LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB VIII PELUMAS. Pelumas adalah suatu zat (media) yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian yang bergerak.

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

BAB II. LANDASAN TEORI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

1. EMISI GAS BUANG EURO2

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

UPT PP DIR Instruksi Kerja Perbaikan dan Perawatan : Perawatan Generator Set. 1. Tujuan 0% kesalahan perawatan

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

BAB II TINJAUAN LITERATUR

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN RUSTON TIPE 16 RKC DI PUSAT LISTRIK SUKAHARJA KETAPANG

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

Knowlage Capturing PENGOPERASIAN PLTD

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB III PEMELIHARAAN DAN PENGOPRASIAN GENERATOR PADA KERETA API

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

Session 4. Diesel Power Plant. 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD

MAKALAH PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

Mesin Diesel. Mesin Diesel

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM )

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

PENGUJIAN KEBOCORAN SISTEM PENDINGIN GENSET BRV20 RSG-GAS DENGAN MENGGUNAKAN PRESSURE TEST PUMP

OPTIMASI PERFORMA GENSET SEBAGAI CATU DAYA DARURAT DI RSG-GAS

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III ANALISIS KASUS

ANALISA SISTEM PENDINGIN KAPASITAS GPM PADA MESIN DIESEL DI PLTD TITI KUNING

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

AC (AIR CONDITIONER)

Pengaruh Temperatur Pendingin Mesin terhadap Kinerja Mesin Induk di KM TRIAKSA

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Session 11 Steam Turbine Protection

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang


Teknik Dasar Motor Diesel

BAB II LANDASAN TEORI

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi : 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari debu, kabel, limbah air dan minyak. tumpahan minyak dan benda cair lainnya. 2. Periksa parit 3. Buang air kondensat dan kotoran dari tangki : Udara Fuel Oil (Bahan Bakar) Tangki Penampungan kebocoran 4. Memeriksa level sistem : Lube Oil Jacket Water Fuel Oil Udara Start 5. Melumasi batang rack, handelnya dan butterfly/link governor 6. Mencatat data-data/indikasi unit setiap jam sekali sesuai blanko yang tersedia untuk masing-masing unit.

Scope Pemeliharaan P3 PLTD meliputi : 1. Periksa /membersihkan Strainer Fuel Oil 2. Periksa /membersihkan Filter Fuel Oil 3. Periksa /membersihkan Strainer Lube Oil 4. Membuka tutup crank case untuk memeriksanya dari : pecahan babet (bearing connecting rod/main bearing), kawat pengaman dan bocoran air pendingin ke dalam carter. 5. Periksa/ bersihkan filter udara masuk (oil bath filter) 6. Periksa/perbaiki kebocoran minyak pelumas 7. Periksa/perbaiki kebocoran air pendingin 8. Periksa/perbaiki kebocoran bahan bakar 9. Periksa/perbaiki kebocoran sistem udara start 10. Periksa tali kipas (fan belt), baut pengikat radiator 11. Periksa /perbaiki glen packing, spinder coupling pompa jacket water dan air cooler 12. Bersihkan generator /exiter 13. Periksa peralatan di bawah bordes dan bersihkan bawah bordes 14. Periksa minyak pelumas dari campuran bahan bakar (HSD) dan viscometer 15. Periksa PH factor air pendingin, betulkan jika perlu 16. Bersihkan strainer lube oil sump tank 17. Ambil defleksi poros engkol 18. Test mesin jalan sampai siap dioperasikan dan ambil data firing press pada beban kosong dan 2000 kw

Scope Pemeliharaan P4 meliputi : 1. Periksa /membersihkan Strainer Fuel Oil 2. Periksa /membersihkan Filter Fuel Oil 3. Periksa /membersihkan Strainer Lube Oil 4. Membuka tutup crank case untuk memeriksanya dari : pecahan babet (bearing conrod/main bearing), kawat pengaman dan bocoran air pendingin ke dalam carter. 5. Periksa/ bersihkan filter udara masuk (oil bath filter) 6. Periksa/perbaiki kebocoran minyak pelumas 7. Periksa/perbaiki kebocoran air pendingin 8. Periksa/perbaiki kebocoran bahan bakar 9. Periksa/perbaiki kebocoran sistem udara start 10. Periksa tali kipas (fan belt), baut pengikat radiator 11. Periksa /perbaiki glen packing, spinder coupling pompa jacket water dan air cooler 12. Bersihkan generator /exiter 13. Periksa peralatan di bawah bordes dan bersihkan bawah bordes 14. Periksa minyak pelumas dari campuran bahan bakar (HSD) dan viscometer 15. Periksa PH factor air pendingin, betulkan jika perlu 16. Bersihkan strainer lube oil sump tank 17. Ambil defleksi poros engkol 18. Stel klep masuk dan klep buang 19. Buka dan test injection nozzle

20. Periksa clearance connecting rod dengan bump method 21. Periksa clearance Link pinbushing dengan bump method 22. Buka tutup camshaft dan periksa clearance/trhust bearing, lubricating lines, tappets. 23. Kalibrasi sensor alarm dan shut down devices. 24. Check over speed shut down. 25. Ukur air gap generator. 26. Periksa dan bersihkan CB generator. 27. Periksa/bersihkan motor-motor pompa radiator. 28. Test mesin sampai siap dioperasikan dan ambil data firing fress pada beban kosong dan 2000 kw. 29. Mesin (unit) di serahkan kepada operator.

Scope Pemeliharaan P5 meliputi : 1. Periksa /membersihkan Strainer Fuel Oil 2. Periksa /membersihkan Filter Fuel Oil 3. Periksa /membersihkan Strainer Lube Oil 4. Membuka tutup crank case untuk memeriksanya dari : pecahan babet (bearing conrod/main bearing), kawat pengaman dan bocoran air pendingin ke dalam carter. 5. Periksa/ bersihkan filter udara masuk (oil bath filter) 6. Periksa/perbaiki kebocoran minyak pelumas 7. Periksa/perbaiki kebocoran air pendingin 8. Periksa/perbaiki kebocoran bahan bakar 9. Periksa/perbaiki kebocoran sistem udara start 10. Periksa tali kipas (fan belt), baut pengikat radiator 11. Periksa /perbaiki glen packing, spinder coupling pompa jacket water dan air cooler 12. Bersihkan generator /exiter 13. Periksa peralatan di bawah bordes dan bersihkan bawah bordes 14. Periksa minyak pelumas dari campuran bahan bakar (HSD) dan viscometer 15. Periksa PH factor air pendingin, betulkan jika perlu 16. Bersihkan strainer lube oil sump tank 17. Ambil defleksi poros engkol 18. Stel klep masuk dan klep buang 19. Buka dan test injection nozzle

20. Periksa clearance connecting rod dengan bump method 21. Periksa clearance Link pinbushing dengan bump method 22. Buka tutup camshaft dan periksa clearance/trhust bearing, lubricating lines, tappets. 23. Kalibrasi sensor alarm dan shut down devices. 24. Check over speed shut down. 25. Ukur air gap generator. 26. Periksa dan bersihkan CB generator. 27. Ganti minyak pelumas pada 4000 jam kerja. 28. Periksa/bersihkan motor-motor pompa radiator. 29. Periksa kekuatan ikatan baut-baut pondasi dan ambil kembali data-data deflexi setelah pengecekan. 30. Periksa roda gigi dan saluran pelumasannya. 31. Buka intake adapator turbo dari turbo charger untuk memeriksa clearance dan trust turbo. 32. Test mesin samapi siap dioperasikan dan ambil data firing fress pada beban kosong dan 2000 kw. 33. Mesin (unit) di serahkan kepada operator.

Overhaul Overhaul yaitu jenis pemeliharaan rutin yang dilakukan terhadap unit pembangkit Diesel dengan membongkar, mengukur, mengganti dan memperbaiki yang meliputi pemeliharaan-pemeliharaan : P6 (Top Overhaul) meliputi : - Pemeriksaan semua Cylinder Head dan komponen-komponennya - Pemeriksaan dan pengukuran satu bantalan dan bantalan luncur (metal) - Pemeriksaan dan pengukuran sati piston. - Pemeriksaan dan pengukuran satu liner. - Pembersihan Generator. - Pemeriksaan berfungsinya peralatan listrik. - Pembersihan pesawat pendingin Cooler dan Intercooler. - Pemeriksaan cairan peredam getaran (Vibration Dumper). - Pemeriksaan Turbo. - Pengetesan kemampuan mesin.

P7 (Semi Overhaul), pemeriksaannya sama seperti P7 meliputi : - Pemeriksaan semua Cylinder Head dan komponen-komponennya - Pemeriksaan dan pengukuran satu bantalan dan bantalan luncur - Pemeriksaan dan pengukurun satu piston. - Pemeriksaan dan pengukuran satu liner. - Pemeriksaan Generator. - Pemeriksaan berfungsinya peralatan listrik. - Pemeriksaan pesawat pendingin Cooler dan Intercooler. - Pemeriksaancairan peredam getaran. - Pemeriksaan Turbo. - Pengetesan kemampuan mesin.

P8 (Major Overhaul), meliputi : - Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare parts cylinder head dan valve. - Pemeriksaan dan pengukuran cylinder blok. - Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare parts chamshaft - Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare parts piston dan connecting rod. - Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare parts turbo charger dan intercooler. - Pemeriksaan dan pergantian spare parts roda gigi/gear case. - Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare parts box exhaust. - Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare parts oil bath filter. - Pemeriksaan dan pergantian spare parts radiator. - Pemeriksaan sump tank dan ruang carter. - Pemeriksaan dan pergantian spare parts motor listrik dan kontaktor. - Pemeriksaan dan pergantian spare parts generator dan exiter. - Pemeriksaan dan pergantian spare parts injector pump dan klep start - Pemeriksaan dan pergantian spare parts relay dan kwh meter - Kalibrasi dan proteksi mesin. - Ambil defleksi dan pemeriksaan akhir. - Testing beban kosong dan pembebanan bertahap

Lampiran 2 Prosedur Pengoperasian & Periode Start PLTD Titi Kuning Prosedur Pengoperasian 1. Periode Pengoperasian - Check level minyak pelumas pada sump tank (min.posisi 5/8 kalau kurang ditambah) - Check level jacket water dan after cooler water pada glass penduga stand pipe. - Hidupkan B & A pump. - Hidupkan jacket water circulating pump. - Buka kran indicator. - Putar fly wheel dua kali putaran (bila ada air keluar dari kran indicator mesin jangan dioperasikan. - Tutup kembali keran indicator. - Hidupkan aftercooler water circulating pump. - Hidupkan fan radiator. - Hidupkan fuel oil transfer pump. - Hidipkan power panel. - Check tekanan udara pheneumatik control (60 psi) - Check tekanan udara start (15 kg/cm 2 ). - Lakukan recheck terhadap semua peralatan Bantu. - Periksa semua posisi katub-katub. - Lakukan pemeriksaan pada generator assy.

2. Periode Start 1. Tarik tombol start (tombol hitam) bersamaan dengan membuka kran udara start. 2. Setelah mesin hidup lakukan pemeriksaan : - Suara mesin. - Asap gas buang. - Kebocoran kebocoran. - Vaccum fan (kondisi bekerja). 3. Kemudian lakukan pencatatan meter- meter control : - Jacket water press. - Jacket water temperature. - Lube oil press. - Lube oil temperature. - Turbo oil press. - Fuel oil press. - Combustion air press. - Exhaust temperature. - Rpm

Lampiran 3 Urutan dari Pembakaran Campuran Bahan Bakar & Udara hingga diperoleh Energi Listrik dan disalurkan ke Konsumen Pembakaran Campuran Bahan Bakar & Udara Gas dengan Suhu Tinggi Gaya dengan Tekanan Tinggi Gerak Lurus Torak Energi Mekanik Energi Listrik Gardu Induk Distribusi Konsumen

Gambar 3.2. Radiator

Gambar 3.3. Oil Bath Filter

Gambar 3.1. Mesin Pembangkit Utama PLTD Titi Kuning

Gambar 3.4. Generator

Gambar 3.5. Exiter

Gambar 3.6. Transformator