SELAMATKAN ARSIP KARTOGRAFI!

dokumen-dokumen yang mirip
KEBUTUHAN ARSIP DIGITAL MENGENAI MANAJEMEN DATA KEBENCANAAN DI INDONESIA

APA ITU FOTO UDARA? Felix Yanuar Endro Wicaksono

MATA KULIAH PEMBUATAN PETA TEMATIK. Dr. Sumi Amariena Hamim, ST, MT

Adipandang YUDONO

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

PERLUNYA SOSIALISASI KEARSIPAN (BERBASIS TEKNOLOGI) KE DESA-DESA DEMI TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEARSIPAN YANG BAIK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

2 rencana tata ruang itu digunakan sebagai media penggambaran Peta Tematik. Peta Tematik menjadi bahan analisis dan proses síntesis penuangan rencana

Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI. Perpustakaan merupakan sumber belajar yang amat

PENGELOLAAN ARSIP KARTOGRAFI

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti

PERANAN ARSIPARIS DALAM PRESERVASI ARSIP Rusidi

PERANCANGAN ULANG RUANG FILING BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

ANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip

By: Yuni Nurjanah 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

PRESERVASI ARSIP KONVENSIONAL DI ARSIP UNIVERSITAS GADJAH MADA. Vinis Daya M. Zega

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

Pengertian Sistem Informasi Geografis

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KARTOGRAFI SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

Universitas Sumatera Utara

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

KAJIAN PERENCANAAN DAN DESAIN UPT PERPUSTAKAAN UNDIP. Oleh : Sugeng Priyanto

Konsep Kartografi (Konv ensional)

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (AKTIF & IN AKTIF)

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan peta tematik. Peta tematik tersebut dapat digunakan sebagai metode di

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan yang sering disebut sebagai arsip. Arsip dapat diartikan sebagai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini semakin

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ).

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

BAB III LANDASAN TEORI

Lampiran 1: Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR PENYIMPANAN FISIK ARSIP

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Pemilihan serat bambu (petung) sebagai bahan penelitian dengan. dengan pertumbuhan yang relatif lebih cepat.

BAB II PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA. karena itu pemeliharaan bahan pustaka sangat diperlukan untuk menunjang fungsi

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan Keamanan dan Kerahasiaan DRM. Gambar 3.1. Kerangka Konsep

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penyelamatan Arsip Pasca Bencana Letusan Merapi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 4 - BAB I PENDAHULUAN

ACARA I. Pengenalan Sistem Proyeksi Peta Kartografis

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM. Herbarium

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama dikenal dan

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 129 TAHUN 2003 TENTANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

PENYUSUNAN PETA TAKTUAL RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

PERAN MANAJEMEN KEARSIPAN DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI

KEAMANAN KOMPUTER SECARA FISIK. Pertemuan 8 (Setelah UTS)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V (LIMA) SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Seminar Sosialisasi SKKNI Informasi Geospasial RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL.

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Arsip merupakan sumber informasi dan sebagai alat-alat pengawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Kebijaksanaan tersebut tertuang dalam Undang-Undang No.7 Tahun

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159

1. BAB I PENDAHULUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP VITAL Nomor: SOP /TU 00 03/UM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

Pedoman Wawancara Informan I Sekretaris Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sumbar

SILABUS. Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa. Materi Pokok dan Uraian Materi. Indikator Pencapaian Kompetensi. KewirauSahaan/ Ekonomi Kreatif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan sebagai sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

Kriteria Pemilihan Media Backup Alih Media

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan

Physical Security and Biometrics. Abdul Aziz

Transkripsi:

SELAMATKAN ARSIP KARTOGRAFI! Felix Yanuar Endro Wicaksono Abstrak Kebutuhan para pengguna peta semakin banyak, entah peta yang berwujud peta digital maupun peta kertas. Peta-peta digital dan peta kertas ini memiliki sifat, ciri dan karakter yang berbeda. Perbedaan yang sangat jelas terlihat dari bentuk fisiknya. Peta digital dapat disimpan dalam bentuk file (.jpeg,.jpg,.bmp,.bil, dan lain-lain) dan disimpan pula dalam disket, CD, DVD, hardisk eksternal, dan flashdisk. Sedangkan peta kertas, umumnya hanya dapat disimpan pada depo, file cabinet, graphitech, dan tempat penyimpanan arsip kartografi lain, yang umumnya tidak semuanya pemilik peta kertas memiliki barang penyimpanan ini, karena harga tempat penyimpanan ini umumnya relative mahal. Akibatnya, peta-peta yang berwujud kertas ini lebih mudah rusak karena termakan waktu, kondisi tempat penyimpanan yang terlalu lembab, berdebu, dan terkadang peta tersebut mudah sobek serta termakan rayap. Padahal proses pembuatan satu lembar peta bisa menghabiskan dana yang tidak sedikit, proses yang sulit. Selain itu, satu peta dan yang lain merupakan suatu arsip yang masih bisa berfungsi dan berguna serta dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu untuk berbagai maksud dan tujuan. Kata kunci : peta, digital, kertas, Graphitech, arsip. Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang dipilih, diperkecil, diskalakan, dan digambarkan pada bidang datar. Menurut Asosiasi Kartografi Internasional (International Cartographic Association/ICA), peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Umumnya, peta digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Peta yang dibuat tersebut juga mengalami sistem proyeksi yang disesuaikan dengan lokasi atau daerah yang terpetakan. Setiap kantor pemerintahan, lembaga, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah pasti memiliki peta. Setidaknya pasti terdapat peta Indonesia skala kecil yang sangat membantu kita semua untuk mengenal daerah-daerah, provinsi, pulau, dan kondisi yang ada di Indonesia, melalui peta tersebut. Peta juga merupakan alat yang sangat penting untuk berbagai perencanaan pembangunan dan perencanaan lingkungan. Perencanaan pembangunan dan perencanaan lingkungan tersebut benar-benar membutuhkan peta sebagai alat untuk memberikan informasi kepada para penggunanya, peta tersebut berguna sebagai alat analisis, dan tentu saja peta tersebut juga sebagai media informasi dan penyimpan data (berfungsi pula sebagai arsip dan atau dokumen ilmiah). 1

Hingga saat ini, peta masih sangat dibutuhkan oleh setiap orang (user). Karena peta juga merupakan hasil dari penyajian atau representasi dari seluruh atau sebagian yang ada di permukaan bumi, baik yang ada di laut maupun di darat. Peta merupakan senjata yang ampuh bagi siapa saja, karena dengan menggunakan peta kita semua dapat mengetahui lokasi yang kita tuju dan mengetahui berbagai kondisi permukaan di belahan bumi lain. Oleh sebab itu, ada berbagai syarat dalam pembuatan peta, yaitu : peta yang dibuat harus mewakili dari kenampakan atau gambaran dari permukaan bumi yang sebenarnya, peta harus mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna (user), peta harus memiliki orientasi (arah Utara) sehingga tidak menyulitkan atau membingungkan pengguna dalam mencari arah perjalanan, dan peta harus dalam keadaan yang bersih, mudah dibaca, rapi, dan sumbernya jelas. Bagaimanakah dan di manakah peta sebagai arsip kartografi ini disimpan? Peta kertas atau peta konvensional sebagai suatu arsip dan dokumen ilmiah ini sudah seharusnya dan selayaknya diperlakukan dengan baik. Hal ini menyangkut kebutuhan dan keharusan kita untuk menjaga aset yang mahal ini agar bisa selalu dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan dan tujuan lain untuk perencanaan pembangunan dan perencanaan lingkungan demi kemajuan pembangunan dan lingkungan yang ada di sekitar kita. Seperti telah yang dijelaskan di atas, peta sebagai dokumen ilmiah atau pun arsip kartografi ini, dapat disimpan dalam depo, file cabinet, graphitech, dan atau tempat penyimpanan arsip kartografi lain. Peta-peta ini disusun dan diurutkan berdasarkan indeks huruf dan atau nomor (sheet) peta. Namun pengurutan arsip peta ini dapat digunakan dengan sistem penyimpanan lain, seperti : subyektif, alfabetis, numeric, alfa numeric, geografik, dan kronologik. Pengurutan dapat disesuaikan. Kemudian peta-peta tersebut dapat dirapikan dan disimpan pada tempat penyimpan arsip kartografi, seperti Graphitech atau Depo. Arsip-arsip kartografi yang berada dalam tempat penyimpanan ini harus benar-benar diperhatikan. Selain harus memperhatikan suhu atau temperature ruangan, juga kelembaban tempat penyimpanan sangat perlu diperhatikan. Gambar 1. Bentuk file cabinet Tempat penyimpanan arsip kartografi ini harus memiliki suhu ruangan sekitar 19 sampai 29 Celcius. Selain suhu ruangan penyimpanan yang stabil, kelembaban ruangan juga sangat diperhatikan, yaitu antara 45% sampai 55%. Sehingga paling tidak air conditioner atau AC harus aktif atau turn on selama 24 jam tanpa henti. 2

Gambar 2. Metal Horisontal dan Vertical Plan Filing Cabinet Kondisi peta tidak hanya dilihat dari isi, kualitas kertas, tapi juga dilihat dari tingkat kerusakan. Maksud dari tingkat kerusakan ini adalah, kerusakan yang diakibatkan oleh bahan atau material dari peta tersebut, atau kerusakan yang diakibatkan oleh faktor eksternal seperti, rusak akibat kondisi tempat penyimpanan yang terlalu lembab dengan suhu yang terlalu panas, akibat interaksi dengan udara dan sinar matahari secara terus menerus, rusak yang diakibatkan oleh kontak dengan api, air, dan terkena debu, serta kerusakan yang diakibatkan oleh pemakaian dari si pengguna peta secara terus menerus dan asal-asalan, dalam hal ini terlipat secara acak hingga sobek. Gambar 3. Graphitech (alat penyimpanan peta) Memang berbagai faktor tersebut sungguh sangat menyakitkan dan sangat disesalkan. Karena dengan biaya yang tidak sedikit, proses pembuatan peta yang sangat lama dan perlu kerja keras, namun kenyataannya penggunaan peta tersebut serasa asal-asalan. Oleh karena itu, dengan bantuan tempat penyimpanan dan perlakuan khusus terhadap peta-peta tersebut sebagai arsip kartografi dan dokumen ilmiah ini perlu diperhatikan dengan seksama. Penyimpanan yang teratur, rapi, dengan sistem penyimpanan yang terstruktur berdasarkan sistem penyimpanan akan sangat membantu kondisi peta menjadi lebih baik. Gambar 4. Tempat penyimpanan peta lainnya 3

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka memang ada baiknya ruangan atau depo atau tempat penyimpanan dokumen atau arsip kartografi ini memiliki ruangan khusus dan benar-benar memiliki sistem keamanan dan disiplin tinggi. Hal ini bertujuan agar segala arsip kartografi dan dokumen ilmiah yang berkaitan tidak asal diambil, dipinjam, dan digunakan, melainkan harus sesuai dengan maksud dan tujuan, serta harus memiliki ijin, jika peta atau arsip kartografi tersebut hendaknya akan digunakan untuk perencanaan pembangunan, perencanaan lingkungan, dan atau perencanaan penelitian. Gambar 5. Perlu ruangan khusus untuk menyimpan peta-peta atau arsip kartografis demi kelangsungan kondisi peta tersebut. Pengamanan yang khusus ini memang perlu diperhatikan. Selain pengamanan, juga perlu diperhatikan kegiatan pemeliharaan dan perawatan peta-peta atau arsip kartografi tersebut. Pemeliharaan dan perawatan tersebut dilakukan demi perlindungan, keawetan, dan keselamatan arsip kartografi tersebut. Perawatan secara fisikal, yaitu pemeliharaan dan perawatan secara langsung pada arsip kartografi tersebut dengan cara dibersihkan dari debu, kotoran, dan jamur. Dan, perawatan dengan menyesuaikan kondisi atau lingkungan tempat penyimpanan arsip, dengan menggunakan graphitech (tempat penyimpanan peta), sistem pendingin udara, penggunaan fumigasi (bahan kimia), dan ruangan atau depo yang tahan air, api, serta gempa. 4

DAFTAR PUSTAKA Aris, Mokhamad. 2000. Pengelolaan Arsip Kartografi/Kearsitekturan (disampaikan pada diklat Pengelolaan Arsip Kartografi di Kantor Arsip Daerah, DIY). Arsip Nasional, wilayah Propinsi Jawa Tengah. Hadwi Soendjojo.2000. Perkembangan Kartografi di Indonesia, Geo-Informatika,Vol. 7 Nomor 3, Maret 2000, Journal from JBPTITBGD, Tehnik Geodesi -Institut Teknologi Bandung. http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&node=4058 Kraak, Menno-Jan & F. Ormelling. 2007. Kartografi : Visualisasi Data Geospasial Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Sukwardjono, dkk. 1997. Kartografi Dasar. Fakultas Geografi UGM : Yogyakarta. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=133&fname=geo1002_05.htm http://www.e-smartschool.com/pnu/008/sptpeta.htm http://www.graphitheque.fr/image/pcadastre.png http://id.wikipedia.org/wiki/peta http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.usc.com.sg/images/graphitechac1200b. EM:&tbnh=119&tbnw=83&prev=/images%3Fq%3Dgraphitech%26hl%3Did%26client%3Dfire fox%26rls%3dcom.yahoo:id:official%26sa%3dn%26um%3d1 http://nationalinks.blogspot.com/2009/03/definisi-peta.html http://organisasi.org/pengertian_peta_jenis_macam_bentuk_warna_dan_syarat_membuat_peta_a gif&imgrefurl=http://www.usc.com.sg/planhangers.asp&usg= 5ff7UzvKM9Dk-4bBClZBZbrHAw=&h=331&w=232&sz=37&hl=id&start=1&um=1&itbs=1&tbnid=lM1CBiAUysw9 tlas_atau_globe_bola_bumi_bahas_pelajaran_geografi http://pagesperso-orange.fr/graphitheque/graphitheque_english_version.pdf http://www.usedofficefurnituremn.com/wp-content/uploads/2009/01/item-23-4-drawer-metalfile-cabinet-2-available.jpg (akses 9 Desember 2009, pukul 20.10 WIB) 5