V. SIMPULAN DAN SARAN. penelitian tindakan kelas XI IPS SMA DCC Global Bandar Lampung Tahun. Pelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

I. PENDAHULUAN. penelitian. Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sebagai berikut.

V. SIMPULAN DAN SARAN. penelitian tindakan kelas VII G SMP Negeri 12 Bandar Lampung semester genap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan di SMA Negeri 8 Bandar lampung kelas XI IPS 4 yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. 1. Proses Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada mata

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini,

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran sains yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

(UJI COBA) B. Petunjuk Pengisisan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Persada Bandar Lampung pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemampuan bertanya menjadi hal yang penting bagi siswa, karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sumbul dengan menerapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited

III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 1. : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

Hasil Angket Respon Siswa

III. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan proses kejiwaan yang menghubung-hubungkan atau

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, melalui sekolah. manusia agar mampu berkompentensi dalam dunia global.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal pada dasarnya bertujuan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI. PMRI untuk meningkatkan berfikir kritis siswa. Menunjukkan bahwa aktivitas

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

I. PENDAHULUAN. Besar. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih monoton dan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia SMA Al-Kautsar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. profil sekolah penelitian baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konsep model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan kurikulum

Inisiasi 2 PENDEKATAN KONSEP SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. di SMA Persada Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tapi juga kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dalam jenjang pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

Transkripsi:

V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan interpretasi analisis serta pembahasan pelaksanaan penelitian tindakan kelas XI IPS SMA DCC Global Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012-2013 dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Melalui penerapan model Science Technology and Society dapat meningkatkan sikap kepedulian siswa dengan cara guru berperan sebagai fasilitator, siswa dibagi dalam kelompok kecil (pada penelitian ini dalam setiap kelompok terdiri dari dua siswa), siswa diberikan kebebasan untuk mencari permasalahan yang ada disekitar mereka dan memecahkan permasalahannya, siswa harus diberikan tanggung jawab baik secara kelompok dan individu pada saat proses diskusi, mengarahkan dan memanfaatkan media, fasilitas dan sarana penunjang proses pembelajaran secara tepat guna. Menggunakan cara tersebut dan dengan menerapkan model Science Technology and Society dapat meningkatkan sikap kepedulian siswa terlihat dari siswa lebih fokus menyimak penyampaian materi, siswa lebih aktif bertanya dan memberi tanggapan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peningkatan sikap kepedulian siswa dengan menggunakan model pembelajaran Science Technology and

181 Society dapat dilihat dari peningkatan jumlah siswa yang memiliki pertumbuhan sikap kepedulian tersebut pada setiap siklusnya. Pada siklus I dari 9 siswa belum terdapat siswa yang memiliki sikap kepedulian tinggi. Sikap kepedulian siswa yang mencapai kategori sedang sebanyak 4 siswa atau 44% dan kategori rendah sebanyak 5 siswa atau 56%. Jika dijumlahkan prosentasenya mencapai 59%. Pada siklus I ini baik jumlah dari jumlah maupun dari skor siswa belum mencapai indikator yang diharapkan. Pada siklus II jumlah prosentase meningkat mencapai 72% dengan rincian dari 9 siswa, 2 siswa atau 22% berada pada kategori tinggi, 5 siswa atau 56% berada pada kategori sedang dan 2 siswa atau 22% berada pada kategori rendah. Pada siklus II ini jumlah dan skor siswa belum mencapai indikator yang diharapkan maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus III penggunaan model Science Technology and Society mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai indikator yang diharapkan yaitu 75%. Skor yang didapat untuk sikap kepedulian mencapai 79% dengan rincian dari 9 siswa terdapat 5 siswa atau 56% yang mencapai kategori tinggi, 3 siswa atau 33% mencapai kategori sedang, dan 1 siswa atau 11% masih berada pada kategori rendah. Pada siklus III ini indikator yang diharapkan sudah dicapai maka penelitian tindakan dihentikan. Peningkatan sikap kepedulian siswa baik dari segi jumlah siswa dan skor yang diperoleh pada siklus III membuktikan bahwa penggunaan model Science Technology and Society dapat meningkatkan sikap kepedulian siswa kelas XI IPS SMA DCC Global Bandar Lampung. Meskipun hasil peningkatan sikap kepedulian

182 siswa belum berimbang dengan peningkatan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. 2. Penggunaan model pembelajaran Science Technology and Society juga dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan cara guru berperan sebagai fasilitator, siswa dibagi dalam kelompok kecil (pada penelitian ini dalam setiap kelompok terdiri dari dua siswa), siswa diberikan kebebasan untuk mencari permasalahan yang ada disekitar mereka dan memecahkan permasalahannya, siswa harus diberikan tanggung jawab baik secara kelompok dan individu pada saat proses diskusi, mengarahkan dan memanfaatkan media, fasilitas dan sarana penunjang proses pembelajaran secara tepat guna. Penggunaan cara tersebut dapat membuat siswa menjadi lebih kreatif terlihat dari proses pembelajaran yang berlangsung. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, misalnya sering mengajukan pertanyaan, mencari sumber informasi dari berbagai literatur, mengerjakan tugas dengan variasi yang berbeda serta aktif dalam berdiskusi. Pertumbuhan kreativitas siswa selalu mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Pada siklus I, dari 9 siswa terdapat 6 siswa atau 67% berada pada kategori rendah dan 3 siswa atau 33% berada pada kategori sedang, maka pada siklus I ini belum ada siswa yang masuk dalam kategori tinggi dan berdasarkan jumlah siswa maupun jumlah skor yang diperoleh siswa belum mencapai inikator yang diharapkan. Siklus II penggunaan model Science Technology and Society yang memiliki tingkat kreativitas sedang meningkat menjadi 6 siswa atau 67% dan kategori rendah menjadi menurun sebanyak 3 siswa atau 33%. Pada siklus II ini jika diprosentase jumlahnya baru mencapai 66% dan masih belum mencapai

183 indikator yang diharapkan sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus III menggunkan model Science Technology and Society siswa memiliki kreativitas yang meningkat. Pada siklus III sudah terdapat siswa yang mencapai kategori tinggi yaitu 4 siswa atau 45%, pada kategori sedang sebanyak 3 siswa atau 33% dan pada kategori rendah sebanyak 2 siswa atau 22%. Jika diprosentasekan secara keseluruhan skor yang diperoleh mencapai 78% sehingga pertumbuhan kreativitas siswa dari segi jumlah maupun skor prosentase telah mencapai indikator yang diharapkan yaitu 75%, maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan. Peningkatan kreativitas siswa dilihat dari jumlah dan skor indikator yang diperoleh siswa pada siklus III membutikan bahwa penggunaan model Science Technology and Society dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas XI IPS SMA DCC Global Bandar Lampung. Meskipun hasil pertumbuhan kreativitas siswa belum berimbang dengan peningkatan kemampuan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. B. SARAN Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut. 1. Sebagai masukan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya pembelajaran geografi harus menggunakan pembelajaran yang bervariasi, salah satunya adalah menggunakan model Science Technology and Society sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan sikap kepedulian dan kreativitas siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

184 2. Guru dapat melaksanakan proses pembelajaran hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif dan materi yang diberikan haruslah sesuai dan terkait dengan realita kehidupan disekitar siswa. 3. Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mampu memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga siswa memiliki sikap kepedulian dan lebih kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. 4. Guru harus dapat mengalokasikan waktu agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.