1. PENDAHULUAN. Sejarah peradaban bangsa Indonesia mencatat dan membuktikan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Sejarah peradaban bangsa Indonesia mencatat dan membuktikan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Namun dalam dasawarsa pertama abad ke-20, pola perjuangan memasuki titik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perjalanan suatu bangsa pasti melewati banyak proses sejarah dan

MAKALAH SUMPAH PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. nyawa beribu-ribu rakyat dan pahlawan-pahlawanya.

oleh Halimah FPBS Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

Sastra Lama dan Sastra Modern. Oleh: Valentina Galuh X-9/21

BAB I PENDAHULUAN. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi. warna bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.

1.1.1 Peristiwa Penting dalam Perkembangan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan,

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

Keluarga. Tema 1. Kamu Harus Mampu. Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu mengenal makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o Fungsi bahasa Indonesia

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

KONVENSI SASTRA DAN KESUSASTRERAAN DI INDONESIA. Oleh : Drs. Syahrudin M. Staf Pengajar Politeknik Negeri Medan

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012

GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan merupakan ekspresi kehidupan manusia. Karya sastra lahir di tengahtengah

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat

PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang lahir dari perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta śāstra, yang berarti teks yang

Konflik dan Persatuan Kesatuan Rakyat Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

PERKEMBANGAN MAJALAH POEDJANGGA BAROE ( ) Peneliti 1 : Suhartanti Peneliti 2 : Rhoma Dwi Aria Y. M. Pd

PENDIDIKAN PANCASILA

PENGAMALAN SILA PERSATUAN INDONESIA NEGARA PERSATUAN TANPA PERSATUAN

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

PENDIDIKAN PANCASILA

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Dalam Wikipedia, K. C. Wheare menyatakan bahwa undang-undang atau

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

Para pendiri Tri Koro Dharmo adalah dr. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, Sunardi, dan beberapa pemuda lainnya yang semuanya berasal dari Jawa.

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

" j''''-'' '' \ I \! -,I;' J '. \" ~ -. ~<// \ "., ...I.,, " ... ~.::;..." 1'11'6,1'1" MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPU BLIK INDONESIA

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karya sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Latihan untuk Modul 6, 7, dan 8

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda

Semenjana11. Kurikulum SMK Edisi 1. Sumpah Pemuda Bahasa Nasional Identifikasi Masalah. Waktu: 2 x 45 Menit

MAKALAH SUMPAH PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

Transkripsi:

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah peradaban bangsa Indonesia mencatat dan membuktikan bahwa penjajahan Kolonial Belanda yang memakan waktu ratusan tahun lamanya, telah mengakibatkan bangsa Indonesia merana dalam serba ketidak berdayaan. Dalam kenyataannya kehadiran kolonialisme dibumi Indonesia adalah fakta historis yang turut menentukan sejarah perjalanan nasib bangsa Indonesia. Kolonial Belanda telah melakukan penindasan terhadap kehidupan rakyat Indonesia, mulai dari monopoli perdagangan, hingga penjajahan dalam berbagai bidang politik, kehidupan sosial, dan ekonomi. Pada zaman penjajahan segala bentuk kegiatan dan usaha untuk memajukan kehidupan bangsa dan perbaikan pemerintahan di Indonesia selalu diawasi dan dilarang. Begitu pula dalam kehidupan sosial terjadi diskriminasi ras, dimana bangsa Indonesia dibagi dalam 3 golongan yaitu kelas Eropa, kelas Timur Jauh atau Asing dan kelas Inlander (pribumi). Tidak berbeda pula pada kehidupan ekonomi penjajah memberlakukan aturan-aturan pemerintah yang didasarkan pada monopoli paksaan dan kerja rodi (Iskandar Syah, 2005: 3-4). Penjajahan ini menyebabkan rakyat Indonesia melakukan perjuangan melawan penjajah. Namun perjuangan yang dilakukan oleh rakyat ini cenderung bersifat kedaerahan. Berbagai pergerakan melawan penjajah dilakukan, pergerakan tersebut hanya dilakukan demi kepentingan daerah saja. Pada waktu itu rasa

kebersamaan atau solidaritas sosial secara nasional yang meliputi wilayah Indonesia masih jauh dari kenyataan. Nasionalisme Indonesia seperti yang dimiliki dan dirasakan sekarang masih belum ada (Sagimun,1989:72). Pergerakan demi pergerakan yang dilakukan beberapa daerah di Indonesia dapat dengan mudah dikalahkan oleh bangsa penjajah. Zaman perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia dalam upaya mengusir dan menentang penjajahan ini lazim disebut dengan zaman perlawanan menentang kolonial. Namun perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 lebih cenderung kepada perlawanan yang bersifat: a. Perjuangan lokal, artinya setiap daerah mementingkan daerahnya masing-masing. b. Belum ada rasa persatuan dan kebangsaan, maksudnya rasa kesatuan yang meliputi untuk kepentingan seluruh tanah air. c. Tidak didasarkan pada suatu organisasi yang teratur. d. Pemimpin perjuangan kebanyakan berada ditangan golongan kaum bangsawan atau raja-raja (Iskandarsyah,2005:2). Perjuangan yang sifatnya seperti ini tentu saja tidak dapat memberikan hasil yang baik, sifat perjungan yang lokal, belum mengenal rasa persatuan kebangsaan dan perlawanan yang tidak didasarkan pada organisasi yang teratur menyebabkan bangsa kolonial menjajah Indonesia sehingga sulit mencapai kemerdekaan, selain itu benteng kesukuan dan kedaerahan masih menjadi penghalangnya. Pada tahun 1908 merupakan titik awal perjuangan bangsa Indonesia yang didasarkan pada: a. Perjuangan Nasional, yang meliputi untuk kepentingan dan cita-cita seluruh tanah air dan bangsa Indonesia b. Didasarkan pada suatu pola organisasi perjuangan yang teratur. c. Timbulnya kesadaran nasionalisme.

d. Lahirnya golongan muda (Elite Nasional) yang menjadi pelopor perjuangan (Iskandarsyah,2005:2) Golongan muda berusaha memperjuangkan kemerdekaan dengan menumbuhkan rasa kesatuan kebangsaan Indonesia dengan cara mendirikan organisasiorganisasi. Ada beberapa organisasi yang didirikan yang beazaskan kedaerahan diantaranya; Trikorodarmo yang kemudian menjadi Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Bataks Bond, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi, dan Jong Timoreesch Verbond. Sedangkan organisasi yang berazas kebangsaan yang pertama berdiri adalah Boedi Oetomo tahun 1908. Lahirnya Boedi Oetomo yang menjadi hari lahirnya kebangkitan Indonesia dan sekaligus tahun lahirnya Komisi Bacaan Rakyat atau penerbit Balai Pustaka. Kelahiran Komisi Bacaan Rakyat yang mendorong Sastrawan Indonesia untuk memanfaatkannya sebagai wadah perjuangan mencapai kemerdekaan. Sastrawan menggugah semangat juang bangsa Indonesia untuk bersatu melawan penjajah melalui hasil karya sastranya. Hal ini menggambarkan bahwa kelahiran kesusastraan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia, sebab disamping sastra Indonesia lahir sebagai buah keindahan kebanyakan Sastrawan awal, dalam kelahiran kesusastraan Indonesia menggunakan sastra sebagai sarana perjuangan bangsa. Kelahiran kesusastraan Indonesia itu seiring dengan meluasnya penggunaan bahasa melayu dalam seluruh kawasan nusantara. Penggunaan bahasa melayu sebagai bahasa sehari-hari yang secara luas dipakai diseluruh nusantara membawa

dampak besar untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Rasa senasib dan sepenanggungan lebih memperkukuh solidaritas berbangsa, bertanah air dan berbahasa yang seperti dilukiskan oleh Moh Yamin dalam karya-karyanya yang ditulis untuk menyambut Kongres Pemuda seluruh Indonesia ditahun 1928, dimana akan lebih langsung berhubungan dengan Nasionalisme Indonesia (Teeuw,1978:40-41). Pencetusan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan realisasi dan kenyataan bahwa bangsa Indonesia memang sejak dahulu kala telah bertanah air satu, berbangsa satu, dan akan menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pada tanggal 28 Oktober 1928 secara bulat menetapkan bahwa bahasa melayu sebagai bahasa persatuan, yang sangat besar peranannya dalam usaha pembinaan dan rasa persatuan bangsa (Iskandarsyah,2005:31). Dalam perkembangannya yang pesat didalam berbagai bidang Ilmu pengetahuan, sastra, dan filsafat, Bahasa Indonesia juga mendapat sebutan baru bukan bahasa melayu tatapi bahasa Indonesia. Dalam kesusastraan Bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan efisien oleh para Sastrawan sebagai media ekspresi. Rasa kebangsaan yang berkembang dikalangan masyarakat Indonesia tidak saja berlangsung di dunia politik dan diplomasi, tetapi berkembang juga dibidang kesusastraan. Dalam hal ini kesusastraan pun sangat berperan dalam perjuangan khususnya dalam upaya menumbuhkan rasa kesatuan kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia. Pembayangan akan realisasi kemerdekaan jauh hari telah dilamunkan oleh para Sastrawan, dan diyakini mereka sebagai realitas kongkret yang suatu saat akan tercapai.

Seperti yang dituliskan oleh Muhammad Yamin yang sajaknya Indonesia Tumpah Darahku ini secara tegas menyiratkan bahwa kemerdekaan akan tercapai, seluruh bangsa Indonesia akan bersatu padu berjuang dan membangun semangat kesatuan kebangsaan demi kemerdekaan. Begitu pula yang telah dituliskan oleh Mohammad Hatta pada tahun 1921 tentang kemerdekaan Indonesia, tentu saja dari hasil-hasil karya tokoh politik sekaligus sastrawan ini akan menggugah semangat juang bangsa Indonesia karena secara langsung akan memahami arti kesatuan dan kebangsaan Indonesia (Yassin,1993:47-48). Sastrawan sebagai subjek dalam kesusastraan memiliki peranan seperti menumbuhkan semangat perjuangan dalam diri bangsa Indonesia. Secara urutan waktu sastrawan terbagi dalam beberapa periode dan dikelompokkan dengan sebutan angkatan namun diantaranya seperti dalam tabel di bawah ini: Table. 1 Daftar Karya sastra yang berkaitan dengan kesatuan kebangsaan Indonesia pada angkatan Balai Pustaka berdasarkan Bentuk Roman, Puisi, Novel, dan Drama. No. Nama Sastrawan Judul karya Bentuk Judul Isi Ket 1. Abdul Muis Robert Anak Surapati Roman - 2. Abdul Muis Surapati Roman - 3. Abdul Muis Salah Asuhan Roman 1928 4. Rustam Efendi Bebasari Drama 1924 5. Rustam Efendi Bukan Beta Bijak berperi Puisi - 6. M.Yamin Tanah Air Puisi 1922 7. M.Yamin Bandi Mataram Puisi - 8. M.Yamin Indonesia Tumpah Darahku Puisi 1928 9. M.Yamin Ken Arok dan Ken Dedes Drama - 10. M.Yamin Gajah mada Roman - 11. M.Yamin Diponegoro Roman - 12. Sanusi Pane Pancaran cinta Prosa 1926 13. Sanusi Pane Puspa Mega Soneta 1927 14. Sanusi Pane Madah Kelana Puisi 1931 15. Sanusi Pane Airlangga Drama 1928 16. Sanusi Pane Kertajaya Drama 1932 17. Sanusi Pane Sandyakala Ning Majapahit Drama 1933 18. Nur St. Iskandar Cinta Tanah Air Roman 1944 19. Mohamad Kasim Muda Teruna Roman 1920 20. Jamaludin/ Darah Muda Roman 1928 Adinegoro 21. Jamaludin/ Adinegoro Asmarajaya Roman 1927 Sumber: Buku Sejarah Sastra Indonesia I. Karangan B.P. Situmorang. Nusa Indah. Ende Flores

Table. 2 Daftar Karya sastra yang berkaitan dengan kesatuan kebangsaan Indonesia pada angkatan Pujangga Baru berdasarkan Bentuk Roman, Puisi, Novel, dan Drama. No. Nama Sastrawan Judul karya Bentuk Judul Isi Ket 1. St. Takdir Layar Terkembang Roman 1936 Alisjahbana 2. St. Takdir Tebaran Mega Puisi 1935 Alisjahbana 4. St. Takdir Dian Nang Tak Kunjung Novel 1932 Alisjahbana Padam 5. St. Takdir Anak Perawan Disarang Novel 1941 Alisjahbana Penyamun 6. Armijn Pane Belenggu Novel 1940 7. Armijn Pane Djinak-djinak Merpati Drama 1954 8. HAMKA Di Bawah Lindungan Novel 1938 Ka bah 9. HAMKA Tenggelamnya Kapal Van Novel 1939 Der Wijk 10. HAMKA Merantau ke Deli Novel - 11. Amir Hamzah Buah Rindu Puisi 1937 12. Amir Hamzah Nyanyian Sunyi Puisi 1937 13. Amir Hamzah Kama Dewi Puisi 1937 14. J.E. Tatengkeng Rindu Dendam Puisi 1934 15. Said Daeng Muntu Karena Kerendahan Boedi Puisi 1941 Sumber: Buku Sejarah Sastra Indonesia I. Karangan B.P. Situmorang. Nusa Indah. Ende Flores Table 3. Daftar Karya sastra yang berkaitan dengan kesatuan kebangsaan Indonesia pada angkatan 45 berdasarkan Bentuk Roman, Puisi, Novel, dan Drama. No. Nama Sastrawan Judul karya Bentuk Judul Isi Ket 1. Chairil Anwar Aku Puisi 1943 2. Chairil Anwar Derai-Derai cemara Puisi 1949 3. Chairil Anwar Prajurit Jaga Malam Puisi 1949 4. Chairil Anwar Karawang- Bekasi Puisi 1957 5. Chairil Anwar Persetujuan dengan Bung Karno Puisi 1954 6. Chairil Anwar Diponegoro Puisi 1954 7. Idrus Perempuan dan kebangsaan Puisi - 8. Asrul Sani Tiga Menguak Takdir Puisi 1950 9. Pramudya Ananta Toer Percikan Revolusi Novel - Sumber: http://danririsbastind.wordpress.com/2009/11/27/b-karya-sastraterpenting-pada-tiap-periode-dan-ciri-ciri-masing-masing-angkatan/

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sastrawan berdasarkan kelompok atau angkatan-angkatannya. Beberapa sastrawan ada yang sangat menonjol dalam menciptakan hasil karya yang bertemakan perjuangan, kebangsaan dan Nasionalisme. Seperti yang dikemukakan oleh B.P.Situmorang sebagai berikut: Ada tiga sastrawan yang juga sebagai tokoh-tokoh politik yang kemudian namanya dikenal dalam perjuangan seperti Muhammad Yamin, Rustam Effendi dan Sanusi Pane telah menggunakan puisi sebagai alat untuk menyampaikan pikiran-pikiran mereka untuk tanah air, tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat orang-orang Indonesia mencapai kemerdekaan (Situmorang,1981:50). Selain menghasilkan karya sastra, para sastrawan juga berusaha membina kesatuan kebangsaan Indonesia melalui berbagai cara. Sastrawan angkatan Balai Pustaka yang juga bekerja dibadan penerbit buatan Belanda (penjajah) ini yang mempunyai tugas seperti: 1. Menerbitkan buku-buku dan majalah-majalah dengan harga murah. 2. Mendirikan perpustakaan-perpustakaan. 3. Menggalakkan rakyat untuk membaca. 4. Tempat penampungan hasrat dan keinginan pengarang untuk maju di bidang karang-mengarang. 5. Tempat bimbingan bagi pengarang dan dorongan untuk maju terutama di bidang bahasa (Situmorang,1978:33). Melalui kegiatan sastrawan Balai Pustaka inilah dapat diambil manfaatnya, rakyat bisa membaca dan memahami bahasa persatuan maka rasa kesadaran kebangsaan akan muncul dengan sendirinya. Begitu pula kegiatan dengan sastrawan angkatan Pujangga Baru atas dasar alasan penerbit Balai Pustaka tidak memberi keleluasaan pada hasil karyanya yang kebanyakan bertemakan kemerdekaan, kebangsaan, penjajahan dan kesengsaraan maka beberapa sastrawan mendirikan majalah

Pujangga Baru yang dengan ini mereka pun disebut sastrawan angkatan Pujangga Baru. Dengan ini sastrawan Indonesia mempunyai peranan dalam perjuangan kemerdekaan khususnya dalam perjuangan pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia. Melalui usaha usaha inilah para sastrawan mencoba membina rasa persatuan dan kebangsaan agar semangat juang bangsa ini dalam melawan penjajah tidak padam. B. Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifiksiakan masalah dalam penelitian yang saya angkat adalah sebagai berikut: 1. Penjajahan menimbulkan perjuangan bangsa Indonesia. 2. Perjuangan yang dilakukan masih bersifat lokal. 3. Perjuangan sastrawan dalam membina kesatuan kebangsaan Indonesia. 4. Sastrawan angkatan Balai Pustaka, Sastrawan angkatan Pujangga Baru, dan Sastrawan angkatan 45. 2. Pembatasan Masalah Agar dalam penyusunan penelitian masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah pada perjuangan para Sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia sejak tahun 1908 1945.

3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah perjuangan para Sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia? C. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perjuangan sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan 2. Untuk mengetahui perkembangan kesusastraan dari sebelum perang sampai sesudah merdeka 3. Untuk mengetahui peranan sastrawan dalam perjuangan menumbuhkan semangat kesatuan dan persatuan 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penyusunan penelitian ini adalah: 1. Sebagai sumbangan referensi bagi mahasiswa dan masyarakat umum agar mengetahui perjuangan para Sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia. 2. Menambah wawasan penulis tentang perjuangan para Sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia.

3. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitiannya meliputi : 1. Subjek Penelitian : Perjuangan Sastrawan dalam Pembinaan Kesatuan Kebangsaan 2. Tempat Penelitian : Perpustakaan Daerah Lampung dan Perpustakaan Universitas Lampung 3. Waktu Penelitian : 2010 4. Bidang Ilmu : Sejarah Sastra Perjuangan 5. Temporal :Tahun 1908-1945