QUANTUM LEADER. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 1

dokumen-dokumen yang mirip
KEPEMIMPINAN & KERJASAMA TIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi suatu kesadaran umum setiap organisasi dalam rangka menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Para kepala sekolah, guru, warga sekolah, stakeholder sekolah atau yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

ABSTRACT. Key Words: Charismatic Leadership, Job Satisfaction, and Organizational Commitment. Universitas Kristen Maranatha

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

ETIK UMB KEPEMIMPINAN ABAD 21 KERJA SAMA TIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BKPPD Kabupaten Bengkulu Utara RENSTRA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

DASAR-DASAR MELATIH. Hedi Ardiyanto Hermawan

Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional

Pendetakan tradisional

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto @riza_ary. PPM School of Management

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya

MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi masyarakat. Polri saat ini memasuki usia ke-70, masih berjuang dan

Modul ke: ETIK UMB. Kepemimpinan dan Kerjasama Tim. Fakultas TEKNIK. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd. Program Studi Teknik Industri

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

A Model for TQM in the School

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

I.1. Pengantar. Bab 1 - Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIOTESIS Revitalisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Budi Sulistyo

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

Bab III Profil Perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

KEPEMIMPINAN KEPERCAYAAN

OLEH : MANAJEMEN PERUBAHAN

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

BAB V PENUTUP. juga akan mencoba mengajukan beberapa rekomendasi atau saran.

BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS

Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Materi Minggu 2. Visi, Misi, Tujuan dan Falsafah Perusahaan

Principle of Leadership (Overview) Learning Facilitator: Imam Wijoyo

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

Manajemen, Kepemimpinan dan Pemberdayaan Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker ( The

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

PENGANTAR MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN Adman, S.Pd, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sinergi dan Organisasi Kuantum

Sukses Dimulai dari Impian Besar

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1 UNIVERSITAS ESA UNGGUL

SIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka

BAHAN PERTEMUAN DAN KUIZ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) STRATEGIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

Transkripsi:

QUANTUM LEADER A. PENDAHULUAN Pemimpin, bukan anak buah. Dialah yang bertanggung jawab. Dalam situasi yang sulit ia bukan sekedar pemangku jabatan, melainkan seseorang yang menimbulkan gerakan dengan kekuatan pengaruhnya. Seorang pemimpin pada dasarnya adalah orang yang menciptakan perubahan. Ia tidak terpaku dan berselancar di atas pola yang dibuat oleh para pendahulunya, melainkan membuat jalan-jalan baru yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan. Ia bahkan menawarkan tujuan-tujuan baru untuk dicapai bersama-sama. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk merealisasikan potensi yang ada pada pengikutnya dan mengarahkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dari kelompoknya untuk menghasilkan sesuatu. Padahal pada saat ini anggota organisasi semakin kritis, sehingga diperlukan pendekatan kepemimpinan baru, yang tidak dapat mengandalkan pola-pola kepemimpinan yang lama. Organisasi membutuhkan suatu pola kepemimpinan yang mampu menggerakkan anggotanya untuk bersama-sama berjuang mencapai cita-cita yang telah disepakati bersama. Organisasi yang memiliki kepemimpinan yang baik akan mudah dalam meletakkan dasar kepercayaan terhadap anggota-anggotanya, sedangkan organisasi yang tidak memiliki kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari para anggotanya. Organisasi tersebut akan kacau dan tujuan organisasinya tidak akan tercapai. Pola kepemimpinan inilah yang dituangkan dalam konsep Quantum Leadership. B. QUANTUM LEADERSHIP Makna quantum dalam konteks kepemimpinan lebih menekankan kepada sedikit tetapi memberi dampak yang sangat besar. Artinya seorang pemimpin - dengan pendekatan Quantum Leadership - akan memberi dampak dan energi yang sangat besar kepada organisasi dan seluruh anggotanya. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 1

Konsep Quantum Leadership adalah konsep kepemimpinan yang berorientasi pada masa depan dengan komitmen untuk dapat melihat dan bermimpi, mengubah, serta menggerakkan anak buah ke arah tujuan yang direncanakan. Menurut quantum leadership, pemimpin harus dapat melihat masa depan dan bermimpi apa yang harus dicapai di masa depan. Ia memiliki angan-angan tentang bagaimana dan ke mana organisasinya dan para pengikutnya akan dibawa di masa datang. Dia harus membuka jendela masa depan dan menuangkannya dalam sebuah visi. Namun angan-angan saja tidak cukup, seorang pemimpin harus merealisasikan angan-angan dan mimpimimpinya agar menjadi kenyataan di masa depan. Artinya dia harus mengubah dari situasi sekarang menjadi situasi seperti yang diangankan pada masa depan. Pemimpin akan mengomunikasikan angan-angan dan mimpinya, yang dapat membangkitkan harapan, menyulut semangat, dan beranjak dari situasi masa kini. Selayaknya ada dua elemen dasar yang harus terkandung dalam sebuah visi, yaitu sebuah kerangka kerja konseptual untuk memahami tujuan dan bagaimana mencapainya, serta sisi emosionalnya untuk memacu motivasi. Mimpi yang bernama visi itu, haruslah realistik, dipercaya, dan mempunyai daya tarik masa depan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menciptakan dan mengartikulasikan sebuah visi yang realistis, kredibel, memacu semangat dan akhirnya menggerakkan pengikutnya untuk mencapai tujuan. Konsep ini akan berjalan lancar apabila terdapat lima kekuatan besar yang menjadi pendukung penerapan konsep ini yaitu visi, strategi, komitmen, aksi, dan sensitivitas. Visi berarti cita-cita ke depan, lamunan atas masa depan organisasi. Sebab seperti sebuah pepatah menyatakan bahwa kita tidak akan pernah mampu membangun sebuah kastil di mana pun juga apabila kita tidak mampu membangunnya dalam pikiran kita. Visi ini kemudian dijabarkan menjadi misi dan diderivasi lebih lanjut menjadi strategi. Strategi yang menjadi panduan bagi tiap anggota organisasi dalam melakukan segala kegiatannya. Komitmen lebih kepada berpegang teguh AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 2

terhadap apa yang telah ditetapkan bersama, yaitu visi, misi, tujuan jangka panjang, sampai ke tahapan strategi. Faktor selanjutnya adalah aksi. Aksi di sini adalah derivasi lanjutan dari strategi. Jadi, lebih mengarah kepada taktik dari organisasi yang bersangkutan. Faktor terakhir adalah sensitivitas. Yang dimaksud dengan sensitivitas di sini adalah sensitivitas terhadap perubahan yang terjadi disadari atau tidak. Perubahan baik dari dalam ataupun dari luar organisasi. Kelima hal ini membantu terlaksananya tiga filosofi dasar quantum leadership. Pertama, filosofi yang berkaitan dengan tugas seorang pemimpin untuk melihat, bermimpi, dan melaksanakan, yang disebut sebagai architect approach. Seorang pemimpin diumpamakan sebagai seorang arsitek pembangun masa depan organisasi. Dia diharapkan mampu membuat bangunan imajinernya tentang bangunan masa depan organisasi, tetapi tetap juga harus berpijak pada realitas, yang dapat kita sebut sebagai pendekatan Creative Imagination Based on Reality (CIBOR). Seorang arsitek apabila diberikan sebidang tanah yang berbukit-bukit untuk dibangun, tidak akan berpikir seperti berikut: Wah, ini sih sulit mengapa tidak membeli sebidang tanah yang datar sehingga akan memudahkan saya untuk membangunnya?. Jika hal ini yang terjadi, maka arsitek itu bukanlah arsitek yang hebat. Mengapa? Karena tidak semua tanah itu datar. Justru ia harus menghadapi realitas yang ada (tanah berbukit-bukit), dan menciptakan bangunan yang paling layak untuk kondisi yang ada. Seorang pemimpin harus memahami realitas internal maupun eksternal organisasi, menerima keadaan ini, dan membuat angan-angan bangunan masa depan berdasarkan realitas ini. Jadi, imajinasi yang hebat saja tidak memadai, karena tetap harus berpijak ke bumi. Seorang Quantum Leader tidak boleh berpikir melantur ke mana-mana, tetapi harus mempunyai pemikiran yang sangat mungkin untuk direalisasikan. Kedua, filosofi yang berkaitan dengan peran seorang Quantum Leader untuk mengubah, yaitu Nurture with Respect, Love, and Care. Artinya untuk mengubah anggota organisasi diperlukan pendekatan personal yang AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 3

prima dari seorang pemimpin. Pemimpin yang baik akan membimbing pengikutnya sehingga mereka mampu paling tidak menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Pemimpin yang baik akan membimbing anak buahnya dengan rasa hormat, cinta, dan penuh perhatian. Ketiga, filosofi Quantum Leadership berkaitan dengan menggerakkan yaitu menerapkan The Golf Game Concept yang terdiri dari direction (mengarahkan), distance (mengukur jarak), dan precision (ketepatan). Maksudnya untuk menggerakkan anak buah mesti memiliki tata pikir seperti dalam permainan golf. Sebelum memukul bola golf, pertama kali yang harus dilakukan adalah menentukan arahnya. Jika arahnya salah semua usaha yang akan dilakukan akan sia-sia. Kemudian barulah memperkirakan jaraknya. Dan setelah itu berpikir mengenai ketepatannya. Demikian pula dalam kepemimpinan. Seorang Quantum Leader pertama kali harus berpikir mengenai arah yang ditempuh untuk mencapai visi, kemudian memperkirakan berapa jauh impian itu harus dicapai dan barulah melakukan tindakan-tindakan yang tepat. Dalam permainan golf, seseorang yang paling ahli sekali pun tidak akan mampu menyelesaikan suatu pertandingan berkali-kali hanya dengan satu kali pukulan (hole in one). Hal ini sangat sulit untuk dilakukan. Demikian pula dalam kepemimpinan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan perlu dibuat tahapan-tahapan yang diperlukan. Aplikasi dari Quantum Leadership : 1. Visionary Supervision, pengawasan terhadap lamunan atau mimpi. Hal ini penting untuk menjaga agar mimpi tersebut tidak melantur dan tidak membumi sehingga sulit diwujudkan. Terdapat lima komponen penting yang harus diperhatikan yaitu : dream achievement (pencapaian mimpi), strategic comprehension (pengertian yang bersifat strategis), process and result orientation (berorientasi pada proses dan hasil yang akan dicapai), systematic analysis AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 4

(melakukan analisis yang sistematis), dan constructive anticipation (antisipasi yang konstruktif). 2. Positive Nurturing adalah membimbing secara positif dengan berlandaskan pada respect love care. Dalam prosesnya, anggota atau pengikut dibimbing secara personal atau pribadi dan berorientasi kepada pencapaian kinerja tertentu untuk mencapai sasaran berupa sikap yang professional. Sikap yang professional ini antara lain: motivasi tinggi, berorientasi pada proses dan hasil, mampu memisahkan kehidupan personal dengan kehidupan organisasi, dan menunjukan hasil kerja yang optimal. Untuk mendukung proses ini diperlukan persuasi positif dan empati sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan. 3. Inner Driver, menggerakkan dorongan dari dalam dengan berlandaskan pada prinsip memotivasi sendiri organisasi (motivation self organization) didukung oleh sikap percaya penuh atau trust (terdiri dari sikap/attitudekemampuan/ability-penilaian/judgement). Kita mengenal beragam tipe kepemimpinan baik pandangan tradisional hingga yang paling modern. Mulai dari pendekatan ciri, sifat, dan pembawaan seseorang pemimpin kita kenal sebagai trait approach, behavioral approach, situational approach hingga quantum leadership yang merupakan pengembangan lebih lanjut. Quantum Leadership yang merupakan pengembangan terkini dari konsep kepemimpinan yang ada. Konsep kepemimpinan memang telah banyak mengalami transformasi. Dimulai dari trait approach yaitu konsep kepemimpinan dengan pendekatan sifat, ciri atau pembawaan yang kemudian berubah menjadi kepemimpinan berdasarkan perilaku (behavioral approach). Perkembangan selanjutnya adalah konsep kepemimpinan situasional. Dirasakan adanya perubahan pada dunia bisnis sehingga dibutuhkan sebuah pendekatan baru. Pendekatan ini kita kenal sebagai Quantum Leadership. Semua perubahan di atas merupakan perubahan paradigma kepemimpinan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 5

Tanpa adanya dukungan penuh dari follower, mustahil leader akan berhasil. Konsep yang mendukung keberhasilan quantum leadership ini disebut dengan quantum followership. Dengan demikian antara quantum leadership dengan quantum followership adalah satu kesatuan yang utuh. Inti dari konsep quantum followership adalah kesatuan gerak, kecepatan tindakan dan keberanian menerima tantangan. Sama seperti quantum leadership, quantum followership juga didukung oleh lima komponen yaitu strategi, komitmen, sensitivitas, koordinasi dan partisipasi. Tujuan akhir dari implementasi quantum leadership adalah tercapainya peak performance, high job satisfaction, dan high life satisfaction. Inti implementasi quantum leadership terdiri dari pengembangan tiga sisi yaitu pengembangan mental and attitude, professional working knowledge dan physical condition. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 6

REFERENSI http://www.jakartaconsulting.com/art-09-07.htm http://racana.stain surakarta.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=52& Itemid=48 http://www.quantumleaders.com/html/resources_articles.htm Kasali Rhenald, 2007. RE-CODE Your Change DNA. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, 2009. Education Management Analisis Teori dan Praktik. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 7