BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

Puji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

Tali Pusat Pada Janin

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

BAB I PENDAHULUAN. pusat yang kurang bersih, (Ratri Wijaya,2006). Menurut The World Health Report 2008, angka kematian bayi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN PARITAS DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR OLEH IBU POSTPARTUM DI KLINIK BERSALIN HJ. S. TARIGAN DI KOTA PANGKALPINANG

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

Vol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI RUMAH BERSALIN NURHIKMAH DESA KUWARON GUBUG GROBOGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dalam usia reproduksi yaitu usia tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun

EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK SEGAR WARAS DI KECAMATAN AEK LEDONG KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BBL SECARA MANDIRI DI RSUD KAB. CIBITUNG TAHUN 2016.

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TOPIKAL ASI DENGAN PERAWATAN KERING TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN. MDGS (Millenium Development Goals) 2000 s/d 2015 yang ditanda tangani oleh 189

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB II TINJAUAN TEORI. Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord.

PERILAKU IBU POST PARTUM DALAM MERAWAT TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BERSALIN SALLY MEDAN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian maternal di negara negara maju berkisar antara 5-10

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Jurnal

RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PASCA MELAHIRKAN DALAM PERAWATAN TALI PUSAT. Di Desa Mlarak Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo

Dwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang


BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

I. PENDAHULUAN. asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal (WHO, 2002). Di Indonesia, dari

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

BAB II TINJAUAN TEORI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI DI PKD KASIH BUNDA POPONGAN, GERDU, KARANG- PANDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas bagi ibu pasca bersalin. (Saifuddin, 2006). Infeksi. setelah persalinan (Rayburn dan Carey, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Erlin Juliandini 1, Rina Suparyanti 2, Sugianto 3

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA. Endang Wahyuningsih, Saifudin Zukhri 1

Gambaran Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Karakteristik di BPM. L Gebang Kabupaten Cirebon Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

The Knowledge of Primipara s Mothers about Navel s Treatment in Birth s Room in Immanuel Hospital - Bandung. Saur Mian Sinaga Stikes Immanuel Bandung

PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

OBSERVASI PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN DAN PELEPASAN TALI PUSAT DI RUANG RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. dukun paraji. Saat ini, dukun bayi sebagian besar ditemukan di desa-desa. Peran

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN kelahiran dibandingkan 16 per kelahiran di negara maju. Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan janin. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Disebut sebagai saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump) akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada yang lepas setelah 4 minggu (Layla, 2007 dalam Erna Suryani, 2011). Kebudayaan di masyarakat yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam merawat tali pusat menyebabkan ibu masih takut atau ragu-ragu merawat tali pusat bayi mereka sehingga ibu masih berperilaku salah dalam merawat tali pusat bayi dengan menaburi tali pusat menggunakan kunyit atau daun-daunan sehingga memungkinkan berkembangnya spora Clustridium yang dapat menyebabkan infeksi pada neonatus (Ngastiyah, 2005). Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2005). Dampak dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. Sehingga dalam hal ini pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat sangatlah menentukkan perilaku ibu yang 1

2 mempunyai bayi baru lahir dalam perawatan tali pusat (Stoppard, 1999 dalam Erna Suryani, 2011). Umumnya di Negara berkembang, 25% kematian bayi dan 50% kematian neonatal disebabkan oleh infeksi pada tali pusat, sepsis sampai dengan tetanus (Kandun, 2002). Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian bayi sebesar 56 per 10.000 menjadi sekitar 280.000 terjadi setiap 18-20 menit sekali. Penyebab kematian tersebut antara lain karena asfiksia neonatorum 40-60%, infeksi 24-34%. Infeksi tersebut disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang hygienis (Manuaba, 2008). Hasil laporan dari petugas Survailans Depkes RI pada tahun 1992-1996 ditemukan bahwa kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 1993-1996 terjadi peningkatan dengan kisaran 10,8-55%. Bila dilihat penyebarannya menurut provinsi kasus tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat sebesar 246 kasus, menyusul Jawa Tengah dengan 94 kasus, Jawa Timur sebesar 88 kasus, Ponorogo kematian bayi di tahun 2009 sebanyak 116 anak, tahun 2010 sebanyak 168 anak, dan tahun 2011 sebanyak 178 anak (Dinkes Ponorogo, 2012). Selain data diatas hampir semua ibu primipara di Desa Pulung tidak berani merawat sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayinya dengan sendiri. Mereka biasanya memanggil dukun bayi untuk memandikan sekaligus merawat sisa tali pusat tersebut dengan cara membungkus puntung tali pusat dengan kassa tidak steril atau dengan sobekan kain. Padahal jika sudah diberi penyuluhan ibu-ibu primipara itu bisa merawat puntung tali pusat dengan sendiri. Sebagian di masyarakat infeksi utama adalah tetanus neonatorum yang terjadi karena perawatan atau tindakan perawatan tali pusat yang kurang

3 hygienis atau kurang bersih. Perawatan tali pusat yang kurang tepat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan ibu primipara dalam perawatan tali pusat karena tidak adanya atau kurangnya pengalaman ibu primipara dalam perawatan tali pusat. Tidak sedikit ibu primipara menggunakan metode jaman dahulu atas saran keluarga dalam perawatan tali pusat, misalnya pemakaian obat-obatan tradisional (bubuk atau daun-daunan dan sebagainya) dalam perawatan tali pusat, padahal hal tersebut dapat menyebabkan masuknya spora kuman tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Jumiarni dkk, 1994). Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat diduga turut menjadi faktor penyebab tingginya angka kematian akibat infeksi tali pusat (Iis Sinsin, 2008). Cara perawatan tali pusat yang benar adalah membersihkan puntung tali pusat dengan sabun dan air bersih. Puntung atau sisa tali pusat yang masih menempel diperut bayi sebaiknya tidak boleh ditutup menggunakan apapun misalnya popok, kasa dll karena dapat membuat puntung tali pusat menjadi lembab dan bisa mempermudah masuknya kuman sehingga menyebabkan infeksi tali pusat (Wibowo. Tunjung, 2011). Dampak tidak dilakukannya perawatan tali pusat dengan benar dapat menyebabkan tetanus neonatorum dan kematian (JNPKKR POGI dan YBPSP, 2007). Untuk peningkatan pengetahuan ibu primipara dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir, tenaga kesehatan perlu memberikan informasi pada ibu masa nifas untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan agar merawat tali pusat bayi lebih telaten dan baik lagi sehingga angka kejadian infeksi menurun (Elfi Herlina,

4 2010). Untuk menghindari kejadian tetanus neonatorium adalah dengan mengetahui perawatan tali pusat dengan benar. Pada umumnya perawatan tali pusat sama dengan perawatan operasi yang lain. Tujuan perawatan adalah mencegah dan mengidentifikasi pendarahan atau infeksi secara dini. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat yang tepat yaitu dengan cara membersihkan tali pusat dan kulit disekitar dasar tali pusat dengan air biasa saat mandi dan setiap hari melakukan pemeriksaan untuk menentukan tanda-tanda infeksi (Bobak, 2004). Untuk mencegah terjadinya infeksi, tali pusat dirawat dan dijaga kebersihannya dengan menggunakan air biasa dan sabun setelah itu segera keringkan dengan menggunakan kain bersih. Puntung tali pusat atau perut bayi tidak boleh dibungkus karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab (Wibowo Tunjung, 2011). Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Perawatan Tali Pusat. 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana pengetahuan ibu primipara tentang perawatan tali pusat di Bidan Praktik Swasta FAUZIAH Desa Pulung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primipara tentang perawatan tali pusat di Bidan Praktik Swasta FAUZIAH Desa Pulung.

5 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Teoritis Bagi Institusi pendidikan Bagi pendidikan khususnya bagi institusi Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo dapat digunakan sebagai masukan terutama yang berkaitan dengan perawatan tali pusat, serta dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan profesionalisme perawat dalam perawatan maternitas. 1.4.2 Praktis 1.4.2.1 Bagi Tempat Penelitian Sebagai masukan bagi tempat penelitian mengenai perawatan tali pusat sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Bidan Praktik Swasta. 1.4.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai acuan, bahan tambahan atau masukan pengetahuan dan informasi serta perkembangan penelitian selanjutnya. 1.5 Keaslian Penelitian 1. Suryani, Erna (2011), dengan judul Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Perawatan Tali Pusat Di Desa Tegalrejo Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan kuesioner pada pengetahuan ibu primipara dalam perawatan tali pusat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan

6 responden tentang perawatan tali pusat adalah baik yaitu sebanyak 20 responden (67%), sedangkan kategori pengetahuan yang buruk yaitu hampir setengahnya 10 responden (33%). Sebagian besar sikap responden terhadap perawatan tali pusat adalah positif yaitu 16 responden (53,4%), sedangkan hampir setengahnya 14 responden (46,6%) memiliki sikap negatif dalam perawatan tali pusat. 2. Herlina, Erfi (2010), dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Lena Barus Binjai. Penelitian ini merupakan deskriptif melalui kuesioner dengan jumlah populasi dan sampel 30 orang yang di ambil secara total sampel. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir yang berpengetahuan kurang yaitu 18 (60%) berdasarkan pendidikan SD 16 orang (53,3%), yang memiliki pengetahuan kurang 13 orang (43,3%), berdasarkan sumber informasi melalui media elektronik sebanyak 17 orang (56,7%), yang memiliki pengetahuan kurang 11 orang (36,7%), berdasarkan paritas primipara 20 orang (66,7%), yang memiliki pengetahuan kurang 16 orang (53,3%). 3. Apriyanti, Fitri (2012), dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Pasca Melahirkan Dalam Perawatan Tali Pusat Di Desa Mlarak Kecamatan Mlarak. Desain Penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi adalah ibu pasca melahirkan. Teknik sampling yang digunakan adalah aksidental sampling dengan jumlah sampel 13 ibu pasca melahirkan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan teknik pengolahan data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari penelitian terhadap 13

7 responden didapatkan hasil pengetahuan baik (53,85%) 7 responden, pengetahuan cukup (30,77%) 4 responden, dan pengetahuan kurang (15,38%) 2 responden. Persamaan : Ketiga penelitian yang sudah ada dan yang akan saya teliti sama-sama meneliti tentang perawatan tali pusat. Perbedaan: 1) Suryani,Erna (2011), dengan judul Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Perawatan Tali Pusat Di Desa Tegalrejo Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. 2) Herlina, Erfi (2010), dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Lena Barus Binjai.Penelitian ini merupakan deskriptif melalui kuesioner dengan jumlah populasi dan sampel 30 orang yang di ambil secara total sampel. 3) Apriyanti, Fitri (2012), dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Pasca Melahirkan Dalam Perawatan Tali Pusat Di Desa Mlarak Kecamatan Mlarak.Teknik sampling yang digunakan adalah aksidental sampling dengan jumlah sampel 13 ibu pasca melahirkan, sedangkan penelitian yang akan saya ambil berjudul Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Perawatan Tali Pusat yang rencana akan dilakukan penelitian di Bidan Praktik Swasta FAUZIAH Pulung.