BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja atau adolesen merupakan masa pertumbuhan anak menjadi dewasa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Olahraga beban/mungkin yang lebih popular, terutama di antara para

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Unit Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi merupakan jaringan keras pada rongga mulut yang berfungsi

Kompartemen cairan di dalam tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

LEMBARAN KUESIONER. Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit osteoporosis

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

Apa itu Kalsium (Ca)?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung

Nutrition in Elderly

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahan baku utamanya yaitu susu. Kandungan nutrisi yang tinggi pada keju

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Udang Mantis ( Harpiosquilla raphidea

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan dan membersihkan tempat minuman. yang dikemas dalam kemasan siap saji. Pada minuman ringan sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pembentukan tulang. Salah satu penyakit yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

VITAMIN D (KALSIFEROL) Dr. Inge Permadhi MS

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

METABOLISME KALSIUM DAN TULANG Diposkan oleh -UkhtiLina- on Selasa, 03 Maret 2009

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. zat seng / zinc. Padahal zinc merupakan co-faktor hampir 100 enzim yang

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

Sistem Ekskresi Manusia

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

b. Sebagai bahan bakar dimana panas yang terjadi diubah menjadi tenaga.

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

PENDAHULUAN. Kemajuan sektor perindustrian di Indonesia yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

ABSTRAK. laktat pada masa kehamilan. Sedangkan pendidikan ataupun pekerjaan tidak memilki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

GIZI SEIMBANG LANSIA

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit, hanya sebagian kecil dalam

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kalsium darah Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99% dari kalsium dalam tubuh berada di tulang dan gigi, dan 1% sisanya berada dalam darah dan jaringan lunak. Kalsium darah adalah kalsium yang berada dalam darah dan jaringan lunak. Kadar kalsium dalam darah dan cairan sekitar sel (cairan ekstraseluler) harus dikontrol dalam batas kadar yang sempit untuk mendapatkan fungsi fisiologinya yang normal. Fungsi fisiologi dari kalsium begitu penting dalam mempertahankan hidup sehingga tubuh akan melakukan proses demineralisasi tulang untuk memelihara kadar kalsium dalam darah, jika konsumsi kalsium tidak mencukupi. (www.pom.go.id) Kadar kalsium dalam sirkulasi darah kira-kira konstan sekitar 10 mg/100ml. Dan kalaupun bervariasi tidak sampai 10%. Kurang dari 50% kalsium darah dan cairan lainnya berada dalam bentuk ion bebas. Sekitar dalam jumlah yang sama terikat pada protein, terutama pada albumin dan globulin dan jumlah yang sangat sedikit merupakan ikatan komplek dengan asam organik seperti sitrat atau asam anorganik seperti sulfat dan phospat. (E. Mary Back, 1995) Penurunan kadar kalsium akan mengundang hormon paratiroid untuk bereaksi pada tulang dan melepaskan sebagian kalsiumnya agar supaya kadar dalam darah dipertahankan, sebaliknya kadar kalsium yang melampaui batas fisiologis akan diturunkan dengan mengembalikan aksesnya 5 ke tulang. Beberapa faktor lain mempunyai peranan pula dalam memelihara hemostatis, kalsium seperti vitamin D,

insulin, hormon pertumbuhan, androgen estrogen, kortekosteroid adrenal, fosfat organik. (Pudjiono Solihin, 2001). B. Kalsium Urin Kalsium urine adalah kalsium yang berada di dalam urine yang berasal dari pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih yang berbentuk Kristal yang tidak dapat larut. (Kus Irianto, Kusno Waluyo, 2004). Ekskresi kalsium dalam urin berbeda-beda menuruti konsentrasi kalsium dalam serum dan isi kalsium dalam seluruh tubuh. Dengan diit yang mengandung 0,5-1 g kalsium sehari, orang normal mengekskresi 200-400 mg 15. Kalau kalsium dalam makanan ditingkatkan, ekskresi juga meningkat, tetapi mengurangi kalsium tidak banyak berpengaruh terhadap banyaknya kalsium dalam urin. ( Frances K. Widman, 1992). Analisa kalsium dalam urin bisa dilakukan tepat bila semua endapan kalsium dilarutkan lebih dahulu. (AAK nusaputera, 1996). C. Pengertian usia lanjut Proses menua merupakan suatu proses normal yang ditandai dengan perubahan secara progresif dalam proses biokimia, sehingga terjadi kelainan atau perubahan struktur dan fungsi jaringan, sel dan non sel. (Widjayakusumah, 1992). Berbagai

perubahan fisik dan psikososial akan terjadi sebagai akibat proses menua. Terjadinya perubahan pada semua orang yang mencapai usia lanjut yang tidak disebabkan oleh proses penyakit. (Brocklehurst and Allen, 1987). Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, energi menurun, kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dsb. Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan secara berlipat ganda. (Zainuddin Sri Kuntjoro, 2002). Tidak hanya itu, pada proses menua kadar kapur (kalsium) dalam tulang menurun. Akibatnya tulang menjadi kropos (osteoporosis) dan mudah patah. (Sukendro, 2004) D. Kebutuhan kalsium dalam tubuh Kadar kalsium darah dalam serum keadaan normal 9-11 mg/dl. Tubuh mengandung lebih banyak kalsium dari pada mineral lain, kalsium merupakan mineral yang harus dipenuhi kurang lebih 2 % dari berat tubuh manusia dewasa. ( F.G. Winarno, 2004). Peranan kalsium dalam tubuh dapat dibagi dua, yaitu membantu membentuk tulang dan gigi, dan mengukur proses biologi dalam tubuh. Kebutuhan kalsium terbesar terjadi pada waktu pertumbuhan, tetapi keperluan kalsium masih diteruskan meskipun sudah dewasa. Dari seluruh kalsium yang terdapat dalam tubuh manusia 99% terdapat di tulang dan gigi. Jenis mineral tersebut memberi struktur tulang dan gigi. ( F.G. Winarno, 2004).

Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 400 mg setiap hari. Sebaliknya pada wanita pascamenopause kalsium yang dibutuhkan tinggi, berkisar antara 1200 1500 mg setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya absorpsi kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. (Robert E. Olson, 1998). Penyerapan kalsium sangat bervariasi tergantung umur dan kondisi badan. Pada waktu pertumbuhan sekitar 50-70% kalsium yang diserap karena garam kalsium lebih larut dalam asam. Maka penyerapan kalsium terjadi pada bagian atas usus kecil, tepat setelah lambung. Faktor yang menghalangi penyerapan kalsium adalah zat organik yang bergabung dengan kalsium dan membentuk garam yang tidak larut contoh asam oksalat. ( F.G. Winarno, 2004). E. Peranan, fungsi, dan sumber kalsium 1. Peranan Kalsium. Kalsium sangat berperan dalam tubuh manusia diantaranya adalah pada anakanak sampai usia lanjut. Tersedianya kalsium dalam tubuh itu penting sehubungan dengan peranannya yaitu : a. Untuk pembentukan tulang dan gigi

b. Pada berbagai proses fisiologi dan biokimia di dalam tubuh. (G Kartasaputra, dkk, 1995). 2. Fungsi Kalsium. Sehubungan dengan peranannya itu maka fungsi kalsium dalam tubuh adalah sebagai berikut : a. Bersama fosfor membentuk matriks tulang, pembentukan ini dipengaruhi oleh vitamin D. b. Untuk membantu proses penggumpalan darah. c. Untuk mempengaruhi penerimaan rangsangan pada otot dan saraf.(g Kartasaputra, dkk, 1995). 3. Sumber Kalsium Sumber kalsium dapat diperoleh dari makanan dan minuman, salah satu contohnya adalah susu. Susu mempunyai kandungan kalsium yang tinggi demikian pula dengan hasil olahan susu seperti keju mengandung cukup banyak kalsium. Susu bubuk merupakan sumber kalsium yang terkonsentrasi. Makanan lainnya seperti ikan kecil-kecil yang dimakan bersama tulangnya (ikan teri), udang kering. Dari golongan sayuran diantaranya mempunyai kandungan kalsium yang cukup tinggi seperti bayam, daun melinjo, sawi. Konsumsikan juga kacang-kacangan lainnya, makanan yang tinggi kandungan vitamin D seperti sayuran berdaun hijau gelap. Tubuh juga harus cukup mendapat sinar matahari pagi minimal 15 menit

sebagai sumber vitamin D, karena vitamin ini dibutuhkan untuk penyerapan kalsium. (E. Mary Back, 1995) F. Olahraga penting artinya bagi tulang pada usia tua Suatu keadaan yang tidak bisa kita hindari dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah meningkatnya usia, seringkali diabaikan bila seseorang mulai menua, maka segala sel-sel tubuhnya dapat dipastikan sedang mengalami proses degenerasi secara fisiologis. Proses umumnya ditandai dengan semakin menurunnya sel-sel tubuh untuk memperbaiki diri dari kerusakan dan efisiensi kerja yang berkurang dari kelenjarkelenjar tubuh. (Made Astawan, Mita wahyuni, 1988) Olahraga baik bagi tulang maupun aspek kesehatan lain. Tidak bergerak sama sekali mempercepat penurunan massa tulang, sementara olahraga menahan beban tubuh bisa meningkatkan massa tulang, terutama pada anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa, olahraga dapat memperlambat penurunan massa tulang akibat usia serta meningkatkan kesehatan secara umum, sehingga mengurangi risiko osteoporosis. (Smith tony, 2002) Olahraga sangat besar pengaruhnya pada tulang-tulang. Tulang adalah jaringan yang hidup. Secara terus menerus sel tulang yang rusak diganti dengan yang baru. Bila aktifitas menurun, maka akan kehilangan kalsiumnya. Tarikan-tarikan otot pada tulang sangat penting agar tulang tetap sehat dan selalu terisi oleh kalsium. Olahraga adalah cara yang baik untuk menghindari kehilangan kalsium, yang berarti cara terbaik untuk menghindarkan dari osteoporosis. Penelitian menunjukkan bila tidak melakukan olahraga maka 1% mineral dalam kepadatan tulangnya akan hilang tetapi

bila otot dan tulang bergerak, tekanan yang diberikan akan menghasilkan tegangan listrik yang akan menambah mineral pada kepadatan tulang. (Sadoso. Sumosardjono, 1989) G. Gangguan Metabolisme Kalsium. a. Hiperkalsemia. Disebabkan karena kelebihan pemecahan tulang, baik hiperparatisordisme, karena penyakit keganasan termasuk atau kadang-kadang karena imobilitas. Penyebab tersering adalah metastasis osteolitik di dalam tulang. Hiperkalsemia menyebabkan kelemahan otot gejala-gejala gastrointestinalis, giddiness, haus hebat disertai poliuria. Hiperkalsemia juga menyebabkan hiperkalsiuria dan sering menyebabkan kalkulus renalis. Hiperkalsemia berat membawa resiko bagi berhentinya jantung. (D.N Baron, 1995) b. Hipokalsemia. Hal ini disebabkan oleh defisiensi masukan dan atau absorsi kalsium, karena hipoparatirodisme atau karena kehilangan berlebihan melalui ginjal pada kerusakan tubulus atau asidosis. Hipokalsemia merupakan bagian sindroma kegagalan ginjal kronika, kadang-kadang juga terlihat pada pankreatitis. Pada neonetus, hipokalsemia disebabkan oleh makanan yang tinggi fosfat yang mengikat kalsium di dalam usus. Hipokalsemia menyebabkan hipereksibilitas system syaraf, yang secara klinik bisa dipresentasikan sebagai konvulasi serta sebagai fase ball dan peresteria.

Aspek lain dari hipokalsemia dalam jangka lama adalah katarak, waktu koagulasi yang memanjang dan depresi mental. Hipokalsemia yang disertai dengan hipoproteinemia saja, bila kalsium yang terionisasi normal, menunjukkan kalau ada abnormalitas metabolik.(d. N Baron, 1995) H. Pemeriksaan Kadar Kalsium Pada kalsium darah menggunakan Metoda O cresolphthlein complexon Prinsip : protein dari plasma atau serum diendapkan dengan buffer asam asetat dalam suasana panas. Kalsium yang bebas direaksikan dengan pereaksi warna dalam suasana basa, maka terbentuklah ikatan komplek Ca - O Cresolphthalein komplexon yang berwarna ungu. Sedangkan pada kalsium urin menggunakan Metoda O cresolphthlein complexon Prinsip : urin diendapkan dengan buffer asam asetat dalam suasana panas. Kalsium yang bebas direaksikan dengan pereaksi warna dalam suasana basa, maka terbentuklah ikatan komplek Ca - O Cresolphthalein komplexon yang berwarna ungu. Pada pemeriksaan kadar kalsium darah dan urine menggunakan metoda O- cresolphthalein komplexon secara photometri mempunyai keuntungan mudah dilakukan juga tidak memerlukan waktu banyak, sedangkan untuk hasilnya dapat dipercaya. Artinya pada metoda ini lebih cermat dan efisien dibandingkan dengan metoda yang lain. (Pusdiknakes, 1985)