Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Beras.

dokumen-dokumen yang mirip
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras.

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Beras.

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Beras.

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016

Laporan Analisis Pengendalian Inflasi Daerah RINGKASAN. INFLASI IHK SULUT (mtm) INFLASI FEBRUARI 2017 IHK BULANAN KOMODITAS UTAMA FEBRUARI 2017

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017

Laporan Analisis Pengendalian Inflasi Daerah

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017

RELEASE NOTE INFLASI MARET 2017

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

PERSIAPAN MENJELANG BULAN RAMADHAN & HARI RAYA IDUL FITRI

Inflasi IHK 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank Indonesia

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017

ANALISIS INFLASI MARET 2016

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016

Pola Inflasi Ramadhan. Risiko Inflasi s.d Akhir Tracking bulan Juni Respon Kebijakan

Perkembangan Perekonomian Terkini. Peluang Pengembangan Perekonomian. Proyeksi Perekonomian Ke depan

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2015 INFLASI 0,69 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI DESEMBER 2016 INFLASI 0,35 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MEI 2016 INFLASI 0,18 PERSEN

No. 01/3307/2017, 9 Mei 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JANUARI 2016 INFLASI 0,11 PERSEN

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2015 INFLASI 0,39 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2017 DEFLASI 0,10 PERSEN

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2017 INFLASI 0,13 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2016 INFLASI 0,95 PERSEN

INFLASI 0,09 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN OKTOBER 2017

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2015 INFLASI 0,92 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI FEBRUARI 2016 DEFLASI 0,06 PERSEN

LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : JANUARI 2008

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MARET 2017 DEFLASI 0,11 PERSEN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Kota Manado Bulan September 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI DI KOTA SRAGEN Bulan Januari 2017 Inflasi 1,10 persen

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MARET 2016 INFLASI 0,52 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

2008 No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2007 No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

AGUSTUS 2017 KOTA MANADO MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Transkripsi:

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi Utara yang diwakili Kota Manado pada September 2016 tercatat kembali mengalami deflasi cukup dalam sebesar -0,68% (mtm). Dengan demikian inflasi Sulut secara tahunan tercatat sebesar 2,28% (yoy) atau berada pada level yang lebih rendah dibandingkan Nasional yang tercatat sebesar 3,07% (yoy). Terjadinya deflasi didorong oleh koreksi harga pada beberapa komoditas strategis terutama tomat sayur yang mengalami penurunan harga cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi cuaca yang mendukung peningkatan produksi di tengah stabilnya tingkat permintaan, membuat pasokan tomat sayur tercatat cukup besar sehingga memberi pengaruh pada penurunan harga. Di sisi lain, beberapa komoditas strategis lain juga mengalami penurunan harga seperti cakalang, cabai rawit, bawang putih dan daging ayam ras. Faktor penahan laju deflasi yang lebih dalam muncul dari komoditas core non traded seperti tarip pulsa ponsel, jeruk nipis dan roti manis yang mengalami peningkatan harga, namun dengan besaran yang terbatas. Memasuki bulan Oktober 2016, curah hujan yang cukup tinggi diperkirakan memberi pengaruh pada produksi dan ketersediaan beberapa komoditas strategis seperti ikan, cabai rawit dan bawang merah. Curah hujan yang tinggi tersebut menyebabkan nelayan sulit melaut dan menyebabkan terjadinya masalah produksi terutama di sentra penghasil khususnya di luar Sulut. Semakin baiknya upaya pengendalian inflasi, cukup mendukungnya kondisi cuaca di sepanjang tahun, serta minimnya tekanan pada kelompok administered prices menyebabkan inflasi Sulut pada tahun 2016 diperkirakan berada di level yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Upaya pengendalian inflasi terus dilakukan secara optimal melalui berbagai kegiatan dan forum pembahasan bersama dengan TPID baik di level Provinsi maupun Kab/Kota. Pada September 2016, Bank Indonesia bersama dengan Kementerian terkait melaksanakan dua kegiatan rapat koordinasi yaitu Rakorwil dan Rakorpusda yang membahas beberapa kebijakan terutama terkait tindak lanjut arahan Presiden pada Rakornas VII TPID. Di sisi lain, Gerakan Rica Rumah sebagai program unggulan TPID Sulut terus digalakkan dengan target pengendalian harga khususnya cabai rawit di akhir tahun, melalui pembagian sekitar 15 ribu bibit kepada masyarakat. Komunikasi ekspektasi juga terus dilakukan guna meredam tingginya ekspektasi masyarakat terhadap peningkatan harga di akhir tahun yang sudah menjadi pola historis selama beberapa tahun terakhir. % yoy % mtm 2015 2016 Sep Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt 2016 Realisasi Proy Proy. 9.34 5.46 4.90 3.93 3.09 3.67 3.47 3.62 2.82 1.40 2.13 0.62-0.82-0.03-0.87 0.14 1.06 0.84-0.38-0.68 0.62 1.82 (Des) 1 Rata-rata 3 tahun

1 %, mtm Sep-16 Rata-Rata Sep 3 thn 0-1 -2-3 -4 IHK VF Core Adm.Price Grafik 1. Inflasi Aktual Vs Historis Grafik 2. Disagregasi Inflasi Sulut (Sumb.YoY) 1. Secara bulanan, inflasi IHK tercatat sebesar -0,68% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan data historisnya selama tiga tahun terakhir yang sebesar -0,5%. Realisasi inflasi tersebut menyebabkan secara tahunan inflasi tercatat sebesar 2,28% (yoy). Terjadinya deflasi pada bulan September terutama disebabkan oleh koreksi harga yang cukup dalam pada komoditas tomat sayur seiring peningkatan pasokan yang cukup signifikan di tengah minimnya tekanan permintaan. Beberapa komoditas strategis Sulut lainnya juga tercatat mengalami penurunan seperti cakalang, cabai rawit, bawang putih dan daging ayam ras. Tekanan inflasi kelompok volatile food (VF) mengalami penurunan, didukung oleh meningkatnya pasokan komoditas strategis di tengah level permintaan yang terjaga pada perayaan Idul Adha. Kembali normalnya harga tomat sayur menjadi salah satu penyebab utama penurunan tekanan inflasi pada kelompok volatile food. Setelah mengalami peningkatan harga secara garadual pada Mei hingga Juli, harga tomat sayur kembali melanjutkan tren penurunan harga yang telah terjadi sejak bulan lalu menuju harga normalnya. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya produksi tomat dari daerah penghasil seperti Boltim dan Minahasa seiring kondisi cuaca yang mendukung. Berdasarkan hasil wawancara kepada petani, tingginya harga tomat sayur pada beberapa waktu yang lalu juga menjadi insentif tersendiri bagi pada petani untuk meningkatkan produksinya. Di sisi lain, harga komoditas strategis lainnya seperti cakalang, cabai rawit, daging ayam ras dan bawang putih juga mengalami penurunan harga meski pada level yang terbatas. Perayaan hari Idul Adha pada September tercatat hanya memberi dampak minimal mengingat tingginya diversifikasi pangan, khususnya untuk komoditas daging-dagingan pada masyarakat Sulawesi Utara. Tekanan inflasi kelompok inti sedikit meningkat dibanding bulan sebelumnya dipengaruhi peningkatan inflasi inti non traded. Peningkatan harga komoditas inti non traded seperti tarif pulsa ponsel, jeruk nipis/limau dan roti manis menjadi faktor penahan terjadinya deflasi yang lebih dalam pada bulan laporan. Peningkatan inflasi inti juga sejalan dengan kondisi perekonomian Sulut yang diproyeksikan semakin baik memasuki paruh ke dua tahun 2016. Tekanan inflasi kelompok administered prices mereda, seiring dengan lanjutan koreksi tarif angkutan udara. Tarif angkutan udara tercatat masih melanjutkan koreksi harga pasca perayaan Idul Fitri yang lalu. Namun demikian, penurunan inflasi administered prices lebih lanjut tertahan oleh peningkatan harga tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga.

Ekspektasi inflasi cenderung meningkat khususnya di akhir tahun. Ekspektasi inflasi konsumen 3 bulan dan 6 bulan ke depan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ekspektasi inflasi konsumen terkait perayaan hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru 2017. Sebagaimana pola historisnya tekanan harga memang pada umumnya meningkat pada akhir tahun seiring lonjakan permintaan masyarakat baik terhadap komoditas pangan maupun non pangan. 2. Inflasi pada triwulan III 2016 yang tercatat sebesar 2,28% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 3,67% (yoy). Meredanya tekanan inflasi pada bulan ini terutama masih didorong oleh koreksi harga komoditas strategis seperti tomat sayur, cabai rawit dan ikan-ikanan yang didukung oleh peningkatan pasokan yang cukup signifikan seiring mendukungnya kondisi cuaca di sepanjang triwulan III 2016. Dengan demikian, realisasi inflasi tersebut mendukung pencapaian inflasi year to date sebesar -0,94%. Angka inflasi year to date Sulawesi Utara pada periode laporan tercatat sebagai yang terrendah di banding Provinsi lainnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Hal tersebut dipandang positif karena koreksi harga mayoritas terjadi pada kelompok VF yang memang menjadi fokus pengendalian inflasi di tahun 2016. Sementara, inflasi inti relatif stabil di tengah perekonomian Sulut yang diperkirakan semakin membaik memasuki paruh ke dua tahun 2016. 3. Berbagai forum koordinasi pengendalian inflasi daerah yang dilakukan pada bulan September 2016 fokus membahas rencana tindak lanjut atas hasil arahan Presiden RI pada Rakornas VII TPID. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan pada Rakorwil dan Rakorpusda TPID KTI pada September 2016 adalah memperkuat koordinasi dengan APH, penyusunan pedoman operasi pasar yang mengacu pada ekspektasi inflasi, dukungan anggaran (APBD) sangat dibutuhkan dalam upaya stabilisasi harga, peningkatan peran Bulog sebagai buffer stock, peningkatan infrastruktur konektvitas dan peninjauan kembali penetapan batas atas dan batas bawah bagi angkutan udara. Di sisi lain, TPID Sulut terus memfokuskan upaya pengendalian harga jelang akhir tahun melalui komunikasi ekspektasi, mendorong suksesnya Gerakan Rica Rumah, serta terus mendorong terealisasinya Toko TPID dan pembangunan Pasar Provinsi yang dikelola oleh BUMD. 4. Mencermati perkembangan inflasi terkini dan beberapa indikator harga, inflasi pada bulan Oktober 2016 diperkirakan meningkat. Bulan Oktober diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 0,62% (mtm). Namun, secara tahunan tingkat inflasi Oktober akan tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya dengan proyeksi sebesar 1,40% (yoy) akibat base effect tingginya inflasi IHK pada bulan Oktober tahun sebelumnya. Tekanan terutama bersumber dari komoditas VF khususnya cabai rawit, bawang merah dan ikan-ikanan seiring adanya potensi ganguan produksi akibat curah hujan yang meningkat. Potensi tekanan lain juga muncul dari komoditas rokok akibat kenaikkan cukai rokok yang belum terealisasi pada IHK September 2016. Selain itu, lanjutan peningkatan harga minyak goreng juga sangat mungkin terjadi meningat tren peningkatan harga CPO saat ini. 5. Prospek inflasi IHK di tahun 2016 diperkirakan terkendali pada rentang 1,9% - 2,3% (yoy). Namun, potensi gangguan porduksi dan distribusi pangan akibat fenomena cuaca seperti La Nina perlu terus diwaspadai. Risiko lonjakan harga di akhir tahun perlu terus dimitigasi dengan koordinasi yang semakin baik antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah maupun stakeholders terkait lainnya, di dalam wadah TPID baik level Provinsi maupun Kab/Kota.

LAMPIRAN INDIKATOR INFLASI Tabel 1. Inflasi Kota Manado % yoy % mtm 2015 2016 Sep Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt 2016 Realisasi Proy Proy. 9.34 5.46 4.90 3.93 3.09 3.67 3.47 3.62 2.82 1.40 2.13 0.62-0.82-0.03-0.87 0.14 1.06 0.84-0.38-0.68 0.62 1.82 (Des) Tabel 2. Komoditas Utama Penyumbang Inflasi & Deflasi Inflasi Deflasi Komoditi Kontribusi (%mtm) Komoditi Kontribusi (%mtm) TARIP PULSA PONSEL 0.11 TOMAT SAYUR -0.63 JERUK NIPIS/LIMAU 0.03 CAKALANG/SISIK -0.08 TARIP LISTRIK 0.02 CABAI RAWIT -0.05 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 0.02 KEMBANG KOL -0.03 MINUMAN RINGAN 0.02 EKOR KUNING -0.02 PISANG 0.01 DAUN BAWANG -0.02 BUNCIS 0.01 ANGKUTAN UDARA -0.02 MINYAK GORENG 0.01 BAWANG PUTIH -0.02 ROTI MANIS 0.01 DAGING AYAM RAS -0.02 SENG 0.01 KENTANG -0.01 Grafik 1. Perkembangan Inflasi Bulanan Grafik 2. Ekspektasi Inflasi Konsumen Grafik 3. Perkembangan Harga Cabai Rawit Grafik 4. Perkembangan Harga Tomat Sayur

Grafik 5. Perkembangan Harga Bawang Merah Grafik 6. Perkembangan Harga Beras Grafik 7. Perkembangan Harga Gula Pasir Grafik 8. Indeks Keyakinan Konsumen & Indeks Penjualan Riil Grafik 9. Kredit Konsumsi & Inflasi Inti Grafik 10. Arus Bongkar Muat Pelabuhan Grafik 10. Data Produksi Beras Gambar 1. Peta Curah Hujan