Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas Viii Melalui Manajemen Kelas Dengan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray Dan Picture And Picture H. Saroni, Hj. Rita Retnowati, Entis Sutisna ABSTRAK Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Melalui Manajemen Kelas dengan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture adalah meningkatkan ketrampilan berbicara bahasa Inggris siswa kelas VIII yaitu dengan menata ruang kelas, mengoptimalkan usaha guru dalam mengajar, dan mengkondisikan kelas dalam situasi yang kondusif untuk belajar serta belajar yang optimal agar pembelajaran menjadi speed, simple, dan self-confidence. Di samping itu juga ingin mengetahui sejauhmana ketrampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Gunungputri Kabupaten Bogor pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan secara kolaboratif oleh tiga orang guru, dua orang guru sebagai observer, dan satu orang guru model. Jumlah siswa di kelas VIII.5 sebanyak 40 siswa terdiri 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Satu siklus terdiri atas tiga kali pertemuan, dan dilakukan analisis data menarik kesimpulan. Hasil penelitian adalah Manajemen Kelas dengan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture dapat meningkatkan antusias Belajar siswa yaitu pada siklus 1 adalah 87,18 dan pada siklus 2 mencapai 94,35 dan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris yaitu sebelum sebelum Tindakan ratarata hasil belajar Bahasa Inggris 64 dengan ketuntasan 60%, pada Siklus ke-1 ratarata 75,39 dengan ketuntasan 85% dan pada Siklus ke-2 rata-rta 76,45 dengan ketuntasan 95%. Kata Kunci: Manajemen Kelas, Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture, meningkatkan ketrampilan berbicara bahasa Inggris
PENDAHULUAN Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan ((listening), berbicara (speaking), membaca ( reading), dan menulis (writing). Salah satu komponen keberhasilan pendidikan adalah kurikulum dengan segala implementasinya. Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), tujuan mempelajari bahasa Inggris SMP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: 1) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional, 2) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global; 3) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya. Kenyataan di Sekolah Menengah Pertama Negeri memenuhi banyak kendala mulai dengan kurikulum yang selalu berubah-ubah, sumber belajar yang minim, alat bantu ajar yang kurang memadahi, hingga penerapan model atau metode pembelajaran yang kurang tepat, dalam pembelajaran Bahasa Inggris guru cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran tradisional atau konvensional ( teacher centered). Berbagai usaha untuk meningkatkan kompetensi berbicara Bahasa Inggris telah dilaksanakan, namun belum berhasil. Salah satu alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi berbicara ( speaking) bahasa inggris adalah melalui manajemen kelas dengan metode cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture. Sehingga pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan lebih mudah dan nyata, terjadi interaktif dalam belajar karena lebih banyak belajar dengan teman sebaya. Untuk itu perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas ( Action Research Classroom) di sekolah tersebut untuk meningkatkan ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris melalui manajemen kelas dengan metode Integrated Cooperative Two Stay Two stray dan Picture and Picture. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: meningkatkan ketrampilan berbicara Bahasa Inggris siswa di kelas VIII SMP Negeri, melalui manajemen kelas dengan metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture. Secara praktis manfaat dari penelitian ini bagi pelaku pendidikan adalah : a. Bagi Siswa 1) Membudayakan berbicara Bahasa Inggris dilingkungan sekolah. 2) Meningkatkan keberanian siswa mengkomunikasikan ide dan gagasan dam menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa.
b. Bagi Guru 1) Meningkatkan ketrampilan dalam menyusun rencana pembelajaran 2) Meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa, menggunakan berbagai model pembelajaran. c. Bagi Kepala Sekolah Mendapat gambaran tentang manajemen kelas dengan metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture, dalam meningkatkan ketrampilan berbicara Bahasa Inggris kelas VIII. METODE PENELITIAN Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Gunungputri Kabupaten Bogor pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan secara kolaboratif oleh tiga orang guru, dua orang guru sebagai observer, dan satu orang guru model. Jumlah siswa di kelas VIII.5 sebanyak 40 siswa terdiri 22 siswa perempuan dan 18 siswa lakilaki. Data yang dikumpulkan melalui catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan sejak awal penelitian bersama mitra kerja (kolabolator) sampai dengan akhir penelitian. Data yang ingin diperoleh yaitu: a. Hasil Belajar siswa, berupa ketrampilan berbicara bahasa inggris. b. Antusias, yaitu keaktivan dan pemunculan ketrampilan kooperatif siswa, yang dieroleh observer. c. Aktivitas guru, berupa ketrampilan manajemen kelas dengan menerapkan motode Two Stay Two Stray dan Picture and Picture. Cara/Teknik Pengumpulan Data: a. Observasi, dilakukan untuk mengamati guru dan siswa selama dalam melaksanakan pembelajaran dengan manajemen kelas yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Picture and Picture. b. Wawancara, dilakukan terhadap guru dan siswa sebelum dan sesudah selesai melaksanakan proses belajar mengajar. c. Tes, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan selama dikenai tindakan dan untuk mengetahui ketrampilan berbicara Bahasa Inggris, apakah ada peningkatan. Untuk menguji validitas menggunakan Validitas isi yaitu merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan penilaian Expert. Pertanyaan diujikan secara lisan untuk mengetahui sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Validitas isi banyak bergantung pada penilaian subjek individual, karena tidak melibatkan perhitungan statistik. Hasil uji instrumen dengan penilaian Expert, pada Siklus pertama Kompetensi Speaking Bahasa inggris pada siklus pertama diperoleh nilai rata-rata 3,07 dan pada siklus ke-2 diperoleh nilai rata-rata 3,32. Pada penelitian ini ditetapkan kriteria keberhasilan penelitian yaitu: a. Kompetensi Berbicara bahasa inggris siswa secara perorangan dapat dikatakan berhasil/tuntas,jika mencapai daya serap 70 % atau memperoleh nilai 70 b. Kompetensi Berbicara bahasa inggris secara klasikal dikatakan berhasil/tuntas, jika mencapai daya
serap 80 % dari jumlah siswa tersebut telah memperoleh nilai ratarata 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Antusias Siswa dalam Proses Pembelajaran Antusias belajar siswa di ukur melalui hasil pengamatan guru terhadap sikap dan prilaku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar meliputi pengamatan terhadap sikap dan prilaku siswa yaitu siswa yang mengikuti proses pembelajjan dengan baik ( on-taks),maupun sikap dan prilaku yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran, seperti: ngobrol, jalan-jalan, elamun, usil, membaca atau mengerjakan yang lain, dan mengantuk (of-taks). Menurut Eggen dan Kauchak dalam Trianto, Pembelajaran cooperetive merupakan sebuah kelompok strategi pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. 1 Sesuai dengan teori diatas bahwa pembelajaran kooperativ Two Stay Two Stray dan Picture and Picture dapat meningkatkan antusias belajar, karena siswa dituntut aktif untuk mencari informasi atau jawaban ke kelompok lain dan harus bisa menjelaskan yang mereka ketahui tentang materi tersebut kepada kelompok lain, sehingga siswa antusias dalam belajarnya. Pada Siklus pertama rata-rata 87%. Siklus kedua rata-rata 95%, maka rata-rata antusias belajar siswa telah terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu 8%, dengan menggunakan model pembelajaran 1 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik ( Jakarta : Prestasi Pustaka, 2007 ) p. 42 Two Stay Two Stray dan Picture and Picture. Hasil Belajar Ketrampilan Berbicara Akhir Siklus Pembelajaran melalui pengelolaan kelas dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray dan Picture and Picture membuat siswa bergairah belajar dengan antusias tinggi dan adanya dukungan respon/sikap siswa yang positif (menyenangkan) maka akan berimplikasi pada prestasi hasil belajar ketrampilan berbicara Bahasa inggris. Selain memantau keaktifan siswa dan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, juga membuat analisis keberhasilan belajar siswa, pada Siklus ke-1 telah memenuhi KKM/target penelitian 70. Berarti terdapat 6 (15%) orang siswa yang perlu mendapatkan remedial pada evaluasi hasil belajar individual. dan siswa yang telah mencapai KKM baik sekolah maupun KKM penelitian dalam hasil belajar individual sejumlah 85%. Pada Siklus 2 Ketuntasan belajar telah mencapai 95%, terdapat 2 (5%) yang belum tuntas, maka dapat disimpulkan bahwa ketrampilan berbicara bahasa inggris telah berhasil/tuntas baik secara individual maupun klasikal. SIMPULAN Melalui Manajemen Kelas Menggunakan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture pada Siklus ke-1 dan Siklus ke-2 dapat menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Manajemen Kelas Menggunakan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture mampu meningkatkan antusias Belajar siswa yaitu pada
siklus 1 adalah 87,18 dan pada siklus 2 mencapai 90,00 dan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris yaitu sebelum Tindakan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris 64 dengan ketuntasan 60%, pada Siklus ke-1 rata-rata 75,39 dengan ketuntasan 85% dan pada Siklus ke-2 rata-rta 76,45 dengan ketuntasan 95%. 2. Manajemen Kelas Menggunakan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dan Picture and Picture adalah proses pengintegrasian, pengkoordinasian, dan pemanfaatan ruang kelas, usaha guru, kondisi belajar, dan belajar yang optimal, agar pembelajaran menjadi speed, simple, dan selfconfidence, serta dengan metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray dapat memotivasi siswa untuk menguasai pembelajaran dengan keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan mengorganisasi, sedangkan melalui metode Picture and Picture pembelajaran menjadi lebih nyata, menarik dan menyengkan karena siswa melihar gambar-gambar, mengurutkan dan mendiskripsikan. memupuk rasa kerjasama dan percaya diri serta tanggung jawab. Tempat duduk siswa diatur berbentuk leter U agar siswa lebih jelas dalam memperhatikan media pembelajaran dan aktivitas siswa lebih mudah terpantau. Media pembelajaran menggunakan infocus untuk menayangkan gambar-gambar tokoh idola dan binatang peliharaan, siswa dengan seksama memperhatikan media pembelajaran tersebut. Alokasi waktu pada pada setiap dua kali pertemuan pembelajaran dan satu kali pertemuan evaluasi, setiap pertemuan 2 x 40 menit. Pemberian reawed secara adil dan merata kepada siswa-siswa yang bertanya maupun menjawab dengan menggunakan kata-kata pujian. DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono, 2010. Cooperative Learning, Yogjakarta : Pustaka Pejajar. Bruce, Joyce dan Marsha Well, 2009. Models of Teaching, Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Hamdani, 2001. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia. Harmer Jeremmy, 2002. The Practice of English Language Teaching. Enland: Pearson Education Limited. Henry Guntun Tarigan, 2008. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbicara. Bandung: Angkasa. Lea Anita, 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Melvin L. Silbermen, 2006. Active Learning. Bandung: Nusamedia. Mulgrave, 2008. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbicara. Bandung: Angkasa Sardiman A. M, 2007. Model-Model Pembelajaran, Jakarta:Rajagrafindo Persada. Silbermen Melvin L, 2006. Active Learning. Bandung: Nusamedia, Slavin Robert E, 2010. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media,
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, 2005. Guru Dan Anak didik Dalam interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka., 2009. Model Pembelajaran terpadu, Jakarta: Bumi Aksara.