PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ELEMEN BAKAR NUKLIR (EBN) TYPE ClRENE

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

ANALISIS PENGGUNAAN LAS TIG PADA ALAT FUEL PILING UNTUK PENGELASAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

PABRIKASI FOIL URANIUM DENGAN TEKNIK PEROLAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

PEMBUATAN KOMPONEN INNER TUBE LEU FOIL TARGET UNTUK KAPASITAS 1,5g U-235

PEMBUATAN FOIL TARGET DENGAN TINGKAT PENGKAYAAN URANIUM RENDAH

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

KODE TKM Oleh : Drs. Riswan Dwi Djatmiko

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI

BAB IV PROSES PRODUKSI

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

Bab 3 Perancangan dan Pembuatan Reaktor Gasifikasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

FABRIKASI INSINERATOR PORTABEL UNTUK KEBUTUHAN PUSKESMAS

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB III METODE PENELITIAN

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PEMBUATAN TABUNG PENDINGIN REAKTOR SINTER

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN TUTUP KELONGSONG DARI ZIRKALOI MENGGUNAKAN ALAT ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

RANCANG BANGUN ALA T ADUK LOGAM COR

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

BAB III LANDASAN TEORI. ur yang memikul gaya tarik aksial terfaktor N u harus memenuhi : N u. N n... (3-1)

BAB IV PEMBUATAN, ANALISA DAN PENGUJIAN PARAPODIUM DINAMIK

ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBAIKAN DAN VJI FVNGSI TVNGKV HERAEVS

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

Katalog Sistem Teknis Housing pengoperasian dengan strip gagang

INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK

Transkripsi:

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H Djoko Kisworo Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KiLN / HEAT TREATMENT FURNACE TYPE N 41/H.Telah dilakukan pembuatan Heating Chamber pada Tungku Kiln Type N 41/H. Tungku ini mampu memanaskan sampel atau benda kerja mencapai temperatur maksimum 1280 º C, namun belum dilengkapi dengan pengendalian atmosfir. Untuk sempurnanya alat ini perlu dibuat Heating Chamber sebagai salah satu kelengkapan alat tersebut. Adapun bahan yang dipergunakan SS 304 pipa scedule no 10S yang berdiameter luar 88 mm, diameter dalam 82 mm, panjang 160 mm. Untuk saluran gas masuk dan saluran gas buang dibuat dari bahan pipa SS 304 berdiameter luar 6 mm dan diameter dalam 4 mm, panjang 1000 mm.untuk end cap 1, end cap 2, flensa, rak tempat sampel dan dudukan chamber dibuat dari bahan SS 304 plat tebal 5 mm, berbentuk segi empat berukuran 120 mm, panjang 1000 mm, untuk dudukan rak tempat sampel dibuat bahan SS 304 plat tebal 2 mm, lebar 6 mm, panjang 100 mmbahan-bahan tersebut dibuat dengan cara dipotong, dibubut dan di milling dengan peralatan fabrikasi, Chamber ini dipasang perapat tutup yang dibuat dari bahan SS 304 plat tembaga tebal 5 mm panjang 105 mm, lebar 105 mm.pada alat ini cara pemasangan sampel lewat end cap 2 yang bisa dibuka dan ditutup dengan pengunci mur baut. Dengan telah di buatnya Heating chamber ini di harapkan penelitian bahan struktur bisa berlangsung dengan baik dan dapat dilakukan dengan berbagai media atmosfir gas PENDAHULUAN Tungku Kiln / Heat Treament Furnace Type N 41/H yang terpasang di Bidang Bahan Bakar Nuklir-Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (BBBN-PTBN) merupakan salah satu alat dari beberapa perlengkapan pengerjaan perlakuan panas yang dipakai untuk penelitian bahan struktur elemen bakar, misalkan untuk memanaskan sampel, untuk proses annealing. Temperatur Furnace ini mampu memanaskan sampai suhu maksimum 1280 º C. Furnace ini dilengkapi dengan controler sampai 16 tahapan yang mempunyai fasilitas program, namun tungku ini belum bisa melakukan pemanasan yang mengunakan atmosfir gas, misalnya pemanasan dengan gas Argon, maka agar tungku ini bisa berfungsi dengan berbagai atmosfir gas perlu dibuat Heating Chamber. Tujuan pembuata Heating Chamber untuk proses pemanasan bebas udara (oksigen) seperti proses reduksi, proses pemanasan dengan kondisi media lain (non udara), pemanasan dengan menghindari udara luar (atmosfir) dan penempatan sampel agar pemanasan sempurna (lebih merata). Untuk pembuatan Heating chamber tersebut menggunakan peralatan, 36

ISSN 1979-2409 Pembuatan Heating Chamber Pada Tungku Kiln / Heat Treament Furnace Type N 41/H (Djoko Kisworo ) mesin potong, mesin bubut dan mesin milling, dan peralatan bantu lainnya, kemudian dirakit dengan mesin las TIG METODOLOGI Gambar-1: Instalasi Heating Chamber Keterangan Gambar 1. Pipa Chamber, digunakan tempat pengungkungan sampel bila digunakan pemanasan 2. Pipa gas, untuk masuk gas iner dan gas buang 3. Rak Sampel, tempat sampel diletakkan 4. Dudukan Rak sampel, penyangga rak sampel diletakkan 5. Dudukan Chamber penyangga chamber pada tungku Cara Pembuatan Peralatan yang digunakan 1. Mesin bubut (Precision center lathe ME.13) 2. Mesin Sensitive drill (ME.33.1) 3. Alat ukur jangka sorong dll 4. Alat Bending 37

5. Mesin las TIG 6. Mesin shearing (ME.47) 7. Mesin Milling (ME.30) Bahan Bahan meliputi : 1. SS 304 pipa scedule no 10S yang OD 88 mm, ID 82 mm, panjang 160 mm Nominal pipe size 3 OD 3.500 ID 3.260 Scedule 10S, diambil dari pipa stainless steel ANSI B36.19-1976 2. Plat tembaga tebal 5 mm panjang 105 mm, lebar 105 mm 3. Pipa SS 304 berdiameter luar 6 mm dan diameter dalam 4 mm, panjang 100 mm 4. Plat SS 304 tebal 5 mm, berbentuk segi empat berukuran 130 mm, panjang 1000 mm 5. Plat SS 304 tebal 2 mm, lebar 6 mm, panjang 100 mm 6. Plat SS 304 tebal 5 mm, panjang 105 mm, lebar 105 mm 7. Mur baut ukuran M6, panjang 100 mm HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan body Chamber Pembuatan body Chamber dibuat dari bahan pipass 304 yang berdiameter luar 88 mm, diameter dalam 82 mm, panjang 160 mm, dirapikan kedua permukaan penampang dengan mesin bubut hingga didapat ukuran akhir panjang 156 mm. Pada bagian sisi pipa ditentukan ukurannya, ditentukan salah satu titik dari ujung penampang dengan ukuran panjang 21 mm dan bagian sisi dinding yang lain ditentukan satu titik dari ujung penampang dengan ukuran 10 mm, pada titik tersebut dibuat lubang (dibor), dengan diameter 6 +0,1 mm, untuk dipasang pipa saluran gas masuk dan saluran gas buang yang berdiameter luar 6 mm, diameter dalam 4 mm (seperti pada Gambar-2) Gambar-2: Body Chamber 38

ISSN 1979-2409 Pembuatan Heating Chamber Pada Tungku Kiln / Heat Treament Furnace Type N 41/H (Djoko Kisworo ) Pembuatan saluran masuk gas dan saluran gas buang Pembuatan saluran masuk gas dan saluran gas buang, dibuat dari bahan pipa SS 304 berdiameter luar 6 mm dan diameter dalam 4 mm, panjang 1000 mm, dibending kemudian dipotong panjang 440 mm, sisa dari potongan pipa tersebut dibuat saluran gas buang, dibending seperti pada Gambar-3a dan Gambar-3b Gambar-3.a : Pipa saluran gas masuk Gambar-3.b : Pipa saluran gas buang Pembuatan end cap 1 (tutup bagian belakang) Pembuatan end cap 1 (tutup bagian belakang), dibuat dari bahan SS 304 plat tebal 5 mm, plat tersebut dipotong dari ukuran panjang 130 mm x 130 mm, dipotong dibuat bentuk segi enam, kemudian dibuat lingkaran,dimensi seperti pada Gambar-4 end cap 1 (tutup belakang) Pembuatan Flensa Gambar-4: End Cap 1 ( tutup belakang ) Pembuatan Flensa. Sisa bahan plat SS 304 tebal 5 mm dari pembuatan end cap 1 tersebut dibuat Flensa dipotong dari ukuran panjang 870 x 130 mm, dipotong menjadi ukuran 130 mm x 130 mm, dibuat bentuk segi enam, kemudian dibuat flensa (flange joint) dimensi seperti pada Gambar-5 sambungan flensa (flange Joiont) Gambar-5: Sambungan flensa (flange joint) 39

Pembuatan end cap 2 (tutup depan) Pembuatan end cap 2 (tutup depan), dibuat dari bahan SS 304 plat tebal 5 mm, sisa dari pembuatan end cap 1, plat tersebut dipotong dari ukuran panjang 130 mm x 130 mm, kemudian dibentuk dipotong menjadi segi enam, kemudian dibuat lingkaran, dimensi seperti pada Gambar-6 end cap 2 (tutup depan) Gambar-6: End cap 2 (tutup depan) Pembuatan rak sampel (tempat benda kerja/sampel) dan dudukan rak sampel Pembuatan rak sampel (tempat benda kerja/sampel), dibuat dari bahan SS 304 plat tebal 5 mm, sisa dari pembuatan end cap2, plat tersebut dipotong dari ukuran 80 mm x 164 mm, dibentuk seperti pada Gambar-7 rak sampel (tempat benda uji) Gambar-7: Rak sample (tempat benda kerja / sampel) Pembutan dudukan rak sampel (dudukan pendukung rak sampel) dibuat dari bahan SS 304 plat tebal 2 mm lebar 6 mm, panjang 100 mm, dipotong dengan ukuran 40

ISSN 1979-2409 Pembuatan Heating Chamber Pada Tungku Kiln / Heat Treament Furnace Type N 41/H (Djoko Kisworo ) 5 mm x 100 mm, dilipat dengan sudut 90 º, kemudian dipotong pajang dari sudut 10 mm seperti pada Gambar-8 dudukan rak sampel, dibuat jumlah empat buah Gambar-8: Dudukan rak sampel Pembuatan perapat (gasket) Pembuatan perapat (gasket), dibuat dari bahan tembaga plat tebal 5 mm panjang 105 mm, lebar 105, plat tersebut dipotong dari ukuran panjang 100 mm x 100 mm, kemudian dibentuk, dipotong menjadi segi enam, kemudian dibuat lingkaran luar, dengan ukuran diameter 89 mm, bagian tengah dibuat lubang dalam dengan diameter 82 mm, seperti pada Gambar-9.perapat Gambar-9: Perapat Pembuatan dudukan chamber (penyangga heating chamber) Pembuatan dudukan chamber (penyangga heating chamber) dibuat dari bahan SS 304 plat tebal 5 mm, sisa pembuatan dari rak tempat sampel, plat tersebut dipotong dengan ukuran 56 mm x 120 mm, dibagian tengah dipotong dengan ukuran radius 44 º, dan kemudian dibuat bentuk ukuran seperti pada Gambar-10 dudukan chamber,dibuat jumlah 2 buah. Gambar-10: Dudukan Chamber 41

Pemasangan (instalasi) Tahapan pemasangan ( instalasi ) Heating Chamber meliputi : 1. Body Chamber dari bahan kelongsong SS 304 dengan ukuran diameter luar 82 mm diameter dalam 82 mm, panjang 156 mm, dibersihkan dari kotoran yang ada pada bagian yang berdiameter yang jauh dari lubang sisi berjarak 50 mm, dipasang tutup belakang dengan cara perlakuan pelasan, bagian sisi body yang berlubang diameter 6 +0,1 mm dipasang kelongsong SS 304 yang berdiameter 6 mm, diameter dalam 4 mm gas buang dengan perlakuan pelasan (TIG). 2. Body Chamber yang terpasang tutup belakang dan kelongsong gas buang, kemudian dipasang flensa yang sudah dibersihkan dari kotoran yang ada, pemasangan dilakukan dengan system pelasan, seperti pada gambar instalasi 3. Pemasangan pipa saluran masuk gas. Kelongsong saluran masuk gas dipasang pada sisi dibelakang flensa jarak titik lubang 21 mm seperti terlihat pada gambar instalasi, dengan perlakuan pelasan. 4. Pemasangan dudukan rak sampel, dipasang pada dinding chamber sebelah dalam yang berjarak 25 mm dari alas chamber, seperti terlihat pada gambar instalasi no 1, pemasangan dilakukan dengan sistim las, untuk pemasangan rak sample dengan cara meletakkan di atas dudukan rak. 5. Pemasangan dudukan chamber, dipasang pada heating chamber dengan posisi seperti pada Gambar-1 dengan perlakuan pelasan. PEMBAHASAN Rancangan alat : Pada tungku Heating Chamber pada Tungku Kiln/Treament Furnace Type N 41/H yang berbentuk empat persegi panjang pada bagian dalam yang dilapisi dengan diding batu tahan api yang berukuran panjang bagian dalam 500 mm, lebar pintu 255 mm, tinggi pintu 350 mm, dan dinding di bagian dalam di buat lubang berdiameter 20 mm, yang dipergunakan sebagai ventilasi tungku bila diperlukan, dengan bentuk seperti ini maka Heating chamber di rancang dengan ukuran chamber yang berameter luar 88 mm, panjang 400 mm, dan tinggi total 129 mm, dengan ukuran seperti ini diharapkan chamber bisa dengan mudah diletakkan didalamnya. Heating Chamber ini dilengkapi dengan dua pipa yang berdiameter luar 6 mm, dan diameter dalam 4 mm, yang bertujuan untuk masuknya gas iner dan keluarnya hasil gas buang hasil proses (gas iner), untuk mendapatkan jumlah gas dalam ruangan chamber yang maksimum maka chamber tersebut dipasang tutup dan seal perapat yang diperkuat dengan delapan mur baut yang berukuran M6 panjang 10 mm, Untuk penempatan sampel dipasang rak di dalam chamber yang mempunyai ketebalan 5 mm, maka untuk itu heating chamber dirancang seperti tersebut di atas. 42

ISSN 1979-2409 Pembuatan Heating Chamber Pada Tungku Kiln / Heat Treament Furnace Type N 41/H (Djoko Kisworo ) Pemilihan bahan Pemilihan bahan untuk Heating Chamber digunakan bahan stainless steel 304 yang diharapkan agar chamber tersebut tahan terhadap suhu 1280 0 C dan tahan terhadap korosi, karena tungku Kiln/Treament Furnace Type N 41/H ini mampu memanaskan suhu maksimum 1200 0 C, sedangkan titik lebur SS 304 sekitar 1800 0 C, sedang bahan tersebut banyak terdapat dipasaran, maka dipilihlah semua komponen heating chamber dibuat dari bahan SS 304. Body chamber dibuat dari bahan pipa SS 304 diinginkan bahwa dengan bahan tersebut chamber akan mampu/tahan temperatur 1280 º C dan tahan terhadap korosi, chamber yang mempunyai ukuran diameter dalam 82 mm, panjang 156 disesuaikan dengan ruang tungku yang dipakai. Tutup belakang (end cap 1) Chamber telah dibuat seperti Gambar-4. Pada tutup belakang dibuat diameter 94 mm, dimaksudkan chamber yang mempunyai diameter luar 88 mm tutup belakang masih ada tempat ruang pengelasan dan memudahkan untuk melakukan pemasangan. Tutup belakang dapat dilihat pada Gambar-4 Pada Gambar-5. Sambungan flens (flange joint) pada bagian tengah dibuat lubang dalam yang berdiameter 88 + 0,2 mm dimaksudkan flens tersebut bisa masuk pada pipa chamber yang berdiameter luar 88 mm, bagian penampang yang berdiameter 95,50 mm dibuat lubang berdiameter 6,5 mm berjumlah 8 lubang dipergunakan tempat baut M 6, mengunci tutup, bila tutup dipasang. Flensa dipasang dan dilas pada pipa chamber, dimaksudkan apabila tutup dipasang, tutup / end cap 2 tersebut, flensa tidak lepas pada posisinya. Pada Gambar-6. Tutup depan (End cap 2) berdiameter luar 124 mm ini disesuaikan dengan flensa yang sudah terpasang pada kelongsong chamber, bagian pinggir yang berukuran diameter 95,5 mm yang ditunjukan pada gambar, dibuat lubang diameter 6,5 mm, disesuaikan lubang flensa yang sudah terbuat, dimaksudkan apabila tutup itu dipasang lubang tutup sepusat dengan lubang flensa, sehingga bila tutup itu dipasang maka mur pengunci masuk lurus pada lubang flensa, lubang tutup berjumlah 8 buah, mur baut berukuran.m.6, panjang 100 mm. Pada Gambar-7. Rak sampel (tempat benda kerja / sampel), digunakan untuk tempat sampel diletakkannya, tempat sampel ini bisa dilepas, dimaksudkan apabila untuk memudahkan pemasangan dan pengambilan sampel Pada Gambar-8. Dudukan rak sampel digunakan untuk tempat rak sampel diletakkan, dudukan ini dipasang didalam sisi kelongsong chamber yang dipergunakan untuk menyangga beban rak sampel bila sampel diletakkan diatasnya rak tersebut, sampel ini bisa dilepas, dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan dan pengambilan sampel. 43

Pada Gambar-9. Perapat (gasket) dibuat dari plat tembaga tebal 5 mm, berdiameter luar 89 mm dan diameter dalam 82 mm, seal tersebut dipasang antara flensa dan tutup agar sewaktu dilakukan pengoperasi furnace dan tutup dipasangkan maka aliran gas tidak keluar/bocor lewat tutup tersebut. Pada Gambar-10. Dudukan chamber digunakan untuk menyangga chamber berjumlah dua buah yang dipasang pada body chamber diperkuat dengan cara pelasan, dengan dipasangnya dudukan tersebut diharapkan chamber tidak mudah terguling KESIMPULAN Telah selesai di buat Heating Chamber. Pada Tungku Kiln / Heat Treament Furnace Type N 41/H. Dengan telah dibuatnya Heating Chamber tungku dapat dipergunakan untuk pengujian bahan struktur elemen bakar nuklir dengan berbagai media pemanas, seperti Argon, Helium. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM. Prosedur operasi tungku perlakuan panas 2. ANONIM. Buku Operating Instructions Kiln/Furnace With TP1 44