METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Metode-metode dan komponen rancangan penelitian kuantitatif BAB II PEMBAHASAN. A. Metode-metode penelitian kuantitatif

dokumen-dokumen yang mirip
pada pertanyaan, menggunakan penelitian kualitataif atau kuantitatif? Pada artikel ini akan

DEFINISI PENELITIAN Soerjono Soekanto Sanapiah Faisal Soetrisno Hadi Donald Ary John Woody

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian & Metode Penelitian. Perbedaan

A. Tujuan Penelitian 1. Studi eksplorasi ( exploration study

PENELITIAN DESKRIPTIF

Proses berfikir ilmiah

BAB 11 MENGARAHKAN BENTUK CERITA

Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kuantitatif. penelitian. Kualitatif

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

2/1/2013. Yang saya dengar Saya lupa

JENIS-JENIS PENELITIAN

Gambar 1.1 Macam Data Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

jenis-jenis pendekatan adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

mengungkap kebenaran empirik, yaitu dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan yang efektif? Hal ini sangat tergantung diteliti, dan berbagai alternatif

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HAKEKAT PENELITIAN PENDIDIKAN

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan

PENGANTAR TENTANG PENELITIAN PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

Tumbuh Kembang Anak. ARUMI SAVITRI FATIMANINGRUM, S.Psi S-1 PG PAUD FIP-UNY

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH )

RAGAM PENELITIAN PERTEMUAN KE-3. 5/7/2011 Anrinal - FTI ITP 1

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

ANALISIS, VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE 1

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian

Modul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Suranto Aw PADP FE UNY 23 Maret 2014

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perencanaan, Pelaksanaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pengantar. Metode Penelitian Kualitatif. Written by Iyan Afriani H.S Saturday, 17 January :00 - Last Updated Monday, 19 January :51

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang penulis. Adapun tujuan metode penulisan adalah untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation)

A. Penelitian Dasar atau Murni

PENELITIAN KUALITATIF

RAGAM DAN JENIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB III METODE PENELITIAN

A. DELAPAN PERTANYAAN TENTANG PENDEKATAN KUALITATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. 2 Menurut Hillway

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana pada awal perkembangannya. Hasan (2008 : 207)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

PENGANTAR PENELITIAN. Imam Gunawan

Safitri Juanita. Metodologi Riset. Pertemuan 8

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

METODE PENELITIAN KUANTITATIF Metode-metode dan komponen rancangan penelitian kuantitatif BAB II PEMBAHASAN A. Metode-metode penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivism yang menekankan fenomenafenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang bisa dimasukkan dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode; deskriptif, survai, ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan. 1. Penelitian Deskriptif Peneleitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau perubahan pada variablevariabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa adanya, baik individual maupun keompok dengan menggunakan angka-angka. Penelitian ini sangat penting sebagai studi pendahuluan bagi peelitian lain atau penelitian lanjutan. Penelitian deskriptif bisa menggambarkan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitia demikian disebut dengan penelitian perkembangan (developmental research). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu. Penelitian longitudinal dalam perkembangan kemampuan berbahasa meneliti perkembangan tersebut dimulai dari masa bayi sampai dengan adolesen. Dalam penelitia cross sectional, meneliti perkembangan kemampuan

berbahasa pada masing-masing tahap umpamanya masa: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja dan adolesen dilakukan secara bersamaan. 2. Penelitian Survai Survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topic atau isu-isu tertentu. Ada 3 karakteristik utama dari survai, yaitu: a. Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi. b. Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi. c. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Pada dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaiman anggota dari suatu populasi tersebar dalam satu alau lebih variable seperti usia, etnis, jenis kelamin, agama dll. Seperti halnya deskriptif, survai juga ada yang bersifat longitudinal dan juga cross sectional. Survai longitudinal digunakan untuk mengumpulkan informasi/perubahan yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang. Cross sectional mengumpulkan informasi dalam suatu periode waktu tertentu yang relative lebih pendek. 3. Penelitian Ekspos Fakto Penelitian ini meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variable tertentu atau mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya pelatihan meningkatkan pengetahuan atau kemampuan para peserta, gizi yang cukup pada waktu ibu hamil menyebabkan bayi sehat, koperasi yang sehat dapat meningkatkan kesejahteraan para anggota-anggotanya. Penelitian ekspos fakto mirip dengan penelitian eksperimental, tetapi tidak ada pengontrolan variable dan biasanya juga tidak ada pre tes. Penelitian ini dapat dilakuka dengan baik, dengan menggunakan kelompok pembanding. Kelompok pembanding dipilih yang memiliki karakteristik yang sama tetapi melakukan kegiatan, program, atau

mengalami kejadian yang berbeda. Umpamanya sejumlah keluarga yang tingkat socialekonominya sama, sebagian keluarga pada waktu ibunya hamil sangat memperhatikan kecukupan dan keseimbangan gizi makanan, sebagian keluarga lainnyakurang memperhatikan gizi makanan. Apabila anak-anak dari keluarga yang memperhatikan gizi lebih sehat dari yang tidak memperhatikan gizi, maka dapat diperkirakan penyebabnya adalah masalah gizi. 4. Penelitian Komparatif Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variable yang diteliti. Dalam penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variable, maupun manipulasi/perlakuan peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan di antara variable-variabel yang diteliti. Penelitian komparatif juga dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya, selain karena menggunakan instrument yang sudah diuji, juga karena kelompok-kelompok yang dibandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama. 5. Penelitian Korelasional Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variable dengan variablevariabel lainnya. Hubungan antara satu dengan beberapa variable laian dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistic. Adanya korelasi antara dua variable atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu variable terhadap variable lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variable berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variable lainnya. Korelasi negative berarti nilai yang tinggi dalam satu variable berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variable lain. Korelasi yang tinggi antara tinggi badan dengan berat badan, tidak berarti badan yang tinggi menyebabkan atau mengakibatkan badan yang berat, tetapi antara keduanya ada hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu ketidaksejajaran (korelasi negatif), badanya tinggi tetapi timbangannya rendah (ringan). 6. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Guru-guru mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen sekolahnya. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. penelitian tindakan juga biasa dilakukan dengan meminta bantuan seorang konsultan atau pakar dari luar. Penelitian tindakan demikian diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kolaboratif atau collaborative action research (Oja & Sumarjan, 1989, Stinger, 1996). Penellitian tindakan kolaboratif selain diarahkan kepada perbaikan proses dan hasil juga bertujuan meningkatkan kemampuan para pelaksana, sebab penelitian kolaboratif merupakan bagian dari program pengembangan staf. Dari penggunaan metode-metode penelitian tersebut dapat diketahui manfaat dari penggunaan metode tersebut, diantaranya: a. Mengetahui arti pentingnya penelitian b. Menilai hasil-hasil penelitan c. Dapat melahirkan sikap dan pola pikir yang spesifik, analitik, kritik dan kreatif B. Komponen-komponen penelitian Komponen rancangan penelitian Rancangan penelitian yang disebut sebagai rancangan atau proposal untuk melaksanakan penelitian, melibatkan relasi antara asumsi-asumsi filosofis, strategi-strategi penelitian, dan metode-metode tertentu. Secara detail, dalam merancangkan penelitian, para peneliti perlu mempertimbangkan 3 komponen penting, yaitu : 1) Asumsi-asumsi panadangan dunia(world view) filosofis yang mereka bawa kedalam penelitiannya, 2) Strategi penelitian yang berhubungan dengan asumsi-asumsi tersebut, 3) Metode-metode ataub prosedur-prosedur spesifik yang dapat menterjemahkan strategi tersebut kedalam praktik nyata. 1. Beberapa Pandangan Dunia Filosofis Meskipun sebagian besar gagasan filosofis tersembunyi dalam sebuah penelitian (slife & williams, 1995), gagasan-gagasan tersebut akan mempengaruhi praktek penelitian dan

perlu diidentifikasi. Dalam menjelaskan pandangan dunia filosofis, peniliti setidaktidaknya perlu menyertakan dalam proposalnya satu bagian khusus yang membahas sejumlah hal berikut: Beberapa pandangan dunia filosofis Pos-positivis Konstruksi sosial Advokasi /partisipatoris Strategi-strategi penelitian Strategi-strategi kualitatif (seperti: etnografi) Strategi-strategi kuantitatif (seperti: eksperimen) Strategi-strategi metode campuran (seperti: Pragmatis Rancangan penelitian Kualitatif Kuantitatif Metode campuran Metode-metode campuran Pertanyaan-pertanyaan Pengumpulan data Analisis data Interpretasi Laporan tertulis Validasi o Pandangan dunia filosofis yang diusulkan dalam penelitian o Pertimbangan-pertimbangan dasar mengapa pandangan dunia tersebut digunakan

o Bagaimana pandangan dunia itu membentuk pendekatan penelitian Penggunaan istilah pandangan dunia (worldviews) lebih ditekankan dalam hal ini dikarenakan memiliki arti kepercayaan dasar yang memandu tindakan (Guba, 1990:17). Selain itu juga sebagai orientasi umum terhadap dunia dan sifat penelitian yang dipegang kukuh oleh peneliti. Pandangan dunia ini sering kali dipengaruhi oleh bidang keilmuan yang menjadi konsentrasi mahasiswa, kepercayaan para pembimbing dan pihak fakultas terhadap bidang tersebut, dan pengalaman-pengalaman penelitian sebelumnya. Uniknya pandangan dunia yang dipegang kukuh oleh para peneliti tidak jarang merangkul secara kolektif pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran dalam penelitian mereka. Ada empat pandangan dunia yang sering digunakan sebagai acuan dalam penelitian yaitu: post-postivisme, konstruktivisme, advokasi/partisipatoris dan pragmatisme. Adapun inti dari empat pandangan dunia tersebut adalah sebagai berikut: Post-positivisme Konstruktivisme o Determinasi o Reduksionisme o Observasi dan pengujian empiris o Verifikasi teori o Pemahaman o Makna yang beragam dari partisipan o Konstruksi sosial dan historis o Penciptaan teori Advokasi/partisipatoris Pragmatisme o Bersifat politis o Berorientasi pada isu pemberdayaan o Kolaboratif o Berorientasi pada perubahan o Efek-efek tindakan o Berpusat pada masalah o Bersifat pluralistik o Berorientasi pada praktik dunia nyata 2. Strategi-strategi penelitian Strategi-strategi penelitian merupakan jenis-jenis rancangan penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode campuran yang menetapkan prosedur-prosedur khusus dalam penelitian. Beberapa orang menyebut strategi penelitian dengan istilah pendekatan penelitian (Creswell, 2007) atau metodologi penelitian (Mentens, 1998). Strategi-strategi yang tersedia bagi peneliti sebenarnya sudah muncul bertahun-tahun lalu saat teknologi komputer telah mempercepat aktivitas dalam menganalisis data-data

yang rumit. Strategi-strategi tersebut hadir ketika manusia sudah mampu mengartikulasikan prosedur-prosedur baru dalam melakukan penelitian ilmu sosial. Inti dari strategi-strategi penelitian tersebut yaitu sebagai berikut: Kuantitatif Kualitatif Metode Campuran o Rancangan-rancangan eksperimen o Rancangan-rancangan non-eksperimen, seperti metode survei o Penelitian naratif o Fenomenologi o Etnografi o Grounded theory o Studi kasus o Sekuensial o Konkuren o Transformatif 3. Metode-metode campuran Komponen kertiga dalam kerangka kerja penelitian adalah metode-metode penelitian spesifik yang berkaitan dengan strategi pengumpulan, analisis dan interpretasi data. Seperti yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini, peneliti perlu mempertimbangkan sejumlah metode pengumpulan data dan mengaturnya secara sistematis, misalnya berdasrkan level metode tersebut atas sifat objek penelitian, fungsi metode tersebut saat peneliti menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka, dan fokus metode tersebut pada analisis sata yang numerik dan non-numerik. Metode kuantitatif Metode campuran Metode kualitatif o Bersifat pre-determined o Bersifat pre-determined o Berkembang dinamis (sudah ditentukan dan berkembang dinamis o Pertanyaan-pertanyaan sebelumnya) o Pertanyaan-pertanyaan o Pertanyaan-pertanyan terbuka dan pertanyaanpertanyaan terbuka o Data wawancara, data yang didasarkan pada tertutup observasi, data instrumen penelitian o Bentuk-bentuk data dokumentasi dan data o Data performa, data berganda yang terbuka audiovisual sikap, data observasi pada kemungkinankemungkinan o Analisis tekstual dan dan data sensus lain gambar o Analisis statistik o Analisis statistik dan o Interpretasi tema-tema,

o Interpretasi statistik analisis tekstual o Lintas-interpretasi database pola-pola Komponen penelitian a. Rumusan masalah Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara kesenjangan yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Antara masalah dan rumusan masalah terdpat kaitan yang erat, yaitu setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. Rumusan masalah pernyataan singkat suatu masalah yang akan diteliti. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rumusan masalah, yaitu: Rumusan masalah sebaiknya tidak dibuat dari masalah yang berkaitan tentang etika atau moral, sebab pertanyaan-pertanyaan tentang nilai dan value judgement tidak bisa dijawab secara ilmiah. Hindarkan rumusan masalah yang masalahnya bersangkutan dengan metodologi penelitian. b. Landasan teori Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan. c. Perumusan hipotesis Hipotesis adalah jawaban permasalahan yang bersifat dugaan atau masih bersifat sementara. Hipotesis penelitian dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kesulitan penelitian hipotesis timbul bila untuk penelitian itu tidak ada kerangka teori yang jelas. Tanpa teori yang jelas dengan sendirinya tidak dapat dirumuskan hipotesis yang efektif. Merumuskan hipotesis

harus bertalian dengan teori, harus dapat diuji berdasarkan data empiris, harus bersifat spesifik, harus dikaitkan dengan tekhnik penelitian. d. Pengumpulan data Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian misalnya; Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu tekknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkunagn fisiknya dan atau pengalaamatan langsung suatu kegiatan yang berjalan. Daftar pertanyaan (kuesioner0 Anket atau kuesioner digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang lokasinya tersebar di daerah yang luas, nasional dan adakalanya internasional. Jenis-jenis angket dapat dibagi menurut sifat jawaban yang diinginkan yaitu: angket tertutup, angket terbuka, kombinasi angket terbuka dan angket tertutup. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung atau berkomunikasi langsung dengan responden. Dalam wawancara terdapat proses antara pewawancara dengan responden. Proses wawancara dapat diberikan pentahapan yang meliputi tahap persiapan wawancara, pelaksanaan wawancara dan tahap mengakhiri wawancara. e. Analisis data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses analisis data mempunyai 3 langkah yaitu: persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Analisis data mempunyai beberapa tujuan misalnya; data dapat diberi arti makna yang berguna dalam memecahkan masalahlah-masalah penelitian, memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian, untuk memberikan jawaban trhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian, bahan untuk

membuat kesimpulan serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang beguna untuk kebijakan penelitian yang selanjutnya. f. Kesimpulan dan saran Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Jadi kalau rumusan masalah ada enam maka kesimpulannya juga ada enam. Karena peneliti melakukuan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti diharapkan masalah dapat dipecahkan. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian.