BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Daerah Gading Serpong saat ini menjadi salah satu daerah yang bisa

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI RESTORAN MENGGUNAKAN METODE SMARTER DAN PROMETHEE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN KELAS UNGGULAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE PADA STM RAKSANA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan rumah ikut meningkat. Ini

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( Studi kasus pada Nasabah Bank Mandiri KCP Surabaya Gubeng ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Selain sandang dan pangan, papan merupakan salah satu kebutuhan pokok

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. menanggulangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja diperdesaan,

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Teknik Industri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SISWA PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS: SMP PERGURUAN KEBANGSAAN MEDAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SUPPLIER FURNITURE MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Jenis kelamin Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB III LANDASAN TEORI

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang kebutuhan transportasi bagi manusia sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya

PEMBUATAN APLIKASI PEMILIHAN CALON GURU TELADAN DENGAN MENGUNAKAN MEDIA WEB Bayu Firmanto 4

SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan bisnis perbankan dalam era saat ini semakin ketat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DENGAN METODE PROMETHEE

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

SKRIPSI. Diajukan Oleh : RAHADYAN FAREZA

PEMILIHAN LOKASI SUMBER MATA AIR UNTUK PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. cenderung akan melakukan aktivitas membeli pada produk tersebut. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya. Dari segi kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB I PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang termasuk seorang

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK MANDIRI PEMUDA SURABAYA S K R I P S I

BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada jabatan tertentu untuk pelamar sehingga proses tidak berjalan dengan

BAB I PERSYARATAN PRODUK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis lembaga keuangan mikro di Indonesia yaitu LKMS

BAB I PENDAHULUAN. Bank Sumut adalah satu usaha jasa keuangan dengan bentuk Perseroan

Penerapan Metode Promethee Dalam Penyeleksian Siswa Baru (Airlines Staff) pada LPP Penerbangan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia saat ini bukan hanya disebabkan karena perkembangan

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis.

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, fungsi dan tanggung jawabnya melayani masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS KAMERA CCTV MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternative penyelesaian masalah, evaluasi dari pada alternatifalternatif tersebut dan pemilihan alternatif tersebut. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan di perlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan di tujukan kepada pemilihan sekelompok alternative program dan urutan prioritasnya. Misal dalam menentukan suatu program baru, kriteria yang di pertimbangkan adalah dana yang tersedia, SDM, hubungan program dengan kondisi terkini, dan bagaimana pengaruhnya terhadap semua aspek. Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan cermat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global di waktu mendatang. Memiliki banyak informasi saja tidak akan cukup bila tidak mampu meramunya dengan cepat menjadi alternatif-alternatif terbaik untuk pengambilan keputusan. (Kasim, 1995) Proses analisis keputusan membutuhkan adanya kriteria sebelum memutuskan pilihan dari berbagai alternatif yang ada. Kriteria menunjukkan definisi masalah dalam bentuk yang konkrit dan kadang-kadang dianggap sebagai saran yang akan dicapai. Analisis atas kriteria penilaian dilakukan untuk memperoleh seperangkat standar pengukuran, untuk kemudian dijadikan sebagai alat dalam membandingkan alternatif. (Mangkusubroto, dkk, 1987) Setiap kriteria harus menjawab satu pertanyaan penting mengenai seberapa baik suatu alternatif akan dapat memecahkan suatu rnasalah yang sedang dihadapi. Keputusan akhir mengharuskan pengambil keputusan untuk memperkirakan bagaimana perbandingan suatu alternatif dengan alternatif yang lainnya dalam kondisi-kondisi yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Kriteria digunakan untuk membandingkan dampak yang diperkirakan akan

2 muncul dan setiap alternatif yang ada, dan bukan dampak yang terjadi sekarang, dan mengurutkannya sesuai dengan yang dikehendaki. Ada beberapa metode standar yang umum digunakan untuk pengambilan keputusan Kriteria majemuk yaitu : a. Multi Attribute Utility Models (MAU-Models) Huber (1980) menjelaskan pengertian MAU Models sebagai suatu tehnik pembuatan keputusan yang menggunakan banyak criteria atribut. Dalam menganalisis alternative atribut model MAU ini meperhitungkan factor-faktor subjektif seperti penilaian berdasarkan interview dan persaan, kemudian di formulasikan secara mamtematis. (Huber, 1980) b. Simple Multi Attribute Rating Tecnique (SMART) SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique ) merupakan metode pengambilan keputusan multi kriteria yang dikembangkan. Teknik pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan ini digunakan untuk menilai setiap alternatif agar diperoleh alternatif terbaik. (Edward, 1977) c. Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur di pecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok-kelompok tersebut di atur menjadi suatu bentuk hirarki. Kelemahan dari AHP adalah: - Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. - Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. (Permadi 1992)

3 d. Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. (Brans et.al.,1986) Metode Promethee (Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation) merupakan salah satu metode penentuan rangking atau urutan yang termasuk kedalam kelompok pemecahan masalah Multiple Criteria Decision Making (MCDM) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria (multikriteria). Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi criteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking, outranking merupakan metode yang dapat menangani criteria kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan. Metode ini mampu memperhitungkan alternatifalternatif berdasarkan karakteristik yang berbeda. Metode outranking membandingkan beberapa kemungkinan alternatif (pada kriteria) dengan criteria dasar. Mereka pada dasarnya menghitung indeks untuk setiap pasangan alternatif yang memenuhi syarat atau antara peringkat satu relatif dengan alternatif lain. Semua parameter yang terlibat mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi (Brans, Jean-Pierre & Mareschal, Bertrand,1986). Sektor perbankan memegang peranan penting dalam usaha pengembangan di sektor ekonomi, dan juga berperan dalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan kepercayaan dari masyarakat terutama nasabahnya sehingga kelangsungan sektor perbankan sebagai urat nadi perekonomian dapat terus berjalan. Untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat, maka sektor perbankan harus dikelola secara profesional mulai dari segi pelayanannya, strategi pemasaran yang baik segi keuangan yang harus dikelola dengan prinsip kehati-hatian, serta perbankan juga harus inovatif dalam menciptakan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

4 Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap bank untuk memperhatikan kebutuhan dan keinginan nasabahnya serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih unggul serta lebih memuaskan dari pada yang dilakukan oleh pihak bank dan pesaing lainnya. Sehingga perhatian bank tidak hanya terbatas pada produk barang atau jasa yang dihasilkan saja, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia, serta lingkungannya. Sebagai langkah awal dari upaya mendefinisikan tuntutan nasabah, maka hal yang harus diperhatikan dan tidak dapat dipisahkan adalah ketersediaan informasi yang menyangkut persepsi dan harapan nasabah terhadap layanan yang ditawarkan oleh pihak bank. Untuk itulah maka perlu dianalisis sejauh mana nasabah merasa puas dengan pelayanan yang telah diterimanya. Dalam waktu selama lima tahun, perkembangan bank syariah di Indonesia cukup fenomenal. Menurut majalah Swa Sembada edisi 15/XXII/2010, Adiwarman A.Karim dan Adi Zakaia Affif menyebutkan bahwa jumlah bank syariah yang di tahun 2005 hanya ada lima bank (dua bank syariah komersial dan tiga unit usaha syariah). Namun pada akhir tahun 2010 menjadi 22 bank (tiga bank syariah komersial dan 19 unit usaha syariah). Pertumbuhan aset rata-rata mencapai 63% per tahun dalam lima tahun terakhir, dari Rp 1,8 triliun menjadi sekitar Rp20,9 triliun pada akhir tahun 2010. Sedangkan jumlah dana yang berhasil dihimpun oleh bank syariah mencapai Rp15,6 triliun. Jumlah pembiayaan mencapai Rp 15,2 triliun atau Loan Deposit Ratio mencapai 970%. Perkembangan jumlah kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang di tahun 2000 hanya 28 kantor, tahun 2010 menjadi 294 kantor. Perkembangan industri perbankan syariah ini tidak lepas dari faktor satisfaction atau kepuasan nasabah bank yang didapatkan oleh nasabah suatu bank ditinjau dari sisi pelayanan, produk, teknologi informasi, sistem dan prosedur, kenyamanan, keamanan, dan lain- lain. Penelitian mengenai bank syariah di Indonesia pernah dilakukan oleh majalah Swa Sembada bekerjasama dengan lembaga survey pasar MARS dalam rangka penganugerahan Indonesian Best Brand Award. Penelitian tersebut dilakukan di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang. Hasil penelitian

5 tersebut dimuat dalam Majalah Swa Sembada edisi 15/XXII/2010 dalam laporan sajian utamanya tentang potret merek-merek terbaik tahun 2010. Dari hasil penelitian pada tahun 2010, untuk kategori bank syariah menempatkan Bank Muamalat berada di posisi teratas disusul Bank Syariah Mandiri di posisi kedua, Bank BNI Syariah di posisi ketiga, Bank BRI Syariah di posisi keempat dan Bank Gebu Prima Syariah di posisi kelima. Penelitian tersebut menggunakan perhitungan indeks Best Brand dengan menggunakan kaidah Mutually Exclusive Weighting Factor dengan bantuan Structural Equation Modelling (SEM). Dengan semakin meningkatnya prestasi bank syariah memungkinkan nasabah dapat memilih bank syariah tertentu. Pengambilan keputusan untuk memilih suatu bank syariah diperlukan bagi nasabah yang sangat mementingkan tentang kepuasan baik dari sisi pelayanan hingga keamanan. Untuk itu berangkat dari penelitian yang dilakukan oleh Majalah Swa Sembada bekerjasama dengan lembaga Riset Pasar MARS maka akan dilakukan penelitian mengenai penerapan metode PROMETHEE dalam menganalisis peringkat bank syariah berdasarkan kepuasan nasabah pada tiga bank syariah di kota Labuhan Batu Utara. Bank syariah yang akan diteliti adalah Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat dan Bank Mega Syariah di Labuhan Batu Utara. Sedangkan kriteria dari kepuasan nasabah yang akan diteliti antara lain kehandalan (reliability), daya tanggap (responsivesness), jaminan (assurance), pelayanan khusus / perhatian (empathy), fasilitas / kenyamanan (tangibles). Penggunaan dari metode PROMETHEE ini untuk menstrukturisasi situasi keputusan dan memberikan pandangan terhadap konsekuensi dari perbedaan pembobotan dalam masalah keputusan. Penekanannya adalah pada pengenalan batas obyektifitas. Oleh karena itu, metode ini membantu untuk membangun suatu model penghakiman nilai dengan membuat hipotesis untuk membuat rekomendasi terhadap suatu keputusan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengambil judul Analisis Peringkat Bank Syariah Berdasarkan Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan dengan Menggunakan Metode Promethee di Labuhan Batu Utara.

6 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana peringkat ketiga bank syariah (Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat dan Bank Mega Syariah) berdasarkan kehandalan (reliability), daya tanggap (responsivesness), jaminan (assurance), pelayanan khusus / perhatian (empathy), fasilitas / kenyamanan (tangibles)? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bank yang diteliti adalah Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat dan Bank Mega Syariah yang ada di Labuhan Batu Utara 2. Responden di pilih secara acak dan merupakan nasabah ketiga bank yang akan di teliti yang langsung berhadapan dengan pegawai bank (misal : security dan customer service) 3. Pertanyaan yang di ajukan meliputi lima kriteria dari kepuasan nasabah yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsivesness), jaminan (assurance), pelayanan khusus / perhatian (empathy), fasilitas / kenyamanan (tangibles). 1.4 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan peringkat ketiga bank syariah yang ada di Labuhan Batu Utara berdasarkan kriteria-kriteria dari kepuasan nasabah yakni kehandalan (reliability), daya tanggap (responsivesness), jaminan (assurance), pelayanan khusus / perhatian (empathy), fasilitas / kenyamanan (tangibles). 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi Penulis Untuk memperdalam dan mengembangkan wawasan disiplin ilmu yang telah dipelajari untuk mengkaji permasalahan tentang Analisis Peringkat Bank Syariah Berdasarkan Kepuasan Nasabah terhadap Pelayanan dengan Menggunakan Metode Promethee.

7 2. Manfaat bagi Pembaca Sebagai tambahan wawasan dan informasi tentang Analisis Peringkat Bank Syariah Berdasarkan Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan dengan Menggunakan Metode Promethee dan sebagai acuan dalam pengembangan penulisan karya tulis ilmiah. 3. Manfaat bagi Instansi Dapat digunakan sebagai sarana dan informasi bagi lembaga serta sebagai kontribusi keilmuan bagi lembaga terkait. 4. Manfaat Bagi Bank Syariah Memberikan sumbangan atau masukan yang berguna agar bank-bank syariah dapat membangun dan memelihara reputasi bank syariah berdasarkan dari kepuasan nasabah bank syariah yang bersangkutan.