BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR '-'.-'" TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERA TURAN BUPA TI SIDOARJO NOM OR 17 T AHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 16 SERI E

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2007 T E N T A N G PENYESUAIAN TARIP AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTAMARTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 8 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PONOROGO

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENGUMUMAN NOMOR : PDAM.82/AM/2/2014

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

PENDAHULUAN. Tujuan negara Republik Indonesia seperti yang tercantum dalam UUD

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 17 TAHUN 2001

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 4 Tahun 2009 Seri E

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENETAPAN TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

PENGUMUMAN NOMOR : PDAM.65/AM/2/2013

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI IPA SUMUR DALAM BANJARSARI PDAM KOTA SURAKARTA TERHADAP JUMLAH PELANGGAN TUGAS AKHIR

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2009 T E N T A N G PENYESUAIAN TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTAMARTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan seperti pembangkit listrik, transportasi, industri, dan lain sebagainya.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2013 T E N T A N G TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTAMARTA YOGYAKARTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 SERI BUPATI CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI WILAYAH KOTA SUKABUMI

Berdasarkan : Pelanggan dikelompokkan menjadi : 1. Kelompok Sosial Umum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

I. PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang mutlak diperlukan oleh semua

BUPATI KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BANYUWANGI.

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 09 PERTURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 107 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR/ TAHUN 2010 TENTANG TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BUPATI MOJOKERTO,

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR CAKUPAN PELAYANAN PELANGGAN ATAS PENDUDUK BULAN : DESEMBER 2013 KOTA DENPASAR

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 48 TAHUN 2016

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG KLASIFIKASI GOLONGAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN /

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tradisi yang melekat dalam dinamika masyarakat. Air merupakan sumber daya yang

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BANGLI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI IPA SUMUR DALAM BANJARSARI PDAM KOTA SURAKARTA TERHADAP JUMLAH PELANGGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN.

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 28 Oktober Penulis. 5. Seluruh rekan dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat

Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sumber daya alam termasuk didalamnya air beserta kekayaan alam

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

KAJIAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT KOTA LUBUK BASUNG DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA BANGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Barat. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya kegiatan

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN: 1994 SERI: B NO: 3 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

KETERSEDIAAN KEBUTUHAN KEMAMPUAN. Kerangka Hubungan Lokasi Fasilitas, Gravitasi Fasilitas dan Pemanfaatan Fasilitas Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

INFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya mutu hidup manusia adalah terpenuhinya kebutuhan dasar

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 28 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup makhluk itu sendiri. Seperti dalam firma-nya:

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN HYGIENE DAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Air

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TAHAPAN PEMBERIAN IZIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

I. PENDAHULUAN. khatulistiwa. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi dan memiliki cadangan air

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah air. Air harus tersedia dalam kehidupan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan juga yang berhubungan dengan kegiatan mandi, cuci, dan kakus (MCK). Ketersediaan air bersih sangat diharapkan masyarakat untuk menunjang aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat bertahan tanpa makanan untuk beberapa hari tetapi seseorang tidak dapat bertahan hidup tanda adanya air. Menurut Ditjen Cipta Karya yang dipublikasikan pada tahun 2000, kebutuhan air tebagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Standar kebutuhan air domestik Standar kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat-tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti; memasak, minum, mencuci dan keperluan rumah tangga lainnya. Satuan yang dipakai adalah liter/orang/hari. 2. Standar kebutuhan air non domestik Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih di luar keperluan rumah tangga. Kebutuhan air non domestik antara lain; penggunaan komersil dan industri, yaitu penggunaan air oleh badan-badan komersil dan industri, dan penggunaan umum, yaitu penggunaan air untuk bangunan-bangunan pemerintah, rumah sakit, sekolah-sekolah, dan tempat-tempat ibadah. Keberadaan air tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia untuk keperluan sehari-hari. Kebutuhan air berbeda di setiap tempat. Semakin tinggi taraf hidup seseorang maka semakin tinggi pula kebutuhan airnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Riswandi (2008, hal.94) bahwa, Indonesia termasuk

2 dalam 10 negara dengan cadangan air terbesar yaitu 15.500 m³ /kapita/tahun, sedangkan cadangan air dunia berada pada angka 8.000 m³ /kapita/tahun. Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi perhatian khusus bagi negara maju maupun negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga mengalami permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakat. Pada saat ini, jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka jumlah kebutuhan air yang harus dipenuhi juga meningkat semakin banyak. Upaya pemenuhan kebutuhan air dapat diperoleh manusia dari dalam tanah, air permukaan, dan langsung dari air hujan. Dari ketiga sumber air tersebut, yang paling banyak digunakan adalah air tanah. Saat ini pemenuhan kabutuhan air terus meningkat sedangkan kuantitas air dengan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari semakin terbatas. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air dengan baik. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk digunakan sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat. Pasal tersebut merupakan landasan filosofis untuk menentukan bagaimana rakyat mempunyai hak utama untuk menikmati manfaat dari sumber daya air yang dikelola oleh negara. Air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari memiliki fungsi fisik dan fungsi sosial yang harus diperhatikan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa pertambahan penduduk juga diikuti dengan peningkatan kebutuhan terhadap air. Dalah hal ini pemerintah memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di Indonesia terutama air. Kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah bertujuan untuk mempermudah pengelola untuk mendistribusikan air pada setiap pelanggan. Hal ini akan menjadi masalah jika pengelolaan air tidak berjalan dengan baik, misalnya saja adanya konflik antar petani yang memperebutkan air untuk pengairan sawahnya. Akan menjadi konflik yang lebih besar jika masalah itu juga terjadi dalam pengelolaan air bersih. untuk menyikapi hal itu maka pemerintah

3 mengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sesuai dengan UU No. 22 tahun 1999. PDAM hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya adalah cabang Surakarta yaitu PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta yang wilayah pelayanannya meliputi lima wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan Jebres, dan Kecamatan Pasar Kliwon. Berdasarkan data PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta tahun 2006 sampai 2010 jumlah pelanggan mengalami peningkatan, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Data Jumlah Pelanggan PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta Tahun 2006 2010 No Pelanggan 2006 2007 2008 2009 2010 1. Rumah Tangga 1 Rumah Tangga 2 Rumah Tangga 3 Rumah Tangga 4 2.006 35.755 3.513 5.097 510 35.626 4.361 5.837 499 35.307 5.041 6.282 496 35.058 5.707 6.529 490 34.700 6.377 6.462 2. Niaga 2 301 308 313 309 311 3. Niaga 1 4.990 5.489 5.355 5.113 5.012 4. Sosial Khusus 493 507 516 476 536 5. Sosial Umum 475 471 473 530 483 6. Sekolahan 331 338 344 348 351 7. Pemerintahan 241 245 257 262 262 Jumlah 53.202 53.692 54.387 54.828 54.984 Sumber: PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta, 2010. Data di atas menunjukkan bahwa jumlah pelanggan PDAM di Kota Surakarta hingga tahun 2010 adalah 54.984 pelanggan. Dengan rincian golongan

4 pelanggan berdasarkan data dari PDAM Tirta Dhara tahun 2004 adalah sebagai berikut: 1. Rumah Tangga a. Rumah Tangga 1 (R1), adalah rumah tangga dengan tipe < 21 M² b. Rumah Tangga 2 (R2), adalah rumah tangga dengan tipe > 21 M² c. Rumah Tangga 3 (R3) adalah rumah tangga dengan kegiatan usaha kecil yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada lokasi pengembangan pelayanan, d. Rumah Tangga 4 (R4), adalah rumah tangga dan atau Rumah Tangga dengan 2. Niaga kegiatan usaha yang berada di Jalan Kota atau Jalan Propinsi atau Jalan Nasional dan atau Rumah Tangga yang terletak pada lokasi perusahaan yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada lokasi pengembangan pelayanan. Kelompok niaga terbagi menjadi dua yaitu Niaga 1 dan Niaga 2, adapaun yang termasuk dalam bagian kedua niaga tersebut adalah: a. Niaga 1 : BUMD, Praktik Dokter (Umum, Spesialis, Gigi, Hewan), Kantor Profesi (Notaris, PPAT, Pengacara, Penasehat Hukum, Akuntan Publik, Psikolog, Konsultan Tanah/ Pajak/ Bangunan, Kontraktor, Lembaga/ Yayasan/ Organisasi non sosial, Rumah Makan, Praktik Bidan, Apotek dan Toko Obat, Toko, Salon/ Rias Pengantin/ Potong Rambut, Asrama/ indekost, Studio Photo, Optical, Losmen, Hotel Non Bintang, Catering, Panti Piat, Gedung Olahraga, Stasiun Radio Swasta, Penjahit, Sanggar Kebugaran. b. Niaga 2 : BUMN, kantor instansi swasta, badan usaha swasta baik badan 3. Sosial yang tidak berbentuk badan hukum maupun yang berbentuk badan hukum, dealer sepeda motor dan mobil, rumah sakit dan klinik swasta, hotel berbintang, tempat hiburan, gedung pertemuan, pompa bensin, percetakan, toserba, maal, plaza, swalayan, mega mall, super mall, lembaga pendidikan, usaha air isi ulang, stasiun televis swasta, kantor penerbitan.

5 a. Sosial Umum : meliputi hidran umum, KM/WC umum non komersil, terminal air. b. Sosial Khusus : panti asuhan, yayasan sosial, dan tempat ibadah. 4. Sekolahan Meliputi play group, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengan atau sederajat, Perguruan Tinggi (akademi, institut, sekolah tinggi, universitas). 5. Pemerintahan Meliputi sarana milik instansi pemerintah, sarana milik instansi kepolisian, sarana milik instansi TNI. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta memanfaatkan sumberdaya air yang melimpah di Kota Surakarta yang berupa air permukaan, air bawah permukaan, dan air tanah. Ada tiga jenis sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta yaitu mata air Cokrotulung dengan kapasitas 387 liter/detik, sumur dalam sebanyak 26 buah dengan kapasitas total 350,10 liter/detik, dan instalasi pengolahan air dengan kapasitas 100 liter/detik yang airnya berasal dari Sungai Bengawan Solo. Hingga tahun 2010, pelanggan PDAM Tirta Dharma yang berjumlah 54.984 Saluran Rumah itu tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Surakarta. Saluran Rumah itu terpasang paling banyak di Kecamatan Pasar Kliwon yang merupkan kecamatan dengan kepadatan penduduk paling tinggi di Kota Surakarta. Peningkatan jumlah pelanggan idealnya diiringi dengan peningkatan pelayanan dalam distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehari-hari. Namun kenyataannya, masih banyak pelanggan yang mengeluhkan kinerja PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta dalam hal pelayanan distribusi air bersih yang berhubungan dengan jumlah kebutuhan yang tidak sesuai dengan pasokan air.

6 Padahal sebagaimana yang dikemukakan oleh Plate dalam Robert (2001, hal.64) bahwa sistem pengelolaan air dan sumber air dalam rangka pemenuhan kehidupan masyarakat modern bersifat berkelanjutan (sustainable), harus mampu mengantisipasi perubahan: 1. Sistem itu sendiri karena usia 2. Kebutuhan masyarakat 3. Dalam kemampuan memasok (supply) air Oleh karena air merupakan kebutuhan vital bagi kelangsungan hidup manusia, maka dalam pengelolaannya harus dilakukan secara merata dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Terlebih karena sekitar 71% permukaan bumi ditutupi oleh air. PDAM Tirta Dharma merupakan perusahaan daerah yang sangat vital bagi kelangsungan hidup masyarakat Kota Surakarta yang salah satunya adalah Kelurahan Pasar Kliwon. Pelayanan pendistribusian air bersih sangat dituntut dan diharapkan oleh masyarakat Kelurahan Pasar Kliwon agar semuanya dapat terlayani dengan sumber daya yang ada ini memberikan dorongan bagi penulis untuk melakukan penelitian terkait dengan jumlah kebutuhan pelanggan dan tingkat pelayanan distribusi air bersih PDAM Tirta Dharma di Kelurahan Pasar Kliwon Kota Surakarta karena pengkajian terhadap pelayanan jaringan air bersih PDAM di suatu wilayah, khususnya Kelurahan Pasar Kliwon, di wilayah perkotaan masih kurang mendapat perhatian yang layak dari pihak pengelola. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah berguna untuk menentukan batasan permasalahan yang diteliti agar tidak ada kesalahfahaman antara penulis dengan pembaca. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah zonasi kebutuhan dan pelayanan air domestik di Kelurahan Pasar Kliwon Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta yang dikaji dan dianalisis dari wilayah layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Surakarta. Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap air domestik digolongkan menjadi di bawah standar atau di atas standar yang telah

7 ditetapkan oleh Ditjen Cipta Karya. Kebutuhan air setiap masyarakat tentunya berbeda-beda, di Kelurahan Pasar Kliwon dengan wilayah yang relatif kecil itu distribusi air tidak merata. Sedangkan pelayanan digolongkan menjadi pelayanan yang baik, sedang, dan buruk. Pelayanan distribusi air bersih untuk memnuhi kebutuhan domestik penduduk di Kelurahan Pasar Kliwon mengalami gangguan secara teknis di lapangan yang tidak ditanggulangi lebih lanjut. Masing-masing, baik tingkat kebutuhan maupun pelayanan, memiliki parameternya sendiri. Hasil akhir dari penelitian ini akan disajikan dalam bentuk peta zonasi kebutuhan air domestik warga Kelurahan Pasar Kliwon dan pelayanan yang diberikan oleh PDAM tirta Dharma Kota Surakarta. Selain itu penelitian ini juga membuktikan bahwa penggunaan metode ini dapat dilakukan bahkan dalam unit analisis penelitian yang lingkupnya kecil. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kebutuhan air bersih di Kelurahan Pasar Kliwon? 2. Bagaimana tingkat pelayanan distribusi air bersih dari PDAM Tirta Dharma di Kelurahan Pasar Kliwon? 3. Bagaimana zonasi kebutuhan dan tingkat pelayanan distribusi air bersih dari PDAM Tirta Dharma di Kelurahan Pasar Kliwon? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ada, maka penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan masyarakat tentang distribusi air bersih dari PDAM Tirta Dharma Kota Surakarta. Secara khusus penelitian ini memiliki tujuan: 1. Menghitung jumlah kebutuhan air bersih di Kelurahan Pasar Kliwon. 2. Menganalisis tingkat pelayanan distribusi air bersih dari PDAM Tirta Dharma di Kelurahan Pasar Kliwon.

8 3. Membuat peta zonasi kebutuhan dan tingkat pelayanan distribusi air bersih dari PDAM Tirta Dharma di Kelurahan Pasar Kliwon. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak dalam berbagai kepentingan. Adapun manfaat tersebut diantaranya adalah: 1. Manfaat Teoritis Secara teorits penelitian tentang kebutuhan air domestik dan tingkat pelayanannya ini dapat menjadi acuan dalam mengkaji masalah kebutuhan masyarakat terhadap air dan sumber daya untuk memenuhinya dan tingkat pelayanan yang diberikan oleh PDAM sebagai salah satu badan usaha milik daerah yang nantinya akan menentukan kebijakan dalam tata kelola air. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, mengembangkan wawasan dan kemampuan dalam melakukan penelitian dan menyusun karya tulis ilmiah, khususnya dalam bidang geografi. b. Bagi pembaca, sebagai sumber referensi untuk kepentingan-kepentingan lain terkait dengan tema karya tulis penulis. c. Bagi masyarakat, memberikan wawasan mengenai jumlah kebutuhan air domestik dan pelayanan secara keseluruhan yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah, sehingga masyarakat memiliki langkah yang bijak dalam menggunakan air dan dapat memberikan kritik dan saran secara terbuka terhadap pelayanan pengelola. d. Bagi pemerintah, memberikan sumber rujukan untuk menentukan kebijakan khususnya dalam tata kelola sumber daya air sehingga adanya pemerataan dan cepat tanggap dalam mengatasi masalah yang terjadi di lapangan. F. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi dalam karya ilmiah ini dibuat dan disusun dalam lima bab, masing-masing bab tersebut memiliki konten yang berbeda yang disusun

9 secara sitematis dan terpadu. Secara garis besar konten dari lima bab tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan Dalam bab I terdapat latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 2. BAB II Kajian Pustaka Bab II atau kajian pustaka memuat teori-teori yang sesuai dengan tema penelitian. Karena tema penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebutuhan air domestik dan pelayanan lembaga negara sebagai pihak pengelola maka teori yang ditulis dalam karya tulis ini diantaranya adalah standar kebutuhan air domestik di Indonesia, persyaratan penyediaan air bersih, sumber-sumber air, pengelolaan air bersih, tingkat pelayanan, dan aplikasi sistem informasi geografis untuk PDAM. 3. BAB III Metode Penelitian Bab III merupakan metode penelitian yang di dalamnya memuat konten berupa lokasi penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan, dan analisis data. 4. BAB IV Hasil dan Pembahasan Bab IV merupakan jawaban dari rumusan masalah yang ada pada bab I. Pada bab ini memuat informasi tentang gambaran umum mengenai kondisi fisik dan sosial dari lokaso penelitian. Kemudian pada bab ini terdapat analisis zonasi kebutuhan dan tingkat pelayanan air domestik di Kelurahan Pasar Kliwon berdasarkan setiap parameternya. 5. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab V merupakan bab terakhir dari karya tulis ini. Pada bab ini terdapat kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran yang bisa disampaikan penulis terkait dengan tema penelitian yang diambil. 6. Daftar Pustaka

10 Berisi mengenai semua sumber tertulis yang relevan dalam penelitian ini, berupa buku, jurnal, artikel, dan sumber-sumber lainnya. 7. Lampiran-lampiran Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian ini, setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan penggunaannya dan diberi judul untuk memudahkan pembaca.