BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

Tabel 1.1 Tempat Terjadinya Kekerasan terhadap Anak Kekerasan Jumlah Kasus Persentase Di Sekolah ,20% Di Luar Sekolah ,80% Total %

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan keputusan, interpretasi data, dan kesimpulan berdasarkan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian dan Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. MOTTO... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR DIAGRAM... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional, penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai hal-hal yang menyangkut operasional

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendefinikan pendekatan kuantitatif yaitu: pendekatan ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan tabel, grafik, bagan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. ada di dalam penelitian ini (Azwar, 2004, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

45 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan bagian metode penelitian yang terdiri atas desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengukur derajat hubungan antara tiga variabel yaitu kekerasan psikologis guru, self-esteem siswa dan tingkat stres siswa; sehingga desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian korelasional. Kekerasan psikologis dalam penelitian ini sebagai variabel bebas, self-eteem dan tingkat stres sebagai variabel terikat.. Secara skematis model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Y1 X Y2 Gambar 3. Skema Desain Penelitian Keterangan : X = Kekerasan psikologis Y1= Self-eteem Y2 = Tingkat stres 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

46 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK X Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2014-2015 yang berjumlah 146 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiono, 2012, hlm. 95), sehingga sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK X Kabupaten Bandung. 3.3 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ini terdapat empat variabel yaitu kekerasan psikologis, self-esteem, stres, dan jenis kelamin. a. Kekerasan psikologis Definisi konseptual kekerasan terhadap anak dan remaja menurut Adorno (dalam Azevedo & Azevedo, 2008, hlm. 22) adalah kekerasan interpersonal, penyalahgunaan kekuasan dalam mengadakan hukuman dan tanggung jawab, proses di mana korban ditundukkan dan dijadikan suatu objek, bentuk pelanggaran hak-hak asasi anak dan remaja Kekerasan psikologis adalah perilaku yang meliputi rasa tidak peduli (indifference), penghinaan (humiliation), mengisolasi (isolation), penolakan (rejection), dan teror (terror) (Azevedo & Azevedo, 2008, hlm. 68). Definisi operasional kekerasan psikologis yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu tindak kekerasan yang dialami siswa kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK X Kabupaten Bandung dari guru mata pelajaran Pemograman Dekstop dalam bentuk perilaku tidak peduli, penghinaan, mengisolasi, penolakan, dan teror terhadap siswa yang menimbulkan luka psikis. b. Self-esteem

47 Definisi konseptual self-esteem menurut Coopersmith (1967) adalah evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima atau menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Ada empat komponen yang menjadi sumber dalam pembentukan self-esteem individu yaitu power, significance, virtue, dan competence (Coopersmith, 1967). Definisi operasional self-esteem yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian siswa terhadap power, significance, virtue, dan competence yang dimilikinya pada saat proses pembelajaran Pemograman Dekstop. c. Stres Stres muncul ketika ada tuntutan-tuntutan terhadap pribadi seseorang yang membebani atau melampaui kemampuannya dalam menyesuaikan diri. (Lazarus, 1999, hlm. 62). Pendekatan stres berdasarakan penilaian kognitif (cognitive appraisal) menurut Lazarus & Folkman (1984, hlm. 22) setiap individu dapat menampilkan reaksi psikis dan psikologis yang berbeda-beda dalam berbagai situasi stres. Reaksi psikis yang muncul akibat stres diantaranya yaitu sakit kepala, jantung berdetak kencang, mudah lelah, sakit perut (Syamsu, 2004, hlm. 95), sedangkan reaksi psikologis yang muncul akibat stres menurut Atkinson, dkk. (1991) dapat dilihat dari aspek anxiety (kecemasan), anger and agresion (kemarahan dan agresi), apathy and depresion (ketidakberdayaan), dan cognitive impairment (penurunan fungsi kognitif). Stres yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi atau perasaan tertekan yang membebani siswa akibat kekerasan psikologis yang mereka peroleh dari guru mata pelajaran Pemograman Dekstop. Reaksi stres yang muncul pada siswa dapat dilihat dari aspek gejala fisik (sakit kepala saat belajar, jantung berdetak kencang selama proses pembelajaran, mudah lelah dalam belajar, dan sakit perut) dan

48 aspek gejala psikologis kecemasan, kemarahan dan agresi, ketidakberdayaan, dan penurunan fungsi kognitif. 3.4 Hipotesis Statistik Penelitian Teknik analisis statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik dengan menggunakan uji korelasi Multivariate. Adapun hipotesis statistiknya adalah: H0 : rxy = 0 : Tidak terdapat hubungan antara kekerasan psikologis guru dengan selfesteem dan tingkat stres siswa SMK. H1 : rxy 0 : Terdapat hubungan antara kekerasan psikologis guru dengan self-esteem dan tingkat stres siswa SMK. Kriteria uji signifikansi H0 dilakukan dengan cara membandingkan nilai α dengan Pvalue. H0 ditolak jika Pvalue < α dengan taraf signifikansi α = 0,05. 3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Jenis Instrumen a. Alat ukur kekerasan psikologis Instrumen kekerasan psikologis merupakan kuesioner yang berisi pernyataanpernyataan yang mengungkapkan kekerasan psikologis yang diterima siswa berdasarkan teori kekerasan psikologis dari Azevedo & Azevedo (2008). Dalam skala ini subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban (SS = sangat sesuai, S = sesuai, TS = tidak sesuai, STS = sangat tidak sesuai) yang terdapat pada setiap item yang dirasakan paling sesuai dengan dirinya. Kisi-kisi mengenai alat ukur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kekerasan Psikologis Variabel Aspek Indikator Sebaran Item

49 Kekerasan Psikologis Tidak peduli Penghinaan Mengisolasi Penolakan Teror - Guru mengabaikan kebutuhan rasa ingin tahu siswa - Guru tidak peduli terhadap kemampuan siswa - Guru tidak peduli terhadap kehadiran siswa - Guru menghina siswa - Guru mengkritik siswa - Guru menyindir siswa - Guru mengejek hasil usaha siswa - Guru tidak memberi kesempatan belajar tambahan - Guru hanya membatasi sumber buku belajar siswa - Guru tidak menghargai gagasan siswa - Guru mendiskriminasi siswa - Guru menimbulkan situasi yang menakutkan bagi siswa - Guru menimbulkan rasa cemas pada siswa dengan ancaman + - 1 2 6 8 3 4 5 7 9 10 11 12 13 14 15 17 16 18 Item-item dalam alat ukur di atas mengukur tingkat kekerasan psikologis, dimana setiap item memiliki aturan skoring sebagai berikut: Tabel 3.2 Ketentuan Skor Item Alat Ukur Tingkat Kekerasan Psikologis Alternatif Jawaban Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable SS = Sangat Sesuai 1 4 S = Sesuai 2 3 TS = Tidak Sesuai 3 2 STS = Sangat Tidak Sesuai 4 1 b. Alat ukur self-esteem Alat ukur self-esteem merupakan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan self-esteem siswa berdasarkan teori self-esteem dari Coopersmith (1967). Dalam skala ini subjek diminta untuk memilih salah satu dari

50 empat kemungkinan jawaban (SS = sangat sesuai, S = sesuai, TS = tidak sesuai, STS= sangat tidak sesuai) yang terdapat pada setiap item yang dirasakan paling sesuai dengan dirinya. Kisi-kisi mengenai alat ukur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Self-Esteem Variabel Aspek Indikator Sebaran Item + - Selfesteem Power - Siswa mampu untuk mengendalikan dirinya. - Siswa memiliki pendapat yang diterima oleh teman 1,2 4 3 5 Significance - Siswa merasa dipedulikan oleh guru dan teman. - Siswa mendapat dukungan guru dan teman - Siswa merasa diterima guru dan temannya 6 8,9 10,11 7 Virtue - Kepatuhan siswa terhadap aturan di kelas 12 13 Competence - Siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar - Siswa memiliki tuntunan prestasi 14 16 15 17 Item-item dalam alat ukur di atas mengukur tingkat self-esteem, dimana setiap item memiliki aturan skoring sebagai berikut: Tabel 3.4 Ketentuan Skor Item Alat Ukur Tingkat Self-Esteem Alternatif Jawaban Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable SS = Sangat Sesuai 4 1 S = Sesuai 3 2 TP = Tidak Sesuai 2 3 STS = Sangat Tidak Sesuai 1 4 c. Alat ukur stres Alat ukur stres ini merupakan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan stres yang dirasakan siswa berdasarkan gejala-gejala fisik dan

51 psikologis akibat stres menurut Syamsu (2004, hlm. 95) dan Atkinson, dkk. (1991). Dalam skala ini subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban (SS = sangat sesuai, S = sesuai, TS = tidak sesuai, STS = sangat tidak sesuai) yang terdapat pada setiap item yang dirasakan paling sesuai dengan dirinya. Kisi-kisi mengenai alat ukur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Tingkat Stres Variabel Aspek Sub Aspek Indikator Sebaran Item + - Stres Gejala fisik 1 Gejala Psikologis Sakit kepala, jantung berdebar-debar, dan mudah lelah. - Siswa merasakan sakit kepala - Siswa merasakan jantung berdetak kencang - Siswa merasakan mudah lelah - Siswa merasakan sakit perut Anxiety (kecemasan) - Siswa merasa cemas 6,7 Anger and agresion (kemarahan dan agresi) - Siswa merasa marah dan ingin menyerang guru 8,9 Apathy (ketidakberdayaan) Cognitive impairment (penurunan fungsi kognitif) 4 2 3 5 - Siswa merasa tidak berdaya 10,13 11,12 - Siswa merasa mengalami penurunan fungsi kognitif, seperti sulit fokus, sulit memahami materi, dan sulit mengingat materi 15 14,16, 17. Item-item dalam alat ukur di atas mengukur tingkat stres, dimana setiap item memiliki aturan skoring sebagai berikut: Tabel 3.6 Ketentuan Skor Item Alat Ukur Tingkat Stres Alternatif Jawaban Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable SS = Sangat Sesuai 1 4 S = Sesuai 2 3 TP = Tidak Sesuai 3 2 STS = Sangat Tidak Sesuai 4 1 3.5.2 Uji Coba Alat Ukur

52 Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data try out terpakai. Try out terpakai merupakan istilah yang digunakan untuk proses penelitian yang menggunakan sampel yang sama dengan sampel dalam uji validitas dan reliabilitasnya (Setiadi, Matindas, & Chairy, 1998). Uji coba alat ukur ini dilakukan terhadap 146 subjek penelitian, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur kekerasan psikologis, self-esteem, dan tingkat stres. 3.5.2.1 Analisis Item Analisis item ini dilakukan pada tiga variabel yaitu kekerasan psikologis, self-esteem, dan tingkat stres dengan cara menghitung koefisien antara skor tiap item dengan skor total. Menurut Sugiono (2011, hlm. 151) untuk penelitian korelasi dengan data yang sifatnya ordinal, maka penggunaan statistik untuk proses analisis item ini menggunakan analisis konsistensi internal dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Multivariate. Tahap analisis ini menggunakan program SPSS (Stastisical Program for Social Science 16). Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka item dengan koefisien korelasi > 0,25 untuk item kekerasan psikologis dari 18 item diperoleh 18 item valid, item self-esteem dari 17 item diperoleh 14 item yang valid, dan item tingkat stres dari 17 item diperoleh 15 item yang valid (dapat dilihat pada lampian 4, 5, dan 6). Menurut Azwar (2003, hlm. 65) apabila jumlah item dianggap tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka seorang peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria koefisien korelasi menjadi 0,25. 3.5.2.2 Validitas Alat Ukur Pada skala kekerasan psikologis koefisien konstruk didapatkan dengan cara mengkorelasikan skor-skor pada aspek kekerasan psikolgis dengan skor total selfesteem dan skor total tingkat stres, angka korelasi dari kedua variabel didapatkan

53 dengan menggunakan formulasi korelasi Multivariate karena data yang dihasilkan berbentuk ordinal. Hasil uji validitas alat ukur kekerasan psikologis dapat dilihat pada lampiran 7, hasil uji validitas alat ukur self-esteem dapat dilihat pada lampiran 8, dan hasil uji validitas alat ukur tingkat stres dapat dilihat pada lampiran 9. 3.5.2.3 Reliabilitas Alat Ukur Prinsip umum dalam menginterpretasikan koefisien reabilitas, menggunakan klasifikasi Guillford dan Benjamin (1956) yaitu reabilitas tinggi jika koefisien korelasi 0,61 0,80 dan reabilitas sangat tinggi jika koefisien korelasi 0,81 1,00. Perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Berdasarkan pengolahan statistik diperoleh rabilitas dari tiga variabel yang diukur yaitu sebagai berikut : a. Reabilitas skala kekerasan psikologis yaitu 0,881 (reabilitas sangat tinggi). 0,881 memiliki arti bahwa 88% variasi skor dapat menunjukkan perbedaan performa antara subjek yang memiliki karakter stabil dan subjek yang tidak stabil dan dapat diprediksikan bahwa 88% alat ukur ini dapat menghasilkan skor yang konsisten jika diujikan dalam kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. 12% dari perbedaan skor yang diperoleh menunjukkan adanya variasi error atau kesalahan dalam pengukuran (dapat dilihat pada lampiran 10). b. Reabilitas skala self-esteem yaitu 0,666 (reabilitas tinggi). 0,666 memiliki arti bahwa 66% variasi skor dapat menunjukkan perbedaan performa antara subjek yang memiliki karakter stabil dan subjek yang tidak stabil dan dapat diprediksikan bahwa 66% alat ukur ini dapat menghasilkan skor yang konsisten jika diujikan dalam kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. 34% dari perbedaan skor yang diperoleh menunjukkan adanya variasi error atau kesalahan dalam pengukuran (dapat dilihat pada lampiran 11). c. Reabilitas tingkat Stres yaitu 0,863 (reabilitas sangat tinggi). 0,863 memiliki arti bahwa 86% variasi skor dapat menunjukkan perbedaan performa antara subjek

54 yang memiliki karakter stabil dan subjek yang tidak stabil dan dapat diprediksikan bahwa 86% alat ukur ini dapat menghasilkan skor yang konsisten jika diujikan dalam kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. 14% dari perbedaan skor yang diperoleh menunjukkan adanya variasi error atau kesalahan dalam pengukuran (dapat dilihat pada lampiran 12). 3.5.2.4 Interpretasi Skor Menurut Azwar (2003, hlm. 105) sebagai suatu hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor skala memerlukan suatu norma pembanding agar dapat diinterpretasikan secara kualitatif. Adapun kategorisasi yang digunakan oleh peneliti adalah kategori berdasar model distribusi normal hal ini didasari oleh suatu asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan diasumsikan pula bahwa skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara normal. Lebih spesifik lagi, kategorisasi yang dijadikan dasar interpretasi adalah kategori berdasarkan jenjang (ordinal). Kategorisasi ini menurut Azwar (2003, hlm. 106), bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Adapun tabel norma yang akan digunakan pada interpretasi ini adalah: Tabel 3.7 Norma Interpretasi Skor Z < 0 Z 0 Interpretasi Level kekerasan psikologis/self-esteem/tingkat stres rendah Level kekerasan psikologis/self-esteem/tingkat stres tinggi 3.6 Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap persiapan meliputi :

55 1) mengadakan orientasi dan observasi terhadap masalah-masalah yang akan dijadikan bahan penelitian; 2) melakukan studi kepustakaan untuk mengumpulkan berbagai literatur dan sumber tertulis lainnya seperti jurnal internasional, artikel dari internet yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, dan hasil penelitianpenelitian dalam tesis; 3) menyusun usulan rancangan penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti; 4) menyusun teknik pengambilan data untuk menjaring hal-hal yang akan dilihat atau diteliti sesuai dengan rencana penelitian. b. Tahap pelaksanaan meliputi : 1) menentukan jumlah responden yang akan diambil; 2) meminta kesediaan responden untuk memberikan data; 3) melakukan pengambilan data terhadap responden yang telah ditentukan. c. Tahap pembuatan laporan meliputi : 1) menyusun laporan; 2) menulis hasil penelitian dalam bentuk laporan sebagai bahan pertanggung jawaban. 3.7 Analisis Data Untuk menentukan teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini, maka statistik uji yang akan digunakan haruslah disesuaikan terlebih dahulu dengan data yang diperoleh. Data yang diperoleh adalah data yang berskala ordinal, data dalam penelitian ini data dua kelompok tidak berpasangan, kemudian pengujian yang akan diteliti adalah pengujian korelasional antar variabel, dan teknik statistik berbentuk non parametrik, maka statistik uji yang digunakan adalah multivariate. Metode

56 analisis data yang dilakukan secara khusus menggunakan program SPSS 16 (Statistical Program for Social Science).