BAB IV ANALISA MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN 3.1 DESKRIPSI MESIN INSERT LABEL. Mesin insert label adalah sebuah mesin yang digunakan untuk memasukkan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB II LANDASAN TEORI

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN PROGRAM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PENERAPAN PLC MITSUBISHI FX 2N -SERIES SEBAGAI PENGGANTI SELTIME-1000 UNTUK KONTROL TIMER PROSES PRODUKSI BAN PADA MESIN TIRE CURING PRESS

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

Modifikasi Pengendali Setting Posisi Stopper Material pada mesin Megobal PB 100 T menggunakan Motor Step, Touch Screen dan PLC

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

LAPORAN KERJA PRAKTEK. PERANCANGAN ANTARMUKA HMI WEINTEK MT6070iH DAN PLC MITSUBISHI FX1S SEBAGAI KENDALI MESIN ROLL FEEDER DI PT TRIAS INDRA SAPUTRA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

Daftar Isi. Judul 1. Daftar Isi 2. Bab1 Pendahulua Instruksi-instruksi Dasar 4

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN RANCANGAN. Pengujian rancangan ini adalah dimaksudkan untuk mengetahui apakah sistem

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV HASIL DATA DAN ANALISA

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1.

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

TUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V2.75)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

Otomatisasi Mesin Filling Tube di PT. Dextone Lemindo Jakarta

Implementasi Kontroler P-PI Kaskade untuk Meningkatkan Keakuratan Mesin Bubut CNC

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan.

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam laporan Kerja Praktek ini adalah: a. Membahas tentang Mesin Empty Bottle Inspections (EBI)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. otomatis mengambil alih kontrol ON-OFF pompa sehingga dengan rancangan

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT PLC. Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat.

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. fitur yang sangat kompleks. GX Developer merupakan software buatan

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Bab 3 PLC s Hardware

BAB III METODOLOGI. tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 1 Kelas: Kelompok: d.1. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum:

BAB IV PEMBAHASAN. Produksi gula pada PT.PN X UNIT PG. Tjoekir Jombang terdapat beberapa

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik ke energi

Bab III Perangkat Pengujian

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Transkripsi:

BAB IV ANALISA MASALAH Analisa masalah digunakan sebagai sarana untuk melakukan modifikasi atau pembuatan system control baru menggantikan system control lama agar mendapatkan tujuan akhir yaitu peningkatan unjuk kerja dan performen mesin insert label dengan menggunakan motor ac servo Mitsubishi. Modifikasi yang dilakukan yaitu penggantian program pada PLC FX2N-64MT, penambahan modul control posisi FX2N-10GM, penggantian dari motor stepper menjadi motor ac servo, dan menghubungkan system dengan sebuah HMI Easyview sebagai sarana penghubung bahasa mesin dengan bahasa manusia dan hasil pengujiannya adalah mesin bekerja sesuai dengan flow chart kerja mesin dan adanya peningkatan performace atau kecepatan mesin. Harapannya adalah dapat menganalisa kemungkinan masalah yang timbul serta hasil unjuk kerja setelah dilakukan modifikasi pada control mesin insert label. 4.1 PEMBUATAN DAN MODIFIKASI PROGRAM Untuk memudahkan dalam pembuatan dan memodifikasi program maka program dapat dibuat berdasarkan pembagian per-hardware kemudian dilanjutkan ke integrasi semua system. Pengujian per-hardware bertujuan untuk menganalisa kegagalan/ kesalahan system baik dari segi pemrograman, setting parameter, maupun kesalahan penyambungan kabel sehingga mempermudah penelusuran. Pengujian ini juga dapat menghasilkan acuan karakteristik dari tiap 48

system sebelum dilakukan integrasi yang lebih komplek sehingga hasil yang akan didapat adalah nilai yang optimal, disamping factor luar yang masih harus diperhitungkan. Pembuatan dan pengujian program dapat dibagi sebagai berikut: 1. Pembuatan dan Pengujian Program PLC Program PLC dibuat berdasarkan proses kerja mesin dengan melihat status masukan kemudian diolah dicpu untuk memberikan respon keluaran pada PLC. Setelah program dibuat dengan menggunakan MELSOFT Series GX Developper Version 7, kemudian dilakukan pengujian program dengan bantuan GX Simulator Version 6 yang sudah terlebih dahulu terinstal pada GX Developper Version 7. Software ini digunakan untuk simulasi program langsung pada computer tanpa dihubungkan dengan PLC. Penggunaan program ini yaitu dengan forcing program baik pada bit memory maupun word memory. Status pada ladder program akan terlihat seperti monitor langsung ke PLC. Dari pengujian ini kita sudah dapat mengetahui kebenaran maupun kesalahan dari program yang kita buat untuk dikoreksi berdasarkan flow chart kerja mesin. Jika hasil pembuatan program sudah sesuai maka program dapat didownload ke PLC 2. Setting Parameter dan Pengujian pada AC Servo Mitsubishi Pengujian pertama yang dilakukan adalah menjalankan motor AC servo yang terhubung dengan amplifier servo MR-J2S secara jog forward, reverse, atau mengganti kecepatan servo dikontrol langsung melalui koneksi CN3 di MR-J2S dengan personal computer menggunakan software MRZJW3-SETUP 121E. Tujuan pengujian ini untuk memastikan pengkabelan baik untuk power supply dan encoder 49

sudah benar dan untuk mendapatkan performance parameter terbaik pada amplifier servo dengan auto tunning/ manual tunning. Pengujian yang kedua yaitu menjalankan motor AC servo Mitsubishi yang telah terhubung dengan amplifier servo dengan menambahkan control posisi FX2N- 10GM. Pengujian ini bertujuan untuk mengecheck kebenaran program control posisi FX2N-10GM yang telah dibuat berdasarkan loop proses kerja mesin. Dengan software FX-PCS-VPS WIN-E kita dapat menjalankan motor AC servo dengan parameter yang ada di FX2N-10GM. Dengan pengujian bertahap ini kita berharap kesalahan program dapat diminimalisir sekecil mungkin. 3. Pembuatan dan Pengujian Program HMI Easyview. Pengujian HMI Easyview juga sama tujuannya yaitu meminimalkan kesalahankan pemrograman. Kita dapat menjalankan program HMI langsung tanpa menghubungkan ke PLC secara serial dengan simulation offline. Dengan cara ini kita dapat masuk kesetiap menu dihmi yang mendekati tampilan yang sebenarnya. 4. Pengujian dengan Mengintegrasi PLC, Servo dan HMI. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan program yang dibuat, koneksi antar hardware, dan data PLC dapat tampil di HMI. Setelah pengujian selesai, maka dapat dilakukan instalasi di mesin. 4.2 PERBANDINGAN HASIL MODIFIKASI Berdasarkan test dan hasil modifikasi di mesin maka dapat kami tampilkan hasil performance dan kecepatan menggunakan AC servo untuk mesin insert label baik sebelum modifikasi yaitu menggunakan Stepper motor maupun sesudah modifikasi yaitu dengan menggunakan motor Servo Mitsubishi. Pengujian 50

pemberian label botol dengan menggunakan mesin insert label dibatasi sebanyak 10 botol pada tiap kecepatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program PLC yaitu menghitung waktu jeda tiap pergerakan botol oleh sebuah sensor sebagai nilai pembagi waktu per menit sehingga didapatkan satuan kecepatan Botol Per Menit (BPM). Dengan metode ini pergerakkan 2 buah botol yang melewati sensor akan langsung menunjukkan kecepatan proses inserting label oleh mesin dalam waktu 1 menit. Masukkan pulsa pada input PLC X0 [S1] akan disimpan pada register D0 [D] dengan patokan waktu K100 [S2] dalam satuan mili detik. Nilai D akan selalu berubah terhadap perubahan kecepatan pada kecepatan pulsa masukan PLC X0 Sebelum pengujian dilakukan maka ada beberapa hal yang perlu disepakati sebagai tolak ukur penentuan hasil pengujian, yaitu: 1. Kecepatan menunjukkan besarnya setting kecepatan mesin dalam satuan BPM (Botol Per Menit) atau banyaknya proses inserting label yang dapat dilakukan oleh mesin setiap menitnya. Kecepatan ini ditunjukkan oleh 51

sebuah pulse meter atau pun HMI yang membaca register dan sudah diprogram pada PLC. Pulse ini dihasilkan oleh sebuah sensor yang membaca perputaran screw conveyor. Fungsi roll screw sendiri adalah sebagai pembagi jarak antar botol sebelum melewati mesin insert label. Kecepatan putar roll screw sebanding dengan kecepatan botol diatas konveyor. Untuk itu kecepatan roll screw harus sinkron dengan kecepatan konveyor sehingga botol yang dilewatkannya tidak mengalami hambatan ataupun dorongan screw dan kedudukan botol berdiri tegak di konveyor. 2. Quantity Botol adalah jumlah botol yang digunakan untuk test dari berbagai kecepatan insert label. 3. Hasil adalah jumlah dari quantity botol yang dibagi berdasarkan hasil inserting label, yaitu OK jika label masuk ke botol dan NG jika label tidak masuk kebotol atau masuk hanya sebagian yang membuat reject dan mempengaruhi proses berikutnya. Hasil ini adalah nilai rata-rata dari tiap kecepatan yang didapat berdasarkan minimal 2 kali proses pengujian 4. Prosentase adalah nilai hasil dari inserting label yang masuk kategori OK dan menjadi tolak ukur hasil dari tiap kecepatan pada mesin inserting label. Dari beberapa persyaratan diatas, maka dapat dilakukan pengujian pada mesin insert label. Pengujian ini dibagi dalam 2 tahap yaitu sebelum dimodifikasi dan sesudah dimodifikasi. 4.2.1 Data Pengujian Sebelum Modifikasi Pada tabel 4.1 penulis sajikan hasil kecepatan/ performance dan prosentase dari penggunaan motor stepper baik untuk feeding maupun 52

cutting pada mesin insert label. Spesifikasi teknis sebelum modifikasi sebagai berikut: 1. PLC : Mitsubishi FX2n-60MT 2. Motor Stepper Feeding : Soyo, 600 P/R, 2500RPM 3. Motor Stepper Cutting : Autonics, A16K-G268, 400 P/R 4. Driver Stepper Feeding : Soyo, 110Vinput, 3phase 5. Driver Stepper Cutting : Autonics, MD2U-MD20, 2 phase 6. Controller Stepper : Autonics, Type PMC-1HS 7. Panjang Label : 100 mm, Untuk kemasan 80 ml 8. Jarak picth/transparent : 4 mm Tabel 4.1 Data Pengujian menggunakan Stepper Motor Kecepatan Quantity Hasil Prosentase No ( Bpm ) Botol OK NG (%) 1 180 10 10 0 100 2 200 10 10 0 100 3 220 10 9 1 90 4 240 10 7 3 70 5 260 10 4 6 40 6 280 10 1 9 10 7 300 10 1 9 10 8 320 10 0 10 0 9 340 10 0 10 0 10 360 10 0 10 0 Keterangan BPM (Botol Per Menit) Dari tabel diatas terlihat bahwa pada kecepatan diatas 200 BPM terdapat kecenderungan yang pasti performace mesin semakin menurun hingga ke level terendah yaitu kegagalan proses hingga 100%. Dari tabel 53

4.1 maka dapat digambarkan hubungan antara kecepatan inserting label dengan prosentase hasil yang dicapai. Grafik dibawah ini menggambarkan hubungan antara kecepatan dan prosentase hasil sebelum dimodifikasi (menggunakan motor stepper). 100 80 Hubungan Kecepatan & Hasil Sebelum Modifikasi Hasil (%) 60 40 20 0 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 Kecepatan (Bpm) Stepper Motor (%) Grafik hubungan kecepatan dan hasil sebelum dimodifikasi 4.2.2 Data Pengujian sesudah Modifikasi Pada tabel 4.2 penulis sajikan hasil kecepatan/ performance, prosentase hasil dari penggunaan motor servo Mitsubishi baik untuk feeding maupun cutting pada mesin insert label. Spesifikasi teknis setelah modifikasi sbb: 1. PLC : Mitsubishi FX2n-60MT 2. Motor Servo Feeding : Mitsubhisi HK-KFS700A, 3000RPM 3. Motor Servo Cutting : Mitsubhisi HK-KFS400A, 3000RPM 4. Driver Servo Feeding : MRJ2S700 5. Driver Servo Feeding : MRJ2S400 54

6. Controller Servo : FX2n 10GM 7. Panjang Label : 100 mm, kemasan 80 ml 8. Jarak picth/transparant : 4 mm Tabel 4.2 Data Pengujian menggunakan AC servo mitsubhisi No Kecepatan Quantity Hasil Prosentase (%) ( Bpm ) Botol OK NG 1 180 10 10 0 100 2 200 10 10 0 100 3 220 10 10 0 100 4 240 10 10 0 100 5 260 10 10 0 100 6 280 10 10 0 100 7 300 10 10 0 100 8 320 10 10 0 100 9 340 10 10 0 100 10 360 10 10 0 100 11 380 10 10 0 100 12 400 10 10 0 100 13 420 10 9 1 90 14 440 10 9 1 90 15 460 10 7 3 70 Keterangan BPM (Botol Per Menit) Dari tabel 4.2 maka dapat digambarkan hubungan antara kecepatan inserting label dengan prosentase hasil yang dicapai dan terlihat peningkatan performace yang signifikan pada mesin insert label. Dari table diatas terlihat kecepatan maksimal dengan hasil yang sempurna pada kecepatan 400 BPM (Botol Per Menit). Sehingga hubungan antara kecepatan dan prosentase hasil sesudah dimodifikasi (menggunakan motor AC servo) dapat ditampilkan pada grafik dibawah ini. 55

100 Hubungan Kecepatan & Hasil Setelah Modifikasi 80 Hasil (%) 60 40 20 0 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 Kecepatan (Bpm) Servo Motor (%) Grafik hubungan kecepatan dan hasil sesudah dimodifikasi Dari kedua Tabel dan grafik diatas maka dapat digambarkan hubungan antara kecepatan inserting label dengan prosentase hasil yang telah dicapai. Baik sebelum maupun sesudah dilakukan modifikasi. Grafik dibawah ini menggambarkan hubungan antara kecepatan dan prosentase hasil sebelum dan setelah dimodifikasi. 100 80 Hubungan Kecepatan & Hasil Hasil (%) 60 40 20 0 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 Kecepatan (Bpm) Servo Motor (%) Stepper Motor (%) Grafik hubungan kecepatan dan hasil modifikasi 56

4.3 ANALISA Dari kedua grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah dilakukan modifikasi pada mesin yaitu mengganti motor stepper dan penambahan module posisi FX2n-10GM untuk motor AC servo Mitsubishi adalah lebih bagus karena dapat meningkatkan produktifitas mesin. Hal ini dikarenakan kecepatan putar motor AC servo lebih tinggi dari pada motor Stepper dan perbedaan kedua controller motor yaitu untuk proses start dan stop untuk Autonics Type PMC-1HS membutuhkan minimal 50ms, sedangkan kontroller AC servo Mitsubishi FX2n 10GM hanya membutuhkan minimal 20ms. 4.3.2 Perbandingan sebelum dan sesudah dimodifikasi Selain dari peningkatan kecepatan, hasil dari modifikasi penggunaan motor Ac servo untuk menggantikan stepper motor disajikan pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Sistem lama dengan Sistem Baru No Item Sistem Lama Sistem Baru 1 Label Hanya label printing Printing dan transparan 2 Setting parameter Adjustment mekanik Menggunakan Touch Screen 3 Monitoring Alarm Menggunakan sirine Menggunakan Touch Screen 4 Mesin Operator berpengalaman Mudah pengoperasian Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa pada sistem lama terdapat beberapa keterbatasan yaitu label hanya tipe printing/ bergambar, kesulitan dalam pengoperasian karena setting parameter banyak dilakukan secara mekanik, 57

kesulitan trace alarm karena semua alarm ditunjukkan dengan sirine dan dibutuhkan operator yang berpengalaman memegang mesin inserting label. Sedangkan system yang baru selain unggul dalam kecepatan juga mudah pengoperasiannya karena telah dilengkapi touch screen yang merupakan penghubung bahasa manusia dengan bahasa mesin sehingga operator dapat dengan mudah mengubah nilai parameter baik kecepatan, timer, counter maupun trace alarm karena semua informasi di sajikan oleh touch screen. 58