Keramik. KERAMIKOS (bahasa Yunani) sifat yang diinginkan dari material ini secara normal dapat dicapai melalui proses perlakuan panas Firing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KERAMIK (CERAMIC)

BAB III BAHAN KERAMIK. Bahan keramik merupakan senyawa inorganik dan merupakan logam (non metallic material). Keramik tersusun dari unsur logam

Yudy Surya Irawan. Material Baru

Proses Produksi. Pemrosesan Keramik. Tatap Muka

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

I. PENDAHULUAN. rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 7 KERAMIK Part 2

TIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 KERAMIK #1. TIN107 Material Teknik

DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA MATERIAL KOMPOSIT FLY ASH-MGO

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KACA (GLASS) BAB VI KACA (GLASS)

Di dalam penggunaannya sebagai bahan keramik, tanah liat yang tergolong secondary clay kita kenal dengan nama dan jenis sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pengertian Keramik. Teori Keramik

Komposisi kimia keramik bervariasi dari senyawa sederhana hingga campuran dari berbagai fasa komplek yang terikat bersamaan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c) (d) Gambar 4.1 Tampak Visual Hasil Rheomix Formula : (a) 1, (b) 2, (c) 3, (d) 4

Keramik. Ikatan atom pada keramik. Sifat-sifat bahan keramik 04/10/2016. Lukhi mulia s

SIFAT FISIK DAN KEKUATAN BENDINGPADA KOMPOSIT FELDSPAR-KAOLINE CLAY

Material Refraktori Pertemuan 2. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Slag (terak) merupakan limbah industri yang sering ditemukan pada proses

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

Pembahasan Materi #11

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

07: DIAGRAM BESI BESI KARBIDA

Bab 7 Keramik Part 1

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

Oleh : Ridwan Sunarya Pembimbing : Dr. Widyastuti S.Si, M.Si Ir. Lilis Mariani, M.Eng. (LAPAN)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

Kategori Sifat Material

PROSES MANUFACTURING

Bagian pusat yang memiliki indeks bias Diameternyaberkisarantara 8 microsampai 62,5 micro. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi

PRODI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA

TIN107 - Material Teknik #12 - Keramik #2 KERAMIK #2. TIN107 Material Teknik. Gambar Contoh Kaca

Pengaruh thermal shock resistance terhadap makro struktur dan ketahanan impact kowi pelebur (crusible) berbahan komposit abu sekam padi/grafit/kaolin

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama yaitu isolator. Struktur amorf pada gelas juga disebut dengan istilah keteraturan

03/01/1438 KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA KLASIFIKASI BAJA 1) BAJA PEGAS. Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

STABIL STABIL TAK STABIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB X KERAMIK. Struktur kristal

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERCOBAAN III.1. DIAGRAM ALIR PERCOBAAN. 17 Ibnu Maulana Yusuf

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PROSES WET PRESSING DAN SUHU SINTER TERHADAP DENSITAS DAN KEKERASAN VICKERS PADA MANUFACTUR KERAMIK LANTAI. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

1. Pengertian Perubahan Materi

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

METALURGI SERBUK. By : Nurun Nayiroh

Sifat Sifat Material

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

Pembahasan Hasil Penelitian: USAHA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS GENTENG KERAMIK MELALUI TEKNOLOGI GELASIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

Baja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom)

Karakterisasi Bentuk Partikel SiC yang Dilapisi dengan MgAl 2 O 4 Berdasarkan Variabel Konsentrasi Ion Logam

Jurnal Teknik Mesin UMY 1

11. Logam-logam Ferous Diagram fasa besi dan carbon :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH DAN SUHU SINTER TERHADAP DENSITAS PADA MANUFACTURE KERAMIK LANTAI. Dosen Jurusan Teknik Mesin

BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMADATAN DAN KANDUNGAN BINDER TERHADAP POROSITAS KAOLIN TEKNIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Karakteristik sifat..., Hendro Sat Setijo Tomo, FMIPA UI, 2010.

Transkripsi:

Keramik KERAMIKOS (bahasa Yunani) sifat yang diinginkan dari material ini secara normal dapat dicapai melalui proses perlakuan panas Firing

Keramik

Keramik

Keramik Definisi: material padat anorganik yang bukan logam material yang sebagian besar merupakan senyawa antara unsur logam dan non logam di mana sebagian besar ikatannya adalah ikatan ion dan sedikit ikatan kovalen

Keramik Senyawa logam + non logam: 1. Oksida (CaO, SiO 2, Al 2 O 3, MgO, K 2 O, dan Na 2 O) 2. Nitrida (Si 3 N 4, AlN, GaN, InN, TiN, dan ZrN) powder 3. Karbida (Fe 3 C, ZrC, TiC, VC, dan NbC)

Klasifikasi Keramik Atas dasar asal: A. Keramik Tradisional B. Keramik Teknik

Keramik Tradisional Keramik yang bahan dasarnya berasal dari clay (lempung), silica, dan feldspar Contoh: Keramik Cina Porselin Batu bata Gelas Semen Refraktori Bahan abrasif

Keramik Teknik Keramik yang berupa senyawa dari unsur logam dan non logam Contoh: 1. Oksida (CaO, SiO 2, Al 2 O 3, MgO, K 2 O, dan Na 2 O) 2. Nitrida (Si 3 N 4, AlN, GaN, InN, TiN, dan ZrN) 3. Karbida (Fe 3 C, ZrC, TiC, VC, dan NbC)

Karakteristik umum keramik Keras Kaku Kuat Getas Stabil pada suhu tinggi Isolator Tahan korosi dan tahan abrasi Kekuatan tarik rendah sedangkan kekuatan tekannya tinggi Konduktifitas termal rendah

Sifat Mekanik Keramik 1. Perilaku patah getas 2. Perilaku tegangan-regangan 3. Kekerasan 4. Perilaku creep

Sifat Mekanik Keramik Perilaku patah getas Sebagian besar patah getass Perilaku tegangan-regangan Tidak dapat ditentukan dari uji tarik karena: Sulit menyiapkan spesimen sesuai standar Sulit mencekam spesimen (getas) Regangan patah sangat kecil (0,1%)

Sifat Mekanik Keramik Uji yang cocok Bending test Modulus elastisitas 70 500 GPa Kekerasan Lebih keras dari logam Sering dipakai sebagai gerinda (abrasif) Intan (material paling keras) Perilaku creep Ketahanan creep tinggi

Carbon Unsur yang memiliki beberapa bentuk polimorphic Bentuk Polimorphic: a. Intan (diamond) b. Grafit (graphite) Polymorphic memiliki lebih dari satu jenis sel satuan

Intan Polimorf dari karbon yang bersifat metastabil pada temperatur kamar dan tekanan atmosfer Karakteristik: Tiap 1 atom C berikatan 4 atom C lainnya (ikatan kovalen penuh) Merupakan material paling keras Konduktivitas panas/thermal tinggi Konduktivitas listrik sangat rendah Memantulkan cahaya

Struktur kristal intan

Grafit Karakteristik: Merupakan jenis polimorf dari C lain Tiap atom C berikatan dengan 3 atom C lainnya (ikatan kovalen setengah penuh) Lebih stabil daripada intan pada temperatur kamar dan tekanan atmosfer Kestabilan kimianya baik pada temperatur tinggi dan atmosfer nonoxiziding Konduktivitas termal tinggi

Grafit Karakteristik: Koefisien ekspansi termal rendah Ketahanan terhadap thermal shock tinggi Daya serap terhadap gas tinggi Mampu mesinnya baiki Aplikasi: Elemen pemanas furnace listrik Elektroda las busur Elektroda batu bateri Nosel roket

Struktur kristal grafit

KLASIFIKASI KERAMIK a. Gelas b. Clay Products c. Refraktori d. Bahan abrasif e. Semen f. Advanced ceramics

Gelas Zat padat amorf yang berbentuk sewaktu transformasi dari cair menjadi kristal Contoh: Gelas Kaca Lensa

Clay Products Alasan pemakaian clay: Murah Tersedia dalam jumlah banyak Mudah dibentuk (+ air) Dikeringkan (- air) Sifat mekanik meningkat setelah dibakar Contoh: Batu bata Ubin Porselin Guci Genteng

Bahan Refraktori Bahan anorganik non logam yang sukar leleh pada temperatur tinggi Contoh: Batu tahan api Batu silika Batu bata dolomit

Bahan Abrasif Bahan anorganik keras yang biasanya dipakai sebagai bahan pemotong dan pemoles logam Contoh: Batu gerinda Kertas amplas (SiC, WC, pasir silika, aluminum oxide)

Semen Bahan anorganik yang mengeras apabila dicampur dengan air atau larutan garam

Advanced Ceramics Oksida, nitrida, karbida Digunakan pada engine turbin dan ruang pembakaran

Keunggulan Advanced Ceramics Mampu bertahan pada suhu operasi yang lebih tinggi sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar Tahan aus dan korosi Mampu dipakai pada kondisi operasi tanpa sistem pendingin Densitasnya lebih rendah sehingga menurunkan berat engine Aplikasi: engine turbin pesawat yang dilapisi ZrO 2

Teknik fabrikasi keramik

Proses pembentukan gelas Gelas dibentuk dengan cara memanaskan raw material di atas temperatur cair Raw material: Silica Na 2 O CaO Na 2 CO 3 CaCO 3

Metode pembentukan gelas A. Pressing B. Blowing C. Drawing D. Fiber Forming

Pressing Digunakan untuk fabrikasi gelas dengan tebal tipis Cetakan dan material awal dipanaskan dan selanjutnya dikompaksi dengan tekanan Cetakannya biasanya terbuat dari besan cor yang dilapisi dengan grafit

Proses pembentukan gelas

Proses Pressing dan blowing Bentuk gelas awal/parison dibentuk dengan mechanical pressing di dalam cetakan Parison dimasukkan ke dalam finishing atau blow mold dan ditekan/press untuk mengisi bentuk kontur cetakan dengan menggunakan tekanan dari blast air

Proses penarikan lembaran gelas

Drawing Digunakan untuk fabrikasi gelas yang panjang dengan luas melintang konstan seperti lembaran, batangan, pipa, serat Gelas cair diisikan ke dalam platinum heating chamber Lembaran/serat gelas dibentuk dengan cara menarikan gelas cair melewati small orifices pada dasar chamber

Powder Pressing A. Uniaxial Pressing B. Isostatic/hydrostatic Pressing C. Hot Pressing

Uniaxial Pressing Serbuk dikompaksi di dalam metal die dengan tekanan yang diberikan pada satu arah Untuk memproduksi produk simple Laju produksi tinggi Murah

Isostatic Pressing Serbuk diisikan ke dalam rubber envelope dan tekanan diberikan dari fluida, sama ke segala arah Bentuk yang lebih komplek dapat dibuat dengan metode ini Perlu waktu lama Mahal Uni + iso perlu firing operation or SINTERING (pemanasan < Melting point penyatuan antar serbuk, pengurangan porositas, dan peningkatan densitas dan sifat mekanik

Hot Pressing Pengepresan serbuk dan pemanasan dilakukan secara simultan Die mahal dan umurnya pendek Perlu waktu lama

Proses pengepresan powder/serbuk

Sintering