNTANSI PENDAPATAN JASA TELEKOMUNIKASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MODUL KE- 12 KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMI LIKAN (CONSOLIDATION CHANGE OF OWNERSHIP INTEREST)

AKUNTANSI ASURANSI JIWA PSAK No. 36

Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) DAFTAR ISI. PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) Paragraf

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERTEMUAN 7 & 8. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 AKTIVA TETAP DAN AKTIVA LAIN-LAIN

Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN

PERTEMUAN 11 PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

DAFTAR ISI. Paragraf. PERNYATAAN STANDAR PSAK No. AKUNTANSI KEUANGAN 56 PENDAHULUAN Tujuan IKATAN AKUNTANSI INDONESIA

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain

30 Juni 31 Desember

JUMLAH ASET LANCAR

BAB III Pelaporan Investasi Saham Perusahaan

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

AKUNTANSI INVESTASI

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI)

MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (REVISI 1998)

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

30 September 31 Desember Catatan

AKUNTANSI INVESTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 06 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

Perseroan : Organisasi dan Operasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha

Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi

AKUNTANSI PERPAJAKAN DAMPAK TAX AMNESTY TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK 70

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-35/PM/2003 TENTANG SAHAM BONUS KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/21/PBI/2001 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Pedoman Tugas Akhir AKL2


Pembelian Obligasi 1 Juni 2011 Investasi Jangka Pendek - Obligasi Piutang Bunga Obligasi Kas

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

JUMLAH AKTIVA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 REVISI (1998)

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

dasar hukum Tata cara pelaporan utang swasta luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak

PSAK 15 (revisi 2009) IAS 28: Investment in Associates. Dwi Martani

Laporan Keuangan Konsolidasi

Transkripsi:

0 PENDAHULUAN Tujuan 0 Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk perubahan nilai investasi perusahaan investor pada anak perusahaan/perusahaan asosiasi akibat adanya perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi, yang belum diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tentang Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi dan untuk investasi pada anak perusahaan, yang tidak diatur oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. tentang Laporan Keuangan Konsolidasi. Ruang Lingkup 0 Pernyataan ini hanya mengatur perlakuan akuntansi untuk perubahan nilai investasi perusahaan investor pada anak perusahaan/ perusahaan asosiasi akibat adanya perubahan ekuitas anak perusahaan/ perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara perusahaan investor dan anak perusahaan/perusahaan asosiasi. 0 Pernyataan ini tidak mengatur perlakuan akuntansi untuk perubahan nilai investasi perusahaan investor pada anak perusahaan/ perusahaan asosiasi akibat adanya perubahan ekuitas anak perusahaan/ perusahaan asosiasi yang berasal dari transaksi antara perusahaan investor dan anak perusahaan/perusahaan asosiasi. Definisi 0 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan dan aktiva tetap bukan investasi. 0.

0 Investor adalah perusahaan yang memiliki investasi dalam saham pada anak perusahaan dan atau perusahaan asosiasi. Anak perusahaan (subsidiary) adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan). Induk perusahaan (parent company) adalah perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan. Pengendalian (control) adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu perusahaan untuk memperoleh manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Perusahaan asosiasi adalah perusahaan investee yang perusahaan investornya mempunyai pengaruh signifikan dan perusahaan investee ini bukan merupakan anak perusahaan dan bukan merupakan joint venture dari perusahaan investornya. Pengaruh signifikan adalah wewenang untuk berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi perusahaan investee tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut. PENJELASAN 0 Transaksi yang mengubah ekuitas anak perusahaan/ perusahaan asosiasi antara lain: a) Transaksi yang mengubah persentase kepemilikan investor pada anak perusahaan/perusahaan asosiasi: ) Transaksi antara anak perusahaan/perusahaan asosiasi dengan investor: i. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi menjual saham tambahan kepada investor, ii. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi memperoleh kembali saham beredar yang dimiliki oleh investor. ) Transaksi antara anak perusahaan/perusahaan asosiasi dengan pihak ketiga (selain investor): 0.

0 i. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi menjual saham tambaham kepada pihak ketiga, ii. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi memperoleh kembali saham beredar yang dimiliki oleh pihak ketiga. b) Transaksi yang tidak mengubah persentase kepemilikan investor pada anak perusahaan/perusahaan asosiasi: anak perusahaan/perusahaan asosiasi melakukan revaluasi aktiva tetap sehingga muncul akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap. Pengakuan 0 Apabila nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan investor sesudah transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi berbeda dengan nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan investor sebelum transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi, maka perbedaan tersebut, oleh investor diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi. 0 Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui. 0 Pada hakekatnya, anak perusahaan/perusahaan asosiasi merupakan bagian perusahaan investor, karena itu perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang tidak berasal dari transaksi antara perusahaan investor dan anak perusahaan/perusahaan asosiasi juga diperlakukan sebagai perubahan ekuitas di perusahaan investor. Pengungkapan 0 Unsur-unsur utama akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi/Anak Perusahaan harus diungkapkan secara terpisah pada catatan atas laporan keuangan. 0.

0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 0 AKUNTANSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN ASOSIASI Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 0 terdiri dari paragraf 0-. Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 0-0. Pengakuan 0 Apabila nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan investor sesudah transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi lebih besar dari nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan investor sebelum transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi, maka perbedaan tersebut, oleh investor diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui. Pengungkapan Unsur-unsur utama akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi/Anak Perusahaan harus diungkapkan secara terpisah pada catatan atas laporan keuangan. Tanggal Berlaku Efektif Pernyataan ini efektif berlaku untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal Januari. Penerapan lebih dini sangat dianjurkan. 0.

0 LAMPIRAN CONTOH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN/ PERUSAHAAN ASOSIASI Lampiran berikut ini hanya suatu ilustrasi dan bukan merupakan bagian dari Pernyataan. Tujuan lampiran ini adalah untuk memberikan ilustrasi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 0 tentang Akuntansi Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi. Contoh : Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC 0.000 Aktiva Lainnya 0.000 0.000 0.000 00.000 Kewajiban 0.000 0.000 Modal Saham- Nominal Rp 0.000/Saham 00.000 00.000 Agio Saham 0.000 Saldo Laba 0.000 0.000 0.000 00.000 PT XYZ mempunyai investasi saham PT ABC sebesar 0% dari total saham beredar. Pada tanggal September X, PT ABC menjual.000 saham tambahan (selain 0.000 saham yang telah beredar) kepada pihak ketiga selain perusahaan investor dengan harga Rp.000,00 per saham. 0.

0 Penjualan saham tersebut dicatat oleh PT ABC dengan jurnal sebagai berikut: Kas/Piutang 0.000.000 Modal saham.000.000 Agio saham 0.000.000 [Kas/Piutang =.000 x Rp.000; Modal saham =.000 x Rp 0.000; dan Agio saham =.000 x (Rp.000 - Rp 0.000)] Oleh PT XYZ, penjualan saham oleh PT ABC tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Investasi pada PT ABC.000.000 Selisih transaksi ekuitas anak perusahaan.000.000 Perhitungan untuk penyesuaian akun Investasi pada PT ABC adalah sebagai berikut: Sebelum transaksi penjualan saham, jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari 0.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/0.000 = 0%. Nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sebelum transaksi penjualan adalah = 0% x (Rp 00.000.000 + Rp 0.000.000 + Rp 0.000.000)= Rp 0.000.000. Sesudah transaksi penjualan saham, jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/.000 = /%. Nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sesudah transaksi adalah = /% x (Rp.000.000 + Rp 0.000.000 + Rp 0.000.000)= Rp 0.000.000. Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan adalah sebesar = Rp 0.000.000 - Rp 0.000.000 = Rp.000.000. 0.

0 Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC 0.000 Aktiva Lainnya 0.000 0.000 0.000.000 Kewajiban 0.000 0.000 Modal Saham- Nominal Rp 0.000/Saham.000 00.000 Agio Saham 0.000 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan.000 Saldo Laba 0.000 0.000 0.000.000 Contoh Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC 0.000 Aktiva Lainnya 0.000 0.000 0.000 00.000 Kewajiban 0.000 0.000 Modal Saham- Nominal Rp 0.000/Saham 00.000 0.000 Agio Saham 0.000 Saldo Laba 0.000 0.000 0.000 00.000 0.

0 PT XYZ mempunyai investasi saham PT ABC sebesar 0% dari total saham beredar. Pada tanggal September X, PT ABC menjual.000 saham tambahan (selain 0.000 saham yang telah beredar) kepada pihak ketiga selain perusahaan investor dengan harga Rp..000,00 per. Penjualan saham tersebut dicatat oleh PT ABC dengan jurnal sebagai berikut: Kas/Piutang.000.000 Modal.000.000 Agio Saham 0.000.000 [Kas/Piutang =.000 x Rp.000; Modal saham =.000 x Rp 0.000; dan Agio saham =.000 x (Rp.000-Rp 0.000)] Oleh PT XYZ, penjualan saham oleh PT ABC tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Saldo laba.. Investasi pada PT ABC.. Perhitungan untuk penyesuaian akun Investasi pada PT ABC adalah sebagai berikut: Sebelum transaksi penjualan saham, jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari 0.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/0.000 = 0%. Nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sebelum transaksi penjualan adalah = 0% X (Rp 00.000.000 + Rp 0.000000 + Rp 0.000.000) = Rp 0.000.000. Sesudah transaksi penjualan saham jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/.000 = /%. Nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sesudah transaksi adalah = /% x (Rp.000.000 + Rp 0.000.000 + Rp 0.000.000) = Rp... 0.

0 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan adalah sebesar = Rp.. - Rp 0.000.000 = (Rp..). Oleh karena saldo akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan adalah nol maka penyesuaian akun Investasi pada PT ABC diakui sebagai pengurang akun Saldo Laba. Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC. Aktiva Lainnya 0.000 0.000 0.000. Kewajiban 0.000 0.000 Modal Saham - Nominal Rp0.000/Saham.000 00.000 Agio Saham 0.000 Saldo Laba 0.000. 0.000. 0.

0 Contoh : Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC 0.000 Aktiva Lainnya 0.000 0.000 0.000 00.000 Kewajiban 0.000 0.000 Modal Saham- Nominal Rp0.000/Saham 00.000 00.000 Agio Saham 0.000 Saldo Laba 0.000 0.000 0.000 00.000 PT XYZ mempunyai investasi saham PT ABC sebesar 0% dari total saham beredar. Pada tanggal September X, PT ABC memperoleh kembali (secara permanen/stock retirement).000 saham (dari 0.000 saham yang telah beredar) dari pihak ketiga selain perusahaan investor dengan harga Rp.000,00 per saham. Pemerolehan saham tersebut dicatat oleh PT ABC dengan jurnal sebagai berikut: Modal saham 0.000.000 Agio saham.000.000 Saldo laba.000.000 Kas/Utang.000.000 (Kas/Utang =.000 x Rp.000; Modal saham.000 x Rp 0.000; dan Agio saham = 0.000.000 x (.000/0.000); sisanya ke saldo laba) 0.0

0 Oleh PT XYZ, penjualan saham oleh PT ABC tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Saldo Laba.. Investasi pada PT ABC.. Perhitungan untuk penyesuaian akun Investasi pada PT ABC adalah sebagai berikut: Sebelum transaksi penjualan saham, jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari 0.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/0.000 = 0%. Nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sebelum transaksi penjualan adalah = 0% x (Rp 00.000.000 + Rp 0.000.000 + Rp 0.000.000) = Rp 0.000.000. Sesudah transaksi penjualan saham, jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/.000 = /%. Nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sesudah transaksi adalah = /% x (Rp 0.000.000 + Rp.000.000 + Rp.000.000) = Rp... Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan adalah sebesar = Rp.. - Rp 0.000.000 = (Rp..). Oleh karena saldo akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan adalah nol maka penyesuaian akun Investasi pada PT ABC diakui sebagai pengurang akun Saldo Laba. 0.

0 Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September x: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC. Aktiva Lainnya.000 0.000.000. Kewajiban 0.000 0.000 Modal Saham - Nominal Rp0.000,00/Saham 0.000 00.000 Agio Saham.000 Saldo Laba.000..000. Contoh Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC 0.000 Aktiva Lainnya 0.000 0.000 0.000 00.000 Kewajiban 0.000 0.000 Modal Saham - Nominal Rp0.000,00/Saham 00.000 00.000 Agio Saham 0.000 Saldo Laba 0.000 0.000 0.000 00.000 PT XYZ mempunyai investasi saham PT ABC sebesar 0% dari total saham beredar. 0.

0 Pada tanggal September X, PT ABC memperoleh kembali (secara sementara/treasury stock).000 saham (dari 0.000 lembar yang telah beredar) dari pihak ketiga selain perusahaan investor dengan harga Rp.000,00 per lembar. Perolehan saham tersebut dicatat dengan metode cost oleh PT ABC dengan jurnal sebagai berikut: Treasury Stock.000.000 Kas/Utang.000.000 (Kas/Piutang = Treasury stock =.000 x Rp.000) Apabila pemerolehan saham tersebut dicatat dengan metode par value, maka PT ABC mencatat dengan jurnal sebagai berikut: Treasury Stock 0.000.000 Agio saham.000.000 Kas/Utang.000.000 Tambahan Modal dari Pemerolehan Kembali Saham.000.000 (Kas/Piutang =.000 x Rp.000; Treasury stock =.000 x Rp 0.000; Agio saham = 0.000.000 x (.000/0.000); sisanya ke Tambahan modal dari pemerolehan kembali saham ) Oleh PT XYZ, penjualan saham oleh PT ABC tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Investasi pada PT ABC.. Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.. Perhitungan untuk penyesuaian akun Investasi pada PT ABC adalah sebagai berikut: Sebelum transaksi penjualan saham, jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari 0.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/0.000 = 0%. Nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sebelum transaksi penjualan adalah = 0% x (Rp 00.000.000 + Rp 0.000.000 + Rp 0.000.000) = Rp 0.000.000. 0.

0 Sesudah transaksi penjualan saham, jumlah saham PT ABC yang dimiliki oleh PT XYZ adalah.000 saham dari.000 saham yang beredar atau dengan kata lain porsi kepemilikan PT XYZ pada PT ABC adalah sebesar.000/.000 = /%. Dengan metode cost, nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sesudah transaksi adalah = /% x (Rp 00.000.000 + Rp 0.000.000 - Rp.000.000 + Rp 0.000.000) = Rp... Sedangkan dengan metode par value, nilai ekuitas PT ABC yang menjadi bagian PT XYZ sesudah transaksi adalah = /% x (Rp 00.000.000 + Rp.000.000 - Rp 0.000.000 + Rp l.000.000 + Rp 0.000.000) = Rp l... Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan adalah sebesar = Rp.. - Rp 0.000.000 = Rp... Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal September X: PT ABC PT ABC PT XYZ metode cost par value Investasi pada PT ABC. Aktiva Lainnya.000.000 0.000.000.000 0. Kewajiban 0.000 0.000 0.000 Modal Saham - Nominal Rp 0.000/ Saham00.000 00.000 00.000 Agio Saham 0.000.000 Saldo Laba 0.000 0.000 0.000 Treasury Stock (.000) (0.000) Tambahan Modal dari Pemerolehan Kembali Saham.000 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan..000.000 0. 0.

0 Contoh Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal Maret X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC.000 Aktiva Lancar Lainnya 00.000.000.000 Aktiva Tetap 00.000..000 00.000.00.000 Kewajiban 0.000 00.000 Modal Saham 0.000.00.000 Saldo Laba.000 00.000 00.000.00.000 PT XYZ mempunyai investasi saham PT ABC sebesar % dari total saham beredar. Pada tanggal Maret X, PT ABC melakukan penilaian kembali aktiva tetap. Semua aktiva tetap PT ABC memenuhi persyaratan untuk dinilai kembali sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 0/KMK.0/ dan nilai buku aktiva tetap sama dengan nilai buku fiskal. Penilaian kembali dilakukan oleh lembaga penilai yang menetapkan bahwa nilai pasar wajar aktiva tersebut sebesar Rp 00.000.000,00. Penilaian kembali aktiva tetap tersebut dicatat oleh PT ABC dengan jurnal sebagai berikut: Aktiva tetap 00.000.000 Pajak penghasilan 0.000.000 Aktiva tetap 00.000.000 Kas/PPh Terutang 0.000.000 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 00.000.000 (Selisih penilaian kembali aktiva tetap = 00.000.000-00.000.000 = 00.000.000) 0.

0 Oleh PT XYZ, penilaian kembali aktiva tetap oleh PT ABC tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Investasi pada PT ABC 0.000.000 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi 0.000.000 (Dari jumlah selisih penilaian kembali Aktiva tetap PT ABC, yang menjadi bagian PT XYZ hanya sebesar % x 00.000.000 = 0.000.000) Berikut ini adalah neraca PT ABC dan PT XYZ pada tanggal Maret X: PT ABC PT XYZ Investasi pada PT ABC.000 Aktiva Lancar Lainnya 00.000.000.000 Aktiva Tetap 00.000..000.000.000.0.000 Kewajiban 0.000 00.000 Modal Saham 0.000.00.000 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 00.000 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi 0.000 Saldo Laba.000 00.000.000.000.0.000 0.

0 0.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 0 IKATAN AKUNTAN INDONESIA AKUNTANSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN ASOSIASI

DAFTAR ISI Paragraf SAMBUTAN KETUA UMUM IAI PENDAHULUAN... 0-0 Tujuan... 0 Ruang Lingkup... 0-0 Definisi... 0 PENJELASAN... 0-0 Pengakuan... 0-0 Pengungkapan... 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 0 TENTANG AKUNTANSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN/ PERUSAHAAN ASOSIASI... 0- Tanggal Efektif...

PSAK No. 0 tentang AKUNTANSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN ASOSIASI telah disetujui dalam rapat Komite Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal Oktober dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal Desember. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items). Jakarta, Desember Komite Standar Akuntansi Keuangan Jusuf Halim Istini T. Sidharta Mirza Mochtar Wahjudi Prakarsa Katjep K. Abdoelkadir Jan Hoesada Hein G. Surjaatmadja Sobo Sitorus Timoty E. Marnandus Mirawati Sudjono Nur Indriantoro Rusdy Daryono Siti Ch. Fadjriah Osman Sitorus Jusuf Wibisana Yosefa Sayekti Heri Wahyu Setiyarso Ketua Wakil Ketua Sekretaris

SAMBUTAN KETUA UMUM IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dalam memasuki era globalisasi, arus dana tidak lagi mengenal batas negara dan tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat, baik dari pengguna laporan keuangan di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat tersebut, Standar Akuntansi Keuangan haruslah berwawasan global. Dengan keterbatasan tenaga, waktu dan dana, Ikatan Akuntan Indonesia selalu berusaha secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu standar akuntansi keuangan agar laporan keuangan yang disajikan perusahaan Indonesia dapat sejalan dengan perkembangan standar internasional. Peningkatan mutu tersebut dilakukan baik dengan penerbitan standar baru maupun dengan melakukan penyempurnaan terhadap standar yang telah ada. Upaya pengembangan standar akuntansi ini tentunya tidak akan berhasil tanpa dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Jendral Lembaga Keuangan-Departemen Keuangan yang telah mendukung upaya pengembangan standar akuntansi ini melalui Sub-Tim Pengembangan Sistem Akuntansi di Sektor Swasta. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada badan dan instansi pemerintah lainnya, Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan,

0 perguruan tinggi, asosiasi, perusahaan dan pihak lainnya yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan dalam proses pengembangan standar akuntansi ini. Kepada seluruh anggota Komite Standar Akuntansi Keuangan yang telah bekerja tanpa pamrih dengan semangat profesionalisme, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Jakarta, Desember Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia Drs. Soedarjono Ketua Umum 0. Hak Cipta Hak Cipta IKATAN AKUNTAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA INDONESIA Dilarang Dilarang memfoto-kopi memfoto-kopi atau memperbanyak atau memperbanyak