PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

JABATAN FUNGSIONAL GURU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Dirangkum oleh: DENOK WIDJAJATI, S.Pd. PELAKSANAAN PKB

Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya


Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 4 PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU PEMBELAJAR

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN

RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya


DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU NOMOR :. 1) Instansi :.. 2) Masa penilaian Bulan..s.d. 3) KETERANGAN PERORANGAN

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU NOMOR :. 1) Instansi :.. 2) Masa penilaian Bulan..s.d. 3) KETERANGAN PERORANGAN

NOMOR :.. Instansi : SMA Negeri 89 Jakarta MASA PENILAIAN: JULI 2010 S.D. DESEMBER Lama

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH

Agenda Bimtek Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru. Mata Sajian: Publikasi Ilmiah. Kendari, 9 10 Mei 2012 waktu sajian 12 JP

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SDMP DAN PMP PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK

MENYUSUN PORTOFOLIO PENGEMBANGAN DIRI Oleh : Waryono Widyaiswara

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

448 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

HAN NARASUMBER. PENILAIAN KINERJA GURU DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB

HARAPAN, KENYATAAN DAN STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

OLEH : BAMBANG SUGIRI

Karya Tulis Ilmiah Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah

LATIHAN PUBLIKASI ILMIAH. 15 Maret 2018 Ditjen GTK Kemdikbud

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan)

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU PASCA PERMENEGPAN & RB NOMOR 16 TAHUN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK SECARA BERKELANJUTAN

Pela/han Narasumber. Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB

Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Universitas Negeri Yogyakarta

KEBIJAKAN GURU DAN DOSEN 2. D E A S Y I D AWAT I

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

Petunjuk usulan PAK guru

PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU): Nikmat atau Sengsara?

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

LEMBAR KERJA PUBLIKASI ILMIAH

PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Berdasarkan PERMENNEGPAN dan RB Nomor: 16 Tahun 2009

Jumlah Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 3 Kompetensi. Dari 3 Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 18 Indikator:

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

02/10/2014

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

Karya Sains Teknologi

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana

PUBLIKASI ILMIAH. Memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kontribusinya kepada perkembangan profesionalisme masyarakat profesinya.

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd

Strategi Peningkatan Kapasitas Widyaiswara dalam Rangka Penjaminan Mutu Diklat

Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU

Pengembangan Profesi

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU ABSTRAK

Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd

Upaya Meningkatkan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dalam Peningkatan Profesionalisme Guru

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN Umum

PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

BUKU PEDOMAN GURU TAHUN PELAJARAN

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

Bab 1. Angka kredit. dalam kegiatan pengembangan profesi guru. bab 1 1

Urun pendapat tentang Karya Tulis Ilmiah (KTI) on Line

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKELANJUTAN Oleh: Sukanti, M.Pd

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

TERM OF REFERENCE SEMINAR NASIONAL MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS MELALUI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU BERKELANJUTAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi tuntas dan tidak setengah-setengah, Disamping itu tidak kalah pentingnya adalah memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang Pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan pilar strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan pendidikan kita dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa. Undang undang Dasar 45 pasal 31 menyatakan setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. Pendidikan merupakan hak hidup setiap warga Negara. Dalam permendiknas 70 tahun 2009 ayat 1 juga menyatakan bahwa pendidikan untuk semua, istilah long life education juga menitikberatkan bahwa pendidikan merupakan hak hidup umat manusia. Guru sebagai bagian yang sangat menunjang keberhasilan pendidikan memang dituntut menjadi seorang yang profesional, dengan demikian keberadaan guru dalam proses pendidikan dapat bermakna bagi masyarakat dan bangsa. Kebermaknaan guru bagi masyarakat akan mendorong penghargaan yang lebih baik. Guru diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang beriman dan bertaqwa, cerdas, kompetitif, mampu berinovasi dan dan memiliki jiwa pekerti yang luhur serta berkepribadian. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh guru. Berbagai regulasi untuk mewujudkan guru yang profesional memang sangat diperhatikan oleh pemerintah, dalam Peraturan Pemerintah 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan

mewajibkan bahwa Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru sebagai agen pembelajaran sebagaimana dikutip dari UU guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Mengingat pentingnya peran guru sebagai bagian yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan pendidikan maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mewujudkan guru menjadi profesional. Dan kebijakan terbaru tentang regulasi tersebut adalah PERMENPAN & RB Nomor 16 Tahun 2009 mengenai jabatan fungsional guru dan angka kreditnya yang efektif diberlakukan pada 1 Januari 2013. Salah satu indikator untuk mewujudkan guru yang profesional adalah melalui Penilaian Kinerja Guru. Dalam Penilaian Kinerja Guru, keprofesionalan guru menjadi tolak ukur, yakni dengan adanya angka kredit yang diwajibkan bagi guru mulai dari guru pertama hingga guru utama. Salah satu indikator utama dalam penilaian kinerja adalah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Sesuai dengan pengertiannya bahwa Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. PKB merupakan kegiatan yang terus menerus wajib dilakukan oleh guru sepanjang karirnya sebagai guru. Program PKB ini diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya Kegiatan PKB ini dikembangkan atas

hasil evaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil penilaian kinerjanya masih berada di bawah standar kompetensi atau dengan kata lain berkinerja rendah diwajibkan mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk mencapai standar tersebut; sementara itu bagi guru-guru yang telah mencapai standar kompetensi, kegiatan PKB-nya diarahkan kepada peningkatan keprofesian agar dapat memenuhi tuntutan ke depan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam rangka memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui sebagai salah satu unsur utama selain kegiatan pembelajaran/ pembimbingan dan tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang diberikan angka kredit untuk pengembangan karir guru khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. Harapannya melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah, tetapi tidak kalah pentingnya juga memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang. Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah serta kepemilikan kepribadian yang prima, maka diharapkan guru terampil membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penyajian layanan pendidikan yang bermutu. Mereka mampu membantu dan membimbing peserta didik untuk berkembang dan mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara cepat berubah sebagai ciri dari masyarakat abad 21.

A. Ragam Jenis Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Dapat Dinilai Untuk setiap kenaikan jenjang pangkat/golongan diatur ragam jenis publikasi ilmiah/karya inovatif yang dapat dinilai. Hal ini diperlukan agar macam publikasi ilmiah/karya inovatif yang diajukan, tidak didominasi oleh jenis tertentu. Misalnya, semua publikasi berupa diktat atau tulisan ilmiah popular. Ragam jenis publikasi ilmiah/karya inovatif untuk setiap jenjang jabatan minimal dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Dari Jabatan Ke Jabatan Jumlah Angka Kredit dari Sub Unsur Macam Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Wajib Ada Publikasi Ilmiah dan/atau Karya Inovatif Guru Pertama Guru Pertama - - golongan III/a golongan III/b Guru Pertama golongan III/b Guru Muda golongan III/c 4 (empat) Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah & karya inovatif Guru Muda golongan III/c Guru Muda golongan III/d 6 (enam) Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah& karya inovatif Guru Muda Guru Madya 8 (delapan) Minimal terdapat 1(satu) laporan golongan III/d Guru Madya golongan IV/a Guru Madya golongan IV/b Guru Madya golongan IV/c golongan IV/a Guru Madya golongan IV/b Guru Madya golongan IV/c Guru Utama golongan IV/d hasil penelitian 12 (duabelas) Minimal terdapat 1(satu) lapor-an hasil penelitian dan 1 (satu) Artikel yang dimuat di jurnal yang ber- ISSN 12 (duabelas) Minimal terdapat 1(satu) lapor-an hasil penelitian dan 1 (satu) Artikel yang dimuat di jurnal yang ber- ISSN 14 (empatbelas) Minimal terdapat 1(satu) lapor-an hasil penelitian dan 1 (satu) Artikel yang dimuat di jurnal yang ber- ISSN dan 1 (satu) buku pelajaran atau buku pendidikan yang ber-isbn Keterangan: Untuk kenaikan pangkat/golongan mulai III/d ke atas: 1. Jumlah publikasi yang berbentuk diktat, karya terjemahan, atau tulisan ilmiah populer paling banyak 3 (tiga) buah. Buku pedoman guru paling banyak 1 (satu) buah. 2. Untuk penulisan laporan penelitian maksimal 2 laporan per tahun. 3. Untuk karya inovatif maksimal 50% dari angka kredit yang dibutuhkan

B. Persyaratan Kegiatan PKB Laporan kegiatan PKB untuk memperoleh penetapan angka kredit disajikan dalam bentuk tertulis yang berupa Karya Tulis Ilmiah (KTI). Untuk setiap macam laporan kegiatan PKB (baik kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, maupun karya inovatif) disajikan dalam bentuk karya tulis dengan kerangka isi dan disertai bukti fisik yang berbeda antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Penilaian karya tulis mengggunakan kriteria yang umum dalam penulisan karya publikasi ilmiah. Di samping itu, dalam laporan kegiatan PKB, harus memenuhi persyaratan APIK, yang yaitu Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten. A sli, laporan yang dibuat benar-benar merupakan karya asli penyusunnya, bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur. P erlu, hal yang dilaporkan atau gagasan yang dituliskan, harus sesuatu yang diperlukan dan mempunyai manfaat dalam menunjang pengembangan keprofesian dari guru yang bersangkutan. I lmiah, laporan disajikan dengan memakai kerangka isi dan mempunyai kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah dan mengkuti kerangka isi yang telah ditetapkan. K onsisten, isi laporan harus sesuai dengan tugas pokok penyusunnya. Bila penulisnya seorang guru, maka isi laporan haruslah berada pada bidang tugas guru yang bersangkutan, dan memasalahkan tentang tugas pembelajaran yang sesuai dengan tugasnya di sekolah/madrasahnya.

C. MACAM & JENIS PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) terdiri dari Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif seperti tercantum pada tabel 2. Tabel 2 Macam PKB Jenis Kegiatan 1 Pengembangan Diri a) Diklat fungsional b) Kegiatan Kolektif Guru 2 Publikasi Ilmiah a) Presentasi pada forum ilmiah b) Publikasi iliah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan formal c) Publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru 3 Karya Inovatif a) Menemukan teknologi tepat guna b) Menemukan/menciptakan karya seni c) Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum d) Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.

1. Pengembangan Diri 1.1. Diklat Fungsional Guru Diklat fungsional bagi guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Macam kegiatan dapat berupa: kursus, pelatihan, penataran, maupun berbagai bentuk diklat yang lain. Adapun mengenai angka kredit diklat fungsional dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3. No. Lama Pelaksanaan Diklat Angka Kredit Bukti Fisik 1. Lebih dari 960 Jam 15 Foto copy 2. Antara 641 s.d. 960 Jam 9 3. Antara 481 s.d. 640 Jam 6 4. Antara 181 s.d. 480 Jam 3 5. Antara 81 s.d. 180 2 sertifikat/surat keterangan Fotocopy surat tugas 6. Antara 30 s.d. 80 1 1.2.Kegiatan Kolektif Guru Kegiatan kolektif guru ada beberapa macam seperti tercantum pada tabel 4. No. Macam Kegiatan Kolektif yang diikuti guru Angka Bukti Fisik Kredit 1 Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok/ musyawarah kerja guru) untuk 0,15 1. Foto copy sertifikat/ Surat keterangan penyusunan perangkat kurikulum dan atau

pembelajaran 2 Kegiatan ilmiah, seperti seminar, koloqium, diskusi panel atau bentuk pertemuan ilmiah yang lain: Sebagai pembahas atau pemakalah Sebagai peserta 3 Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru 0,20 0,10 0,10 2. Foto copy surat penugasan / surat persetujuan 3. Makalah 2. Publikasi Ilmiah Publikasi ilmiah pada kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan terdiri dari 3 macam kegiatan yaitu: Presentasi pada forum ilmiah Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan formal Publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru 2.1. Presentasi pada forum ilmiah Untuk kegiatan presentasi pada forum ilmiah dipersyaratkan bagi guru madya yang akan naik pangkat menjadi guru utama dengan membuat prasaran ilmiah dan presentasi harus dilakukan oleh guru pada forum ilmiah,diskusi ilmiah atau seminar ilmiah. Prasaran ilmiah

adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah. Untuk memperoleh angka kredit dalam kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, maka isi makalah haruslah mengenai permasalahan pada bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya sesuai tugas guru yang bersangkutan 2.2. Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan formal Karya tulis ilmiah guru dapat dipublikasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian (misalnya laporan Penelitian Tindakan Kelas) atau berupa tinjauan/gagasan ilmiah yang ditulis berdasar pada pengalaman dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi guru. Karya tulis ilmiah guru di atas, terdiri dari empat kelompok, yakni: a) Laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah dilaksanakan guru di sekolah/madrasahnya dan sesuai dengan tupoksinya, antara lain dapat berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas. Laporan hasil penelitian tersebut, dibedakan berdasarkan pada jenis publikasinya sebagai berikut. 1) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/ dipublikasikan dalam bentuk buku ber-isbn dan telah mendapat pengakuan BSNP. 2) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah diedarkan secara nasional dan terakreditasi. 3) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi

4) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota. 5) Laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolah/madrasahnya dan disimpan di perpusta-kaan. b) Tinjauan ilmiah. Makalah tinjuan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya (di sekolah/madrasahnya) c) Tulisan Ilmiah Populer Karya ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasikan di media massa (koran, majalah, atau sejenisnya). Karya ilmiah populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi ini merupakan kelompok tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan pada satuan pendidikan penulis bersangkutan. d) Artikel Ilmiah dalam Bidang Pendidikan Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah.

Adapun besaran angka kredit untuk publikasi ilmiah hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5. No Uraian Macam Publikasi Satuan hasil Angka Kredit a KTI laporan hasil penelitian pada bidang Buku ber ISBN diedarkan secara nasional atau telah lulus BNSP Buku 4 KTI dalam 3 b pendidikan di sekolah- Dimuat dalam majalah/jurnal nya ilmiah tingkat nasional terakreditasi majalah/jur nal ilmiah c Dimuat dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi d Dimuat dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota KTI dalam majalah/jur nal ilmiah KTI dalam majalah/jur nal ilmiah 2 1 e KTI laporan hasil penelitian Laporan Hasil Penelitian yang telah Laporan 4 pada bidang pendidikan di diseminarkan di sekolahnya, dan sekolahnya disimpan di perpustakaan f Makalah tinjauan ilmiah Makalah yang disimpan di Makalah 2 dalam bidang pendidikan perpustakaan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya

2.3. Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan, dan/atau Pedoman Guru Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri dari: a) Buku Pelajaran b) Modul/Diktat Pembelajaran c) Buku dalam Bidang Pendidikan d) Karya Terjemahan e) Buku Pedoman Guru a) Buku Pelajaran Buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama atau pelengkap. Buku dapat ditulis guru secara individu atau berkelompok. b) Modul/Diktat Pembelajaran per Semester (1) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa kegiatan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan di setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut. Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu. Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan mempunyai kerangka isi yang tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri khas modul adalah tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci, agar siswa mampu menggunakan modul dalam membelajarkan diri mereka sendiri

(2) Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/ memperkaya materi mata pelajaran/ bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pada hakikatnya diktat adalah buku pelajaran yang 'masih' mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya. Dengan demikian kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan buku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri (terbatas), beberapa bagian isi seringkali ditiadakan c) Buku dalam Bidang Pendidikan Perbedaan antara buku pelajaran dan buku dalam bidang pendidikan seperti tercantum pada tabel 6: Aspek Buku Pelajaran Buku dalam Bidang Pendidikan Isi Sasaran Pembaca Tujuan Penulis Berisi penge-tahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu Siswa pada jenjang pendidikan tertentu Membantu siswa dalam memahami mata pelajaran tertentu, atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik pegangan utama maupun pelengkap Guru atau kelompok guru yang bertugas dan atau berkemampuan terhadap isi buku Berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang kependidikan Tidak hanya pada siswa pada jenjang pendidikan tertentu Tidak hanya mem-bantu siswa dalam memahami mata pelajaran tertentu, atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik pegangan utama maupun pelengkap namun dimaksudkan juga untuk memberikan informasi pengetahuan dalam bidang kependidikan Guru atau kelompok guru yang berkemampuan terhadap isi buku

d) Karya Terjemahan Untuk kepentingan pembelajaran, guru tidak jarang memerlukan kerja terjemahan. Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia, atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah. Buku yang diterjemahkan tersebut diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang dilakukan guru bersangkutan. Untuk itu, perlu adanya surat pernyataan dari kepala sekolah/madrasah yang menjelaskan perlunya karya terjemahan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran guru bersangkutan. Yang diterjemahkan adalah keseluruhan isi buku secara lengkap dan bukan merupakan bagian dari buku, atau suatu tulisan pendek, artikel, atau jenis tulisan lain di luar guru. e) Buku Pedoman Guru Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru. Isi rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam meningkatkan/ memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Pada rancangan itu harus pula disajikan rencana kegiatan PKB yang akan dilakukan. Melalui rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedoman untuk mengembangakan profesinya. Buku ini juga dapat dipakai kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru bersangkutan.

Besaran angka kredit untuk publikasi buku seperti tercantum pada tabel 7. No. Uraian Macam publikasi Satuan Hasil Angka Kredit a. Buku teks pelajaran, buku pengkayaan 1. Buku pelajaran yang lolos penilaian BSNP 2.Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit ber ISBN 3.Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit, tetapi BELUM ber ISBN Buku 6 3 1 b. Modul / Diktat 1.Digunakan di tingkat propinsi Modul / 1,5 pembelajaran per dengan pengesahan dari Dinas Diktat semester Pendidikan Propinsi 2.Digunakan di tingkat Modul / 1 kota/kabupaten dengan Diktat pengesahan dari Dinas Pendidikan Kota/ Kabupaten 3.Digunakan di tingkat Modul / 0,5 sekolah/madrasah setempat Diktat c. Buku dalam bidang 1. Buku dalam bidang Buku 3

pendidikan pendidikan dicetak oleh penerbit ber ISBN 2. Buku dalam bidang Buku 1,5 pendidikan dicetak oleh penerbit tetapi BELUM ber ISBN d. Karya terjemahan Karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah / madrasah Karya terjemahan 1 e. Buku Pedoman Guru Buku Pedoman Guru Buku 1 3. Karya Inovatif Kegiatan PKB Kegiatan PKB yang berupa karya inovatif, terdiri dari 4 (empat) kelompok seperti tercantum pada tabel 8: No Jenis Karya Kategori dan Nilai Angka Kredit Kompleks Sederhana 1 Menemukan Teknologi Tepat Guna 4 2 2 Menemukan/Menciptakan Karya Seni 4 2 3 Membuat/modifikasi alat pelajaran/alat 2 1 peraga 4 Membuat/modifikasi alat praktikum 4 2 5 Mengikuti pengembangan penyusunan

standar, pedoman, soal, dan sejenisnya 1 pada tingkat nasional Dalam tulisan ini telah dipaparkan beberapa hal yang perlu diketahui agar guru memahami program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, mulai dari jenis kegiatan PKB, ragam publikasi ilmiah yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat hingga uraian singkat tentang kegiatan PKB yang menitikberatkan pada jenis kegiatan Publikasi Ilmiah karena disinilah tantangan bagi guru untuk memulai budaya menulis karena selama ini belum dapat diukur kemampuan guru sejak awal. Dengan adanya PKB diharapkan guru dapat mengupgrade kemampuannya dengan menulis dan mempublikasikasikannya. Selain untuk mendapatkan angka kredit sebagai pesyaratan penilaian kinerja, juga dapat menunjukkan keprofesionalannya sehingga diharapkan dengan PKB bukan lagi merupakan dilema bagi guru tetapi justru merupakan tantangan untuk mencapai kata profesional, Semoga guru dapat berpacu dengan waktu untuk mengubah imege dari hanya menerima ilmu menjadi pemikir, meghasilkan karya buat anak bangsa, dengan guru yang profesional diharapkan mampu menghasilkan generasi yang cerdas dan kompetitif.

Daftar Pustaka Kemendiknas.2011. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas.2011. Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas.2011. Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas. 2011. Permendiknas no 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

Daftar Tabel 1. Tabel 1 Ragam dan jenis publikasi ilmiah/karya inovatif 2. Tabel 2 Macam dan jenis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 3. Tabel 3 Kegiatan diklat fungsional dan angka kreditnya 4. Tabel 4 Kegiatan kollektif guru dan angka kreditnya 5. Tabel 5 Kegiatan Publikasi ilmiah dan angka kreditnya 6. Tabel 6 Perbedaan buku pelajaran dan buku dalam bidang pendidikan 7. Tabel 7 Besaran angka kredit untuk publikasi buku 8. Tabel 8 Kegiatan Karya inovatif dan angka kreditnya