5. Viscositas. A. Tujuan. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan

dokumen-dokumen yang mirip
1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

1. Tujuan Menentukan massa jenis zat padat dan zat cair berdasarkan hukum Archimedes.

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

3. Resonansi. 1. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. A. Tujuan Menentukan massa jenis zat padat dan zat cair berdasarkan hukum

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. 5. Resonansi

Lembar Kegiatan Siswa

A. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es.

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015

1. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es.

LAPORAN PERCOBAAN 1 GAYA PADA BIDANG MIRING

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

BAB II SIFAT-SIFAT ZAT CAIR

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

DASAR PENGUKURAN FISIKA

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP VISKOSITAS MINYAK PELUMAS. Daniel Parenden Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Musamus

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN PADA ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MENENTUKAN KOEFISIEN GESEK STATIS (FT-)

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

BAB III METODE PENELITIAN

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

BAB FLUIDA A. 150 N.

MUATAN ELEMENTER ABSTRAK

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA MELALUI PENGEMBANGAN EKSPERIMEN GLB PADA PEMBELAJARAN GERAK DI SMP

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

Tetes Minyak Milikan JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :

Fluida Statik & Dinamik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Maret 2015.

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Pada Benda Padat

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

RBL Hidrostatik. I. Tujuan Mempelajari gejala hidrostatik dalam hal ini sifat fluida yang meyebarkan tekanan ke segala arah.

GAYA DAN HUKUM NEWTON

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

Antiremed Kelas 10 Fisika

MAKALAH PESAWAT ATWOOD

BAB VII ANALISIS SARINGAN

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya

I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Transkripsi:

5. Viscositas A. Tujuan Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan 1. Tabung stokes 1 buah [tinggi: 80 cm, Ø:10 cm, penyaring, 2 gelang pembatas] 2. Mistar [ 100 cm] 1 buah 3. Mikrometer skrup [0-25 mm ; 0,01 mm] 1 buah 4. Neraca Ohauss [triple beam, 311 gram, 0,01 gram] 1 buah 5. Penjepit bola 1 buah 6. Bola pejal 10buah [bahan yang sama dengan jari-jari berbeda-beda] 7. Stop Watch [interupsi type] 1 buah. 8. Airometer / Hidrometer [massa jenis < 1 gr.cm -3 ] 1 buah 9. Termometer [-10 0 110 ] o C 1 buah C. Dasar Teori Sebuah benda bila digerakkan pada permukaan zat padat yang kasar maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan. Analog dengan hal itu, maka sebuah benda yang bergerak dalam zat cair yang kental akan mengalami gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan zat cair tersebut. Dalam hal ini gaya gesekan pada benda yang bergerak dalam zat cair kental dapat kita ketahui melalui besar kecepatan benda. Menurut hukum Stokes, gaya gesekan yang dialami oleh sebuah bola pejal yang bergerak dalam zat cair yang kental adalah :

Gambar 5.1 Skema Alat F s =-6πηrV... (5.1) dengan : F s : gaya gesekan zat cair (kg.m.s -2 ), η : koefisien kekentalan zat cair (N.m -2.s ) r : jari-jari bola pejal (m) V : kecepatan gerak benda dalam zat cair (ms -1 ) Selain gaya gesekan zat cair, masih ada dua gaya yang bekerja pada benda yaitu gaya berat dan gaya ke atas, persamaan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat dinyatakan dengan : ΣF = W + F A + F S...(5.2) Bila bola pejal telah mencapai kecepatan tetap, maka resultan ketiga gaya tersebut akan sama dengan nol, sehingga benda bergerak lurus beraturan. Besar 2 2r g( ρ ρo) kecepatannnya pada keadaan itu dapat dinyatakan V = dengan 9η... (5.3) dengan: g : percepatan gravitasi (ms -2 ) ; gunakan g = 9,87 ms -2 ρ : massa jenis bola pejal (kg.m -3 ) ρ o : massa jenis zat cair (kg.m -3 )

Bila selama bergerak lurus beraturan, bola memerlukan waktu selama t untuk bergerak sejauh y, maka persamaan (5.3) di atas dapat diubah menjadi ; (5.4) t = 9ηy 2 2gr ( ρ ρ ) o... D. Prosedur Percobaan Percobaan 1 : Menentukan harga viscositas berdasarkan grafik t = f(y) a. Ukur dan catat suhu zat cair dengan menggunakan termometer. b. Ukur dan catat massa jenis zat cair dengan menggunakan aerometer. c. Pilih salah satu bola pejal yang tersedia (pilih yang kecil), ukur dan catat diameter bola dengan menggunakan mikrometer sekrup. Lakukan pengukuran ulang sebanyak 10 kali dengan posisi yang berbeda-beda (bola diputar agar mendapatkan r yang mewakili). d. Timbang massa bola pejal yang akan digunakan (cukup satu kali pengukuran). Perhatikan posisi skala nol sebelum alat ukur dipergunakan. e. Masukkan bola kedalam tabung Stokes yang berisi oli, amati gerak bola hingga bola dianggap bergerak lurus beraturan. f. Berilah tanda batas dengan gelang pertama ketika bola dianggap telah mengalami gerak lurus beraturan ( + 5-7 cm dari permukaan zat cair). g. Ukur jarak yang akan diamati (y) dengan memberikan tanda dengan gelang kedua. h. Ambil bola yang telah dimasukkan, tiriskan, lalu masukkan kembali ke dalam tabung Stokes, amati dan catat waktu yang ditempuh bola selama bergerak lurus beraturan sepanjang y. i. Berdasarkan data yang anda peroleh, tentukanlah harga massa jenis bola pejal dan rata-rata jari-jari bola pejal. j. Dengan informasi yang anda peroleh prediksikan besar kecepatan gerak benda dalam fluida, prediksi ini akan membantu anda untuk mendapatkan data yang berkualitas.

k. Lakukan langkah g-h untuk 10 kali percobaan dengan jarak y yang berbeda-beda dengan cara mengubah kedudukan posisi gelang kedua. Jarak gelang pertama dan kedua minimal 20cm. 1 Percoban 2 : menentukan harga viscositas zat cair berdasarkan grafik fungsi t = f( 2 r ) a. Pilih 10 buah bola dengan massa jenis yang sama (terbuat dari bahan yang sama) dan jari-jari yang berbeda (ambil bola yang tidak terlalu besar). b. Ukur massa (1 kali pengukuran) dan jari-jari (5 kali pengukuran) masing-masing bola. c. Berdasarkan data perolehan percobaan 1, prediksikan jarak antar dua gelang pembatas pada tabung Stokes, gunakan jarak ini untuk eksperimen pada percobaan 2. d. Kemudian ukur waktu yang diperlukan masing-masing bola pejal untuk menempuh jarak antara kedua gelang pembatas yang sudah ditentukan itu (jarak tetap) untuk setiap bola yang dijatuhkan. E. Tugas 5.1. Tugas Awal 1. Jelaskan perbedaan antara gaya gesek zat cair dengan gaya gesek benda padat. 2. Buktikan persamaan (5.3) dan persamaan (5.4)! 3. Dengan melihat literatur, tentukanlah harga viscositas olie pada temperatur kamar! 4. Jika variabel massa jenis olie ρ o dan masa jenis bola yang berjari-jari r, tentukanlah besar kecepatan gerak benda! 5. Perhatikan persamaan (5.4), variabel apakah yang harus dibuat konstan agar diperoleh data untuk membuat grafik t = f (y), dan bagaimanakah cara anda menentukan koefisien kekentalan zat cair dari grafik tersebut pada pertanyaan di atas? 6. Berdasarkan persamaan (5.4), bagaimanakah bentuk prediksi grafik t = f (1/r 2 ), dan bagaimanakah anda menentukan harga koefisien kekentalan zat cair dari grafik ini?

7. Dengan memperhatikan prosedur mengapa pengukuran dilakukan 5-7 cm di bawah permukaan zat cair? 8. Dengan memperhatikan prosedur, buatlah tabel data pengamatan dan tentukan teori kesalahan yang akan dipergunakan dalam pengolahan data! 5.2 Arahan Pembuatan Laporan 1. Dengan menggunakan data percobaan pertama buatlah grafik t = f (y), kemudian tentukan koefisien kekentalan zat cair berdasarkan grafik tersebut! 2. Dengan menggunakan data percobaan kedua, buatlah grafik t = f (1/r 2 ), kemudian tentukan koefisien kekentalan zat cair berdasarkan grafik tersebut! 3. Bandingkan hasil dari kedua percobaan tersebut, kemudian berikan penjelasan mengenai kedua hasil itu! 4. Cocokkan harga koefisien viscositas yang telah anda peroleh dengan harga pada literatur, berikan argumentasi anda tentang hal ini! F. Daftar Pustaka 1. Halliday & Resnick, 1978, Fisika,Edisi ketiga, jilid 1( Terjemahan Pantur Silaban Ph.D), hal 46, Erlangga, Jakarta. 2. M. Nelkon & P. Parker, 1975, Advanced Level Physics, pp 174-176, Thrid Edition, Heinemann Educational Books, London. G. Jawaban Tugas Awal 1. Jelaskan Perbedaan antara gaya gesekan zat cair dengan gaya gesekan antara zat padat? Jawab: Perbedaan antara gaya gesekan zat cair dengan gaya gesekan antara zat padat adalah - Sedikit berbeda dengan tekanan pada zat padat, tekanan yang dihasilkan oleh fluida menyebar ke segala arah. Sementara pada zat padat, tekanan yang dihasilkan hanya ke arah bawah (jika pada zat padat tidak diberikan gaya luar

lain, pada zat padat hanya bekerja gaya gravitasi). Tekanan di dalam fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh gaya gravitasi disebut tekanan hidrostatika. - Pada zat padat gaya gesekan bergantung pada luas permukaan yang saling bersentuhan dimana pada saat itu ada gaya Normal. - Sedangkan pada zat cair gaya gesek bergantung pada kecepatan relatif benda dan berbanding terbalik dengan luas fluida yang bersentuhan, viskositas itu sering terjadi karena gaya kohesi antar molekul. 2. Buktikan persamaan (5.3) dan persamaan (5.4)! Jawab : Ketika benda bergerak pada zat cair, maka pada saat itu akan terjadi beberapa gaya diantaranya gaya berat(w), gaya ke atas(f a ), dan gaya gesek. = dimana: = + + =0 = Fa fs = = 6 6 = W 6 = 6 = = Jika benda bergerak lurus beraturan maka: = (terbukti) = h h =, Maka = = (terbukti) 3. Dengan melihat literatur, tentukanlah harga viskositas oli pada temperatur kamar! Jawab : Harga viskositas oli pada suhu kamar adalah sekitar 200x10-3 Pa.s. 4. Jika variabel massa jenis oli ρ dan massa jenis bola yang berjari-jari r, tentukanlah besar kecepatan benda! Jawab :

= mendapatkan nilai = konkret nya. jika terdapat nilai r dan ρ nya maka kita akan 5. Perhatikan persamaan(5.3)variabel apa yang harus dipertahankan untuk memperoleh data untuk membuat grafik t=f(y) dan bagaimanakah cara anda untuk menentukan koefisien kekentalan zat cair dari grafik tersebut pada pertanyaan di atas? Jawab: Variabel yang dibuat tetap adalah massa jenis (bahannya tetap),massa benda, massa jenis dari fluida nya itu sendiri, kekentalan zat cair dan percepatan gravitasi. Untuk menentukan koefisien kekentalan zat cair kita bisa mencari gardien dari kurva yang akan kita prediksi, karena(2 g(ρ- )/9y= maka = 2 g ρ /9 atau sama dengan tanθ atau gradien garisnya 6. Berdasarkan persamaan (5.4) bagaimanakah bentuk prediksi grafik t = f (1/r 2 ), dan bagaimanakah anda menetukan harga koefisien viskositas dari grafik ini? Jawab: t 1/r 2 Dengan membuat gradien pada grafik yang telah kita buat. = = dapat diperkirakan bahwa, jadi = 7. Dengan memperhatikan prosedur mengapa pengukuran dilakukan 5-7 cm di bawah permukaan zat cair?

Jawab : Karena pada saat diperkirakan 5-7cm benda mencapai kecepatan terminalnya dan benda bergerak dengan kecepatan konstan(gerak lurus beraturan) dan itu yang akan diamati pada percobaan viskositas. 8. Dengan memperhatikan prosedur, buatlah tabel data pengamatan dan tentukan teori kesalahan yang akan dipergunakan dalam pengolahan data? Jawab : Massa bola = Suhu ruangan = Tekanan diruangan = Percobaan 1 Menentukan nilai viskositas dengan menggunakan grafik t=f(y) d± d No y±0,05 cm t± t (jari-jari) Percobaan 1 Menentukan nilai viskositas dengan menggunakan grafik t=f( ) No. d±0,05 cm y±0,05cm t±0,05s m±0,005 1 2 3 4 5 g Teori kesalahan yang digunakan adalah teori kesalahan berulang,, Yaitu Percobaan 1 kita menggunakan teori kesalahan grafik sebagai berikut : = 2 g ρ 9 Percobaan 2 kita menggunakan teori kesalahan grafik sebagai berikut :

= 2 g ρ 9 H. Tabel Data Percobaan 1 Dengan menggunakan bola pejal yang sama(dengan penghitungan diameter nya sebanyak 10 kali) dengan jarak yang diubah-ubah. Maka data yang diperoleh adalah : no d± R±0,005 R^2 y±0,05 t±0,005 1 12,35 0,0062 0,000038 0,20 3,410 2 12,41 0,0062 0,000039 0,21 3,720 3 12,34 0,0062 0,000038 0,22 3,820 4 12,27 0,0061 0,000038 0,23 4,000 5 12,17 0,0061 0,000037 0,24 4,210 6 12,2 0,0061 0,000037 0,25 4,370 7 12,19 0,0061 0,000037 0,26 4,660 8 12,49 0,0062 0,000039 0,27 4,720 9 12,13 0,0061 0,000037 0,28 4,970 10 12,12 0,0061 0,000037 0,29 5,190 R 2 rata-rata = 0,000038

5,4 5,2 B Data1B 5,0 4,8 4,6 4,4 t 4,2 4,0 3,8 3,6 3,4 3,2 0,20 0,22 0,24 0,26 0,28 0,30 y 08/02/2010 11:05 Linear Regression for Data1_B: Y = A + B * X Parameter Value Error A -0,35691 0,13148 B 19,03636 0,53299 R SD N P 0,99688 0,04841 10 <0.0001

Untuk mencari koefisien kekentalan zat cair menggunakan rumus, = 2 g ρ 9 dalam percobaan ini digunakan jenis zat cair yaitu oli, maka dapat dihitung koefisien kekentalan oli melalui data hasil percobaan dan grafik. = 2 g ρ 9 = 2 0,000038 19 9,8 1286,3 880 9 =0,633 Pa.s = 2 g ρ 9 = 2 0,000038 0,533 9,8 1286,3 880 9 =0,017 =0,633±0,017. Adapun presisi kesalahannya adalah 100%=,, 100%=2,7% Percobaan 2 Percobaan dengan menggunakan 10 bola pejal dengan jari-jari dan massa yang berbeda dengan jarak yang sama. Maka data yang diperoleh adalah :

No m D 1/R^2 1 2 3 4 5 t 1 0,6 9,78 9,73 9,71 9,7 9,7 9,724 4,862 42302,8952 5,25 2 1,24 12,85 12,86 12,87 12,85 12,86 12,858 6,429 24194,3048 3,3 3 2,34 15,98 15,54 15,62 15,84 15,63 15,722 7,861 16182,4550 2,45 4 2,77 16,8 16,5 16,81 16,5 16,96 16,714 8,072 15347,5018 2,38 5 2,75 16,02 16 16,39 16,2 16,11 16,144 8,357 14318,5551 2,18 6 4,21 18,65 18,46 18,47 18,37 18,46 18,482 9,241 11710,1393 1,97 7 4,1 18,44 18,63 18,62 18,43 18,64 18,552 9,276 11621,9371 1,94 8 6,54 21,42 21,57 21,41 21,53 21,69 21,524 10,762 8634,0394 1,66 9 6,56 21,71 21,81 21,66 21,67 21,64 21,698 10,849 8496,1189 1,65 10 8,03 23,8 23,92 23,91 23,69 23,96 23,856 11,928 7028,5338 1,5 Dengan y tetap yaitu 20 cm. 5,5 B Data1B 5,0 4,5 4,0 3,5 t 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 1/r 2 Linear Regression for Data1_B: Y = A + B * X Parameter Value Error A 0,72226 0,01834

B 1,06718E-4 9,73962E-7 R SD N P 0,99967 0,03066 10 <0.0001 = 2 g ρ 9 = 2 0,0001 9,8 1286,3 880 9 20 =0,473 = 2 g ρ 9 =0,0046 =0,473±0,0046.

Adapun presisi kesalahannya adalah 100%=,, 100%=9,7% I. Analisis Data Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat kita analisis bahwa menggunakan 2 metode grafik dengan menggunakan grafik t = f (y) dan dengan grafik t = f (1/r 2 ),ternyata hasilnya berbeda dengan literatur yang ada.yaitu dari percobaan yang pertama didapatkan koefisien oli adalah =0,633±0,017. Dengan presisi sebesar 2,7% Dan dari percobaan yang kedua didapatkan koefisien oli adalah =0,473±0,0046. Dengan presisi sebesar 9,7% Dengan koefisien oli dalam literatur adalah 0,2 Pa Perbedaan tersebut disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut : 1. Suhu fluida berpengaruh terhadap nilai kekentalan dari fluida itu sendiri, ketika suhu rendah, kekentalan fluida akan semakin besar, dan ketika suhu tinggi kekentalan semakin berkurang. 2. Keadaan fluida berpengaruh terhadap nilai kekentalan. Fluida yang kami gunakan dalam hal ini sudah tidak homogen lagi sehingga koefisien fluida tidak sama dengan literatur. 3. Benda(bola pejal) tidak bulat sempurna sehingga luar permukaan yang bergesekan dengan fluida berbeda-beda. 4. Kesalahan paralaks dalam menghitung diameter bola pejal/ mengukur diameter benda melalui mikrometerskrup. 5. Gerakan GLB pada bola pejal sulit teramati karena warna oli yang gelap. 6. Pada jarak antara karet relatif besar maka GLB sulit tercapai karena GLB itu perpotongan dari GLBB. Saran 1. Kalibrasikan terlebih dahulu alat ukur. 2. Sebaiknya mengganti oli yang murni atau baik.

3. Bola yang digunakan harus homogen dan bulat sempurna. 4. Posisi bola ketika dijatuhkan harus tetap. 5. Tentukan terlih dahulukecepatan terminal yang dicapai oleh benda secara teoritis. 6. Jika oli tidak diganti atau oli gelap disarankan menggunakan lampu untuk menerangi oli yang gelap. 7. Jarak antar gelang jangan terlalu jauh agar mendapatkan gerakan yang mendekati GLB. 8. Amati terlebih dahulu pencapaian GLB untuk menentukan posisi gelang pertama. J. Kesimpulan Dari data hasil percobaan didapatkan koefisien kekentalan zat cair yaitu : 1. Percobaan pertama didapatkan =0,633±0,017. dengan presisi kesalahan sebesar 2,7%. 2. Percobaan kedua didapatkan =0,473±0,0046. dengan presisi kesalahan sebesar 9,7% Hal itu berbeda dengan literatur yang ada yaitu 0,2 Pa.