BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam pemasaran. Menurut Carl I. Hovland 1, Ilmu komunikasi adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah aktivitas manusia berkomunikasi timbul sejak manusia diciptakan

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seni dan budaya yang dimiliki merupakan ciri kepribadian bangsa. Salah satu

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Noprianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Prima Charismaldy Ramadhan, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. secara serius melibatkan industri lainnya yang terkait. Pengenalan potensi

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Jumlah. Jumlah Tahun.

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, hal ini dikarenakan Kota Batu

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini Tiongkok merupakan pasar wisatawan asing terbesar di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun

BAB II URAIAN TEORITIS

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Budaya, salah satu bentuk pemanfaatan cagar budaya yang diperbolehkan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang menganggap bahwa perkembangan sektor pariwisata selama ini

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Pantai Samas dahulu merupakan daerah yang terkenal dan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KERANGKA TEORI. Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat. a. Komunikasi tatap muka (face to face communication)

PERTEMUAN 2. Bahan Ajar 2. Ruang Lingkup dan Pengertian Museologi, Museum Dan Permuseum

BAB I PENDAHULUAN. alternatif utama media pembelajaran, hiburan dan kesenangan. Sudah sulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

Tabel 1.1. Data kunjungan wisatawan ke kota Bandung Tahun

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

2015 PENGARUH METODE PENYAJIAN KOLEKSI TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

2015 PENGARUH PENYAMPAIAN PEOPLE,PHYSICAL EVID ENCE D AN PROCESS TERHAD AP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan atau promosi dituntut semakin inovatif, kreatif dan efektif. Perusahaan

BAB 5. Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Selain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan

BAB I PENGANTAR. merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di Indonesia. Kekayaan

'; Soekanto Soerjono, Prof, Dr, SH, MA, Sosiologi Suatu Ppngantar, CV Rajawali, Jakarta, 1982.

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BAB V PENUTUP. kualitas layanan, kepercayaan, kepuasan konsumen, citra perusahaan dan harga

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. serba cepat, mudah dan efisien. Kini teknologi telah menjangkau semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat tetapi telah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional

BAB I PENDAHULUAN. lain. Permintaan akan barang dan jasa ini terus meningkat sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dampak yang terjadi akibat hal ini pun dapat dilihat dari semakin

Rizky Ananda, 2014 PENGARUH EVENT MARKETING ATRAKSI WISATA DALAM MENCIPTAKAN REVISIT INTENTION WISATAWAN NUSANTARA KE KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata sampai saat ini merupakan motor penggerak ekonomi di Bali.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah industri multisektoral, yang di dalamnya terdapat suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian museum adalah sebagai berikut : benda seni dan pengetahuan. bahwa : (Dirjen Kebudayaan Depdikbud, 1984)

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

BAB V PENUTUP. adalah responden yang pernah mengunjungi objek wisata lembah harau minimal

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dan sedang giat dikembangkan karena sektor ini telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata sehingga meningkatkan produktifitas. Dalam hal ini yang. Museum Benteng Vredeburg untuk mengembangkan fasilitas museum.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Tempat-tempat wisata di kota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah bangsa dan menyimpanan berbagai karya luhur nenek moyang kita yang

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

Kata Kunci: komunikasi interpersonal, implikasi, sikap individu

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pariwisata di Sumatera Barat. Untuk itu peningkatan kunjungan wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses penting dalam segala proses kehidupan, termasuk dalam pemasaran. Menurut Carl I. Hovland 1, Ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Proses komunikasi sendiri pada hakikatnya proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) 2. Sebelum kita melancarkan komunikasi, kita perlu mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi kita. Sudah tentu ini tergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui (dengan metode informative) atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu (metode persuasive atau instruktif) 3 Salah satu jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Oleh karena frekuensi terjadinya cukup tinggi, tidak mengherankan apabila banyak orang menganggap bahwa komunikasi interpersonal itu mudah dilakukan. Dalam prakteknya, betapa seringnya terjadi peristiwa pertengkaran, perselisihan, perdebatan, perkelahian dan sebagainya di masyarakat salah satu penyebabnya adalah adanya mis 1 Uchjana, Effendi. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Rosda. Hal.10 2 Uchjana, Effendi. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Rosda. Hal. 11 3 Cuhjana, Effendi. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Rosda. Hal. 35

2 communication, yaitu terjadinya kesalahpahaman pengertian dalam berkomunikasi. 4 Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi antar persona disebut juga komunikasi tatap muka, merupakan komunikasi yang berlangsung secara dialogis sambil saling menatap sehingga terjadi kontak pribadi (personal contact). Komunikasi interpersonal karena situasinya tatap muka, dianggap sebagai komunikasi yang efektif untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku (attitude, opinion, and behavior change) 5. Dengan komunikasi interpersonal kita dapat mengontrol setiap kata dan kalimat yang diucapkan, mengulang kata-kata yang penting disertai penjelasan, memantapkan pengucapan dengan bantuan mimic dan gerak tangan, mengatur intonasi sebaik-baiknya, serta mengatur rasio dan perasaan 6. Penerapan komunikasi interpersonal tidak hanya terjadi pada kehidupan sosial, namun juga terjadi dalam kehidupan berorganisasi di suatu perusahaan atau instansi lainnya seperti, museum. Menurut International Council of Museum (ICOM) museum adalah suautu lembaga yang memelihara dan memamerkan kumpulan benda-benda koleksi yang bernilai budaya dan ilmiah untuk tujuan penelitian, pendidikan, dan hiburan. Peranan museum yang utama adalah menyajikan koleksinya kepada masyarakat untuk membantu pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan rasa senangnya 7. 4 Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta. Graha ilmu. Hal.1-3 5 Uchjana, Effendi. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Rosda. Hal.125 6 Uchjana, Effendi. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Rosda. Hal.126 7 Akbar, Ali. 2010. Museum di Indonesia Kendala dan Harapan. Jakarta. Papas Sinar Sinanti. Hal.76

3 Sejak dicanangkannya Tahun Kunjungan Museum tahun 2010 oleh Pemerintah sebagai momentum awal dimulainya Gerakan Nasional Cinta Museum yang akan dilaksanakan mulai 2010 2015. Pencanangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke museum. Museum dengan beragam koleksinya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan sehingga keberadaan pemandu wisata museum sangat menentukan dalam menyampaikan makna dan latar belakang koleksi di museum tersebut. Museum Bank Mandiri adalah salah satu lembaga yang memiliki fungsi sebagai tempat pengumpulan dan pengamanan warisan sejarah dan budaya. Museum tersebut juga merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai gudang ilmu yang berkaitan dengan sejarah suatu bangsa. Sebagai dokumentasi dan penelitian ilmiah juga sebagai konservasi dan preservasi 8. Museum bank mandiri yang berlokasi di kawasan kota tua Jakarta, merupakan salah satu museum sejarah dengan spesifikasi koleksi museum lebih kepada dunia perbankan di Batavia (Jakarta). Museum bank mandiri secara resmi berdiri pada tanggal 2 oktober 1998, melalui pengambilalihan kepemilikan saham atas empat bank pemerintah. Merger secara hukum keempat bank tersebut yaitu bank export import Indonesia (BANK EXIM), bank dagang Negara (BDN), bank bumi daya (BBD) dan bank pembangunan Indonesia (Bapindo) dilaksanakan pada 31 juli 1998. Bangunan museum bank mandiri adalah peninggalan masa kolonial, yang dahulunya adalah 8 Akbar, Ali. 2010. Museum di Indonesia Kendala dan Harapan. Jakarta. Papas Sinar Sinanti. Hal. 93

4 perusahaan dagang milik belanda yang berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan. Jumlah pengunjung museum bank mandiri yang peneliti dapatkan dari narasumber yaitu Wagiman, jumlahnya lebih banyak turis lokal. Komposisi jumlah pengunjung museum bank mandiri periode desember 2015 lebih di dominasi oleh anak sekolah dan mahasiswa dengan prosentase sebesar 69% dan selebihnya sejumlah 31% adalah pengunjung dewasa. Sementara untuk pengunjung asing tidak begitu signifikan. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke museum perlu terobosan dan penangan yang tepat. Pemandu wisata museum merupakan ujung tombak pada kegiatan kunjungan museum dimana dengan ketrampilan dan pengetahuan, bimbingan dan penerangan terhadap koleksi museum melalui pemberian pelayanan yang baik dari pemandu wisata museum akan menentukan terhadap peningkatan kunjungan museum. Dalam memberikan penerangan kepada wisatawan lokal maupun mancanegara pemandu wisata dituntut mampu dan memahami yang menjadi bidang tugasnya. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan pembinaan dan pelatihan sumber daya manusia pada bidang kepemanduan khususnya kemampuan dalam bidang komunikasi interpersonal. Pemandu wisata museum merupakan orang terdepan dalam memberikan bimbingan, penerangan dan petunjuk mengenai koleksi museum dengan pelayanan yang maksimal dan kemampuan komunikasi interpersonal menuntut pemandu wisata memilki keahlian untuk menarik pengunjung. Kredibilitas dan

5 keterampilan pemandu wisata museum inilah yang menentukan kegiatan kunjungan museum bisa berhasil terutama dalam penyampaian informasi kepada pengunjung yang bersifat edukatif dan komunikatif yaitu kemampuan komunikasi interpersonal. Cara berkomunikasi pemandu wisata kepada wisatawan menentukan kepuasan pelanggan yang membentuk loyalitas. Atas dasar permasalahan inilah maka peneliti tertarik untuk mengangkat tujuan penelitian ini pada kemampuan komunikasi interpersonal pemandu wisata museum dalam meningkatkan kualitas layanan dan prinsip komunikasi interpersonal yang harus dikembangkan dan dimiliki oleh pemandu wisata di museum bank mandiri. 1.2. Perumusan Masalah Agar pembahasan dan analisa dalam penelitian ini lebih terarah dan sistematis, maka peneliti merumuskan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal pemandu wisata terhadap peningkatan kualitas layanan museum bank Mandiri? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal pemandu wisata dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas layanan museum bank mandiri. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

6 a. Manfaat akademis: Penelitian ini dapat mengembangkan kajian pada pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal pemandu wisata di museum bank mandiri. b. Manfaat praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dinas Pariwisata Indonesia untuk menunjang praktek komunikasi interpersonal pemandu wisata di museum bank mandiri yang lebih efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya wisata museum.