BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

dokumen-dokumen yang mirip
KONTROLLER MOTOR BLDC MENGGUNAKAN MICROCHIP Yohan Averian Bethaputra Loe 1

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

PERANCANGAN BRUSHLESS DC MOTOR 3 FASA SEDERHANADENGAN 4 KUTUB ROTOR

DESAIN SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR BLDC BERBASIS PROGRAMMABLE ARRAY LOGIC DENGAN METODE SIX STEP COMMUTATION

BAB I PENDAHULUAN. tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar)

UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN MOTOR BRUSHLESS DC DENGAN METODE PWM SINUSOIDAL MENGGUNAKAN ATMEGA16 SKRIPSI ABE DHARMAWAN X

Draft MOTOR BLDC (BRUSHLESS DC MOTOR)

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

Desain Kontrol Kecepatan Motor Brushless DC Berbasis Power Factor Correction (PFC) Menggunakan Single Ended Primary Inductance Converter (SEPIC)

keterangan motor litrik BLDC

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK

RANCANG BANGUN PENGGERAK GOKART MENGGUNAKAN BLDC MOTOR

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Contohnya yaitu beban beban nonlinier, terutama peralatan listrik berbasis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS INDONESIA PEMODELAN DAN SIMULASI BRUSHLESS DC MOTOR KECIL UNTUK APLIKASI AKTUATOR SIRIP ROKET LAPORAN SEMINAR MUHAMMAD AZZUMAR

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION (PWM)

KONTROL MOTOR BLDC BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE SIX STEP COMMUTATION SKRIPSI

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN KECEPATAN DUA BUAH MOTOR DC BRUSHLESS 350W/48V BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Politeknik Negeri Sriwijaya. Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN

Rancang Bangun Kendali Digital Motor BLDC Untuk Mobil Listrik Universitas Jember

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Skema Pengendali Motor BLDC Tanpa Sensor Posisi Rotor dengan Metode Deteksi Back EMF Berbasis Mikrokontroler Arduino

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. digital untuk menunjang dunia teknologi industri. mengukur kecepatan kendaraan, yang merupakan perlengkapan standar setiap

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

UNIVERSITAS INDONESIA. Pemodelan dan Desain Kendali Sistem Aktuator Kendali Sirip Berbasis Brushless DC Motor SKRIPSI MUHAMMAD AZZUMAR

SISTEM PROTEKSI ARUS PADA MOBIL LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16 PROYEK AKHIR. Oleh. Onki Nur Indrianto NIM

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

Abstrak RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

APLIKASI MOTOR DC 1000 W 48 V SEBAGAI PENGGERAK MOBIL LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN

Studi Penggunaan Permanen Magnet Servo Motor Tegangan 460 V DC, 1850 Rpm Pada Mesin Potong Karton

Desain Kontrol PWM Pengatur Kecepatan Motor BLDC Untuk Mobil Listrik

Desain Maximum Power Point Tracking untuk Turbin Angin Menggunakan Modified Perturb & Observe (P&O) Berdasarkan Prediksi Kecepatan Angin

KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DIRECT CURRENT MOTOR MENGGUNAKAN BACK-EMF ZERO CROSSING DENGAN METODE SIX STEP COMMUTATION SKRIPSI.

RANCANG BANGUN PENGGERAK DAYA MOTOR BRUSHLESS DC 350W/48V

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

DESAIN & OPERASI MOTOR SWITCH RELUCTANCE 4 KUTUB ROTOR 6 KUTUB STATOR LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : MOSES EDUARD LUBIS

RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK RODA TIGA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS (TUNA DAKSA) DENGAN PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK BRUSHLESS DC LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sistem Pengereman Elektris Brushless DC Motor Menggunakan Bidirectional Inverter untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

BAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN MOTOR LISTRIK BLDC 10 KW UNTUK SEPEDA MOTOR LISTRIK

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memudahkan kegiatan pertanian di pedesaan.seiring bertambahnya

Gambar 1 Sistem dan Pemodelan

(PRINSIP KERJA BRUSHLESS MOTOR 1000KV) PADA ROBOT TERBANG (QUADCOPTER)

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Gambar 9.1 Gambar 9.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR BRUSHLESS DIRECT CURRENT (MOTOR BLDC)

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Mekatronika Modul 9 Motor Stepper

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem pengendali kecepatan motor brushless DC, yakni metode PWM dengan dutycycle

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.

brushless dc electric BLDC

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan akan motor yang memiliki efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan rendah semakin meningkat. Hanya saja motor yang digunakan secara umum saat ini, yakni motor DC dan motor induksi belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Motor DC memiliki efesiensi tinggi karna penggunaan tegangan DC pada rotor untuk menggerakan motor tersebut, tetapi motor DC memiliki biaya perawatan yang tinggi. Biaya perawatan tinggi ini muncul akibat digunakannya sikat dalam komutasi motor DC. Sikat pada motor DC ini cepat mengalami kerusakan karena pada saat motor berputar, pada sikat akan timbul percikan api akibat proses komutasi [1]. Motor induksi memiliki kecepatan lebih tinggi dan biaya perawatan lebih rendah dibandingkan motor DC. Hal ini terjadi karena motor induksi tidak menggunakan sikat untuk menunjang komutasi. Namun motor induksi memiliki efesiensi lebih rendah dibandingkan motor DC dan cepat panas. Hal ini terjadi akibat rotor yang terbuat dari kumparan diinduksi dengan medan magnet putar stator sehingga timbul arus pada rotor. Arus pada kumparan rotor ini menyebabkan rotor menjadi panas karena terdapat disipasi daya. Selain itu karena motor ini hanya dapat bekerja pada saat kumparan rotor dialiri arus dan menjadi 1

magnet, kecepatan putaran rotor akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan putar medan magnet stator. Hal ini menyebabkan efesiensi motor induksi cendrung lebih rendah dibandingkan dengan motor DC [2]. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan motor yang memiliki efesiensi tinggi, torsi tinggi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan rendah maka digunakan motor brushless DC atau yang biasa dikenal dengan motor BLDC [3]. Konstruksi motor brushless DC terdiri dari stator yang terbuat dari kumparan dan rotor terbuat dari magnet permanen. Sumber tegangan utama motor BLDC adalah tegangan DC, Motor BLDC memiliki back EMF trapezoidal. Agar motor BLDC dapat bekerja, diperlukan adanya medan putar magnet stator. Untuk mendapatkan medan magnet putar stator diperlukan sumber tegangan AC 3 fasa pada stator motor. Oleh karena itu digunakan inverter 3 fasa untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC 3 fasa. Berdasarkan bentuk tegangan AC 3 fasa yang dihasilkan oleh inverter terdapat 2 metode dalam pengendalian inverter motor BLDC yakni dengan menggunakan metode six-step dan metode PWM sinusoidal [4]. Metode six-step merupakan metode yang sering digunakan dalam pengendalian motor BLDC. Hal ini terjadi karena metode ini mudah diimplementasikan dan memiliki algoritma sederhana. Gelombang yang dihasilkan dari metode ini berbentuk square atau trapezoid. Untuk membentuk gelombang trapezoid atau gelombang square 3 fasa digunakan 3 buah algoritma 2

six-step yang masing-masing berbeda satu step (60 derajat) antara satu algoritma dangan algoritma lainnya. Kecepatan motor BLDC dapat diatur dengan menggunakan teknik PWM sebagai input dari inverter dan memvariasikan tegangan DC sebagai masukan untuk motor brushless DC. Pengaturan kecepatan motor dapat dilakukan dengan cara mengubah besarnya tegangan input yang diberikan pada motor BLDC sesuai dengan kecepatan motor yang diinginkan. Pengaturan kecepatan motor juga dapat dilakukan dengan mengubah besarnya duty cycle pulsa. Pulsa yang berubah-ubah duty cycle-nya ini dapat menentukan kecepatan motor BLDC. Besarnya amplitudo dan frekuensi pulsa adalah tetap, sedangkan besarnya duty cycle dapat diubah sesuai dengan kecepatan motor BLDC yang diinginkan [5]. Hanya saja belum tersedianya data-data kecepatan motor BLDC terhadap perubahan duty cycle PWM inverter six-step konduksi 60 o dan perubahan tegangan input pada motor BLDC. Oleh karena itu dilakukan investigasi pengaruh perubahan parameter inverter-driver terhadap performa kecepatan motor BLDC. Parameter yang digunakan yakni duty cycle PWM six-step dan tegangan input pada driver motor BLDC. Agar motor mampu bekerja dengan torsi dan kecepatan konstan, diperlukan pemilihan waktu perubahan komutasi yang tepat dalam pengendalian motor BLDC baik untuk metode six-step maupun metode PWM sinusoidal. Pada motor BLDC digunakan encoder atau 3 buah sensor hall untuk menentukan pemilihan waktu perubahan komutasi pada pengendalian BLDC. Pada umumnya, encoder digunakan untuk menentukan perubahan pemilihan waktu komutasi. Namun karena encoder bersifat tetap (tidak dapat diubah), suatu encoder belum tentu 3

dapat diterapkan pada motor lain. Hal ini terjadi karena apabila motor memiliki jumlah kutub yang berbeda, encoder yang digunakan pun harus berbeda. Hal ini berbeda dengan sensor hall, yakni apabila jumlah kutub dari motor berubah, letak dari sensor hall pun dapat dengan mudah diubah. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis merumuskan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh perubahan duty cycle pada pulse width modulation (PWM) inverter six-step konduksi 60 o terhadap performa kecepatan motor brushless DC? 2. Bagaimana performa kecepatan motor terhadap variabel tegangan DC yang diberikan pada motor brushless DC dalam keadaan duty cycle pulse width modulation (PWM) inverter six-step konduksi 60 o konstan? 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah pada penulisan tugas akhir ini parameter yang digunakan untuk melihat kecepatan motor brushless DC yakni duty cycle pulse width modulation (PWM) inverter six-step dan variabel tegangan DC. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat ditentukan tujuan dalam pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut : 4

1. Mendapatkan hubungan perubahan duty cycle pada pulse width modulation (PWM) inverter six-step konduksi 60 o terhadap performa kecepatan motor brushless DC. 2. Mengetahui performa kecepatan motor terhadap variabel tegangan DC yang diberikan pada motor brushless DC dalam keadaan duty cycle pulse width modulation (PWM) inverter six-step konduksi 60 o konstan. 1.5 Manfaat Penelitian Tersedianya data-data hubungan perubahan duty cycle pada pulse width modulation (PWM) inverter six-step konduksi 60 o terhadap performa kecepatan motor brushless DC dan hubungan variabel tegangan DC yang diberikan terhadap kecepatan motor brushless DC dalam keadaan duty cycle pulse width modulation (PWM) inverter six-step konduksi 60 o konstan. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pembahasan dan penyusunan maka setelah proposal tugas akhir ini disetujui, akan dilanjutkan dengan laporan tugas akhir dengan mekanisme penulisan dibagi dalam beberapa bab yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini dijelaskan dasar teori mengenai gambaran umum dan cara pengendalian motor BLDC. Selanjutnya juga menjelaskan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik pada tugas akhir ini. BAB III : PERANCANGAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini berisi tentang pengukuran dilakukan termasuk waktu, lama, dan tempat penelitian. Di samping itu juga menjelaskan bahan dan alat yang digunakan, teknik untuk memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan analisis yang dilakukan. BAB IV : HASIL DAN ANALISA Berisi tentang analisa terhadap hasil pengujian mengenai hubungan perubahan duty cycle pada pulse width modulation (PWM) inverter sixstep konduksi 60 o terhadap performa kecepatan motor brushless DC dan hubungan variabel tegangan DC yang diberikan terhadap kecepatan motor brushless DC dalam keadaan duty cycle pulse width modulation (PWM) inverter six-step konduksi 60 o konstan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dan saran untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan perancangan di masa yang akan datang. 6