BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

dokumen-dokumen yang mirip
Mechanical Engineering Ismanto Alpha's

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

PERENCANAAN SEBUAH TRUCK MOUNTED CRANE UNTUK PEMBANGUNAN PKS YANG BERFUNGSI UNTUK EREKSI DENGAN KAPASITAS ANGKAT ± 10 TON DAN TINGGI ANGKAT ± 15 M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

1.1 Latar Belakang. 1. Kapal tongkang jenis Floating Crane.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

MAKALAH PESAWAT ANGKAT. Rantai dan Tali

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan

BAB II PEMBAHASAN MATERI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Truck crane dipergunakan untuk memindahkan bahan-bahan, alatalat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PEMINDAH BAHAN

Tujuan Pembelajaran:

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB II TEORI ELEVATOR

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Pembelajaran. Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme sistem mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

ANALISA KEKUATAN DAN UMUR TALI BAJA KRAN HYDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKAT 25 TON SKRIPSI

DESIGN UNTUK KEKUATAN LELAH

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tengah sekitar 0,005 mm 0,01 mm. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau

PEGAS. Keberadaan pegas dalam suatu system mekanik, dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda. Beberapa fungsi pegas adalah:

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

Uji Kompetensi Semester 1

Kuliah ke-2. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

MEKANIKA TEKNIK. Sitti Nur Faridah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. KERJA PLAT Tujuan 3.1 Teori Kerja Plat Pemotongan Plat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, akan dibahas mengenai landasan teori yang berkaitan dengan analisa untuk mengetahui kerja maksimum pada reach stacker.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Penjelasan Umum Crane Hoist


ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui fondasi. Karena

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Elemen Mesin BautDan Mur

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bagaimana Menurut Anda

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

PUNTIRAN. A. pengertian

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bagian-bagian Utama Pada Truck Crane a) Kabin Operator Seperti yang telah kita ketahui pada crane jenis ini memiliki dua buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing berbeda. 1) Kabin operator Truck Crane Kabin operator truck crane adalah merupakan ruangan bagi pengemudi truck crane untuk mengemudikan truck crane pada saat akan berpindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya secara keseluruhan. Artinya ketika truk crane akan berpindah maka akan dioperasikan melalui kabin ini oleh operator. Dan kabin operator truck crane ini pada umumnya berada di bagian depan truck crane. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengemudi truck crane dalam mengemudikan truck tersebut pada saat akan dipindahkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Kabin operator truck crane 2) Kabin Operator Crane Kabin operator crane adalah merupakan ruangan untuk operator crane dari truck crane. Pengoperasian crane dikontrol melalui kabin ini. Dan kabin operator crane ini pada umumnya terletak pada bagian belakang dari truck crane. Hal ini selain untuk memudahkan operator dalam pengoperasian crane juga bertujuan agar keseimbangan antara bobot crane pada saat melakukan pengangkatan beban dan bobot truck crane itu sendiri seimbang, sehingga tidak terjadi kecelakaan seperti terbaliknya truck crane karena ketidakseimbangan beban pada saat pengangkatan yang berakibat sangat fatal dan dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu telah diperhitungkan pada saat perancangan kendaraan tersebut dengan benar. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Kabin operator crane b) Lengan (boom) Crane Lengan (boom) berfungsi sebagai pengangkat beban yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada truck crane ini digunakan lengan jenis teleskopik karena kelebihan dari lengan jenis ini adalah dapat dipanjangkan dan dipendekkan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Gerakkan memanjangkan dan memendekkan pada lengan teleskopik truck crane yang terdiri dari beberapa tingkat (Section) ini digerakkan oleh hydraulic jack. Hydraulic jack dioperasikan dengan tuas manual yang berada di kabin operator crane. Panjang lengan yang dikeluarkan ataupun dipendekkan harus disesuaikan dengan radius pengangkatan dan tinggi pengangkatan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan dari truck crane itu sendiri pada saat proses pengangkatan. Dan beban pengangkatan juga harus disesuaikan dengan radius pengangkatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Lengan (boom) Crane c) Kait Crane Kait adalah merupakan komponen yang biasa digunakan untuk menggantung beban pada pesawat angkat jenis crane. Kait biasa terbuat dari baja tuang yang dibuat dengan bentuk menyerupai bentuk mata kail pada alat untuk memancing. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengankatan/menggantungkan beban yang akan diangkat pada kait. Dan kait itu sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu : 1) Kait Tunggal 2) Kait Ganda Kait yang digunakan pada truck crane ini adalah jenis kait tunggal. Untuk lebih jelas contoh jenis kait tunggal yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Kait Tunggal Kait pada truck crane ini berjumlah 2 buah yang masing-masing kait memiliki fungsi masing-masing. Kait yang berukuran lebih besar berfungsi untuk pengangkatan dengan beban 3-25 ton (maksimum). Sedangkan kait yang berukuran lebih kecil berfungsi untuk pengangkatan di bawah 3 ton. Selain berfungsi sebagai kait atau pengikat beban yang akan diangkat, kait yang berukuran kecil ini juga difungsikan sebagai penyeimbang dari kait yang berukuran lebih besar pada saat melakukan pengangkatan beban. Artinya pada saat pengangkatan beban dengan menggunakan kait besar dengan jumlah beban yang cukup besar tentunya, ketika lengan (boom) akan bergeser atau bergerak ke posisi lain untuk memindahkan beban tersebut akan membuat beban berayun-ayun. Maka untuk menghindari hal itu terjadi karena dapat mengakibatkan kecelakaan kerja yang membahayakan bagi pekerja dan kerusakan pada truck crane maka difungsikanlah kait kecil tersebut sebagai alaat pengaman dan penyeimbang pada saat melakukan pengangkatan beban tersebut. Dan masing-masing kait memiliki tali baja masing-masing yang disesuaikan

dengan kapasitas pengangkatannya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.5. Gambar 2.5. Pengait Crane d) Motor Penggerak Pada crane jenis ini yang digunakan sebagai tenaga penggerak adalah motor. Motor yang digunakan adalah motor diesel. Sebagai tenaga penggerak disini adalah maksudnya selain motor difungsikan sebagai penggerak truck crane itu sendiri motor juga difungsikan untuk menggerakkan crane. Sehingga pada saat perpindahan fungsi dari motor sebagai penggerak truck crane menjadi motor penggerak crane hanya dengan melakukan perpindahan kopling maka secara otomatis fungsi dari penggunaan motor akan berubah.

e) Tali Jenis tali yang digunakan pada pesawat angkat jenis truck crane ini adalah tali baja. Tali baja yang dimaksud adalah tali yang konstruksinya terdiri dari kumpulan jalinan serat-serat baja (Stell Wire). Awalnya beberapa serat dipintal sehingga menjadi satu jalinan atau yang biasa disebut dengan (Strand) kemudian beberapa strand tersebut dijalin pula untuk menjadi suatu inti (Core). Setiap tali baja mempunyai inti serat manila atau fibre core dan fibre centre dalam setiap strand. Dan pemilihan pemakaian Stell wire core ini adalah karena : 1) Tali dicadangkan untuk sentakan yang berlebihan dan bebanbeban yang tak terduga 2) Tali yang akan digulung pada drum dalam beberapa peletakan dan di bawah tegangan tinggi sehingga dapat menyebabkan deformasi 3) Tali dicadangkan untuk dipakai pada temperatur tinggi yang dapat mengeringkan core dan dapat menyebabkan rapuh serta melenyapkan tahanannya pada tekanan strand. 4) Tali mungkin regang sepanjang suatu jarak-jarak tertentu di bawah tegangan dan kemungkinan akan menjadi kusut 5) Tali dicadangkan untuk dioperasikan pada udara lembab yang dapat menimbulkan internal corrosion namun dapat dihindari dengan penggunaan pelumasan yang berkualitas baik serta perawatan yang tetap dijaga.

Dan pemilihan penggunaan stell wire rope ini juga didasarkan karena memiliki kelebihan dan keuntungan antara lain : 1) Ringan 2) Tahan terhadap kelelahan 3) Kurang mengalami fatique dan internal wear 4) Kurang mempunyai pondasi untuk terbelit, perletakan yang tenang pada drum dan cakra, penyambungan yang lebih cepat, mudah terjepit (selip) atau ditekuk (Socket) 5) Wayar yang patah setelah pemakaian yang lama tidak akan menonjol sehingga lebih aman dalam pengangkatan, dan tidak merusak wayar yang berdekatan. Penggunaan tali pada truck crane ini ada dua jenis tali yang dibedakan berdasarkan penggunaan dua buah kait yang memiliki kapasitas pengangkatan berbeda-beda yaitu 3 dan 25 ton. Tali untuk kait dengan kapasitas beban pengangkatan sebesar 25 ton dapat dilihat pada gambar 2.6. Dan tali untuk kait dengan kapasitas beban pengangkatan sebesar 3 ton pada gambar 2.7.

Gambar 2.6. Tali kait kapasitas 25 ton Gambar 2.7. Tali kait kapasitas 3 ton

Berdasarkan lapisannya tali dikelompokkan menjadi : 1) Tali pintal silang atau biasa Tali ini dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga arah anyaman kawat dalam untaian berlawanan dengan arah anyaman untaian pada tali. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.8. Gambar 2.8. Tali pintal silang atau biasa 2) Tali parallel Pada jenis ini tali mempunyai kawat dalam untaian dan untaian dalam tali yang dipuntir dalam arah yang sama. Kawat sebelah luar bergerak secara diagonal dan menyilang sumbu tali. Tali jenis ini lebih tahan terhadap keausan dan kegagalan lelah dibanding tali biasa, tetapi tali ini lebih mudah kusut dan terpuntir. Untuk lebih jelas lihat pada gambar 2.9. Gambar 2.9. Tali paralel

3) Tali komposit Pada tali jenis ini kedua untaian yang berdekatan dianyam dengan arah yang berlawanan atau terbalik. Untuk lebih jelas lihat pada gambar 2.10. Gambar 2.10. Tali komposit f) Drum crane (Tromol) Drum crane (tromol) yang digunakan adalah drum yang dapat berfungsi sebagai alat penggulung tali baja (wire rope). Penggulungan disini dimaksudkan ada hubungannya dengan sistim pengangkutan lain seperti tali sheave. Pada truck crane, drum digerakkan oleh motor dengan bealur spiral atau miring (helical grove) karena tipe ini tidak akan menggulung tali secara merata dan dapat mengurangi gesekan antara tali maupun dengan drum. Drum untuk tali baja dibuat dari material atau bahan yang licin dengan flens dengan tujuan untuk memungkinkan menggulung dalam beberapa gulungan.

g) Cakra/puli (Sheave) Cakra (sheave) disebut juga dengan discus atau disc (piringan) yang merupakan komponen dari crane yeng terletak pada lengan (boom) pada crane. Sheave atau cakra adalah merupakan lempengan bundar yang pada umumnya dibuat dari bahan logam (besi tuang). Dan cakra yang dilengkapi tali (sabuk) biasa disebut dengan puli. Dan puli itu sendiri berfungsi untuk mentransmisikan daya yang berupa putaran melalui tali (sabuk) baja pada crane. Berdasarkan dari jenisnya puli terbagi menjadi dua yaitu : 1) Puli Tetap (Fixed Pully) 2) Puli Bergerak (Movable Pully) Dari pembagian jenis puli di atas diketahui jenis puli yang digunakan pada truck crane ini adalah jenis puli tetap. Untuk lebih jelas puli yang digunakan pada pesawat angkat jenis ini dapat dilihat pada gambar 2.11. Gambar 2.11. Puli

h). Silinder Hidrolik Silinder hidrolik juga merupakan salah satu komponen pengangkat terpenting pada sebuah truk crane teleskopik, yang berfungsi untuk menaik dan menurunkan boom (lengan) sesuai dengan kebutuhan pada saat proses pengangkatan dan pemindahan beban. Selain itu juga silinder hidrolik digunakan untuk memanjang dan memendekkan lengan (boom) sesuai dengan kebutuhan pengangkatan. Gambar 2. 12. Silinder Hidrolik i). Gaya (force) Konsep dari gaya yang didefinisikan sebagai suatu aksi yang cenderung mengubah keadaan diam pada suatu benda kekeadaan dimana gaya itu bekerja. Terdapat banyak jenis gaya, salah satunya yaitu gaya gravitasi bumi yang kita semua sudah banyak mengetahuinya. Contohcontoh lain dari jenis-jenis gaya adalah gaya tarik, gaya tekan, dan lain sebagainya.

Tarikan gravitasi adalah suatu contoh dari gaya yang paling umum. Seperti yang ditunjukkan gambar 2.13 yaitu sebuah bola yang tergantung pada sebuah tali menarik ke bawah dengan sebuah gaya (F) yang sama dengan berat bola (W). Gaya ini dikenakan titik B dan bekerja dengan arah vertikal ke bawah. Dari contoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk definisi lengkap sebuah gaya kita harus mengetahui : (a). Besar harga gaya (magnitude) (b). Titik tangkap gaya (point of application) (c). Arah gaya (direction) Arah sebuah gaya adalah arah di sepanjang satu garis lurus yang melalui satu titik tangkap, dimana gaya tersebut cenderung menggerakkan benda kearah gaya bekerja. Sebagai contoh gaya gravitasi selalu dalam arah vertikal ke bawah dalam sebuah kasus yang kesebuah benda oleh suatu tali yang fleksibel, maka tali akan membatasi garis kerja gaya, jadi tali A-B pada gambar menarik kait di A vertikal ke bawah. A A B B W (a) (b) Gambar 2.13. Gaya Tarik

(a). Gaya Aksial Gaya aksial adalah gaya yang bekerja sejajar dengan sumbu batang (sumbu poros). Beban aksial yang bekerja terhadap penampang secara tarik maupun tekan pada kait akan mengalami gaya aksial yaitu pada titk berat (centroid) luas penampang batang yang bekerja akan mengalami tarikan terhadap garis sumbu. (b). Gaya Statis Dalam operasionalnya gaya bekerja dalam domain waktu sehingga gaya-gaya selalu berhubungan dengan waktu ketika beroperasi. Bila gaya selama domain waktu tertentu besarnya dan arah vektornya tetap konstan maka gaya tersebut dikatakan gaya statis, sebaliknya bila besar dan arah vektornya berubah maka gaya tersebut merupakan gaya dinamis. Untuk lebih jelasnya akan ditunjukkan oleh gambar 2.14 dan gambar 2.15 perbedaan antara gaya statis dan gaya dinamis. Gaya, F t F 1 F 2 Gambar 2.14. Grafik gaya statis T (Waktu)

Gaya, F t F 2 F 1 T (Waktu) Gambar 2.15. Grafik gaya dinamis j). Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan boom pada truk crane Pada saat menulis mengamati di dalam proses kerja lengan (boom) truk crane ada beberapa factor yang mempengaruhi kekuatan dari lengan (boom) itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain adalah : (a). Pengaruh sudut kemiringan Yang dimaksud dengan pengaruh sudut kemiringan yaitu pada saat lengan (boom) bekerja maka akan membentuk sudut tertentu guna mengangkat beban yang bervariasi, seperti terlihat pada gambar 2.16

25 ton 70º 25 ton 40º Gambar 2.16. Mekanisme pengangkatan beban pada sudut elevasi 70º dan 40º Dari gambar di atas ditunjukkan bahwa kekuatan batang boom tidak sama pada setiap sudut yang dibentuk oleh boom seperti kekuatan batang boom A pada sudut 70º tidak sama dengan kekuatan batang boom B pada 40º walaupun dimensi dan beban yang diangkat adalah sama. (b). Pengaruh beban angkat Akibat beban angkat juga sangat mempengaruhi kekuatan batang boom karena pada pengangkatan minimum atau maksimum juga menyebabkan gaya tarik yang berbeda-beda sehingga tegangan bengkok

(σ b ) yang terjadi pada batang berbeda pula. Seperti tegangan bengkok yang diakibatkan beban maksimum (25 ton) lebih besar dari tegangan bengkok yang diakibatkan beban minimum (< 25 ton). Seperti dapat dilihat pada gambar 2.17. 25 ton 70º 3 ton 70º Gambar 2.17. Mekanisme pengangkatan untuk beban maksimum dan minimum pada sudut 70º

(c). Pengaruh bahan struktur profil lengan (boom) Jenis profil juga sangat mempengaruhi kekuatan dari boom. Karena setiap profil memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima gaya-gaya seperti tegangan, regangan, elastisitas, deformasi, defleksi dan hal-hal lain yang dapat menyebabkan kelelahan pada profil tersebut. Setiap profil harus memiliki syarat jika melebihi batas luluh yang diizinkan akan mengakibatkan patah ataupun putus. Apabila salah dalam pemilihan bahan konstruksi boom maka akan sangat mempengaruhi kemampuan boom di dalam mengangkat beban dan juga umur pakai dari boom itu sendiri. Dan yang paling penting adalah untuk menghindari adanya kecelakaan kerja akibat dari kesalahan dalam perhitungan kekuatan lengan tersebut yang dapat menimbulkan korban. (d). Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan juga secara tidak langsung ikut mempengaruhi kekuatan lengan (boom) itu sendiri. Karena pengaruh dari lingkungan seperti hujan, panas dan angin dapat mengakibatkan korosi (karat) dan perubahan struktur boom tersebut sehingga akan mempengaruhi kekuatan dari lengan.

ANALISA PERHITUNGAN BESAR GAYA-GAYA YANG TERJADI PADA PANJANG DAN BEBAN LENGAN (BOOM) CRANE MAKSIMUM Analisa arah gaya-gaya yang terjadi pada lengan (boom) crane Analisa kendaraan secara keseluruhan Analisa mekanisme kendaraan Analisa arah gaya lengan dengan panjang maksimum Analisa besar gaya-gaya yang terjadi pada lengan (boom) crane Perhitungan dimensi-dimensi lengan Perhitungan berat lengan crane Perhitungan besar gaya-gaya pada lengan Perhitungan besar gaya pada sudut kerja terkecil 10-70 Hasil perhitungan besar gaya-gaya pada panjang lengan maksimum dengan variasi beban Gambar 2.18. Diagram alir analisa arah dan besar gaya-gaya pada panjang dan beban lengan crane maksimum