PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Sekretariat Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2013

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK SECARA NASIONAL

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Inovasi Penanganan â œmasyarakat Mengadu, Kami Membantuâ di Kemensetneg Rabu, 01 Maret 2017

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT TERPADU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2015

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lemb

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG

L A P O R A N K I N E R J A

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan sehingga terwujud pemerintah yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 14 SERI D

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. INPRES. Korupsi. Monitoring. Percepatan.

2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

2 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Ind

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Nomor 4150); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan

BAB III PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RANHAM

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN I.1.

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2012 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 29/M-IND/PER/6/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2-3. Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. 4. Badan Legis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2012 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 200

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPOR! - SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Transkripsi:

PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT Disampaikan pada: Pertemuan Akbar Pengelolaan Pengaduan Nasional Menjangkau Partisipasi Publik, Menghadirkan Negara, Membumikan Nawacita Jakarta 29 September 2015 Oleh: Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara 1

Latar Belakang Mekanisme pengaduan masyarakat yang sejatinya merupakan salah satu bentuk pengawasan (kontrol sosial) dengan menyampaikan apa yang diketahui dan dirasakan oleh dirinya atau kelompoknya atas suatu masalah yang dihadapi, dilihat atau diamati,sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap suatu kebijakan, ketidakberesan atau penyimpangan dalam pelaksanaan oleh aparatur pemerintah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik jo. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik mewajibkan setiap penyelenggara pelayanan publik menyediakan sarana pengaduan, menugaskan pelaksana yang kompeten dalam pengelolaan pengaduan, dan menyusun mekanisme dan tata cara pengelolaan pengaduan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik juga mengatur mengenai Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) yang merupakan bagian dari sistem informasi pelayanan publik secara nasional yang dapat merealisasikan kebijakan no wrong door policy dalam menjamin hak masyarakat untuk menyampaikan pengaduan atas kinerja pelayanan publik Terbentuknya SP4N diharapkan dapat menjawab tantangan koordinasi dan sinkronisasi pengelolaan pengaduan di berbagai institusi di Indonesia, yang tidak hanya menyediakan sarana pengaduan, tetapi termasuk pengelolaan pengaduan serta tindakan korektif atas penanganan dan penyelesaian pengaduan 2

Alur Penanganan Berkas Pengaduan Masyarakat Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara 3

Mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara 4

Penanganan Pengaduan Masyarakat Desember 2005 s.d. Agustus 2015 5

SURAT TANGGAPAN DARI INSTANSI TERKAIT Berdasarkan Jenis Permasalahan 6 Tahun 2006s.d. Agustus 2015 No Jenis Permasalahan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Penyalahgunaan Wewenang 3 44 170 54 15 12 7 2 2 Pelayanan Masyarakat 1 1 5 96 61 33 18 52 59 3 Korupsi/Pungli 1 20 85 41 27 61 72 42 4 Kepegawaian/Ketenagakerjaan 1 5 6 132 247 235 174 256 327 338 5 Pertanahan/Perumahan 1 3 10 62 111 165 106 90 148 149 6 Hukum/Peradilan/HAM 6 131 130 373 275 102 122 110 7 Kewaspadaan Nasional 10 16 7 3 12 17 12 8 Tatalaksana/birokrasi 2 3 11 24 13 22 4 1 1 9 Lingkungan Hidup 10 19 23 18 35 17 21 10 Umum 15 33 62 20 16 13 36 Jumlah 3 10 30 440 931 1034 693 606 776 770 29.362 surat/berkas 18% 5293 surat respon/jawaban tindaklanjut jawaban

Publikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat Dalam Rangka Diseminasi Publik Penyusunan Buletin Penanganan Pengaduan Masyarakat Sejak Tahun 2011 Pemuktahiran/update data serta hasil penanganan pengaduan masyarakat pada website Kementerian Sekretariat Negara (www.setneg.go.id) Dialog interaktif dalam acara public corner di Metro TV, tanggal 8 Juni 2008, dengan tajuk Rakyat Mengadu, Presiden Bertindak Dialog interaktif di RRI Pro 2 FM Jakarta, tanggal 13 November 2008, dengan tema Pengaduan Sebagai Bentuk Komunikasi Pemerintah Dengan Stakeholders: Anda Mengadu, Kami Menangani Program siaran langsung Chat Club di Metro TV, tanggal 26 November 2009 dengan tema Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lembaga Kepresidenan 7

Uapaya Peningkatan Kapasitas kelembagaan dan SDM Melalui Pelaksanaan Kegiatan Dalam Menangani Pengaduan Masyarakat 8 Diskusi Terbatas dengan tema Optimalisasi Penanganan Pengaduan Masyarakat, pada tanggal 11 Bimtek Kerasipan Desember 2013 mengenai mmanajemen Arsip Dinamis Aktif Terhadap Surat/Berkas Pengaduan Masyarakat Temu Karya dengan tema Optimalisasi Peran Pengaduan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, pada tanggal 12 Juli 2012 Menyelenggarakan Bimtek Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pada tahun 2011 Sumber : RAB Biro Pengaduan Masyarakat 2006/2007/2008. Rapat Kerja Pengembangan Sistem Klasifikasi Pengaduan Masyarakat di Yogyakarta pada tanggal 14 s.d. 18 Maret 2007. Kegiatan Penanganan Pengaduan Masyarakat Temu Karya dengan tema Penanganan Pengaduan Masyarakat secara Efektif, Efisien, Akurat dan Terpadu, sebagai upaya penggerak penyelesaian permasalahan HAM, pada tanggal 11 November 2010 Pelaksanaan rapat kerja Standarisasi Pelayanan Publik di Bandung pada tanggal 28 s.d. 30 November 2007 Rapat Kerja Standar Operasional Prosedur dalam penanganan pengaduan masyarakat pada tanggal 13 s.d. 15 Desember 2007 Seminar "Peningkatan Nilai Ekonomis atas Tanah sebagai Upaya Penggerak Penyelesaian Masalah Pertanahan dan Koordinasi Pengaduan Masyarakat di Bidang Pertanahan", pada Diskusi dengan tema "Optimalisasi tanggal 28 Agustus Penanganan 2008. Pengaduan Masyarakat Di Lingkungan Sekretariat Lembaga Kepresidenan", pada tanggal 7 Oktober 2009

9 Kondisi Eksisting Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Channels/interface lintas instansi belum terhubung satu dengan lainnya, sehingga para pengelola pengaduan dengan instansi yang berwenang menangani tidak dalam satu kesatuan system Delegasi business processes yang tidak tajam/tidak konsinten/tumpang tindihberbagai aplikasi/database sifatnya masih berdiri sendiri Surat tanggapan/respon atas penanganan pengaduan masyarakat dari instansi terkait belum berbanding lurus dengan surat pengaduan yang diteruskan Belum adanya regulasi/aturan yang mengikat instansi penerima penyaluran pengaduan untuk segera menanganai dan melaporkan hasil penanganannya kepada instansi yang menyalurkan Belum sinkronnya beberapa aturan terkait penanganan pengaduan masyarakat.

10 Integrasi Sistem Aplikasi Dumas dengan LAPOR! Akan mendorong dan memperkuat sistem penanganan pengaduan masyarakat pada di Lembaga Kepresidenan Dapat mengetahui secara cepat sejauhmana penanganan pengaduan masyarakat yang telah diteruskan ke instansi terkait maupun kendala/masalah yang perlu diatasi melalui komunikasi online dengan instansi terkait Mendorong instansi terkait untuk segera menangani pengaduan masyarakat yang diterima. Menunjukan kepada masyarakat mengenai komitmen pemerintah dalam penanganan pengaduan masyarakat, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya pada Lembaga Kepresidenan

Optimalisasi Penanganan Pengaduan Masyarakat pada Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan Dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara 11 Pengembangan Teknologi Informasi yang mendukung penanganan pengaduan melalui sinergisitas sistem informasi penanganan pengaduan masyarakat dan terintegrasinya Aplikasi Dumas dengan Sistem LAPOR!. Penyelenggaraan gelar pengaduan, focus group discussion dan konsultasi dengan melibatkan ahli/pakar dalam rangka pendalaman kasus/permasalahan pengaduan yang memerlukan perhatian khusus. Sosialisasi penanganan pengaduan masyarakat dalam rangka mengedukasi masyarakat mengenai mekanisme dan tata cara penanganan pengaduan. Mendorong penyelesaian penanganan pengaduan masyarakat melalui optimalisasi fungsi pengolahan data dan informasi, analisis, klarifikasi, penelitian, pemeriksaan penyampaian rekomendasi tindak lanjut, koordinasi dan pemantauan dengan institusi tingkat pusat dan daerah. Penyelenggaraan Forum Konsolidasi Pengelola Pengaduan Masyarakat secara periodik guna membangun jejaring dengan para pengelola pengaduan di pusat/daerah. Pelaksanaan penyerapan aspirasi publik untuk mendalami pengaduan yang substansinya sering disampaikan atau terkait kebijakan nasional yang mendapat reaksi publik maupun sorotan media massa. Publikasi penanganan pengaduan melalui siaran/program acara radio/televisi sebagai bahan diseminasi informasi kepada publik.

Tugas Fungsi Fungsi menyelenggarakan pemberian dukungan teknis, administrasi, dan analisis dalam penyelenggaraan hubungan dengan lembaga negara, lembaga non struktural, lembaga daerah, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, dan penyelenggaraan hubungan masyarakat, serta penanganan pengaduan masyarakat kepada Presiden, Wakil Presiden dan/atau Menteri. Tugas dan Fungsi Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara (Permensesneg 3/2015) a.penyiapan dan penganalisisan data dan informasi dalam rangka mendukung penyelenggaraan hubungan antara Presiden dan/atau Wakil Presiden dengan lembaga negara, lembaga non struktural, lembaga daerah, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik; b. penyampaian saran dan masukan kepada Menteri dalam rangka mendukung penyelenggaraan hubungan antara Presiden dan/atau Wakil Presiden dengan lembaga negara, lembaga non struktural, lembaga daerah, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik; c. pemantauan secara aktif dinamika kegiatan lembaga negara, lembaga non struktural, lembaga daerah, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik dalam rangka pemberian dukungan hubungan kelembagaan kepada Presiden dan/atau Wakil Presiden; d. pengoordinasian pelaksanaan hubungan kelembagaan antara Presiden dan/atau Wakil Presiden dengan lembaga negara, lembaga non struktural, lembaga daerah, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik; e. penyiapan dan penganalisisan data dan informasi dalam rangka mendukung tugas Menteri selaku Anggota Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah; f. penanganan pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Presiden, Wakil Presiden, dan/atau Menteri; g. penyelenggaraan hubungan masyarakat; dan h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 12

T u g a s F u n g s i Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat (Permensesneg 3/2015 ) Pasal 786 s.d. 800 13 Menyelenggarakan penanganan pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Sekretaris Negara Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 727, Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. penerimaan, pencatatan, penelaahan, konfirmasi, klarifikasi, penelitian, pemeriksaan, penyampaian rekomendasi, evaluasi pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan pengaduan masyarakat; b. pemantauan perkembangan pelaksanaan tindak lanjut pengaduan masyarakat; c. pengoordinasian penanganan pengaduan masyarakat dengan instansi terkait; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan.

14