PEMBUATAN CRANE PEMINDAH BENDA BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Aplikasi PLC pada Tangan Robot Pemisah Benda Logam dan Non-Logam Berbasis Human Machine Interface

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

Rancang Bangun Sistem Pengambilan Dan Pemuatan Kemasan Yang Dikendalikan Melalui PLC OMRON CP1E-E40DR-A

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

2. Prinsip dan aplikasi Relay

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

Input ADC Output ADC IN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB III METODE PENELITIAN

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

Bab 3 PLC s Hardware

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

BAB III LANDASAN TEORI

REALISASI SISTEM PENGONTROLAN DAN MONITORING MINIATUR LIFT BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Disusun Oleh : PANDAPOTAN MAHARADJA

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

RANCANG BANGUN SIMULASI MESIN SORTIR BARANG BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC SIEMENS LOGO! SOFT 230 RCL

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

SIMULASI PINTU GARASI MOBIL OTOMATIS BERBASIS PLC (Programmable Logic Control) SKRIPSI

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

1. Pengenalan Otomasi Sistem

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dioperasikan secara manual menggunakan tenaga manusia. Hal ini membuat

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. suatu arah perubahan yang lebih baik dan memudahkan dalam manusia

Abstrak. Arbye S L2F Halaman 1

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

Yudha Bhara P

SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

BAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

SISTEM PERANCANGAN LIFT TIGA LANTAI BERDASARKAN SELEKSI BARANG SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,

SISTEM OTOMASI PADA MODUL PROCESSING DENGAN MENGGUNAKAN SEQUENTIAL FUNCTIONAL CHART

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk Berbasis Programmable Logic Control (PLC)

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Gambar 1. Sistem PLC

PENGANTAR MEKATRONIKA

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

Kontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan Programmable Logic Controller

ABSTRAK. air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

Prototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

Transkripsi:

PEMBUATAN CRANE PEMINDAH BENDA BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Penulis skripsi : Abdurrahman Alumni Angkatan 096 Mahasiswa S1 Teknik Elektronika tahun 2009 Email : abdurrahman_toy@yahoo.co.id Dosen Pembimbing 1 : Drs. Jusuf Bintoro, M.T Email :j_bintoro@gmail.com Dosen Pembimbing 2 : Syufrijal, M.T Email : Penulis Jurnal : Zidnie Haniefa Mahasiswi S1 Pendidikan Teknik Elektronika tahun 2010 Email : Zidneyhaniefa@yahoo.com ABSTRACT The research aims to transform and transfer cranes merancangan by heavy objects such as crane arm that can move objects by weight into 3 different places, namely: Weight 100 grams into a goal box, weighing 200 grams to box B destination and weight of 300 grams to a goal box C. The experiment was conducted at the Laboratory of PLC and Mechanics Laboratory Department of Electrical Engineering Faculty of Engineering, State University of Jakarta. Control of plant uses OMRON CJ1M PLC ladder diagram programming language. Signal used as an insert to the PLC digital input module are as many as 15 pieces 3 pieces switches, limit switches 11 pieces, 1 piece body height sensor. While the inputs used as an analog input module put the PLC in the form of 1 piece weighing sensor (Scales). The output is controlled by a PLC via digital output module with output of: 4 pieces of a DC motor and 7 pieces LED indicator. PLC is used to control the crane arm to move forward / backward, up / down, clamping / releasing objects, so the objects move from the weight of 100 grams to a goal box, weighing 200 grams to box B destination and weight of 300 grams to a goal box C. If the weight of the object (100 grams, 200 grams, 300 grams and 400 grams), the object will be pushed out of the surface of the scales. Meanwhile, if the weight of 400 gram object or object height exceeds 6 cm, then the system will stop. 1. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

Latar Belakang Masyarakat pengguna perangkat elektronika di Indonesia khususnya kalangan akademisi yang bergerak dalam bidang teknologi elektronika sudah mengenal piranti mikro (Micro devices) yang akhirnya dimanfaatkan sebagai inti dari pengembangan peralatan elektronika modern. dengan kemudahan memperoleh komponen mikroprosessor, membuat sebuah alat pembuatan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC (Programmable Logic Controller) dapat dengan mudah diwujudkan. Ketergantungan pada teknologi dari negara maju dengan teknologi (Jepang), membuat IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) bangsa Indonesia tertinggal. Dengan didukungnya disiplin ilmu elekrtonika, menghasilkan suatu ide kreasi meningkatkan kemajuan IPTEK. Dalam teknologi elektronika, efektifitas dan efisien selalu menjadi acuan agar setiap langkah dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal baik kualitas maupun kuantitas. Semakin berkembangnya sebuah sistem kendali, menyebabkan semakin meningkatnya kegunaan sebuah sistem kendali yang kemampuannya terus ditingkatkan, baik perangkat keras (Hardware), maupun perangkat lunak (Software). Penggunaan teknologi PLC merupakan elemen unit kendali yang fungsi pengendaliannya dapat diprogram sesuai dengan keperluan. PLC mempunyai jenis masukan atau keluaran (I/O) berupa sinyal-sinyal digital (1 dan 0) dan berupa sinyalsinyal analog (0 volt -10 volt). Sebelum digunakan PLC harus terlebih dahulu diprogram agar proses pengendalian yang terjadi sesuai yang diinginkan. Pada teknologi otomatisasi, pengontrol logika yang dapat diprogram telah menjadi standar untuk 2. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15

pengendali, PLC tidak hanya menggantikan fungsi relai yang sebelumnya konvensional, tetapi mengambil alih banyak fungsi kontrol. Di dalam teknologi otomasi yang telah meluas ke seluruh bidang yang telah dikombinasikan dengan kontrol pemroses data dan monitor terdistribusi. Prinsip kerja dari PLC sama dengan prinsip dari relai yaitu berupa saklar on-off, tetapi PLC dipandang lebih menguntungkan daripada relai yang umum. Penggunaan crane pada pembuatan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC berfungsi sebagai pemindah benda yang dapat 300 gram, benda dipindahkan menuju kotak tujuan C. Kegiatan pemindahan benda menggunakan crane secara manual oleh seorang operator sudah sering dilakukan, maka diperlukan perancangan sistem pemindahan benda menggunakan crane agar dapat dikendalikan secara otomatis. Dengan dasar itu, ide perancangan pembuatan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC dibuat dengan menggunakan PLC OMRON CJ1M CPU 11 sebagai pusat pemroses kendali. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan,maka dapat diidentifikasikan dikendalikan secara manual oleh masalah sebagai berikut: seorang operator. Ketika berat benda 100 gram, benda dipindahkan menuju kotak tujuan A, ketika berat benda 200 gram, benda dipindahkan menuju 1. Bagaimanakah merancang dan membuat crane pemindah benda berdasarkan berat menggunakan PLC? kotak tujuan B dan ketika berat benda 3. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

2. Bagaimanakah merancang dan membuat sensor berat diprogram untuk melakukan pengendalian gerakan motor DC, input (Timbangan) menggunakan analog, input digital disertai output modul input analog PLC? 3. Bagaimanakah mengendalikan crane pemindah benda berdasarkan berat menggunakan PLC secara manual dan secara otomatis? 4. Dapatkah pembuatan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC bekerja? 5. Bagaimanakah membuat ladder diagram (Software) untuk mengendalikan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC? Pembatasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah teridentifikasi, maka skripsi dibatasi pada pembuatan sistem digital. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dalam perumusan masalah peneliti merumuskan sebagai berikut: Bagaimana mengendalikan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC sebagai sistem pengendali? Tujuan Tujuan dari pembuatan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC antara lain: 1. Mengendalikan crane pemindah benda berdasarkan berat menggunakan PLC. 2. Memenuhi sebagian persyaratan pengendalian perangkat dalam mendapatkan gelar elektromekanik dalam crane pemindah benda berdasarkan berat menggunakan PLC OMRON CJ1M CPU11 yang Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Jurusan Teknik 4. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15

Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian menggunakan teori-teori Manfaat Plant Dari hasil penelitian dan pembuatan plant dengan menggunakan PLC diharapkan dapat berguna antara lain : 1. Sebagai usaha untuk memaksimalkan kemampuan dan kegunaan PLC sebagai kendali peralatan output. 2. Sebagai media alat bantu dalam memahami proses input dan output data pada PLC. 3. Pembuatan skripsi merupakan salah satu bentuk dalam mengembangkan dan merealisasikan pengetahuan yang diterima selama menempuh pendidikan dan pembelajaran di Universitas Negeri Jakarta. dari tabel kebenaran dan lembar data dari komponen atau IC yang dirancang untuk membangun crane pemindah benda berdasarkan berat. Selanjutnya setelah crane dibangun lalu dilakukan uji program untuk diterapkan pada sistem kendali PLC. HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengujian 4.1.1 Data Hasil Pengujian Peralatan Input Dan Peralatan Output 4.1.1.1 Data Hasil Pengujian Sensor Berat (Timbangan) Pengujian sensor berat dilakukan dengan cara mengukur nilai resistansi pada masing-masing berat benda dari 0 gram, 100 gram, 200 gram, 300 gram dan 400 gram. Dari 5. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

data hasil pengujian sensor berat (Timbangan) dapat dilihat pada tabel 4.1, bahwa semakin berat benda yang di tempatkan pada sensor berat maka, resistansi (Dalam KΩ) akan semakin kecil. 4.1.1.2 Data Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Ketinggian ketika sensor LDR tidak terhalang benda maka akan memberi masukkan (Vin- IC LM 358) lebih tinggi (Mendekati tegangan sumber) dari tegangan referensi sehingga output pada IC LM 358 menjadi rendah (Tegangan mendekati 0 volt), sinyal dilanjutkan menuju masukkan Benda transistor BD 139, karena tegangan Data hasil pengujian rangkaian basis emitor (VBE) belum melebihi sensor ketinggian benda dilakukan tegangan sebesar 0,7 volt maka arus dengan cara mengukur besarnya tegangan output sensor LDR ketika terhalang benda dan ketika tidak terhalang benda, mengukur tegangan referensi IC LM358, mengukur besarnya tegangan output IC LM358, mengukur tegangan kolektor-emitor (V CE ) pada transistor BD 139 dan mengukur tegangan sumber IC LM 358. Kaki kolektor transistor BD 139 dari kolektor tidak akan mengalir menuju emitor sehingga tegangan pada kolektor akan mendekati sumber dari modul input PLC sebesar 23,5 volt. Ketika sensor LDR terhalang benda maka akan memberi masukkan (Vin- IC LM 358) lebih rendah dari tegangan referensi sehingga output pada IC LM 358 menjadi tinggi, sinyal dilanjutkan menuju masukkan digunakan sebagai masukan ke modul transistor BD 139, karena tegangan input PLC. Dari data hasil pengujian rangkaian sensor ketinggian benda dapat dilihat pada tabel 4.2, bahwa basis emitor (VBE) telah melebihi tegangan sebesar 0,7 volt maka arus dari kolektor akan mengalir menuju 6. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15

emitor, kaki emitor terhubung dengan ground sehingga tegangan pada kolektor mendekati 0 volt sekaligus memberi masukkan (Logika rendah = input PLC ON) pada modul input PLC. 4.1.1.3 Data Hasil Pengujian sumber tegangan motor DC (23,5 volt) sehingga motor DC akan bergerak sesuai dengan daftar keterangan (Lihat tabel 4.3). Sebaliknya, jika input rangkaian penggerak motor dc diberikan masukkan tinggi (Kondisi Rangkaian Penggerak Motor OFF = 11,5 volt) maka keluaran DC Pengujian rangkaian penggerak motor DC dilakukan dengan cara mengukur sumber tegangan kumparan relai, mengukur tegangan keluaran dari alamat output PLC ketika kondisi ON dan kondisi OFF dan mengukur tegangan output relai (Kontak relai NO) yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan motor DC. Dari data hasil pengujian rangkaian penggerak motor DC (Tabel 4.3), jika input rangkaian penggerak motor dc diberi masukkan rendah (Kondisi ON = 0 volt) maka keluaran tegangan pada kontak NO mendekati tegangan pada kontak NO mendekati ground. (0 volt) sehingga motor tidak akan bergerak (Motor DC OFF). 4.1.1.4 Data Hasil Pengujian Rangkaian Pengkondisi Sinyal Data hasil pengujian rangkaian pengkondisi sinyal dilakukan dengan cara menetapkan berat benda dari 0 gram, 100 gram, 200 gram, 300 gram dan 400 gram, mengukur sumber tegangan IC1 dan IC2 (IC LM358), mengukur tegangan input penguat tak membalik IC1A (Vin+) sebagai tegangan input referensi, mengukur tegangan input IC2A (Vin+) sebagai 7. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

tegangan input referensi pengurang tegangan, mengukur tegangan output penguat tak membalik IC1A (Vout) sebagai tegangan input ke pengurang tegangan dan mengukur tegangan output IC2B (Vout) sebagai tegangan output pengurang tegangan (Masukkan tegangan ke modul input analog PLC). Dari data hasil pengujian rangkaian pengkondisi sinyal (Tabel 4.4) maka nilai tahanan R2 dan R3 disesuaikan dengan nilai tahanan ketika sensor berat diberi beban sebesar 400 gram (Lihat Tabel 4.1) sebesar 500 K. Nilai tahanan R flexiforce disesuaikan Nilai R3 dapat diatur agar output IC1A bernilai tepat 10 volt saat tranduser flexiforce menerima beban maksimum (400 gram). Tegangan sumber IC1 LM358 dan IC2 LM358 yang terukur sebesar 11,8 volt. Output dari IC1A akan digunakan untuk mengeliminasi nilai offset (5 volt) yang muncul pada output IC1A, R2 diatur sedemikian agar output dari buffer IC2A adalah 5 volt. IC2B dikonfigurasi sebagai pengurang tegangan dengan nilai penguatan (Gain) 2, nilai output IC2B dapat ditentukan dengan rumus: dengan nilai tahanan ketika sensor berat diberi beban 0 gram, 100 gram, 200 gram, 300 gram dan 400 gram (Lihat Tabel 4.1). Input positif (Vin +) IC1A bernilai 5 volt sehingga output IC1A akan berkisar antara 5 volt hingga 10 volt sesuai dengan rumus berikut : Nilai output IC2B akan berkisar antara 0,07 volt hingga 10,6 volt yang sesuai dengan input range dari modul input analog PLC sebesar 0 volt hingga 10 volt. 4.1.1.5 Data Hasil Pengujian Rangkaian Tombol Kendali Manual 8. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15

Pengujian rangkaian tombol kendali manual dilakukan dengan cara menekan tombol-tombol manual (Lihat gambar 3.20). Dari data hasil pengujian rangkaian tombol kendali manual (Tabel 4.5), ketika saklar manual dihidupkan maka akan memberikan output logika rendah (0 volt) sekaligus memberi masukkan menuju tombol-tombol manual agar dapat dikendalikan, pada saat tomboltombol manual tidak ditekan maka output akan berlogika tinggi (24 volt), tetapi pada saat tombol-tombol manual ditekan maka output akan berlogika rendah (0 volt). 4.1.1.6 Data Hasil Pengujian Rangkaian Indikator Dari data hasil pengujian rangkaian indikator (Tabel 4.6) dilakukan dengan cara mengukur sumber tegangan indikator sebesar 11,5 volt, mengukur tegangan keluaran dari alamat-alamat output PLC ketika kondisi ON (Indikator hidup = output PLC 0 volt) dan kondisi OFF (Indikator mati = output PLC 10 volt). Rangkaian indikator digunakan sebagai tanda : Indikator start (Alamat 0.00 = ON) berfungsi sebagai tanda bahwa sistem dapat bekerja secara otomatis, indikator 100 gram (Alamat 0.09 = ON) berfungsi sebagai tanda bahwa sistem sedang memindahkan benda dengan berat 100 gram, indikator 200 gram (Alamat 0.10 = ON) berfungsi sebagai tanda bahwa sistem sedang memindahkan benda dengan berat 200 gram, indikator 300 gram (Alamat 0.11 = ON) berfungsi sebagai tanda bahwa sistem sedang memindahkan benda dengan berat 300 gram, indikator 400 gram (Alamat 0.12 = ON) berfungsi sebagai tanda bahwa terdapat benda di atas permukaan 9. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

timbangan dengan berat 400 gram untuk menghidupkan dan mematikan dan indikator ketinggian benda (Alamat 0.13 = ON) berfungsi sebagai tanda bahwa terdapat benda di atas permukaan timbangan dengan tinggi benda melebihi 6 cm. 4.1.1.7 Data Hasil Pengujian Rangkaian Start Dan Stop Data hasil pengujian rangkaian start dan stop (Tabel 4.7) dilakukan dengan cara mengukur sumber tegangan keluaran dari output tombol start dan tombol stop, ketika kondisi ditekan (0 volt) dan kondisi tidak ditekan (23,5 volt). Pada saat output rangkaian start dan stop menghasilkan logika rendah (0 volt) maka akan memberi masukkan ke modul input PLC (Input PLC = ON). Tetapi ketika output rangkaian start dan stop menghasilkan logika tinggi (23,5 volt) maka akan memberi masukkan ke modul input PLC (Input PLC = OFF). Rangkaian start dan stop berfungsi sistem pada saat kondisi otomatis. 4.1.2 Data Hasil Pengujian Program Input Dan Output PLC 4.1.2.1 Data Hasil Pengujian Program Otomatis Berat Benda 100 gram Data hasil pengujian program otomatis berat benda 100 gram (Tabel 4.8) berfungsi untuk melihat apakah sistem dapat bekerja secara otomatis dengan melihat alamat-alamat input PLC dan alamat-alamat output PLC, pada saat program dalam kondisi work online. Ketika saklar otomatis (Alamat 1.12) dihidupkan maka sistem dapat berjalan secara otomatis. Sebaliknya ketika saklar otomatis dimatikan maka sistem dapat dikendalikan secara manual. Selanjutnya tekan tombol start (Alamat 1.00 = ON) peralatan input dan peralatan output dalam posisi awal (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat 1.08 = ON). 10. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15

Jika berat benda sama dengan 100 gram (Alamat D60 = nilai BCD 100) di atas permukaan timbangan selama 5 detik (Tim 0005) dan limit switch benda tersentuh (Alamat 1.13 = ON), lengan crane bergerak turun (Alamat 0.04 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan menjepit benda (Alamat 0.05 = ON) selama 5 detik (Tim 0000) atau bergerak sampai menyentuh limit switch M3 jepit (Alamat 1.04 = ON), selanjutnya lengan crane bergerak ke (Alamat 0.03 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 atas (Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane (Alamat 0.02 = ON) bergerak maju sampai menyentuh limit switch posisi 2 (Alamat 1.09 = ON), lengan crane bergerak turun (Alamat 0.04 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan melepaskan benda (Alamat 0.06 = ON) bergerak sampai menyentuh limit switch M3 buka (Alamat 1.05 = ON), selanjutnya lengan crane bergerak ke atas (Alamat 0.03 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 atas (Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane mundur (Alamat 0.01 = ON) bergerak mundur sampai menyentuh limit switch posisi 1 (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat 1.08 = ON). 4.1.2.2 Data Hasil Pengujian Program Otomatis Berat Benda 200 gram Data hasil pengujian program otomatis berat benda 200 gram (Tabel 4.9) berfungsi untuk melihat apakah sistem dapat bekerja secara otomatis dengan melihat alamat-alamat input PLC dan alamat-alamat output PLC, pada saat program dalam kondisi work online. Ketika saklar otomatis (Alamat 1.12) dihidupkan maka sistem dapat 11. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

berjalan secara otomatis. Sebaliknya ketika saklar otomatis dimatikan maka (Alamat 0.02 = ON) bergerak maju sampai menyentuh limit switch posisi 3 sistem dapat dikendalikan secara (Alamat 1.10 = ON), lengan crane manual. Selanjutnya tekan tombol start (Alamat 1.00 = ON) peralatan input dan peralatan output dalam posisi awal (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat 1.08 = ON). Jika berat benda sama dengan 200 gram (Alamat D60 = nilai BCD 200) di atas permukaan timbangan selama 5 detik (Tim 0005) dan limit switch benda tersentuh (Alamat 1.13 = bergerak turun (Alamat 0.04 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan melepaskan benda (Alamat 0.06 = ON) bergerak sampai menyentuh limit switch M3 buka (Alamat 1.05 = ON), selanjutnya lengan crane bergerak ke atas (Alamat 0.03 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 atas (Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane ON), lengan crane bergerak turun mundur (Alamat 0.01 = ON) bergerak (Alamat 0.04 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan menjepit benda (Alamat 0.05 = ON) selama 5 detik (Tim 0000) atau bergerak sampai menyentuh limit switch M3 jepit (Alamat 1.04 = ON), selanjutnya lengan crane bergerak ke (Alamat 0.03 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 atas (Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane mundur sampai menyentuh limit switch posisi 1 (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat 1.08 = ON). 4.1.2.3 Data Hasil Pengujian Program Otomatis Berat Benda 300 gram Data hasil pengujian program otomatis berat benda 300 gram (Tabel 4.10) berfungsi untuk melihat apakah sistem dapat bekerja secara otomatis dengan melihat alamat-alamat input 12. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15

PLC dan alamat-alamat output PLC, pada saat program dalam kondisi work online. Ketika saklar otomatis (Alamat 1.12) dihidupkan maka sistem dapat berjalan secara otomatis. Sebaliknya ketika saklar otomatis dimatikan maka sistem dapat dikendalikan secara manual. Selanjutnya tekan tombol start bergerak sampai menyentuh limit switch M3 jepit (Alamat 1.04 = ON), selanjutnya lengan crane bergerak ke (Alamat 0.03 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 atas (Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane (Alamat 0.02 = ON) bergerak maju sampai menyentuh limit switch posisi 4 (Alamat 1.00 = ON) peralatan input (Alamat 1.11 = ON), lengan crane dan peralatan output dalam posisi awal (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat 1.08 = ON). Jika berat benda sama dengan 300 gram (Alamat D60 = nilai BCD 300) di atas permukaan timbangan selama 5 detik (Tim 0005) dan limit switch benda tersentuh (Alamat 1.13 = bergerak turun (Alamat 0.04 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan melepaskan benda (Alamat 0.06 = ON) bergerak sampai menyentuh limit switch M3 buka (Alamat 1.05 = ON), selanjutnya lengan crane bergerak ke atas (Alamat 0.03 = ON) sampai ON), lengan crane bergerak turun menyentuh limit switch M2 atas (Alamat 0.04 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan menjepit benda (Alamat 0.05 = ON) selama 5 detik (Tim 0000) atau (Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane mundur (Alamat 0.01 = ON) bergerak mundur sampai menyentuh limit switch posisi 1 (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat 1.08 = ON). 13. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

4.1.2.4 Data Hasil Pengujian Program Otomatis Berat Benda 400 gram Data hasil pengujian program otomatis berat benda 400 gram (Tabel 4.11) berfungsi untuk melihat apakah sistem dapat bekerja secara otomatis dengan melihat alamat-alamat input PLC dan alamat-alamat output PLC, pada saat program dalam kondisi work online. Ketika saklar otomatis (Alamat 1.12) dihidupkan maka sistem dapat berjalan secara otomatis. Sebaliknya ketika saklar otomatis dimatikan maka sistem dapat dikendalikan secara manual. Selanjutnya tekan tombol start (Alamat 1.00 = ON) peralatan input dan peralatan output dalam posisi awal (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat 1.08 = ON). Jika berat benda 400 gram (Alamat D60 = nilai BCD 400) di atas permukaan timbangan selama 5 detik (Tim 0005) dan limit switch benda tersentuh (Alamat 1.13 = ON), maka indikator berat benda 400 (Alamat 0.12 = ON) hidup selama limit switch benda tersentuh (Alamat 1.13 = ON), tetapi ketika limit switch benda tidak tersentuh (Alamat 1.13 = OFF) maka indikator berat benda 400 (Alamat 0.12 = OFF). 4.1.2.5 Data Hasil Pengujian Program Sensor Berat (Timbangan) Melalui Sinyal Input Analog PLC. Data hasil pengujian program sensor berat (Timbangan) melalui sinyal input analog PLC (Tabel 4.12 ) dilakukan untuk melihat apakah sensor berat dapat bekerja secara otomatis dengan melihat hasil dari scaling hexadesimal ke BCD. Ketika program dalam kondisi work online. Ketika berat benda 0 gram maka data hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 0 dengan tegangan 0,07 volt. Berat benda 100 gram maka data 14. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15

hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 56dengan tegangan 0,98 volt. Berat benda 200 gram maka data hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 87 dengan tegangan 1,42 volt. Berat benda 300 gram maka data hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 202 dengan tegangan 5,5 volt. Berat benda 400 gram maka data hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 403 dengan tegangan 10,6 volt dan nilai set point sebesar 400 berfungsi sebagai pembatas nilai maksimum BCD (Menyesuaikan dengan berat maksimum benda sebesar 400 gram). Dari data hasil pengujian program sensor berat (Timbangan) melalui sinyal input analog PLC dapat disimpulkan bahwa nilai hasil scaling hexadesimal ke BCD hampir sesuai dengan nilai berat benda. Kesimpulan Plant dapat dikendalikan secara manual oleh tombol-tombol kendali manual dan secara otomatis dikendalikan oleh PLC OMRON CJ1M CPU 11 yang telah diprogram sesuai dengan deskripsi kerja sistem. Bahasa pemrograman PLC yang digunakan adalah ladder diagram dan kode mnemonic. Sinyal yang digunakan sebagai masukan PLC OMRON CJ1M CPU 11 sebanyak 15 buah input digital, 1 buah sinyal input analog dan 14 sinyal keluaran PLC yang digunakan sebagai pengendali peralatan output (4 buah motor DC dan 7 buah led indikator). Output sensor berat sebagai masukkan menuju input analog PLC digunakan untuk menimbang benda dari berat 0 gram sampai berat 400 gram dengan mengeluarkan tegangan sebesar 0,07 15. Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)

volt sampai dengan tegangan 10,6 volt. Sinyal tegangan keluaran sensor berat terbaca oleh modul input analog PLC dengan konversi data 0 hexadesimal sampai dengan 1770 hexadesimal. Plant dapat memindahkan benda dari berat 100 gram ke kotak tujuan A, 200 menggunakan tranduser yang lebih akurat karena tranduser flexiforce memiliki linier error mencapai 5% dan ketika diaplikasikan dengan mekanik sensor berat (Timbangan) linier error menjadi lebih besar dari 5%. gram ke kotak tujuan B dan 300 gram ke kotak tujuan C. Pembuatan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Saran Untuk pengembangan plant lebih lanjut, peneliti menyarankan untuk DAFTAR PUSTAKA Frank D Petruzella. Elektronika Industri. Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2001. Mike Tooley. Rangkaian Eletronika Prinsip dan Aplikasi. Penerbit ERLANGGA, Jakarta, 2003. Ricky Suprayudi dan Tim IE. Application Note AN119 Timbangan Digital Berbasis Sensor Flexiforce. Universitas Kristen Petra, Jakarta. Syufrijal, S.T, M.T. PLC (Konsep, aplikasi dan komunikasi jaringan PLC). Jakarta, 2008. William Bolton. Programmable Logic Controller. Penerbit ERLANGGA, Jakarta, 2004. 16. HAELKO, Vol. 7 No : 13, April 2012 : 1-15