BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OLEH : DEDDY REZA DWI P DOSEN PEMBIMBING : IR. DENNY M. E. SOEDJONO,MT.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

AGUS PUTRA PRASETYA

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

TUGAS AKHIR MEMBUAT KULKAS KECIL PORTABLE MENGGUNAKAN PENDINGIN TERMOELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR

RANCANG SUPPLY K LISTRIK JURUSAN MEDAN AKHIR. Oleh : FABER HENDRA FRISKA VOREZKY

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Portable Vaccine Cooler with Solar Cell (PoVaCo) BIDANG KEGIATAN: PKM-Karsa Cipta

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

RAB ENERGI TERBARUKAN (SMA/SMK)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB IV HASIL DAN ANALISA

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL

Tabel 4.1 Perbandingan desain

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT. Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

Rancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB II TINJAUAN UMUM

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM PENJEJAK MATAHARI UNTUK MENGOPTIMALKAN PENYERAPAN ENERGI SURYA PADA SOLAR CELL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

STUDI KELAYAKAN DAN DED PLTS KOMUNAL DI KABUPATEN SIGI

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah pengoperasian, listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk mencharge baterai. Baterai inilah yang akan berhubungan langsung dengan unit pendingin mini. Mini refrigerator yang akan dibuat terdiri dari unit pendingin termoelektrik, box tempat penyimpanan benda-benda yang akan didinginkan, heat sink dan blower. Gambar 3.1. Skema Instalasi Mini Refrigerator Tenaga Surya 41

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pembuatan Proyek Tugas Akhir Pelaksanaan perancangan proyek tugas akhir ini penulis konsentrasikan dalam perancangan dan pembuatannya di kampus (Lab. D-3 Teknik Elektro JPTE FPTK UPI). Sehingga penulis akan lebih mudah dalam proses pembuatannya. 3.3 Perencanaan Perancangan Mini Refrigerator Thermoektrik Tenaga Surya Perancangan Mini Refrigerator Thermoektrik Tenaga Surya ini akan melewati beberapa tahapan-tahapan meliputi beberapa alat control dan peralatan lain yang akan digabungkan sebagai pendukung yang sangat berperan penting terhadap kinerja dari mini refrigerator thermoelektrik tenaga surya, supaya pembangkit tersebut bisa beroperasi dan dapat digunakan. Adapun peralatan control yang mengacu terhadap kelistrikan yang akan dipakai perancangan mini refrigerator thermoelektrik tenaga surya : 1. Modul Surya (Panel Solar Cell) 2. Pengisi Baterai (Charge Regulator) 3. Baterai (Accumulator) 4. Thermoelektrik (Peltier) Dalam proses perancangan mini refrigerator thermoelektrik tenaga surya ini, terlebih dahulu penulis akan merancang peralatan kontrol yang mendukung untuk dipasang pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) agar dapat beroperasi menurut perinsip kerjanya. Berikut dibawah adalah proses perancangannya. 42

3.3.1 Perancangan Modul Solar Cell Memakai 4 modul solar cell dengan tipe dan jenis modul surya (panel solar cell) yang sama adalah Tipe/model ASE-50-DG/16 dengan serial No. 63284 yang memiliki output tegangan maksimum (Voc) 21 Vdc dengan arus sebesar (Isc) 12 Adc, jadi dengan dipasang 4 modul akan mendapatkan daya maksimum (Pm) 252 watt. Adapun perhitungan perencanaan pembuatan modul solar cell sebagai berikut : a. Karakteristik perhitungan cell pada modul surya : 1 cell photovoltaic menghasilkan tegangan 0,6 Vdc 1 cell photovoltaic menghasilkan arus 0.09 Adc Untuk mendapatkan tegangan 21 Vdc dalam 1 panel dapat dihitung sebagai berikut :, = 35 Cell 35 x 0,6 = 21 Volt Maka dalam 1 panel terdapat 35 cell dihubung secara seri Untuk mendapatkan arus 3 Adc dalam 1 modul dapat dihitung sebagai berikut :, = 33 panel 33 x 0,09 = 3 Amper Maka membutuhkan 33 panel dihubung secara paralel untuk mendapatkan arus 3 Amper dalam 1 modul surya 1 modul surya akan menghasilkan daya : P = V x I 43

= 21 x 3 = 63 Watt Untuk mencari jumlah kesuluruhan cell dalam 1 modul surya : 35 x 33 = 1155 Cell Gambar 3.2. Gambar Perancangan Cell dalam 1 Modul Surya b. Karakteristik perhitungan modul surya Untuk merancang modul surya dengan arus 12 Amper maka dibuthkan 4 modul surya yaitu : 33 panel x 4 =132 panel dihubung paralel 0,09 x 132 = 12 Amper Dengan tegangan tetap 21 Volt 4 modul surya akan menghasilkan daya : P = V x I = 21 x 12 = 252 Watt 44

Gambar 3.3. Perancangan Solar Cell dalam 4 Modul di Pasang Secara Paralel 3.3.2 Charge Regulator Rangkaian pengisian baterai (charge regulator) yang akan dipasang pada Pembangkit Listruk Tenaga Surya (PLTS), dengan spesifikasi input dari solar cell 16-21 Volt, output dari charge regulator dengan tegangan 12 / 24 Vdc, dengan arus maksimal 12 Amper. Gambar 3.4. Charge Regulator 45

3.3.3 Perhitungan Pengisian Baterai Apabila sudah terpasang alat pengisian baterai (charge regulator) maka sudah bisa pasang baterai (accumulator) dengan spesifikasi 45 AH. Gambar baterai yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Gambar 3.5. Baterai (Accumulator) Keluaran dari solar cell yaitu 21 Volt dan 12 Amper, akan di atur oleh charge regulator sehingga mengeluarkan 12 Volt dan 12 Amper, mencharge baterai dengan spesifikasi 45 AH, Maka lama mencharge baterai : = 3,7 Jam 3.3.4 Perhitungan Discharge Baterai ke Peltier (Beban) Dalam proses perancangan peralatan kontrol untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sampai pada penyimpanan daya ke baterai (accumulator) bisa langsung di pasang thermoelektrik (peltier) karena peltier hanya memerlukan arus searah DC (direct current). Pendingin thermoelektrik terdiri dari dua elemen semikonduktor, biasanya bismuth telluride yang didopping menjadi tipe n (bila kelebihan electron) atau tipe p (bila kekurangan electron). Panas yang diserap pada daerah dingin mengalir ke daerah panas 46

dan jumlah panas yang mengalir ini sesuai dengan arus pda hubungan seri (secara listrik) dan parallel (secara thermal). Menggunakan 2 jenis peltier yang sama adalah TEC1-12706 dengan tegangan 1 peltier yaitu 12 Vdc, arus 6 Adc. Gambar 3.6. Gambar Peltier / Thermoelektrik Daya yang dihasilkan 1 peltier adalah : 12 x 6 = 72 Watt Dipakai 2 peltier : 72 x 2 = 144 Watt Baterai 45 AH dalam keadaan penuh, mendischarge peltier dengan arus 12 Amper, maka lama aki mendischarge peltier = 3,7 jam Maka baterai akan habis dalam waktu 3,7 jam 3.4 Perancangan Pembuatan Box Mini Refrigerator Kemampuan makanan dan minuman untuk dipertahankan agar suhunya tetap rendah tergantung konstruksi wadah yang digunakannya. Wadah tanpa penahan (insulator), menyebabkan panas dari luar merembet dengan cepat berakibat suhu naik, dan alat pendingin thermoelektrik yang ada di box pendingin tersebut kurang 47

mendapatkan dingin yang diharapkan. Box berinsulasi dimaksudkan sebagai wadah penyimpanan makanan dan minuman segar yang didinginkan agar suhunya tetap rendah sehingga mutunya dapat dipertahankan sebaik mungkin. Untuk merancang suatu box pendingin maka dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut : a. Alat yang dipergunakan : Bor Tang lancip Tang potong Gergaji besi Solatip Gunting Thermometer b. Bahan yang diperlukan : Lempengan alumunium dengan tebal 1 mm Heat sink 2 buah Kipas (fan) 3 buah Thermoelektrik (peltier) 2 buah Styrofoam dengan tebal 2 cm Baud dan mur Lampu LED Resistor 1 K Ohm Kabel Akrelik 48

Karet c. Rancangan kontruksi box mini refrigerator Box pendingin berinsulasi yang ideal untuk nelayan kecil adalah terdiri dari 4 bagian pokok yaitu: 1. Lapisan bagian dalam peti digunakan plat alumunium 1 mm 2. Lapisan insulator dari plastik busa putih (strirofoam) 4. Lapisan dinding luar box dari akrelik dengan tebal mm 3.5 Langkah Pelaksanaan 1. Buat rangka peti yang terbuat plat alumunium dengan ukuran serta jenis yang telah diperhitungkan. Rangka ini berfungsi sebagai dinding bagian dalam. 2. Pasangkan stirofoam sebagai insulator menggunakan solatip. Pemasangannya dengan memperhitungkan ketebalan stirofoam dengan ketebalan stirofoam sebagai insulator 3. Bagian luar dinding dan pintu box dilapisi dengan akrelik 4. Penutup peti dipasang karet 5. Untuk pemasangan peltier, maka batang alumunium harus dibor sesuai dengan ukuran lubang kipas lalu tempelkan heat sink dengan peltier dan pasang kipas diatas heatsink. 49

Gambar 3.7. Pengeboran Heatsink Gambar 3.8. Peltier dan Fan Gambar 3.9. Pemasangan Peltier, Heatsink, Fan Menggunakan Baud 50

Gambar 3.10. Rancangan Box Mini Refrigerator Thermoelektrik Hasil perancangan box mini refrigerator : Menggunakan 2 bauh peltier dengan no seri TEC1-12706 : a. Suhu dingin maksimal : 10 c b. Tegangan maksimal : 12 Vdc c. 2 Peltier dengan arus maksimal : 12 Adc d. 2 Peltier menghasilkan daya : 144 Watt Menggunakan 2 buah Kipas fan besar a. Tegangan : 12Vdc b. Arus : 0.14 Adc 51

Menggunakan 1 buah kipas fan kecil a. Tegangan : 12 Vdc b. Arus : 0.10 Adc Volume ruangan pada box mini refrigerator ini adalah : 1200 cm Lampu LED dengan Resistor 1 K Ohm Berat 1,5 Kg 4 Modul Surya 1 Buah Charger Regulator 1 Buah Baterai 2 Buah Peltier, dan fan Gambar 3.11. Diagram Blok Perencanaan Perancangan Alat Maka dari hasil perancangan Mini Refrigerator Menggunakan Listrik Tenaga Surya ini, menggunakan 4 buah modul surya menghasilkan tegangan tetap dan arus bertambah, lalu memasuki rangkaian charger reugulator dan di atur tegangannya yakni 12 Vdc dan arus maksimal 12 Adc, lalu mencharger accumulator dengan kapasitas 45 AH dengan waktu 3,7 jam selama sinar matahari menyinari sampai waktu efektifnya 5 jam, dan menyuplay ke beban yakni peltier dengan mengkonsumsi daya sebesar 144 watt. 52