BAB I PENDAHULUAN. penggunaan teknologi dalam menunjang kehidupan sehari - hari. berdasarkan data yang dihimpun oleh Gartner International Data

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kinerja Matrix Multiplication Pada Lingkungan Komputasi Berkemampuan Tinggi (Cuda Gpu)

1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA).

BAB I PENDAHULUAN. ada dua pendekatan yang dapat digunakan, pendekatan yang pertama adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tsunami ini merupakan kejadian alam yang dipengaruhi oleh adanya aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat

1. BAB I PENDAHULUAN. efek. Penggunaan visual efek untuk film di sebabkan lebih mudah di arahkan dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

1


BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keamanan dapat menjadi sebuah ketidak nyamanan. Namun, di zaman yang

Pendeteksian Kemacetan Lalu Lintas dengan Compute Unified Device Architecture (CUDA)

BAB III LANDASAN TEORI

PROSEDUR PARALELISASI PERKALIAN MATRIKS PADA GRAPHICS PROCESSING UNIT (GPU)

BAB II DASAR TEORI GPU Computing

MULTITASKING DENGAN MENGGUNAKAN NVIDIA CUDA. oleh Agustinus Ardiyan Abi Ravinda NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. dalam bentuk sebuah tabel. Lingkungan semacam ini sering ditemui pada dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Web caching server mempunyai peranan penting dalam menangani trafik web

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USUL PENELITIAN HIBAH BERSAING

Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo

Analisis Perbandingan Komputasi GPU dengan CUDA dan Komputasi CPU untuk Image dan Video Processing

BAB I PENDAHULUAN. dengan alat medis seperti Computed Tomography (CT) scan atau Magnetic

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN PENGENALAN ANGKA MENGGUNAKAN MULTI GPU PADA PLATFORM CUDA

PARALELISASI TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA PADA GRAPHIC PROCESSING UNIT UNTUK DE-NOISING CITRA

CLUSTER. Kategori Cluster Computing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ingin merestorasi hasil karya seni lukisan dari zaman Mediterania dan Renaissance yang

Paralelisasi Transformasi Fourier Para Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Solo Instrumen

BAB I PENDAHULUAN. piksel yang memiliki karakteristik tersebut. pendekteksian tepi. Salah satu metode yang ada adalah active contour yang

PENGANTAR KOMPUTASI MODERN

KOMPUTASI PARALEL UNTUK SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, serta

BAB II LANDASAN TEORI. informasi menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca (Ferguson dkk, 2010).

PEMBANGUNAN CLUSTER PARALEL MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

PARALELISASI PERKALIAN MATRIKS SPARSE VEKTOR DENGAN CUBLAS

OPTIMISASI PUSTAKA UNTUK PERKALIAN MATRIKS MENGGUNAKAN ALGORITMA STRASSEN BERBASIS OPENCL

Implementasi AES-ECB 128-bit untuk Komputasi Paralel pada GPU menggunakan Framework NVIDIA CUDA

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN LEVEL SET UNTUK ACTIVE CONTOUR BERBASIS PARALLEL GPU CUDA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & LANDASAN TEORI

Organisasi & Arsitektur. Komputer. Org & Ars komp Klasifikasi Ars Komp Repr Data

MENGENAL NVIDIA VGA GeForce GTX 1080

SISTEM OPERASI. Belajar SO?

PARALELISASI ALGORITMA K-MEDOID PADA GPU MENGGUNAKAN OPEN CL

CASE 3 CHAPTER 3 IBM, Wachovia, and Paypal: Grid Computing Makes It Easier and Cheaper

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

SAHARI. Selasa, 29 September

Pemrosesan Paralel. Haddad Sammir, M.Kom. Definisi dan Motivasi Pemrosesan Paralel. February 24, 2015

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6

BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pencarian jalur terpendek merupakan sebuah masalah klasik pada bidang

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP

Analisis Performa Komputasi Paralel GPU Menggunakan PYCUDA dan PYOPENCL dengan Komputasi Serial CPU pada Citra Digital

Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi.

KEBUTUHAN KOMPUTER PARALEL

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

MODUL 1 - MENGENAL HARDWARE

TESIS VISUALISASI FLUIDA SATU DAN DUA FASE DENGAN PEMROGRAMAN PARALEL GPU CUDA. ARIFIYANTO HADINEGORO No. Mhs.: /PS/MTF

SIMULASI PERAMBATAN GELOMBANG SUARA DENGAN METODE STAGGERED GRID FINITE DIFFERENCE TIME DOMAIN MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA GPU

Deteksi Kebakaran pada Video Berbasis Pengolahan Citra dengan Dukungan GPU

BAB 1 PENDAHULUUAN. Kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini terus berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. kita sehari-hari. Aplikasi-aplikasi berbasis prosesor sudah sangat banyak tersedia

10. PARALLEL PROCESSING

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

PARALELISASI DE-NOISING CITRA BERDASARKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA GPU DENGAN ARSITEKTUR CUDA

PERANCANGAN ARSITEKTUR PEMARALELAN UNTUK MENCARI SHORTEST PATH DENGAN ALGORITMA DIJKSTRA

Pengantar Komputer. Pengenalan Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi?

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut menurut

MENGENAL PROCESSOR CHIPSET PADA ANDROID

Penerapan Algoritma Divide and Conquer Dalam Komputasi Paralel

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. apapun yang melalui beberapa pengolahan berarti (Tse, 2012). Mencerahkan citra,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMISASI ALGORITMA A* PADA LINGKUNGAN BERBASIS HEXAGON MENGGUNAKAN PARALLEL BIDIRECTIONAL SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. berpikir untuk melakukan dan mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dengan bantuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengenalan pola adalah komponen esensial dalam kecerdasan buatan dan computer

IMPLEMENTASI GNS3 CLUSTER SEBAGAI ALAT BANTU SIMULASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS ILMU TERAPAN)

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A

Tujuan. terkluster. Grid. 2. Mahasiswa memahami komputasi terdistribusi dengan

Sejarah Komputer & Arsitektur Von Neumann Machine

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I 1.PENDAHULUAN. kemampuan processing yang relatif lambat, tetapi kemampuan komputer ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan teknologi saat ini semakin meningkat secara pesat dari waktu ke waktu. Konsumen semakin menyadari akan pentingnya penggunaan teknologi dalam menunjang kehidupan sehari - hari. Perkembangan teknologi yang cukup maju tersebut bisa dilihat berdasarkan data yang dihimpun oleh Gartner International Data Corporation, yang menyebutkan bahwa kebutuhan konsumen akan perangkat komputer meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1975, penjualan komputer tercatat sebanyak 50.000 unit. Penjualan tersebut terus meningkat dari tahun ketahun. Bahkan pada tahun 2000 terjadi peningkatan penjualan scara drastis yaitu berkisar 134,7 juta unit dan statistik terakhir pada tahun 2011 sudah mencapai penjualan 355,2 juta unit (Computer Sales Statistic, 2012) yang ditampilkan pada Tabel 1.1. 1

Tabel 1.1 Data Penjualan Komputer Dunia Tahun 1975 2011 (Badan Pusat Statistik, 2006) 2011 2010 2000 1975 Total Penjualan di Negara Amerika 95.4 Juta 93 Juta 46 Juta 40,000 Total Penjualan di Seluruh Dunia 355.2 Juta 346.2 Juta 134.7 Juta 50,000 Total Pendapatan (dalam $) 2011 2010 2000 1975 Negara A.S $85.5 $83.4 $86.9 Miliar $50 Juta Miliar Miliar Seluruh Dunia $329 Miliar $321 $251 Miliar $60 Juta Miliar Penjualan Sepanjang Waktu (unit) Total unit penjualan 3.287 Miliar Total Pendapatan $4.835 triliun Target dan Karakteristik Kebutuhan untuk Bisnis 74% Kebutuhan untuk Rumah Tangga 81.50% Penjualan Laptop 16.40% Penjualan Komputer Server 2.10% Penjualan Berdasarkan Wilayah Wilayah USA 38.80% Wilayah Eropa 25% Wilayah Asia-Pacific 11.70% Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS (Badan Pusat Statistik, 2006) menyebutkan bahwa dari 58,8 juta rumah tangga yang ada di seluruh Indonesia 2,2 juta diantaranya telah memiliki komputer. Sebagian besar diantaranya berada di wilayah perkotaan. Penggunaan komputer dalam kehidupan sehari hari mengakibatkan ketergantungan pengguna dalam setiap masalah yang dihadapi. Kompleksitas masalah yang dihadapi oleh pengguna memberikan implikasi jumlah data dan ukuran data yang juga meningkat seiring penggunaan komputer sebagai alat bantu penyelesaian masalah kehidupan manusia terutama di Indonesia. Peningkatan jumlah dan ukuran data setiap tahunnya mengakibatkan kebutuhan pengguna akan kemampuan komputer yang dapat memproses data dalam ukuran besar dengan jumlah banyak semakin meningkat. 2

Kemampuan komputasi sebuah komputer biasanya ditandai dengan jumlah transistor yang ada dalam sebuah prosesor (Central Processing Unit). Peningkatan jumlah transistor menambah kemampuan komputer dalam melaksanakan intruksi yang diberikan oleh pengguna. Gambar 1.1 menunjukkan peningkatan jumlah transistor dalam sebuah prosesor. Peningkatan ini linier dengan kemampuan yang dimiliki oleh prosesor dalam menyelesaikan sebuah masalah. Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Jumlah Transistor dari Tahun 1971 2011 (Rojas, 2012) 3

Perkembangan jumlah transistor yang sejalan dengan kemampuan prosesor dalam melaksanakan sebuah masalah ini ternyata masih dirasa kurang dengan ukuran data yang sangat besar (Rojas, 2012). Sehingga pada tahun 1990an diperkenalkan sebuah paradigma baru dalam komputasi yang disebut parallel computing (komputasi paralel). Paradigma ini mengajarkan pengguna bahwa pekerjaan yang besar dapat dipecah pecah menjadi pekerjaan yang kecil dengan jumlah pekerja yang banyak. Salah satu metode komputasi paralel yang cukup terkenal ialah cluster computing. Cluster Computing adalah sebuah paradigma penggunaan banyak komputer untuk menyelesaikan suatu masalah bersama - sama. Cluster dalam ilmu komputer dan jaringan komputer adalah beberapa komputer yang berdiri sendiri namun terhubung dalam sebuah jaringan dan dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah (Gani, 2011). Oleh sebab itu, proses menghubungkan sekumpulan komputer tersebut agar dapat bekerja seperti itu dinamakan clustering. Cluster sering digunakan saat ini oleh para pengembang untuk menyelesaikan suatu persoalan yang lebih mementingkan efisiensi waktu. Pada penelitian (Gani, 2011) digunakan beberapa komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan untuk menyelesaikan masalah perkalian matriks. Pada penelitian tersebut dilakukan perbandingan waktu komputasi antara penggunaan parallel computing dengan sequential computing. Dalam penelitiannya, penggunaan parallel computing dengan menggunakan 4

jumlah prosesor lebih dari satu menunjukkan peningkatan komputasi yang signifikan. Selain meningkatkan performansi, sistem cluster ini juga memiliki keunggulan dalam hal keamanan data. Menjalankan aplikasi paralel menggunakan sistem berbasis grid dapat meningkatkan keamanan data, dengan menggunakan layanan secure shell (SSH) dan penggunaan autentikasi menggunakan Certificate Authority (CA) serta pembatasan hak akses dan eksekusi grid dan aplikasi paralel. (Gani, 2011) Kecepatan komputasi yang dihasilkan berbasis cluster banyak dipengaruhi oleh performansi jaringan, jumlah proses dan kalkulasi proses yang dilakukan, jumlah prosesor dan node. Namun, selain kelebihan cluster tersebut, terdapat pula kelemahan dari cluster, diantaranya adalah harganya yang sangat mahal, hal ini dikarenakan harus memiliki komputer yang lebih dari satu. Sehingga apabila mengalami kerusakan dibutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit juga. Selain itu, karena node-node cluster tersebut terpisah maka ada waktu tunggu (delay) untuk transfer data diantara node. (Gani, 2011) Syarat utama dilakukan proses paralel dalam sebuah sistem cluster adalah masalah yang dihadapi dapat dipecah menjadi bagian bagian kecil yang tidak saling terhubung satu sama lain (Independent). Mahalnya harga yang harus dikeluarkan untuk membangun sebuah sistem cluster menjadi kendala bagi para peneliti ataupun perusahaan yang memiliki keterbatasan dana. Permasalahan media komputasi yang cepat dan murah ini terus menjadi isu yang menarik, sehingga berdasarkan kekurangan yang ada 5

pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gani (Gani, 2011), pada tahun 1999 diperkenalkan sebuah media komputasi baru dengan konsep General Purpose Computing (GPU) yang memanfaatkan Graphic Processing Unit (GPU) untuk melakukan komputasi yang dapat dilakukan secara paralel (Owens, dkk., 2008). Pada perkembangannya, kecepatan komputasi dari sebuah processor ternyata dapat dilewati dengan penggunaan GPU pada kasus tertentu. GPU awalnya adalah sebuah alat (device) yang secara khusus ditugaskan untuk mengolah tampilan grafis. Namun, GPU telah berkembang menjadi sebuah programmable processor yang handal. Compute Unified Device Architechture (CUDA) adalah sebuah arsitektur GPU yang diperkenalkan oleh sebuah perusahaan kartu grafis international NVIDIA. Arsitektur CUDA memungkinkan pengguna memanfaatkan prosesor yang ada dalam sebuah GPU digunakan sebagai media komputasi. Untuk melihat atau mengetahui performansinya pada penelitian ini digunakan arsitektur CUDA-GPU untuk menyelesaikan permasalahan perkalian matriks. Penelitian dengan menggunakan metode komputasi CUDA-GPU ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Gani dengan menggunakan komputasi Cluster (Gani, 2011). Dengan studi kasus yang sama yaitu menggunakan perkalian matriks, namun menggunakan metode komputasi yang berbeda antara komputasi Cluster dan komputasi CUDA-GPU, penggunaan GPU dalam menyelesaikan masalah perkalian matriks diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu komputasi. 6

1.2. Rumusan Masalah Rumusaan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana membangun sistem grid menggunakan GPU. 2. Bagaimana menganalisa hasil komputasi menggunakan Cluster dibandingkan dengan komputasi GPU ( Studi kasus penyelesaian masalah perkalian matriks). 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membangun sistem komputasi berbasis sistem operasi windows. 2. Hardware yang digunakan identik dengan hardware yang digunakan pada lingkungan Cluster. 3. Perbandingan waktu komputasi perkalian matriks nxn di dua lingkungan yang berbeda, yaitu pada lingkungan GPU dan Cluster. 4. Data yang digunakan menyesuaikan dengan penelitian terdahulu yaitu ordo matriks dengan jumlah n = 500, 1000, 1500, 2000, 2500 dan 3000. 5. Dilakukan analisis pengukuran kinerja dan komparasi atas waktu penggunaan GPU dan Cluster. 7

1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Melakukan evaluasi kinerja penggunaan GPU dan Cluster dalam menyelesaikan permasalahan perkalian matriks. 2. Menghitung perubahan kecepatan antara penggunaan GPU dengan Cluster dalam kasus perkalian matriks. 3. Menunjukkan performansi sebuah GPU dalam melakukan sebuah komputasi. 1.5. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan alternatif media komputasi yang kuat dengan harga murah. 2. Memberikan gambaran umum instalasi dan penggunaan CUDA-GPU dalam sebuah komputasi matematika. 8