Accounting Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Periode

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

Dewi Purwasih Restu Agusti Al Azhar L. Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. (principle) bisa mempercayakan dananya kepada profesional (managerial)

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak.

Nurlaila

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

KEBIJAKAN DIVIDEN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG: SEBUAH PERSPEKTIF AGENCY THEORY

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Jensen dan Mekling, 1976). Asumsi dasar dalam teori keagenan (agency

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pemegang saham perusahaan dan manajemen merupakan pihak-pihak yang

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERTUMBU- HAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERU- SAHAAN, EARNING VOLATILITY

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALING

Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

SKRIPSI. Disusun Oleh : THORIQ AHMAD B B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Hutang juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Keni Sofia Prima Dewi. Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini. Berikut adalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Namun pihak. diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. selalu berkembang. Salah satu cara untuk bisa bertahan adalah bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. modal sangatlah penting didapatkan dari sumber-sumber keuangan, baik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. antara manajer ( agent) sebagai pengelola dengan pemegang saham ( principal)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi dan Pengklasifikasian Hutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

BAB V PENUTUP. data populasi perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jensen dan Meckling (1976) Jensen dan Meckling (1976) Weston dan Brigham (2001:21) Jensen dan Meckling (1976)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG (Studi pada Perusahaan Manufakur Bursa Efek Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Free cash flow adalah bentuk lain ukuran arus kas. Pengertian free cash

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Mayangsari 2009 dalam Indahningrum dan Ratih 2009)

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut perusahaan tidak bisa terus stagnan dalam

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah besar maka

Keyword : Insider Ownership, debt policy, dividen policy, opportunistic behaviour, Fixed Asset, Risk, Size, Growth, Profit.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dividen (dividend policy). Keputusan pembagian dividen seringkali menimbulkan

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari eksternal. Kebijakan hutang ini dilakukan untuk menambah dana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. maka para investor atau pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh dividend payout ratio, ukuran perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan meskipun mereka memiliki kepemilikan saham di perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net

Transkripsi:

AAJ 1 (2) (2012) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj KEBIJAKAN DEVIDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTI- TUSIONAL, PROFITABILITAS, RESIKO BISNIS TERHADAP KEBIJAKAN HU- TANG Andhika Ivona Murtiningtyas Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima September 2012 Disetujui Oktober 2012 Dipublikasikan November 2012 Keywords: Business Risk Debt Policy. Dividend Policy Managerial Ownership Institutional Ownership Profitability Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan resiko bisnis terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2008-2010. Pengambilan sampel dengan purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 perusahaan manufaktur. Pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini dengan uji simultan (uji F) menunjukkan bahwa kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis berpengaruh dengan kebijakan hutang. Sedangkan dengan uji parsial (uji t) menunjukkan kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Sedangkan profitabilitas dan resiko bisnis berpengaruh negatif dengan kebijakan hutang. Simpulan dari penelitian ini yaitu secara simultan ada pengaruh antara kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis terhadap kebijakan hutang. Sedangkan secara parsial hanya profitabilitas dan resiko bisnis yang berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Abstract This study aims to determine how the effect of dividend policy, managerial ownership, institutional ownership, profitability, and business risk of the debt policy. The population in this study is a manufacturing company listing on the Stock Exchange in 2008-2010. Purposive sampling with sampling to obtain a sample of 40 manufacturing companies. Data is collected by the method of documentation. The results of this study with simultaneous test (F test) showed that the dividend policy, managerial ownership, institutional ownership, profitability and business risk effect the debt policy. While the partial test (t test) showed dividend policy, managerial ownership, institutional ownership does not negatively affect debt policy. While profitability and business risk negatively affected by debt policy. The conclusions of this research is simultaneously the influence of dividend policy, managerial ownership, institutional ownership, profitability and business risk of the debt policy. While only partially profitability and business risks that adversely affect debt policy. Dividend policy, managerial ownership and institutional ownership does not negatively affect debt policy. 2012 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: ivoivona@yahoo.com ISSN 2252-6765

Pendahuluan Keberadaan manajer dalam perusahaan sangatlah penting untuk pengambilan keputusan yang nantinya akan berdampak pada perusahaan yang dikelolanya. Keputusan yang akan diambil oleh manajer bukan hanya keputusan dalam bidang kebijakan perusahaan saja, tetapi juga keputusan dalam hal keuangan atau finansial perusahaan. Saat mengambil keputusan pendanaan manajer harus meneliti sifat, biaya dan sumber dana yang nantinya akan digunakan. Hal ini dilakukan manajer karena masing-masing sumber pendanaan mempunyai dampak finansial yang berbeda-beda. Keputusan yang diambil manajer selain untuk melindungi kepentingan manajer juga harus dapat memenuhi kepentingan pemegang saham. Keputusan yang ada harus dapat diterima oleh semua pihak dan tidak menguntungkan salah satu pihak. Keputusan pendanaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu cara yang sering digunakan oleh manajer yaitu dengan kebijakan hutang. Kebijakan hutang dilakukan oleh manajer untuk menambah dana perusahaan. Keputusan ini dilakukan oleh manajer untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Kebijakan hutang dapat mengurangi konflik keagenan yang terjadi antara pemegang saham dengan manajer. Konflik keagenan merupakan konflik antara principal dan agent. Untuk mengurangi agency cost berdasarkan penelitian Mursalim (2009) yaitu : pertama, adanya monitoring oleh pihak institusional. Monitoring dilakukan oleh pihak institusional agar keputusan yang dilakukan oleh manajer dapat dikontrol. Kedua, adanya aktivitas institusional. Aktivitas institusional dilakukan agar manajer tidak melakukan tindakan opportunistic. Ketiga, peningkatan kepemilikan saham atas manajer. Kepemilikan saham atas manajer yang ditingkatkan akan menyejajarkan kepentingan manajer dengan kepentingan pemegang saham. Keempat, adanya kebijakan deviden. Rozeff (1982) dalam Mursalim (2009) mengemukakan kepemilikan manajerial yang tinggi menyebabkan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham menjadi rendah. Kelima, adanya kebijakan hutang. Kebijakan hutang dapat menurunkan agency cost, karena manajer mempunyai kewajiban membayarkan pokok pinjaman dan bunga. Penelitian lain yaitu Jensen dan Meckling (1976), Jensen et al. (1992), Crutchley dan Hansen (1989), dalam Wahidahwati (2001) agency cost dapat dikurangi dengan : pertama dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen. Kedua dengan meningkatkan dividend payout ratio sehingga tidak tersedia banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya. Ketiga meningkatkan pendanaan dengan hutang yang akan menurunkan excess of free cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan dilakukan oleh manajemen. Keempat meningkatkan kepemilikan saham oleh pihak institusional.penelitian mengenai kebijakan hutang telah banyak dilakukan. Penelitian tersebut pada umumnya menggunakan variabel independen yang berbeda-beda dan menemukan hasil yang berbeda pula. Nurhayati (2006) menggunakan kepemilikan manajerial dan resiko. Hasil dari penelitian tersebut kepemilikan manajerial mempunyai hubungan negatif dengan kebijakan hutang, sedangkan resiko tidak berpengaruh dengan kebijakan hutang. Ismiyati (2004) menggunakan kebijakan manajerial, kepemilikan institusional, resiko dan kebijakan deviden. Hasil yang diperoleh kepemilikan institusional dan kebijakan deviden tidak berpengaruh, sedangkan kepemilikan manajerial dan resiko berpengaruh positif. Tak jauh beda dengan pendahulunya Nasir (2006) meneliti dengan variabel yang sama tetapi mendapatkan hasil yang berbeda. Hasil yang diperoleh kepemilikan institusional dan kebijakan deviden tidak berpengaruh dengan kebijakan hutang, sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang dan resiko berpengaruh positif. Hasugian (2010) menguji free cash flow dan profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang, dan hasil yang diperoleh kedua variabel independen tidak mempunyai pengaruh. Setiawan (2008) hanya meneliti resiko, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Hasil yang diperoleh bahwa profitabilitas dan resiko tidak berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif, sedangkan ukuran perusahaan berhubungan positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.larasati (2011) meneliti kebijakan hutang dengan hanya tiga variabel, yaitu kepemilikan manajerial, resiko dan kebijakan deviden. Hasil dari penelitiannya kepemilikan manajerial tidak berpengaruh, sedangkan resiko dan kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Berbeda dengan peneliti yang lainnya Destriana (2010) meneliti pengaruh kepemilikan manajerial, resiko, kepemilikan institusional, kebijakan deviden, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan struktur aset. Dari sekian banyak variabel yang diteliti yang berpengaruh positif hanya ukuran perusahaan dan struktur aset, profitabilitas dan kepemilikan institusional berpengaruh negatif, 2

sedangkan kepemilikan manajerial, resiko dan kebijakan deviden tidak berpengaruh. Dengan demilian rumusan masalh dari penelitian ini adalah apakah ada pengaruh kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis secara simultan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI. Adakah pengaruh kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis secara parsial terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan resiko bisnis terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI baik secara simultan maupun secara parsial. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI pada tahun 2008-2010. Perusahaan manufaktur yang listing di BEI pada tahun 2008 2010 sebanyak 153 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah Terdaftar di BEI tahun 2008-2010, bukan merupakan perusahaan perbankan dan asuransi, memberikan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2008-2010 dengan disajikan dengan rupiah, perusahaan membagikan deviden pada tahun 2008-2010 secara terus menerus. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Variabel Kebijakan hutang dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). Perhitungan DER dapat dilakukan sebagai berikut (Prastowo, 1995) : Variabel Kebijakan deviden dapat diproksikan dengan deviden payout rati. DPR dapat diformulasikan sebagai berikut (Destriana, 2010): DPR = DER = Total Hutang Total modal Deviden per lmbr saham Laba per lmbr saham Variabel Kepemilikan Manajerial dihitung dengan jumlah presentase saham yang dimiliki manajer pada akhir tahun. Pengukuran presentase ini untuk mengetahui besarnya manajerial memiliki saham perusahaan. Secara sistematis kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan ( Wahidahwati, 2001) : Variabel Kepemilikan institusional diukur dengan jumlah presentase saham yang dimiliki oleh pihak institusional pada akhir tahun. Secara sistematik kepemilikan institusional dapat dihitung sebagai berikut (Djabid, 2009) : Variabel profitabilitas pada penelitian ini diproksikan dengan retrun of asset (ROA). Secara sistematis ROA dapat dihitung sebagai berikut (Prastowo, 1995) : Variabel resiko bisnis pada penelitian ini dihitung dengan standar deviasi return saham. Standar deviasi retrun menghitung resiko selama periode tertentu. Secara sistematis dapat dihitung sebagai berikut (Ismiyati, 2004) : Keterangan: P t = Closing price bulanan P t-1 = Closing price bulan sebelumnya Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apalah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Model penelitian dengan persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Ŷ = a - b 1 X 1 - b 2 X 2 - b 3 X 3 - b 4 X 4 - b 5 X 5 + e Keterangan : Ŷ = Variabel dependen a, e = Konstanta b1-b4 = Koefisien regresi dari tiap-tiap variabel bebas X 1 = Kebijakan Deviden X 2 = Kepemilikan Manajerial X 3 = Kepemikan Institusional X 4 = Profitabilitas = Resiko X 5 MOWN = INST = Jumlah saham institusional x 100% Total saham yang beredar Hasil dan Pembahasan Jumlah kepemilikan saham manajerial Jumlah saham yang beredar ROA = Laba Sebelum Pajak x 100% Total Asset GROWTH = Pt Pt-1 Pt-1 x 100% Bagian ini menguraikan hasil dan pembahasan penelitian pengaruh kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan resiko bisnis terhadap kebijakan hutang. Uji simultan dan uji parsial pen- 3

Tabel 1. Hasil Analisis Hipotesis Andhika Ivona Murtiningtyas / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012) Hasil uji Koefisien T Sig parsial Konstanta -3.817-6,185 0,000 Kebijakan Deviden (X 1 ) 0,215 1,095 0,285 Kepemilikan Manajerial (X 2 ) 0,020 0,318 0,753 Kepemilikan Institusional (X 3 ) 0,763 4,100 0,000 Profitabilitas (X 4 ) -0,308-2,783 0,011 Resiko Bisnis (X 5 ) -0,309-2,690 0,013 Sumber : Perhitungan SPSS 16.0 (diolah) elitian ini dapat dilihat pada tabel 1.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nila signifikan uji F sebesar 0,000, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis berpengaruh terhadap kebijakan hutang secara simultan. Temuan ini secara umum relatif konsisten dengan penelitian Manan (2004), Faisal (2004), Tarjo (2005), Mardi (2008) dan Wahidahwati (2002). Hal ini juga memiliki implikasi bahwa investor dapat menggunakan kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis secara bersama-sama dapat memprediksi kebijakan hutang suatu perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa nilai signifikan variabel kebijakan deviden sebesar 0,285, lebih besar dari 0,05. Itu berarti bahwa kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Nasir (2006) menyatakan hubungan positif antara kebijakan deviden dan kebijakan hutang yang mengindikasikan bahwa banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan dananya untuk melakukan pembayaran dividen demi menarik investor alih-alih untuk membayar hutang yang sebenarnya masih harus dilunasi. Sedangkan menurut Ismiyati (2004) menyatakan bahwa penggunaan deviden dalam mengurangi agency cost bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kelebihan aliran kas internal pada perusahaan yang menguntungkan dan pertumbuhan rendah. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif. Destriana (2010) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang, karena masih rendahnya kepemilikan saham oleh manajer dibandingkan dengan kelompok lainnya dalam perusahaan, sehingga manajer tidak dapat mengambil keputusan berdasarkan atas keinginannya sendiri. Larasati (2011) menyatakan bahwa manajer perusahaan manufaktur yang go 4 Sig F 0,000 9,897 publik di Indonesia belum merupakan faktor penentu dalam pengambilan kebijakan dari hutang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang dengan arah hubungan positif. Semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional maka kebijakan hutang akan ikut mangalami kenaikan. Bila dievaluasi, hasil penelitian ini dikarenakan kepemilikan institusional pada perusahaan manufaktur di Indonesia pada umumnya sangatlah besar. Menurut Kim dan Sorenson (1998) serta Crutchley, Jensen, Jahera dan Raymond (1999) dalam Ismiyati (2004), bahwa hutang yang meningkat menunjukkan pengawasan yang baik dari pihak pemegang hutang sehingga meningkatkan minat kepemilikan institusional untuk memiliki saham perusahaan. Larasati (2011) menyatakan bahwa perusahaan go publik di Indonesia dikendalikan melalui institusi atau badan hukum (PT) berbentuk holding company. Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang dengan arah hubungan negatif. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houstan (2006) bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Jika profitabilitas meningkat, perusahaan cenderung akan mengurangi hutang. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal sehingga perusahaan tidak memerlukan sumber dana eksternal. Perusahaan akan menggunakan laba dari dalam perusahaan terlebih dahulu dalam mencukupi kebutuhan operasionalnya, sebelum memutuskan untuk menggunakan dana dari luar perusahaan. Menurut Wijaya (2011) berpendapat bahwa profitabilitas yang tinggi diharapkan pe-

megang saham mampu memberikan perusahaan dana yang besar yang dapat digunakan untuk melakukan re-investasi.resiko bisnis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang dengan arah hubungan negatif. Chen dan Steiner (1999) dalam Nurfauziah (2006) menyatakan bahwa, apabila resiko bisnis semakin tinggi, maka pihak kreditur akan mengurangi pinjaman kepada perusahaan karena kemungkinan resiko bangkrut adalah tinggi. Nasir (2006) mengatakan bahwa pengurangan resiko bertujuan untuk mendapatkan pendanaan melalui hutang. Karena pihak debtholders tidak akan mempercayakan dananya pada perusahaan dengan resiko tinggi. Peningkatan resiko bisnis terhadap kebijakan hutang disebabkan manajemen akan mempertimbangkan kembali apabila resiko bisnis yang akan ditanggung oleh perusahaan meningkat maka manajemen perusahaan akan berupaya untuk menurunkan hutang. Hal ini terkait dengan ketidakpastian pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang secara simultan. Sedangkan secara parsial hanya profitabilitas dan resiko bisnis yang berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Daftar Pustaka Brigham, E. F. And Houston F. Joel. 2006. Fundamentals of Financial Management (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan), Edisi Kesepuluh, alih bahasa; Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat. Destriana, Nicken dan Yeniatie. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, No. 1, Hal1-16. Djabid, Abdullah W. 2009. Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Utang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No. 2, Hal. 249-259. Faisal, Muhamad. 2004. Analisis Pengaruh Free Cah Flow, Set Kesempatan Investasi, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang. Hasugian, Christnova. 2010. Pengaruh Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Dipublikasikan. Medan. Hasugian, Christnova. 2010. Pengaruh Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Dipublikasikan. Medan. Ismiyati, Fitri dan Mamduh, M, Hanafi. 2004. Struktur Kepemilikan, Risiko dan Kebijakan Keuangan: Analisis Persamaan Simultan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.19, Hal. 176-196. Larasati, Eva. 2011. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Peusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis, No. 2. Manan, Abdul. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan pada Industri Keuangan yang Go Public di BEJ Tahun 1999-2002: Sebuah Pendekatan Agency Theory. Tesis. Universitas Diponegoro. Dipublikasikan. Semarang. Mardi, Rina Walmiaty. 2008. Pengaruh Aktiva, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Pendanaan (Studi Empiris pada Industri Perbankan). Tesis. Universitas Sumatra Utara. Dipublikasikan. Medan. Mursalim. 2009. Simultanitas Aktivisme Institusional, Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen dan Utang dalam Mengurangi Konflik Keagenan (Studi Empiris pada Perusahaan Go Publik di Indonesia). Jurnal MAKSI. Nasir, Mohammad dan Imanda Firmantyas Putri. 2006. Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Insitusional, Risiko, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen dalam Perspektif Teori Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Nurfauziah, dan D. Agus Harjito. 2006. Hubungan Kebijakan Hutang, Insider Ownership dan Kebijakan Dividen Dalam Mekanisme Pengawasan Masalah Agensi di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol 10 No.2, Hal 121-136. Nurhayati. 2006. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang, Risiko, Peluang Pertumbuhan dan Kemampulabaan Perusahaan Terbuka pada Industri Manufaktur di Indonesia. Jurnal Eksekutif, Vol. 5, No. 1. Prastowo, Dwi. 1995. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta. AMP YKPN. Setiawan, Peter Budi. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Untuk Peride 2005-2006. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Dipublikasikan. Surabaya. Setiawan, Peter Budi. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Untuk Peride 2005-2006. 5

Skripsi. Universitas Kristen Petra. Dipublikasikan. Surabaya. Tarjo. 2005. Analisis Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 8, Hal 82-104. Wahidahwati. 2001. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutag Perusahaan: Sebuah Perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV, Hal. 1084-1107. 002. Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflict : Analysis Persamaan Simultan Non Linier dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Resiko (Risk Taking), Kebijakan Utang dan Kebijakan Deviden. Simposium nasional Akunatansi V. Ikatan Akuntansi Indonesia. Wijaya, Anggita Langgeng dan Juli Murwani. 2011. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Investasi Perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 3, No. 1, Hal.33-41 6